Disusun Oleh :
Kelompok 1
1. Anggel Piolanda
2. Arizona
3. Della Abelya Afifah
4. M. Agung Suarji
5. M. Farrel Rayhan Riza
6. M. Faturrahman
7. M. Rafi Khayen Pratam
8. Nurani Sarma
9. Resti Mestika Hayani
10. Rizky Tunggal Pratama
11. Sarah Fadila
12. Zulvia Kharira
Dosen Pengampu :
Aditya Rol Azmi
JURUSAN TANAH
PROGRAM STUDI ILMU TANAH
FAKULTAS PERTANIAN
KATA PENGANTAR
Puji syukur kami panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Kuasa atas
terselesaikannya makalah yang berjudul “Etika Politik”. Makalah yang masih perlu
dikembangkan lebih jauh ini diharapkan dapat memberikan manfaat bagi semua pihak
yang membacanya.
Makalah ini dibuat sebagai tugas mata kuliah Pancasila, secara garis besar
membahas mengenai kasus etika dalam politik yang dikaji melalui pendekatan
Pancasila sila ke - 1 secara filsafat.
Penulis menyadari bahwa tanpa bantuan, bimbingan dan dorongan dari berbagai
pihak, penulis tidak mungkin menyelesaikan penyusunan makalah ini, untuk itu ucapan
terima kasih penulis ucapkan kepada semua pihak yang telah membantu. Penulis sangat
mengharapkan kritik dan saran yang konstruktif, terutama dari Bapak Aditya.
Penulis
DAFTAR ISI
Kata Pengantar…..…………………………………………...…………………… 1
Daftar Isi...……….……………………………………………………………….... 2
Bab I Pendahuluan...……….……………………………………………………... 3
Bab II Pembahasan
A. Pengertian Etika...……….…………………………………………………. 5
B. Etika Politik...……….……………………………………………………… 6
Bab III Penutup
A. Kesimpulan..………………………………………………………..……..... 12
B. Saran...……….……………………………………………………………… 13
Daftar Pustaka……………………………………………………………..…......... 14
BAB I
PENDAHULUAN
PEMBAHASAN
Pancasila sebagai suatu sistem filsafat pada hakikatnya merupakan suatu nilai
sehingga merupakan sumber dari segala penjabaran norma baik norma hukum, norma
moral maupun norma kenegaraan lainnya. Dalam Filsafat Pancasila terkandung di
dalamnya suatu pemikiran-pemikiran yang bersifat kritis, mendasar, rasional, sistematis
dan komperhensif (menyeluruh) dan sistem pemikiran ini merupakan suatu nilai.Oleh
karena itu suatu pemikiran filsafat tidak secara langsung menyajikan norma-norma yang
merupakan pedoman dalam suatu tindakan atau aspek praksis melainkan suatu nilai-
nilai yang bersifat mendasar.
Sebagai suatu nilai, Pancasila memberikan dasar-dasa yang bersifat fundamental
dan universal bagi manusia baik dalam hidup bermasyarakat, berbangsa dan bernegara.
Adapun manakala nilai-nilai tersebut akan dijabarkan dalam kehidupan yang bersifat
praksis atau kehidupan yang nyata dalam masyarakat, bangsa ataupun negara maka
nilai-nilai tersebut kemudian dijabarkan dalam suatu norma-norma yang jelas sehingga
merupakan suatu pedoman. Norma-norma tersebut meliputi (1) norma moral yaitu yang
berkaitan dengan tingkah laku manusia yang dapat diukur dari sudut baik maupun
buruk. Sopan ataupun santun, susila ataupun tidak susila.Dalam kapasitas inilah nilai-
nilai Pancasila telah terjabarkan dalam suatu norma-norma moralitas atau norma-norma
etika sehingga Pancasila merupakan sistem etika dalam bermasyarakat, berbangsa dan
bernegara. (2) norma hukum yaitu suatu sistem peraturan perundang-undangan yang
berlaku di Indonesia. Dalam pengertian inilah maka Pancasila berkedudukan sebagai
sumber dari segala hukum di negara Indonesia.Sebagai sumber dari segala sumber
hukum nilai-nilai Pancasila yang sejak dahulu telah merupakan suatu cita-cita moral
yang luhur yang terwujud dalam kehidupan sehari-hari bangsa Indonesia sebelum
membentuk negara. Atas dasar pengertian inilah maka nilai-nilai Pancasila senbenarnya
berasal dari bangsa Indonesia sendiri atau dengan kata lain perkataan bangsa Indonesia
sebagai asal-mula materi (kausa materialis) nilai-nilai Pancasila.
A. Pengertian Etika
Sebagai suatu usaha ilmiah, filsafat dibagi menjadi beberapa cabang menurut
lingkungan bahasanya masing-masing.Cabang-cabang itu dibagi menjadi dua
kelompok bahasan yaitu filsafat teoritis dan filsafat praktis. Kelompok pertama
mempertanyakan segala sesuatu yang ada, sedangkan kelompok kedua membahas
bagaimana manusia bersikap terhadap apa yang ada tersebut. Jadi filsafat teoritis
mempertanyakan dan berusaha mencari jawabannya tentang segala sesuatu,
misalnya hakikat manusia, alam, hakikat realitas sebagai suatu keseluruhan, tentang
pengetahuan, tentang apa yang kita ketahui dan lain sebagainya. Dalam hal ini
filsafat teoritispun juga mempunyai maksud-maksud dan berkaitan dengan hal-hal
yang bersifat praktis, karena pemahaman yang dicari menggerakkan kehidupannya.
Etika termasuk kelompok filsafat praktis dan dibagi menjadi dua kelompok yaitu
etika umum dan etika khusus.Etika merupakan suatu pemikiran kritis dan mendasar
tentang ajaran-ajaran dan pandangan-pandangan moral.Etika adalah suatu ilmuyang
membahas tentang bagaimana dan mengapa kita menikuti suatu ajaran moral
tertentu, atau bagaimana kita harus mengambil sikap yang bertanggung jawab
berhadapan dengan berbagai ajaran moral (Suseno, 1987).Etika umum
mempertanyakan prinsip-prinsip yang berlaku bagi setiap tindakan manusia,
sedangkan etika khusus membahas prinsip-prinsip itu dalam hubungannya dengan
berbagai aspek kehidupan manusia (Suseno, 1987). Etika khusus dibagi menjadi
etika individual yang membahas tentang kewajiban manusia terhadap diri sendiri
dan etika sosial yang membahas tentang kewajiban manusia terhadap manusia lain
dalam hidup masyarakat, yang merupakan suatu bagian terbesar dari etika khusus.
Sebenarnya etika lebih banyak bersangkutan dengan prinsip-prinsip dasar
pembenaran dalam hubungan dengan tingkah laku manusia (Kattsoff, 1986).Dapat
juga dikatakan bahwa etika berkaitan dengan dasar-dasar filosofis dalam hubungan
dengan tingkah laku manusia.
B. Etika Politik
Sebagai salah satu cabang etika, khususnya etika politik termasuk dalam
lingkungan filsafat. Filsafat yang langsung mempertanyakan praksis manusia
adalah etika. Etika mempertanyakan tanggung jawab dan kewajiban manusia. Ada
berbagai bidang etika khusus, seperti etika individu, etika sosial, etika keluarga,
etika profesi, dan etika pendidikan. Dalam hal ini termasuk etika politik yang
berkenaan dengan dimensi politis kehidupan manusia. Etika berkaitan dengan
norma moral, yaitu norma untuk mengukur betul salahnya tindakan manusia
sebagai manusia. Dengan demikian, etika politik mempertanyakan tanggung jawab
dan kewajiban manusia sebagai manusia dan bukan hanya sebagai warga Negara
terhadap Negara, hukum yang berlaku dan lain sebagainya.
Fungsi etika politik dalam masyarakat terbatas pada penyediaan alat-alat teoritis
untuk mempertanyakan serta menjelaskan legitimasi politik secara bertanggung
jawab. Jadi, tidak berdasarkan emosi, prasangka dan apriori, melainkan secara
rasional objektif dan argumentatif. Etika politik tidak langsung mencampuri politik
praktis. Tugas etika politik membantu agar pembahasan masalah-masalah idiologis
dapat dijalankan secara obyektif.
Hukum dan kekuasaan Negara merupakan pembahasan utama etika politik.
Hukum sebagai lembaga penata masyarakat yang normatif, kekuasaan Negara
sebagai lembaga penata masyarakat yang efektif sesuai dengan struktur ganda
kemampuan manusia (makhluk individu dan sosial). Jadi etika politik membahas
hukum dan kekuasaan. Prinsip-prinsip etika politik yang menjadi titik acuan
orientasi moral bagi suatu Negara adalah adanya cita-cita The Rule Of Law,
partisipasi demokratis masyarakat, jaminan HAM menurut kekhasan paham
kemanusiaan dan struktur kebudayaan masyarakat masing-masing dan keadaan
sosial.
A. KESIMPULAN
Pancasila merupakan dasar falsafah Negara Indonesia sebagaimana tercantum
dalam pembukaan UUD 1945. Etika adalah ilmu yang mempertanyakan tanggung
jawab dan kewajiban manusia.Etika dibagi menjadi tiga yaitu khusus, individual
dan sosial. Nilai dibagi menjadi tiga yaitu :
Nilai Dasar yaitu asas-asas yang kita terima sebagai dalil yang kurang lebih
mutlak.
Nilai Instrumental yaitu pelaksanaan umum nilai-nilai dasar, yang biasanya
dalam wujud norma sosial atau norma hukum, yang selanjutnnya akan
terkristalisasi oleh lembaga-lembaga yang sesuai dengan kebutuhan tempat dan
waktu.
Nilai Praksis yaitu nilai yang seesungguhnya kita laksanakan dalam kenyataan.
Dasar negara repuplik indonesia yang merupakan sumber dari segala sumber
hukum yang ada dan berlaku.
Pandangan hidup bangsa indonesia yanng dapat mempersatukan serta memberi
petunjuk dalam mencapai kesejahteraan.
Jiwa dan kepribadian bangsa indonesia karena pancasila merupakan ciri khas
bangsa indonesia.
Memberikan analisis terhadap kenegaraan tidak lepas kaitannya dengan
hukum.Negara adalah status hukum suatu illegal society hasil perjanjian
bermasyarakat.Pada umunya kegiatan kenegaraan kaitannya dengan hasil
perjanjian bermasyarakat.Bangsa Indonesia adalah pluralitas atau bermacam-
macam seperti suku, budaya, ras, bahasa dan sebagainya, untuk menjaga
pluralitas maka di tetapkan MPR/VI/MPR/2001 telah menetapkan tentang etika
kehidupan bangsa untuk diamalkan oleh seluruh bangsa Indonesia.
B. SARAN
Pancasila hendaknya disosialisasikan secara mendalam sehingga dalam
kehidupan bermasyarakat dalam berbagai segi terwujud dengan adanya
kesianambungan usaha pemerintah untuk mewujudkan masyarakat adil dan
makmur dengan kepastian masyarakat untuk mengikuti dan mentaati peraturan
yang ditetapkan, karena kekuatan politik suatu negara ditentukan oleh kondisi
pemerintah yang absolut dengan adanya dukungan rakyat sebagai bagian terpenting
dari terbentuknya suatu negara.Kita sebagai warga negara yang baik harus mengerti
bagaimana politik itu sendiri yang seharusnya dilaksanakan sesuai dengan amanah
Pancasila, tidak bertentangan dan bukan bagaimana pancasila dipolitikkan oleh para
penguasa negara khususnya negara Indonesia.
DAFTAR PUSTAKA
http://liyayudistira.blogspot.co.id/
https://belajarkampus.wordpress.com/2014/11/05/pancasila-dalam-etika-politik/
http://weloveblitar.blogspot.co.id/2013/03/pancasila-sebagai-sumber-etika-politik.html