Anda di halaman 1dari 4

NAMA: CATHERIN WAHYUNI

PRODI: S1 ADMINISTRASI RUMAH SAKIT


NIM: 10822013
TUGAS: MERANGKUM MATERI Pancasila

1. Pancasila sebagai Etika Politik (Pertemuan 9)


Pancasila menghargai etika politik sebagai sumber dalam menegakkan dan
mengatur negara, etika politik menuntut agar kekuasaan dalam negara digunakan
secara tepat. Etika politik berarti suatu standar nilai yang disarikan dari nilai-nilai
kemanusiaan untuk dijadikan sebagai kerangka acuan teoritik dalam
mempersoalkan dan menjelaskan legitimasi politik serta budaya politik masyarakat.
Etika politik Pancasila diterapkan dalam setiap butirnya yaitu, nilai ketuhanan,
kemanusiaan, persatuan, kerakyatan dan keadilan.
1) Pada sila pertama sebagai etika politik, warga negara harus melakukan
kewajibannya sebagai makhluk Tuhan Yang Maha Esa.
2) Sila kedua sebagai etika politik berarti manusia harus mengikuti aturan-aturan
yang telah ditetapkan serta bersikap sopan santun.
3) Sila ketiga sebagai etika politik, sebagai warga negara kita harus memenitingkan
kepentingan negara dan masyarakat.
4) Sila keempat sebagai etika politik, sebagai warga negara harus melakukan
musyawarah untuk mencapai mufakat dan bersikap bijaksana sesuai situasi dan
kondisi.
5) Sila kelima sebagai etika politik kita sebagai warga negar harus bersikap jujur,
adil dan berjiwa sosial.

2. Pancasila sebagai Etika Politik (Pertemuan 10)

Pancasila adalah pilar ideologi negara Indonesia, Pancasila rumusan dan pedoman
hidup berbangsa dan negara bagi seluruh rakyat. Etika politik adalah praktik menilai
tindakan politik berdasarkan moral dan adat istiadat dan kebiasaan budaya yang
mengatur perilaku manusia dengan Tuhan dan alam semesta. Menurut TAP MPRS
No.XX/MPRS/1966 dikatakan bahwa Pancasila merupakan sumber dari segala
sumber hukum. Sebagai sumber dari segala, Pancasila satu-satunya sumber nilai-
nilai yang berlaku dalam tanah air. Keabsahan atau legalitas hukum yang dilakukan
sesuai dengan hukum yang berlaku dan dilaksanakan secara demokratis
berdasarkan prinsip-prinsip moral atau tidak bertentangan dengan moralitas yang
berlaku. Oleh karena itu, setiap warga Negara dan pelaku politik harus mempelajari,
memahami, menghayati dan mengamalkan Pancasila dalam segala bidang
kehidupan berbangsa bernegara dan bermasyarakat, karena Pancasila merupakan
suatu landasan moral etik dalam kehidupan berbangsa, bernegara dan
bermasyarakat.
3. Pancasila sebagai Ideologi Nasional (Pertemuan 11)

Pengertian Ideologi secara Umum adalah suatu kumpulan sebuah ide, cita – cita,
pandangan atau gagasan bersifat sistematis berupa konsep yang bisa dijadikan asas,
pendapat, tujuan, dan petunjuk arah kelangsungan hidup termasuk dalam
kehidupan nasional suatu bangsa dan negara.
Macam-macam Ideologi
1) Ideologi terbuka adalah suatu pandangan hidup yang tidak bersifat kaku, bersifat
dinamis, serta fleksibel dalam berkembang mengikuti perkembangan tuntutan
perkembangan zaman.
2) Ideologi tertutup adalah suatu pandangan hidup yang bersifat kaku, mutlak, dan
tidak dapat dirubah Kembali sehingga ajarn yang menentukan tujuan serta
norma politik dan social tidak dapat dipersoalkan lagi
3) Komprehensif adalag uatu sistem pemikiran menyeluruh mengenai semua aspek
kehidupan sosial. Ideologi dalam kategori ini bercita-cita melakukan
transformasi sosial secara besar-besaran menuju bentuk tertentu.
4) Particular adalah suatu keyakinan - keyakinan yang tersusun secara sistematis
dan terkait erat dengan kepentingan suatu kelas sosial tertentu dalam
masyarakat.

Pancasila sebagai ideologi Bangsa dan Negara Indonesia yang memiliki ciri terbuka,
komprehensif, reformatif dan dinamis. Pancasila sebagai ideologi terbuka, yaitu
Pancasila adalah sebagai ideologi negara Indonesia melalui musyawarah berbagai
golongan masyarakat. Hipotesis bagian pertama bahwa ideologi berkaitan erat
dengan stabilitas dan kohesi dan bagian kedua hipotesis bahwa ideologi adalah
sumber nilai dan standar dan Oleh karena itu harus dikelola secara terpusat, yang
pada akhirnya akan mengarahkan atau menimbulkan perfeksionisme negara.
Sebuah ideologi dikatakan terbuka dan dinamis, yaitu jika ideologi dapat menerima
dan mengembangkan pemikiran baru atau istilah lain, maka dapat menerima
interpretasi baru tanpa takut kehilangan identitasnya.

4. Pancasila sebagai Etika Politik (Pertemuan 12)

Etika adalah nilai moral dan standar sebagai acuan atau pedoman bagi individu dan
kelompok dalam pengaturan tindakan atau perilaku. Begitu pentingnya Pancasila
dalam perwujudan suatu etika sehingga Pancasila merupakan landasan etika moral
dalam berbangsa, bernegara, dan bermasyarakat. Etika politik di Pancasila dalam
melaksanakan kebijakan kita harus berpedoman pada butir-butir yang terkandung
dalam bagaimana kita bersikap dan bertindak terhadap sesama sesuai dengan hak
dan kewajiban kita. Pancasila dalam sebagai nilai moral, dalam implementasinya
harus tampak dalam aspek kehidupan. Nilai-nilai Pancasila menjadi pedoman dalam
pengambilan kebijakan. Etika deskriptif berupaya mengkaji secara kritis dan
rasional sikap dan pola tingkah laku manusia dan yang ditempuh oleh manusia
dalam kehidupannya. Sesuai dengan model pendekatan etis kritis dan
rasional , membimbing orang untuk mengadopsi sikap dalam. Keran disusun dengan
maksud untuk membantu kepentingan menjaga etika dan dalam kehidupan
berbangsa, sedangkan untuk menjadi acuan dasar bagi meningkatkan kualitas
manusia yang beriman , bertakwa dan berakhlak mulia serta berkepribadian
Indonesia secara nasional.

5. Pancasila sebagai Dasar Negara (Pertemuan 13)

Pancasila sebagai dasar Negara Kesatuan Republik Indonesia didirikan pada tanggal
18 Agustus 1945. Sebagai dasar negara, maka nilai-nilai kehidupan bernegara dan
pemerintahan sejak saat itu hingga saat ini haruslah berdasarkan pada
pancasila. Pancasila sebagai dasar negara juga berarti nilai-nilai yang terkandung
dalam Pancasila ini digunakan sebagai dan pedoman untuk mengatur kehidupan
negara, sebagaimana diatur dalam Undang-Undang Dasar tahun 1945 dan peraturan
perundang-undangan Indonesia lainnya. Karena itulah melalui ketetapan
No.III/MPR/2000 menyatakan bahwa sumber hukum nasional adalah
Pancasila. Seperangkat nilai yang harus sesuai dengan hukum Indonesia
manapun. Asas-asas yang harus dianut sebagai pedoman suatu pilihan hukum di
Indonesia. Pancasila dalam kedudukannya sebagai sumber semua undang-undang
atau sumber hukum dasar negara berada di atas konstitusi. Yang artinya Pancasila
di atas UUD 1945, jika UUD 1945 adalah negara, maka Pancasila adalah asas pokok.
Karena Pancasila merupakan kaidah pokok yang fundemental. Dalam hubungan
formal, rumusan Pancasila sebagai Negara Republik Indonesia adalah sebagaimana
tercantum dalam pembukaan UUD 1945, alinea 4. Artinya negara yang mampu
melindungi dan meliputi segenap bangsa indonesia, seluruh tumpah darah
Indonesia, serta mencakupi segala paham golongan dan perseorangan.

6. Pancasila sebagai Pradigma Kehidupan dalam Masyarakat, Berbangsa dan


Bernegara (Pertemuan 14)

Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia, paradigma diartikan sebagai kerangka


berpikir. Sesungguhnya warga negara adalah aktor politik, dari siapa rakyat harus
dapat menempatkan kekuasaannya setinggi-tingginya sebagai warga negara
Indonesia yang menganut sistem politik demokrasi dimana kekuasaan berasal dari
rakyat, rakyat dan untuk orang-orang. Salah satu tujuan bernegara Indonesia adalah
melindungi segenap bangsa Indonesia dan seluruh tumpah darah Indonesia. Artinya,
tugas dan tanggung jawab tidak hanya dipikul oleh penyelenggara negara, tetapi
oleh rakyat Indonesia secara keseluruhan. Pembangunan sistem pertahanan dan
keamanan Indonesia disebut Sistem Keamanan Rakyat Semesta. Menurut paradigma
Pancasila dalam pembangunan sistem ekonomi harus berdasarkan moralitas dan
kemanusiaan. Hal itu bertujuan untuk mensejahterakan rakyat secara keseluruhan.
Oleh karena itu, sistem ekonomi negara harus mengutamakan kesejahteraan rakyat.
Masyarakat juga harus berpartisipasi dalam kegiatan pembangunan Menjadikan
warga masyarakat yang beradab dan berbudaya. Hal ini menunjukkan keterpurukan
bangsa Indonesia menuju kehidupan beragama yang tidak manusiawi. Sesuai
dengan nilai-nilai yang terkandung dalam nilai-nilai pancasila dan sila kedua yang
berbunyi Ketuhanan dan kemanusiaan yang adil dan beradab. Aktualisasi Pancasila
adalah penuangan nilai-nilai ke dalam norma-norma yang berlaku dalam kehidupan
berbangsa dan bernegara. Persoalan utama dalam mengaktualisasikan Pancasila
adalah bagaimana mencapai nilai-nilai Pancasila yang merupakan standar universal
yang berkaitan langsung dengan nilai-nilai Pancasila dalam penyelenggaraan
negara. Aktualisasi tujuan Pancasila adalah aktualisasi Pancasila dalam ranah
kehidupan bernegara yang meliputi kehidupan bernegara, khususnya legislatif,
eksekutif, dan yudikatif.

7. Pancasila sebagai Pradigma Kehidupan dalam Masyarakat, Berbangsa dan


Bernegara (Pertemuan 15)

Definisi paradigma adalah asumsi dasar asumsi bahwa bersifat umum, sehingga
selama menjadi sumber hukum, metode yang digunakan dalam ilmu akan
menentukan sifat dan karakteristik pengetahuan ini. Pasca peristiwa 21 Mei 1998,
ketika Orde Baru tumbang, salah satu subsistem yang rusak parah adalah ranah
hukum. Sistem ekonomi Indonesia pada masa Orba bersifat birokratik otoritarian.
Ketahanan pangan dan pemulihan kepercayaan dilakukan dengan program «social
safety net» yang telah dicanangkan dengan program Jaring Pengaman Sosial.
Pancasila merupakan dasar Negara RI yang sudah disusun oleh para pendiri bangsa
dan diamanatkan kepada para penerusnya hingga sekarang agar menjadi pedoman
bangsa. Paradigma tersebut sangat erat kaitannya dengan cara berpikirnya yang
dalam konteks ini adalah cara berpikir mahasiswa tentang Pancasila. Pembangunan
di bidang pendidikan itu sendiri, yang dilakukan atas dasar dasar falsafah negara
Pancasila, bertujuan untuk melatih manusia pembangunan yang berjiwa Pancasila,
untuk membentuk manusia Indonesia yang berada dalam sehat jasmani dan rohani,
memiliki pengetahuan dan keterampilan, dapat mengembangkan kecerdasan
keterampilan yang tinggi dengan berakhlak mulia, dan mencintai bangsa dan negara
serta manusia lainnya. Isi tri dharma yaitu, pertama Pendidikan tinggi yaitu untuk
menyiapkan,membentuk dan menghasilkan SDM yg berkualitas, kedua Penelitian
Sebagimana nilai yang terkandung dalam pancasila, intelektual yang melakukan
penelitian harus ketuhanan dan kemanusiaan.dan terakhir Pengabdian Kepada
Masyarakat Adalah suatu kegiatan yang memanfaatkan ilmu pengetahuan dalam
upaya memberikan sumbangan demi kemajuan masyarakat.

Anda mungkin juga menyukai