Anda di halaman 1dari 10

TUGAS KEWARGANEGARAAN

PANCASILA SEBAGAI SISTEM ETIKA DALAM


KEHIDUPAN BERMASYARAKAT, BERBANGSA DAN
BERNEGARA

Oleh:

Nama : Rofiatul Mutmainah


NIM : 26050118120030
Kelas : Oseanografi A

Dosen Pengampu :
Ir. Agus Anugroho Dwi S, M.Si

DEPARTEMEN OSEANOGRAFI
FAKULTAS PERIKANAN DAN ILMU KELAUTAN
UNIVERSITAS DIPONEGORO
SEMARANG
2019
BAB I
PENDAHULUAN

1. Latar Belakang

Semakin berkembangnya jumlah penduduk dan kemajuan teknologi berbanding


terbalik dengan nilai, etika, moral yang semakin menurun di dalam diri masyarakat Indonesia
terutama pada kalangan remaja. Semakin banyak kejahatan yang terjadi setiap harinya. Hal
tersebut mengakibatkan bangsa Indonesia ini kehilangan karakter bangsanya. Maka dari itu
perlu adanya pengajaran pancasila sebagai system etika, bukan hanya dihafalkan tetapi perlu
dipahami dan diimplementasikan dalam kehidupan sehari-hari. Karena pada dasarnya
pancasila merupakan suatu nilai yang didalamnya terkandung pemikiran – pemikiran yang
bersifat kritis, mendasar, rasional, sistematis dan komperhensif (menyeluruh).

Pancasila merupakan ideology atau dasar Negara yang sangat penting yang
membentuk karakter bangsa bukan hanya diajarkan dalam lingkungan sekolah saja akan
tetapi harus diajarkan di dalam lingkungan masyarakat teruma di lingkungan keluarga.
Pancasila harus diimplentasikan mulai dari hal yang sederhana sampai hal yang kompleks
agar terciptanya kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan bernegara yang baik.

2. Rumusan Masalah
1) Apa yang dimaksud dengan pancasila dan etika?
2) Bagaimana hakekat Pancasila sebagai sistem etika?
3) Bagaimana aplikasi nilai, norma dan moral dalam kehidupan sehari-hari?

3. Tujuan

Tujuan dari penulisan paper ini adalah mengetahui hakekat pancasila sebagai system
dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan bernegara.
BAB II
PEMBAHASAN

1. Pengertian Pancasila dan Etika

Etimologi kata “Pancasila” berasal dari bahasa Sansekerta dari India yaitu panca yang
berarti “lima” dan sila yang berarti “dasar”. Jadi secara harfiah pancasila dapat diartikan
sebagai “lima dasar”.

Pengertian Pancasila Menurut Para Ahli

1) Muhammad Yamin. Pancasila berasal dari kata panca yang berarti lima dan sila
yang berarti sendi, atas, dasar atau peraturan tingkah laku yang penting dan baik.
Dengan demikian pancasila merupakan lima dasar yang berisi pedoman atau aturan
tentang tingkah laku yang penting dan baik.
2) Notonegoro. Pancasila adalah falsafah Negara Indonesia, sehingga dapat diambil
kesimpulan bahwa pancasila merupak dasar falsafah dan ideology Negara yang
diharapkan menjadi pandangan hidup bangsa Indonesia sebagai dasar pemersatu,
lambang persatuan dan kesatuan serta sebagai pertahanan bangsa dan Negara
Indonesia.
3) Ir. Soekarno. Pancasila adalah isi jiwa bangsa Indonesia yang turun-temurun sekian
abad lamanya terpendam bisu oleh kebudayaan Barat. Dengan demikian pancasila
bukan hanya sebagai falsafah Negara tapi lebih luas lagi yaitu falsafah bangsa
Indonesia.

Etika (dalam bahasa Yunani Kuno: “ethikos”, berarti “timbul dari kebiasaan”) adalah
sebuah sesuatu di mana dan bagaimana cabang utama filsafat yang mempelajari nilai atau
kualitas yang menjadi studi mengenai standar dan penilaian moral. Etika mencakup analisis
dan penerapan konsep seperti benar, salah, baik, buruk, dan tanggung jawab.

Pengertian Etika Menurut Para Ahli

1) Soergarda Poerbakawatja

Menurut Soergarda Poerbakawatja, pengertian etika adalah suatu ilmu yang


memberikan arahan, acuan, serta pijakan kepada suatu tindakan manusia.
2) H. A. Mustafa

Menurut H. A. Mustafa, pengertian etika adalah ilmu yang menyelidiki terhadap suatu
perilaku yang baik dan yang buruk dengan memerhatikan perbuatan manusia sejauh
apa yang diketahui oleh akan serta pikiran manusia.

3) K. Bertens

Menurut K. Bertens, definisi etika adalah nilai dan norma moral yang menjadi suatu
acuan bagi umat manusia secara baik secara individual atau kelompok dalam
mengatur semua tingkah lakunya.

4) DR. James J. Spillane SJ

Menurut DR. James, etika adalah memperhatikan suatu tingkah laku manusia di
dalam mengambil keputusan yang berhubungan dengan moral. Etika lebih mengarah
ke penggunaan akal budi dengan objektivitas guna menentukan benar atau salahnya
serta tingkah laku seseorang terhadap lainnya.

5) Drs. H. Burhanudin Salam

Menurut Drs. H. Burhanudin Salam, etika adalah sebuah cabang ilmu filsafat yang
membicarakan perihal suatu nilai-nilai serta norma yang dapat menentukan suatu
perilaku manusia ke dalam kehidupannya.

6) W. J. S. Poerwadarminto

Menurut Poerwadarminto, arti etika adalah ilmu pengetahuan tentang suatu perilaku
atau perbuatan manusia yang dilihat dari sisi baik dan buruknya yang sejauh mana
dapat ditentukan oleh akal manusia.

2. Pancasila Sebagai Sistem Etika

Seiring bertambahnya waktu semakin banyak kejahatan yang dilakukan oleh


masyarakat Indonesia yaitu masyarakat kecil maupun masyarakat menengah ke atas terutama
pejabat Negara (publick figure). Beberapa kasus yang terjadi di Indonesia yaitu terdapat 25
kasus penodaan agama pada 2018. Sementara pada 2017 tercatat hanya sembilan kasus
penodaan agama dan Komisioner KPAI bidang Pendidikan, Retno Listyarti memaparkan
mayoritas dari 24 kasus itu terkait dengan kekerasan dengan korban atau pelaku anak.
Tercatat jumlahnya sebanyak 17 kasus yang terkait kekerasan, dengan rincian 3 kasus
kekerasan fisik, 8 kekerasan psikis, 3 kekerasan seksual, 1 tawuran pelajar, korban kebijakan
5 kasus, dan 1 kasus eksploitasi. Kasus-kasus di atas dapat terjadi karena lunturnya etika
dalam jiwa masyarakat Indonesia yang menyebabkan merosotnya nilai dan moral bangsa
Indonesia.

Indonesia merupakn Negara yang begitu banyak suku, budaya , agama, keyakinan dan
adat istiadat. Disinilah peran Pancasila sebagai system Etika dalam kehidupan bermasyarakat,
berbangsa dan bernergara. Dalam lingkungan masyarakat seharusnya Pancasila menjadi
pedoman utama dalam berprilaku serta dalam membuat aturan pancasila harus menjadi
pedoman atau parameter. Begitupun dalam lingkungan keluarga anak-anak harus diajari jujur,
disiplin, saling menghargai dan rasa saling menghormati sehingga ketika menjalani
kehidupan bermasyarakat akan menjadi sosok yang baik, adil dan santun.

Setiap sila dalam Pancasila memiliki makna dan nilai masing-masing yang wajib kita
ketahui dan implementasikan dalam kehidupan sehari-hari :

Sila Pertama adalah Ketuhan Yang Maha Esa. Bahwa kita meyakini adanya kuasa
dari Tuhan yang Maha Esa, Negara Indonesia menjamin dan memberi kebebasan pada
masyarakatnya untuk menganut agama masing-masing. Tidak memaksakan suatu agama dan
kepercayaan kepada orang lain. Negara memberi fasilitas bagi tumbuh kembangnya agama
dan dan iman warga negara dan mediator ketika terjadi konflik agama. Rasa saling toleransi
setiap agama ketika menjalani ibadah agamanya masing-masing. Dalam sila pertama ini
mengajarkan kepada kita untuk bertanggung jawab atas setiap perbuatan yang kita lakukan
kepada Tuhan serta menaati apa yang diperintah-Nya dan menjauhi apa yang dilarang-Nya,
hal tersebut merupakan hubungan manusia dengan Tuhan. Sila pertama juga mengajarkan
kita agar menjaga hubungan manusia dengan manusia seperti, Negara merupakan lembaga
masyarakat yang di dalamnya terdapat masyarakat, dan diadakan oleh masyarakat untuk
masyarakat yang harus melindungi dan mensejahterakan masyarakat yang ada di dalamnya
dan Negara memiliki kewajiban untuk menjaga nilai-nilai dalam agama. Dengan demikian
dapat mewujudkan kemanusiaan yang adil dan beradab. Menculnya masalah penodaan agama
ataupun pelanggaran agama lainnya diakibatkan dari kita yang kurang memahami makna dari
sila pertama dan tidak mengimplementasikan nilai dari sila pertama dalam kehidupan sehari-
hari.
Sila Kedua adalah Kemanusiaan yang Adil dan Beradab. Yaitu mengakui adanya
persamaan derajat, persamaan hak dan kewajiban antar sesama manusia. Adanya rasa saling
mencintai dan menyayangi sesama manusia. Berani membela kebenaran dan keadilan. Tidak
bersikap semena-mena kepada orang lain. Menjunjung tinggi nilai kemanusiaan. Dalam sila
kedua ini mengajarkan kita bersikap adil kepada siapapun tanpa harus memandang suku,
agama, budaya, ras maupun hartanya. Sila kedua menjunjung tinggi nilai-nilai kemanusian
dan mengajarkan untuk menghormati harkat dan martabat manusia dan menjamin hak-hak
asasi manusia. Kasus tentang HAM muncul karena kurangnya implementasi dari sila kedua
Pancasila

Sila Ketiga adalah Persatuan Indonesia. Bahwa setiap kebijakan yang ditempuh
pemerintah harus selalu memperkuat persatuan rakyat demi keutuhan kesatuan Bangsa dan
Negara Kesatuan Republik lndonesia. Negara memfasilitasi dan mendorong berdirinya partai-
partai politik, lembaga-lembaga non pemerintah, organisasi, badan hukum, badan usaha dan
perkumpulan apapun di Negara Kesatuan Republik Indonesia untuk memperkuat persatuan
rakyat dalam satu kesatuan Bangsa lndonesia. Organisasi, ajaran, faham, idielogi maupun
teori-teori yang membahayakan persatuan bangsa harus dinyatakan dilarang dikembangkan di
wilayah Negara Kesatuan Republik Indonesia. Lembaga-lembaga negara harus menggunakan
Bahasa lndonesia sebagai sarana utama pemersatu bangsa. Lembaga-lembaga negara harus
memfasilitasi dan aktif mendorong terpeliharanya dan berkembangnya budaya asli daerah
sebagai kekayaan budaya bangsa. Agar seni dan budaya asli Indonesia tidak hilang atau
diakui sebagai kekayaan budaya negara lain. Kesimpulan yang dapat kita tarik dari nilai sila
ketiga adalah apapun perbedaan dalam masyarakat Indonesia tidak menimbulkan
deskriminasi melainkan menjadi pemersatu bangsa Indonesia menjadi Negara Kesatuan
Republik Indonesia.

Sila Keempat adalah Kerakyatan yang Dipimpin oleh Hikmat Kebijaksanaan


dalam Permusyawaratan Perwakilan. Sama seperti asas demokrasi yaitu dari rakyat oleh
rakyat untuk rakyat dimana rakyat merupakan pemegang kekuasaan tertinggi di dalam
Negara . Setiap orang berhak mengungkapkan pendapatnya di depan umum akan tetapi
pendapat tersebut harus dapat dipertangggung jawabkan. Mewujudkan demokrasi dalam
berbagai sisi kehidupan masyarakat, seperti ekonomi,budaya, politik dan lain sebagainya.
Dalam sila keempat ini diajarka bahwa dalam mengambil keputusan yang harus
mengutamakan keberangaman prinsip yang sesuai dengan ideology atau kebiasaan
masyarakat yaitu mufakat. Dalam sila keempat kita diajarkan untuk menghargai hasil
keputusan bersama, hal ersebut harus dilakukan sehingga tidak terjadi perselisihan antar
masyarakat. Bertanggung jawab untuk mengambil suatu keputusan, bukan mementingkan
kepentingan pribadi melainkan kepentingan banyak orang guna terciptanya kemaslahatan
bersama.

Sila Kelima adalah Keadilan Sosial bagi Seluruh Rakyat Indonesia. Siapapun
dibolehkan berusaha untuk meraih keuntungan-kekayaan berlimpah secara sah menurut
hukum Negara Kesatuan Republik Indonesia dan membawa kesejahteraan bagi rakyat
lndonesia. Penghargaan dan tanda jasa tertinggi dalam bernegara diberikan oleh lembaga
tertinggi dalam negara atas nama rakyat, kepada warga negara baik secara perorangan
maupun kelompok yang telah berbuat luar biasa manfaatnya demi kebaikan negara dan
bangsa tanpa penugasan dan biaya oleh negara. Bukan atas nama negara ataupun pemerintah.
Demikian pula dalam hal negara memberi pengurangan hukuman kepada siapa pun yang
terpidana. Abolisi, grasi, amnesty dan lain-lain harus oleh lembaga tertinggi atas nama rakyat.

3. Implementasi nilai-nilai Pancasila dalam Kehidupan Sehari-hari

Pancasila merupakan ideology atau dasar Negara yang menjadi falfasah Negara
dimana dalam segala perbuatan kita harus berdasarkan landasan pancasila agar tercapainya
tujuan bersama, terciptanya keadilan serta kemakmuran rakyat, serta kehidupan
bermasyarakat, berbangsa dan bernegara dapat berjalan dengan baik dan benar.

Implementasi nilai-nilai dari sila pertama yaitu Percaya dan takwa kepada Tuhan yang
Maha Esa sesuai ajaran agama yang dianut masing-masing. Menjalankan perintah agama
sesuai ajaran yang dianut masing-masing. Saling menghormati antarumat beragama, Tidak
memaksakan suatu agama pada orang lain. Saling membantu sesama manusia tanpa harus
memikirkan agama atau kepercayaan masing-masing.

Dalam sila kedua adalah Tidak membeda bedakan manusia berdasarkan suku, agama,
warna kulit, tingkat ekonomi, maupun tingkat pendidikan. Menyadari bahwa kita diciptakan
sama oleh Tuhan. Membela kebenaran dan keadilan. Menyadari bahwa kita mempunyai hak
dan kewajiban yang sama. Tidak melakukan diskriminatif.

Dalam sila ketiga yaitu Cinta pada tanah air dan bangsa. Menjaga nama baik bangsa
dan Negara. Tidak membangga banggakan bangsa lain dan merendahkan bangsa sendiri. Ikut
serta dalam ketertiban dunia. Menjunjung tinggi persatuan bangsa. Mengutamakan
kepentingan bangsa dan Negara di atas kepentingan pribadi dan golongan.

Dalama sila keempat yaitu Selalu mengedepankan musyawarah untuk mencapai


mufakat dalam menyelesaikan masalah. Tidak memaksakan kehendak pada orang lain.
Mengutamakan kepentingan masyarakat, bangsa, dan Negara. Menghormati hasil
musyawarah. Ikut serta dalam pemilihan umum

Dalam sila kelima yaitu Berusaha menolong orang lain sesuai kemampuan.
Menghargai hasil karya orang lain. Tidak mengintimidasi orang dengan hak milik kita.
Menjunjung tinggi nilai kekeluargaan. Menghormati hak dan kewajiban orang lain. Memberi
apresiasi atas karya orang lain.
BAB III
PENUTUP

1. Kesimpulan

Pancasila merupakan ideology atau dasar Negara yang dibuat berdasarkan kebiasaan
dan karakteristik bangsa Indonesia akan tetapi setiap tahun angka kejaharan semakin
meningkat dikarenakan semakin menurunnya nilai moral dan etika dalam pribadi masyarakat
Indonesia. Maka dari itu sangat penting bagi kita untuk menjaga nilai dari pancasila dan
mengimplentasikan nilai tersebut dalam kehidupan sehari-hari. Pancasila merupakan
parameter system etika dalam kehidupan bermasyarakat berbangsa dan bernegara agar
tercapainya tujuan bersama.

2. Saran

Pendidikan tentang pancasila harus lebih ditekankan bukan hanya dalam lingkungan
sekolah sja melainkan nilai pancasila diajarkan dan diterapkan dalam lingkungan masyarakat
yang lus dan lingkungan keluarga.
DAFTAR PUSTAKA

Abdi Alfian Putra. 15 Februari 2019. KPAI: Kasus Anak di Sekolah pada Awal 2019
Didominasi Kekerasan. https://tirto.id/kpai-24-kasus-anak-di-sekolah-pada-awal-2019-
didominasi-kekerasan-dg8o. diakse tanggal 9 April 2019.

Katharina R. Lestari. 3 April 2019. Kasus Penodaan Agama di Indonesia Meningkat Tajam.
https://indonesia.ucanews.com/2019/04/03/kasus-penodaan-agama-di-indonesia-meningkat-
tajam/. Diakses tanggal 9 april 2019

Maxmrome. Pengerian Etika, Ciri-ciri, dan Jenis-jenis Etika Secara Umum.


https://www.maxmanroe.com/vid/umum/pengertian-etika.html. Diakses tanggal 8 April
2019.

Sarinah; Muhtar Dahri dan Harmaini. 2017. Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan(
PPKN di Perguruan Tinggi). Yogyakarta: Deepublish.

Anda mungkin juga menyukai