Anda di halaman 1dari 6

ETIKA POLITIK DAN PEMERINTAHAN

KELOMPOK 5
PENDIDIKAN PANCASILA

DISUSUN OLEH :

I1F120011 - Ahmad Nasrul


I1F120005 - Awaluddin
I1F120006 - Garry Brata Sakti Zebua
I1F120007 - Gilang
I1F120013 - La ode Rusmianto Ruslan
I1F120014 - Meryam Astuti
I1F120015 - Poppy Lysa Febrianti
I1F120004 - Wa ode Jihan Ranawati

UNIVERSITAS HALU OLEO


KENDARI
2020
Etika Politik dan Pemerintahan

A. Pendahuluan
Etika adalah suatu ilmu yang membahas tentang dan bagaimana
kita dan mengapa kita mengikuti suatu ajaran moral tertentu, atau
bagaimana kita harus mengambil sikap yang bertanggung jawab
berhadapan dengan berbagai ajaran moral. Etika berkaitan dengan
masalah nilai karena etika pada pokoknya membicarakan masalah-
masalah yang berkaitan dengan predikat nilai susila dan tidak susila,
serta baik dan buruk.
Etika membantu manusia menunjukkan nilai-nilai untuk
membulatkan hati dalam mengambil keputusan tentang tindakan apa
yang perlu dilakukan dan mengapa perlu dilakukan. Pancasila adalah
etika bagi bangsa Indonesia dalam bermasyarakat dan bernegara.
Pancasila adalah dasar filsafat negara yang menjadi pusat dasar
dan inti dari Pembukaan UUD 1945. Pancasila dengan fungsi
teoritisnya menemukan kebenaran yang sedalam-dalamnya dan
dengan fungsi praktisnya menjadi pedoman di dalam mengambil
kebijakan dan melangkah dengan melalui empat pokok-pokok pikiran
Pembukaan UUD 1945 yag merupakan Reschtsidee (cita-cita hukum)
dan merupakan Geistlichen Hintergrund (suasana kebatinan).
Undang-Undang Dasar menjelma kedalam pasal-pasal Batang Tubuh
Undang-Undang Dasar.
Fungsi Pancasila dasar filsafat negara sebagai ideologi negara,
yaitu cita-cita negara yang menjadi basis bagi sistem teori dan praktek
penyelenggaraan negara. Filsafat politik Pancasila adalah filsafat
politik negara Pancasila, yang memfungsikan Pancasila sebagai dasar
filsafatnya dan sebagai ideologinya. Etika politik Pancasila menilai
baik-buruknya perilaku politik dan tindakan-tindakan atau perbuatan
politik dari sudut pandang Pancasila sebagai dasar filsafat negara dan
sebagai ideologi negara Republik Indonesia.
B. Rumusan Masalah
1. Bagaimana kedudukan Pancasila sebagai sistem etika ?
2. Bagaimana etika politik dan pemerintahan di Indonesia ?
3. Apa saja nilai-nilai Pancasila yang dapat dikatakan sebagai
sumber etika politik ?

C. Pembahasan
Etika politik adalah cabang dari filsafat politik yang
membicarakan perilaku atau perbuatan-perbuatan politik untuk dinilai
dari segi baik dan buruknya. Filsafat politik adalah seperangkat
keyakinan bermasyarakat, berbangsa dan bernegara yang dibela dan di
perjuangkan oleh para penganutnya, seperti komunisme, fasisme,
demokrasi. Filsafat tersebut erat dengan nama-nama pendahulu-
pendahulunya seperti komunisme oleh Karl Marx atau fasisme oleh
Mussolini dan demokrasi oleh Thomas Jefferson.

Filsafat politik Pancasila ialah seperangkat keyakinan


bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara yang dibela dan
diperjuangkan oleh para penganutnya, yaitu manusia-manusia
Pancasila yang menyelenggarakan dan memperjuangkan kehidupan
bermasyarakat, berbangsa dan bernegara berdasarkan Pancasila.

Perbandingan antara filsafat politik Komunisme, Demokrasi,


dan Fasisme, sebagai berikut :

 Filsafat politik komunisme : Memandang individu manusia


hanya sekedar nomor dalam keseluruhan hidup bersama sebagai
masyarakat yang menegara, kedudukan individu tidaklah penting
dan yang penting adlaah kehidupan bersama yang menegara.
 Filsafat politik demokrasi : Memandang individu manusia
teramat penting, sedangkan kehidupan bersama yang merupakan
masyarakat yang menegara adanya sebagai akibat dari perjanjian
kemasyarakatan bersama untuk hidup menegara demi kepentingan
individu-individu yang menjadi warganya, sehingga individu
adalah nomor satu pentingnya sedangkan masyarakat yang
menegara adalah penting yang nomor dua.
 Filsafat politik fasisme : Memandang manusia hanya sebagai
unsur dari kebersamaan masyarakat manusia yang berwujud
negara, sedangkan negara yang mengatur dan menentukan
segalanya (sebagai subjek) dan induvidu bukanlah subjek
melainkan hanya objek, maka filsafat politik pancasila
berkeyakinan bahwa manusia adalah subjek dan objek sekaligus.

Pancasila sebagai suatu sistem filsafat pada hakikatnya


merupakan suatu nilai sehingga merupakan sumber dari segala
penjabaran norma baik norma hukum, norma moral maupun norma
kenegaraan lainnya. Terkandung didalamnya suatu pemikiran-
pemikiran yang bersifat kritis, mendasar, rasional dan komprehensif
(menyeluruh) dan sistem pemikiran ini merupakan suatu nilai.

Sebagai suatu nilai, Pancasila memberikan dasar-dasar yang


bersifat fundamental dan universal bagi manusia baik dalam hidup
bermasyarakat, berbangsa dan bernegara. Nilai-nilai tersebut
kemudian di jabarkan dalam suatu norma-norma yang jelas sehingga
merupakan suatu pedoman.

Norma-norma tersebut meliputi :

 a) Norma moral, yaitu yang berkaitan dengan tingkah laku


manusia yang dapat diukur dari sudut baik maupun buruk.
 b) Norma hukum, yaitu suatu sistem peraturan perundang-
undangan yang berlaku di Indonesia. Dalam pengertian inilah
maka pancasila berkedudukan sebagai sumber dari segala sumber
hukum di negara Indonesia.

Etika membantu manusia menunjukkan nilai-nilai untuk


membulatkan hati dalam mengambil keputusan tentang tindakan apa
yang perlu dilakukan dan mengapa perlu dilakukan. Pancasila adalah
etika bagi bangsa Indonesia dalam bermasyarakat dan bernegara.
Nilai-nilai etika yang terkandung dalam Pancasila tertuang dalam
berbagai tatanan, antara lain :

1. Tatanan bermasyarakat, nilai-nilai dasarnya seperti, tidak boleh


ada eksploitasi sesama manusia, berperikemanusiaan dan
berkeadilan sosisal.
2. Tatanan bernegara, dengan nilai dasar merdeka,
berdaulat,bersatu, adil dan makmur.
3. Tatanan kerjasama antar negara atau tatanan luar negeri, dengan
nilai tertib dunia, kemerdekaan, perdamaian abadi dan keadilan
sosial.
4. Tatanan pemerintah daerah, dengan nilai permusyawaratan
mengakui asal usul keistimewaan daerah.
5. Tatana hidup beragama, kebebasan beribadah sesuai dengan
agamanya masing-masing.
6. Tatanan bela negara, hak dan kewajiban warga negara untuk
membela negara.
7. Tatanan pendidikan,mencerdaskan kehidupan bangsa.
8. Tatanan berserikat,berkumpul dan menyatakan pendapat.
9. Tatanan hukum dan keikutsertaan dalam pemerintahan.
10. Tatanan kesejahteraan sosial dengan nilai dasar kemakmuran
masyarakat.

D. Kesimpulan
Etika membantu manusia menunjukkan nilai-nilai untuk
membulatkan hati dalam mengambil keputusan tentang tindakan apa
yang perlu dilakukan dan mengapa perlu dilakukan. Pancasila adalah
etika bagi bangsa Indonesia dalam bermasyarakat dan bernegara.
Pendukung dari Pancasila sebagai sistemetika adalah Pancasila
memegang peranan dalam perwujudan sebuah sistemetika yang baik
di negara ini. Di setiap saat dan dimana saja kita berada, kita
diwajibkan untuk beretika di setiap tingkah laku kita. Seperti yang
tercantum di sila kedua pada Pancasila, yaitu “Kemanusian yang adil
dan beradab”, sehingga tidak dapat dipungkiri bahwa kehadiran
Pancasila dalam membangun etika bangsa ini sangat berandil besar.
Dengan menjiwai butir-butir Pancasila masyarakat dapat bersikap
sesuai etika baik yang berlaku dalam masyarakat maupun bangsa dan
negara.

E. Daftar Pustaka
Kurniawan, Aris. 2020. Pancasila sebagai Etika Politik.
https://www.gurupendidikan.co.id/pancasila-sebagai-etika-politik/
Zubair, Achmad. 2020. Dimensi Etika Politik dan Pemerintahan : II.
https://arbaswedan.id/dimensi-etika-politik-dan-pemerintahan-
bagian-kedua/2/
Septian. 2014. Pancasila sebagai Sistem Etika.
http://septianludy.blogspot.com/2014/07/pancasila-sebagai-sistem-
etika_8.html

Anda mungkin juga menyukai