Anda di halaman 1dari 10

KATA PENGANTAR

Puji syukur atas kehadiran ALLAH SWT yang telah memberikan kami rahmat, hidayah
serta serta berbagai macam nikmatnya terutama nikmat iman, kesehatan lebih-lebih
kesempatan sehingga kami bisa menyelesaikan laporan kami tentang MENGIDENTIFIKASI
KANDUNGAN GIZI DALAM MAKANAN.

Dan terimakasih kami ucapkan kepada guru pembimbing mata pelajaran biologi
kami, Bapak DRS. ABDOLLAH yang telah memberi bimbingan kepada kami serta kami
ucapkan terimakasih kepada pemilik artikel yang telah tertera pada daftar pustaka kami.

Bolo, 22 Januari 2017

Praktikan

i
IDENTIFIKASI KANDUNGAN GIZI PADA MAKANAN

A. TUJUAN :

Tujuan umum kegiatan uji coba zat makanan adalah kita dapat mengidentifikasi zat
makanan yang terdapat didalam berbagai bahan makanan yang telah ditentukan.
Selanjutnya, melakukan uji zat-zat makanan terhadap berbagai bahan makanan, secara rinci
kita dapat melakukan hal-hal berikut:

Mengidentifikasi bahan-bahan makanan yang mengandung karbohidrat;


Mengelompokkan bahan-bahan makanan yang dapat dijadikan sumber
karbohidrat;
Mengidentifikasi bahan-bahan makanan yang mengandung lemak;
Mengelompokan bahan-bahan makanan yang dapat dijadikan sumber lemak;
Mengidentifikasi bahan-bahan makanan yang mengandung protein;
Mengelompokkan bahan-bahan makanan yang dapat dijadikan sumber protein.

B. DASAR TEORI

Agar tubuh sehat dan tumbuh secara normal, ada enam macam zat makanan yang
dibutuhkan, yaitu karbohidrat, lemak, protein, mineral, vitamin, dan air. Keenam zat
makanan tersebut dapat kita peroleh dari berbagai bahan makanan.

Makanan biasanya berasal dari hewan atau tumbuhan, dimakan oleh makhluk hidup
untuk memberikan tenaga dana nutrisi. Setiap makhluk hidup membutuhkan makanan.
Tanpa makanan, makhluk hidup akan sulit dalam mengerjakan aktifitas sehari-harinya.
Makanan dapat membantu kita dalam mendapatkan energi dan membantu pertumbuhan
badan dan otak.

Suatu bahan makanan dapat mengandung satu atau lebih zat makanan. Tetapi bahan
makanan akan mengandung zat makanan tertentu saja dalam jumlah yang banyak sehingga
suatu bahan makanan merupakan sumber zat makanan tertentu.

Kandungan zat dalam makanan dapat diidentifikasi suatu pengujian sederhana namun
jumlah kandungan setiap zat makanan dalam bahan makanan hanya dapat diidentifikasi
dengan cara yang kompleks. Adapun zat-zat makanan yang di ujikan yaitu karbohidrat,
lemak, dan protein.

1
1. Karbohidrat

Karbohidrat memegang peranan penting dalam alam karena merupakan sumber energi
utama bagi tubuh manusia. Semua karbohidrat berasal dari tumbuh-tumbuhan. Melalui
proses fotosintesis, klorofil tanaman dengan bantuan sinar matahari mampu membentuk
karbohidrat dari karbondioksida berasal dari udara dan air dari tanah.

Karbohidrat yang dihasilkan adalah karbohidrat sederhana glukosa, disamping itu pula
dihasilkan oksigen yang lepas di udara. Semua jenis karbohidrat terdiri atas unsur-unsur
karbon (C), hidrogen (H), dan oksigen (O). Dalam bentuk sederhana formula umum
karbohidrat adalah CnH2nOn.

Karbohidrat yang penting dalam ilmu gizi dibagi dalam dua golongan yaitu
karbohidrat sederhana dan karbohidrat kompleks. Karbohidrat sederhana merupakan
karbohidrat yang banyak mengandung gula. Karbohidrat sederhana terdiri atas
monosakarida, disakarida, gula alkohol, dan oligosakarida. Sedangkan karbohidrat kompleks
merupakan karbohidrat yang banyak mengandung serat.

Karbohidrat kompleks terdiri atas polisakarida dan serat. Karbohidrat menyediakan


kebutuhan dasar yang diperlukan tubuh. Tubuh menggunakan karbohidrat seperti layaknya
mesin mobil menggunakan bensin. Selain sebagai sumber energi, karbohidrat juga berfungsi
untuk menjaga keseimbangan asam basa di dalam tubuh, berperan penting dalam proses
metabolisme dalam tubuh, dan pembentuk struktur sel dengan mengikat protein dan
lemak.

Sebagai sumber energi, karbohidrat menyediakan energi bagi tubuh. Satu gram
karbohidrat menghasilkan 4 kalori, sebagian karbohidrat di dalam tubuh berada dalam
sirkulasi darah sebagai glukosa untuk keperluan energi, sebagian disimpan sebagai glikogen
dalam hati dan jaringan otot, dan sebagian diubah menjadi lemak untuk kemudian disimpan
sebagai cadangan energi di dalam jaringan lemak.

2. Protein

Uji protein dilakukan guna mengetahui kandungan bahan makanan yang mengandung
protein. Istilah protein berasal dari kata Yunani proteos yang berarti yang utama atau yang
didahulukan. Kata ini diperkenalkan oleh seorang ahli kimia Belanda, Gerardus Mulder
(1802-1880), karena ia berpendapat bahwa protein adalah zat yang paling penting dalam
setiap organisme.

Protein adalah bagian dari semua sel hidup dan merupakan bagian terbesar tubuh
setelah air. Seperlima bagian tubuh adalah protein, sebagian ada didalam otot, seperlima di
dalam tulang dan tulang rawan, sepersepuluh di dalam kulit, dan selebihnya di dalam
jaringan lain dan cairan tubuh. Semua enzim, berbagai hormon, pengangkut zat-zat gizi dan
darah, matriks intraseluler dan sebagainya adalah protein. Di samping itu asam amino yang
membentuk protein bertindak sebagai prekursor sebagian besar koenzim, hormon, asam
nukleat, dan molekul-molekul yang esensial untuk kehidupan. Protein mempunyai fungsi
2
khas yang tidak dapat digantikan oleh zat gizi lain yaitu membangun serta memelihara sel-
sel jaringan tubuh.

Protein adalah molekul makro yang mempunyai berat molekul antara lima ribu hingga
beberapa juta. Protein terdiri atas rantai-rantai panjang asam amino yang terikat satu sama
lain dalam ikatan peptida. Protein merupakan zat makanan penting untuk pertumbuhan,
perkembangan, mengganti bagian yang rusak, dan sebagainya.

Menurut sumbernya, protein dibagi menjadi dua golongan, yaitu protein hewani berasal
dari hewan, dan protein nabati berasal dari tumbuhan. Protein hewani merupakan protein
sempurna karena mengandung asam amino esensial. Protein hewani dapat diperoleh dari
daging, ikan, susu, dan telur. Protein nabati merupakan protein tidak sempurna karena
kandungan asam amino esensialnya kurang lengkap, jumlahnya kurang untuk memenuhi
keperluan tubuh, kecuali dari kacang-kacangan terutama kedelai. Protein nabati dapat
diperoleh dari padi-padian, kacang-kacangan, dan sayuran. Perlu diketahui protein tidak
dapat dibuat atau disimpan sebagai cadangan tubuh, jadi harus dikonsumsi secara teratur.

Kebanyakan protein merupakan enzim atau subunit enzim. Jenis protein lain berperan
dalam fungsi struktural atau mekanis, seperti misalnya protein yang membentuk batang dan
sendi sitoskeleton. Protein terlibat dalam sistem kekebalan (imun) sebagai antibodi, sistem
kendali dalam bentuk hormon, sebagai komponen penyimpanan (dalam biji) dan juga dalam
transportasi hara. Sebagai salah satu sumber gizi, protein berperan sebagai sumber asam
amino bagi organisme yang tidak mampu membentuk asam amino tersebut (heterotrof).

3. Glukosa

Di sisi lain, glukosa sangat penting dalam produksi protein dan dalam metabolisme lipid.
Karena pada sistem saraf pusat tidak ada metabolisme lipid, jaringan ini sangat tergantung
pada glukosa.

Glukosa, karbohidrat yang paling sederhana mengalir dalam aliran darah sehingga
tersedia bagi seluruh sel tubuh. Sel-sel tubuh tersebut menyerap glukosa dan mengubahnya
menjadi tenaga untuk menjalankan sel-sel tubuh. Glukosa diserap ke dalam peredaran
darah melalui saluran pencernaan. Sebagian glukosa ini kemudian langsung menjadi bahan
bakar sel otak, sedangkan yang lainnya menuju hati dan otot, yang menyimpannya sebagai
glikogen (pati hewan) dan sel lemak yang menyimpannya sebagai lemak.

Glikogen merupakan sumber energi cadangan yang akan dikonversi kembali menjadi
glukosa pada saat dibutuhkan lebih banyak energi. Meskipun lemak simpanan dapat juga
menjadi sumber energi cadangan, lemak tak pernak secara langsung dikonversi menjadi
glukosa. Fruktosa dan galaktosa, gula lain yang dihasilkan dari pemecahan karbohidrat,
langsung diangkut ke hati, yang mengkonversinya menjadi glukosa.

4. Lemak

Lemak sama dengan minyak. Seperti juga karbohidrat, lemak merupakan senyawa yang
terdiri atas unsur karbon, hidrogen, dan oksigen dengan struktur yang berbeda dari

3
karbohidrat. Lemak dapat dijumpai pada berbagai bahan makanan, seperti bahan makanan
yang berasal dari hewan dan bahan makanan yang berasal dari tumbuhan.

Bahan makanan yang berasal dari hewan yang mengandung lemak adalah daging,
jeroan, krim, susu, mentega, dan sebagainya. Sedangkan bahan makanan yang berasal dari
tumbuhan yang mengandung lemak adalah minyak goreng, margarin, kacang tanah, kemiri,
dan lain-lain. Bahan makanan sumber lemak jika dipegang terasa licin dan jika ditempelkan
pada kertas akan terlihat meninggalkan bekas minyak pada kertas tersebut. Apabila bekas
air pada kertas akan hilang setelah beberapa saat karena air menguap sehingga kertas akan
kering kembali, maka bekas minyak tidak akan hilang dari kertas karena minyak tidak
menguap. 1 gram lemak menghasilkan 9,3 kalori. Ciri-ciri ini dapat dijadikan pedoman untuk
pengujian sederhana tentang ada tidaknya lemak dalam suatu bahan makanan.

Senyawa-senyawa lemak berdasarkan komposisi kimianya dibedakan menjadi tiga


golongan yaitu :

Lemak sederhana. Tersusun oleh trigliserida yang terdiri dari satu gliserol dan tiga
asam lemak. Contoh senyawa lemak sederhana adalah lilin, malam atau plastisin
(lemak sederhana yang padat pada suhu kamar) dan minyak (lemak sederhana yang
cair pada suhu kamar).
Lemak campuran. Merupakan gabungan antara lemak dengan senyawa bukan lemak
seperti fosfat, protein, dan glukosa. Misalnya lipoprotein yang merupakan gabungan
antara lipid dengan protein. Fosfolipd yang merupakan gabungan antara lipid dengan
fosfat.
Derivat lemak. Merupakan senyawa yang dihasilkan dari proses hidrolisis lipid.
Misalnya kolesterol, asam lemak, sterol dan gliserol. Kolesterol merupakan
komponen utama pada membran sel hewan dan juga merupakan precursor
(senyawa pemula) untuk membuat hormone steroid, seperti kortikosteroid dan
hormone seks. Di dalam hati kolesterol digunakan untuk mensintesis asam empedu,
asam kolat, dan beberapa garam empedu untuk penyerapan lemak. Contoh derivate
lemak yang lain adalah asam lemak yang merupakan asam organik dalam bentuk
lemak, baik yang berasal dari hewan maupun tumbuhan.

4
C. ALAT dan BAHAN

ALAT : 1. Mortar
2. Pipet Tetes
3. Lilin
4. Korek Api
5. Tabung Reaksi (beri label)
6. Kertas Minyak
7. Penjepit Tabung Reaksi
8. Tisu.

BAHAN : 1. Pembakar Spritus


2. Larutan CuSO4 5%
3. Larutan NaOH 10 %
4. Aquades (air)
5. Larutan KI atau Iodin
6. Larutan Benedict (Fehling A dan Fehling B)
7. Berbagai Jenis Bahan Makanan dan Minuman
( Seperti : Nasi, kelapa, dan Susu)
D. CARA KERJA
Sediakan semua Alat dan Bahan yang telah dicuci ke atas meja percobaan.
Untuk Menguji Bahan Makanan yang mengandung Karbohidrat (Nasi)
1. Haluskan nasi dengan menggunakan Mortar, lalu tambahkan sedikit
aquades.
2. Masukkan larutan nasi ke dalam gelas kimia, diamkan beberapa saat, agar
larutan dan nasi yang masih sedikit kasar terpisah.
3. Kemudian, masukan larutan tersebut ke dalam 3 buah tabung reaksi yang
terlebih dahulu diberi label (a,b,c atau 1,2,3).
4. Lalu, larutan nasi pada tabung reaksi 1 ditambahkan larutan iodin atau KI
1 ml (1-2 tetes).
5. Aduk atau kocok larutan tersebut dan amatilah perubahan warna yang
terjadi.
6. kemudian Larutan nasi pada tabung reaksi 2 ditambahkan 1 ml (1-2 tetes)
larutan CuSO4 5%, lalu tambahkan lagi 1 ml (1-2 tetes) NaOH 10 %.
7. Aduk atau kocok larutan tersebut dan amatilah perubahan warna yang
terjadi
8. Kemudian pada larutan nasi pada tabung reaksi 3 tambahkan 2 ml (1-2
tetes) larutan Benedict (Fehling A dan Fehling B).
9. Jepitlah tabung reaksi dan Panaskan larutan tersebut di atas api dengan
menggunakan pembakar spritus ataupun dengan menggunakan lilin.

5
10. Kemudian aduk atau kocok larutan sampai mendidih (jangan
menghadapkan mulut tabung reaksi kearah orang).
11. Jika telah mendidih bersihkan dinding tabung reaksi dengan menggunakan
tisu kemudian, amatilah perubahan warna larutan tersebut.

Untuk Menguji Bahan Makanan yang mengandung Protein (Susu)


1. Masukkan susu kedalam gelas kimia kemudian tambahkan sedikit
aquades. Lalu, aduk agar larutan tercampur rata.
2. Masukkan larutan susu ke dalam 3 tabung reaksi yang telah diberi label
(a,b,c atau 1,2,3).
3. Kemudian, masukkan 1 ml (1-2 tetes) larutan iodin ke dalam Larutan susu.
4. Aduk atau kocok larutan tersebut. Kemudian, amatilah perubahan warna
pada larutan tersebut.
5. Pada larutan susu pada tabung reaksi 2 tambahkan 1 ml (1-2 tetes) larutan
CuSO4 5%. Lalu tambahkan lagi 1 ml (1-2 tetes) larutan NaOH 10%.
6. Aduk atau kocok larutan tersebut dan amatilah perubahan warna pada
larutan tersebut.
7. Pada larutan susu pada tabung reaksi 3 tambahkan 2 ml (1-2 tetes)
larutan benedict (Fehling A atau Fehling B).
8. Jepitlah tabung reaksi dan Panaskan larutan tersebut di atas api dengan
menggunakan pembakar spritus ataupun dengan menggunakan lilin.
9. Kemudian aduk atau kocok larutan sampai mendidih (jangan
menghadapkan mulut tabung reaksi kearah orang).
10. Jika telah mendidih bersihkan dinding tabung reaksi dengan menggunakan
tisu kemudian, amatilah perubahan warna larutan tersebut.

Untuk Menguji Bahan Makanan yang mengandung Karbohidrat (kelapa)


1. Potong kertas minyak dengan bentuk persegi (5 x 5 cm).
2. Parutlah kelapa dan tambahkan sedikit air.
3. Letakkan kacang yang telah halus pada kertas minyak yang telah dibuat
tadi lalu jemur sampai kering.
4. Amatilah apa yang terjadi pada kertas minyak (jika mengandung lemak
maka kertas minyak akan tampak transparan.

6
E. TABEL HASIL PENGAMATAN

NO INDIKATOR PENGUJI

BAHAN Iodin CuSO4 (1 ml) Benedict


MAKANAN NaOH 10% (1 (Fehling A dan Fehling B)
ml)
1 NASI Biru Donker Hijau Toska Hijau Toska

2 SUSU Coklat Biru sedikit Kuning sedikit merah


Ungu
(merah bata)

F. PEMBAHASAN

Pada kegiatan praktikum ini kita menggunakan Indikator yang digunakan untuk
mengetahui kandungan makanan, antara lain :

Iodin digunakan untuk menguji apakah suatu makanan mengandung


karbohidrat (amilum). Bila makanan yang ditetesi lugol berubah menjadi biru
hitam, maka makanan tersebut mengandung karbohidrat. Semakin gelap
warnyanya berarti makanan tersebut banyak kandungan karbohidratnya.
CuSO4 5% dan NaOH 10% adalah Indikator yang digunakan untuk menguji
kandungan protein. Bila bahan makanan itu mengandung protein maka
setelah bereaksi dengan biuret akan menghasilkan warna ungu/warna
lembayung. Hal itu terjadi karena ada ikatan protein dengan biuret yang
menghasilkan dasar reaksi sebagau berikut : Kompleks koordinasi antara Cu2+
dengan gugus -C=O dan NH ikatan peptida dalam larutan alkalis, akan
membentuk warna lembayung.
Benedict adalah Indikator yang digunakan untuk menguji kandungan
glokusa pada bahan makanan. Hasil reaksi menghasilkan warna merah bata
ketika reagen Benedict dicampur dan dipanaskan dengan glukosa. Glukosa
memiliki sebuah elektron untuk diberikan, tembaga (salah satu kandungan di
reagen benedict) akan menerima elektron tersebut dan mengalami reduksi
sehingga terjadilah perubahan warna.
Kertas Minyak adalah bahan penguji pada kandungan lemak. Karena
kertas buram mudah menyerap air/minyak jadi sangat cocok untuk pengujian
ini. Pada pengujian lemak ini makanan yang sudah di tumbuk di oleskan pada
kertas buram setelah itu di panaskan di atas pembakar sepritus sehingga
kandungan air mudah mongering, jika ada noda transparan maka bahan
makanan tersebut mengandung lemak.

7
Jadi berdasarkan hasil pengamatan dapat diketahui :

KANDUNGAN ZAT MAKANAN


NO BAHAN MAKANAN
Karbohidrat Protein Glukosa Lemak

1 NASI X TT

2 SUSU X X

G. ANALISIS DATA HASIL PENGAMATAN

1. Bahan makanan apa saja yang mengandung karbohidrat?


Nasi
2. Bahan makanan apa saja yang mengandung protein?
Susu
3. Bahan makan apa saja yang mengandung glukosa?
Susu dan nasi tapi pada pengamatan nasi tidak terdefinisi mengandung
glukosa karena belum tercampur dengan enzim (enzim pitialin yang
mengubah amilum menjadi glukosa).
4. Bahan makanan apa saja yang mengandung lemak?

H. KESIMPULAN

1. Setiap zat makanan memiliki kandungan gizi tertentu.


2. Zat makanan dapat diketahui kandungan gizinya dengan mencampurnya dengan
beberapa indikator seperti : Larutan Iodin, Larutan CuSO4 5% dan Naoh 10% dan
Larutan Benedict (Fehling A dan Fehling B).
3. Zat Makanan dicampur dengan larutan Iodin berwarna BIRU DONKER maka,
zat makanan tersebut Mengandung KARBOHIDRAT.
4. Zat makanan dicampur dengan larutan CuSO4 5% dan NaOH 10% berwarna
UNGU maka, zat makanan tersebut mengandung protein.
5. Zat makanan dicampur dengan larutan Benedict berwarna KUNING SEDIKIT
MERAH (MERAH BATA) maka, zat makanan tersebut mengandung GLUKOSA.
6. Nasi mengandung karbohidrat
7. Susu mengandung protein, dan glukosa

8
DAFTAR PUSTAKA

1. http://rastauranteducation.blogspot.com/2012/07/pengertian-
karbohidratproteinmineralair.html Diposkan oleh Risti Husniawati
2. http:// complateducation.com/13/7/2015Praktikum Biologi Uji Kandungan-
Bahan Makanan.htmlDiposkanolehDosso Sang Isahi

Anda mungkin juga menyukai