Anda di halaman 1dari 10

1. Nilai, norma, dan moral adalah konsep-konsep yang saling berkaitan.

Keterkaitan nilai,
norma dan moral merupakan suatu kenyataan yang seharusnya tetap terpelihara di setiap
waktu pada hidup dan kehidupan manusia. Keterkaitan itu mutlak digarisbawahi bila
seorang individu, masyarakat, bangsa dan negara menghendaki fondasi yang kuat tumbuh
dan berkembang. Agar nilai menjadi lebih berguna dalam menuntun sikap dan tingkah
laku manusia, maka perlu dikongkritkan lagi serta diformulasikan menjadi lebih objektif
sehingga memudahkan manusia untuk menjabarkannya dalam tingkah laku secara
kongkrit, wujud yang lebih kongkrit dari nilai tersebut adalah merupakan suatu norma.

2. Maksud Pancasila sebagai jiwa bangsa Indonesia yaitu bahwa Pancasila berperan sebagai
nyawa, sumber, pandangan hidup, Ideologi Bangsa, bahkan ciri khusus bangsa Indonesia
dimana Pancasila ini didapat seiring dengan perjalanan sejarah bangsa Indonesia
sehingga mampu membedakan antara ciri khas bangsa Indonesia dengan bangsa lainnya.
Sehingga dapat dijabarkan kembali bahwa Pancasila sebagai jiwa bangsa Indonesia
berarti setiap aktivitas, perbuatan, tindakan, serta pemikiran seluruh individu di Indonesia
beradasarkan dan berpedomankan kepada Pancasila.

3. Pancasila sebagai Kepribadian Bangsa Indonesia adalah perwujudan dari nilai-nilai


budaya bangsa Indonesia sendiri yang diyakini kebaikan dan kebenarannya. Sebelum
ditetapkannya Pancasila sebagai dasar yang sah, Indonesia memang sudah sejak dahulu
menganut nilai-nilai budaya luhur yang telah tercipta di tengah-tengah masyarakat nenek
moyang Indonesia. Pancasila digali dari budaya bangsa Indonesia sendiri yang sudah ada,
tumbuh, dan berkembang berabad-abad lamanya. Oleh karena itu, Pancasila adalah
pribadi bangsa Indonesia itu sendiri yang hanya dimiliki oleh bangsa Indonesia sejak
keberadaanya sebagai sebuah bangsa. Pancasila merangkum nilai-nilai yang sama yang
terkandung dalam adat-istiadat, kebudayaan, dan agama-agama yang ada di Indonesia.
Dengan demikian, Pancasila sebagai kepribadian bangsa Indonesia juga mencerminkan
jiwa sekaligus pandangan hidup rakyat Indonesia.

4. Pancasila sebagai pandangan hidup bangsa yang berarti bahwa pancasila menjadi
petunjuk atau pedoman diberbagai kegiatan kehidupan untuk mengatur kehidupan
bernegara dan berbangsa Indonesia. Sebagai pandangan hidup pancasila juga
berfungsi sebagai pegangan hidup, norma, dan pedoman disemua aspek kehidupan
mulai dari masyarakan hingga berbangsa Indonesia sebagai mana UUD 1945 dan
Pancasila yang menjadi Dasar Negara Republik Indonesia. Dapat disimpulkan
bahwa semua perilaku dan sikap setiap individu harus dijiwai dengan nilai-nilai
pancasila.

5. Q

6. Pancasila digali dari sosio-budaya bangsa Indonesia sendiri, disepakati bersama oleh
seluruh rakyat Indonesia sebagai milik bangsa yang harus diamalkan serta dilestarikan.
Keragaman budaya bangsa Indonesia inilah yang mengangkat bahwa pancasila sebagai
perjanjian luhur dimana pada saat para proklamator kemerdekaan memutuskan untuk
menjadikan pancasila sebagai dasar negara disana tercantum suatu perjanjian yang
menyangkup seluruh rakyat Indonesia. Sebagaimana yang telah tertera ada butir sila
pertama menyebutkan bahwa “ketuhanan yang maha esa”

7. Etika merupakan suatu pemikiran kritis dan mendasar tentang ajaran-ajaran dan
pandangan-pandangan moral. Etika adalah suatu ilmu yang membahas tentang bagaimana
dan mengapa kita mengikuti suatu ajaran moral tertentu, atau bagaiman kita harus
mengambil sikap bertanggung jawab berhadapan dengan pelbagai ajaran moral (Suseno,
1987).

8. Prinsip-prinsip dasar etika politik itu telah jelas terkandung dalam Pancasila. Dengan
demikian, Pancasila adalah sumber etika politik yang mesti direalisasikan. Para
pejabat eksekutif, legislatif, maupun yudikatif, pelaksana aparat dan penegak hukum
harus menyadari bahwa selain legitimasi hukum dan legitimasi demokratis juga harus
berdasar pada legitimasi moral yang memang pembentukan dari nilai-nilai serta
dikongkretisasi oleh norma.

9. Nilai, norma, dan moral adalah konsep-konsep yang saling berkaitan. Dalam
hubungannya dengan Pancasila, maka ketiganya akan memberikan suatu pemahaman
yang saling melengkapi sebagai sistem etika. Pancasila sebagai suatu sistem filsafat pada
hakikatnya merupakan suatu nilai yang menjadi sumber dari segala penjabaran norma
baik norma hukum, norma moral maupun norma kenegaraan lainnya. Disamping ituh,
terkandung juga pemikiran-pemikiran yang bersifat kritis, mendasar, rasional, sistematis,
dan komprehensif. Oleh karena itu, suatu pemikiran filsafat adalah suatu nilai-nilai yang
bersifat mendasar yang memberikan landasan bagi manusia dalam hidup bermasyarakat,
berbangsa, dan bernegara. Nilai-nilai tersebut dijabarkan dalam kehidupan nyata dalam
masyarakat,bangsa, dan negara maka diwujudkan dalam norma-noorma yang kemudian
menjadi pedoman. Norma-norma itu meliputi:
 Norma Moral yang berkaitan dengan tingkah laku manusia yang dapat diukur dari
sudut pandang baik maupun buruk, sopan maupun tidak sopan, susila atau tidak
susila.
 Norma Hukum Suatu sistem peraturan perundang-undangan yang berlaku dalam
suatu tempat dan waktu tertentu dalam pengertian ini peratran hukum. Dalam
pengertian itulah Pancasila berkedudukan sebagai sumber dari segala sumber hukum.
10. nilai, menurut Djahiri (1999), adalah harga, makna, isi dan pesan, semangat, atau jiwa
yang tersurat dan tersirat dalam fakta, konsep, dan teori, sehingga bermakna secara
fungsional.
moral, menurut Suseno (1998) adalah ukuran baik-buruknya seseorang, baik sebagai
pribadi maupun sebagai warga masyarakat, dan warga negara.
norma adalah tolok ukur/alat untuk mengukur benar salahnya suatu sikap dan tindakan
manusia. Normal juga bisa diartikan sebagai aturan yang berisi rambu-rambu yang
menggambarkan ukuran tertentu, yang di dalamnya terkandung nilai benar/salah.
11. Pancasila sebagai paradigma pembangunan, artinya pancasila berisi anggapan-anggapan
dasar yang merupakan kerangka keyakinan yang berfungsi sebagai acuan, pedoman
dalam perencanaan, pelaksanaan, pengawasan, dan pemamfaatan hasil-hasil
pembangunan nasional.
 Pembangunan tidak boleh bersifat pragmatis, yaitu pembangunan itu tidak hanya
mementingkan tindakan nyata dan mengabaikan pertimbangan etis.
 Pembangunan tidak boleh bersifat ideologis, yaitu secara mutlak melayani Ideologi
tertentu dan mengabaikan manusia nyata.
 Pembangunan harus menghormati HAM, yaitu pembangunan tidak boleh
mengorbankan manusia nyata melainkan menghormati harkat dan martabat bangsa.
 Pembangunan dilaksanakan secara demokratis, artinya melibatkan masyarakat sebagai
tujuan pembangunan dalam pengambilan keputusan yang menyangkut kebutuhan
mereka.
 Pembangunan diperioritaskan pada penciptaan taraf minimum keadilan sosial, yaitu
mengutamakan mereka yang paling lemah untuk menghapuskan kemiskinan
struktural. Kemiskinan struktural, adalah kemiskinan yang timbul bukan akibat malasnya
individu atau warga Negara, melainkan diakibatkan dengan adanya struktur-struktur
sosial yang tidak adil.

12. Pembangunan nasioanal adalah upaya untuk meningkatkan seluruh aspek kehidupan
masyarakat, bangsa, dan negara yang sekaligus merupakan proses pembangunan
keseluruhan sistem penyelenggaraan negara untuk mewujudkan tujuan nasional.
13. Hakikat pembangunan nasional adalah pembangunan manusia Indonesia seutuhnya dan
pembangunan masyarakat Indonesia seluruhnya. Ini berarti dalam pelaksanaan
pembangunan nasional diperlukan hal-hal sebagai berikut:

 Ada keselarasan, keserasian, kesimbangan, dan kebulatan yang utuh dalam seluruh
kegiatan pembangunan. Pembangunan adalah untuk manusia dan bukan sebaliknya
manusia untuk pembangunan. Dalam pembangunan dewasa ini, unsur manusia, unsur
sosial-budaya, dan unsur lainnya harus mendapatkan perhatian yang seimbang.
 Pembangunan harus merata untuk seluruh masyarakat dan di seluruh wilayah tanah air.
 Subjek dan objek pembangunan adalah manusia dan masyarakat Indonesia, sehingga
pembangunan harus berkepribadian Indonesia pula.
 Pembangunan dilaksanakan bersama oleh masyarakat dan pemerintah. Masyarakat adalah
pelaku utama pembangunan dan pemerintah berkewajiban untuk mengarahkan,
membimbing, serta menciptakan suasana yang menunjang. Kegiatan masyarakat dan
kegiatan pemerintah mesti saling mendukung, saling mengisi, dan saling melengkapi
dalam satu kesatuan langkah menuju tercapainya tujuan pembangunan nasional.

14. Tujuan Pembangunan Nasional


Pembangunan nasional dilaksanakan untuk mewujudkan tujuan nasional seperti
termaktub dalam Pembukaan UUD 1945 alinea IV, yaitu.....melindungi segenap bangsa
Indonesia dan sekuruh tumpah darah Indonesia, memajukan kesejahteraan umum,
mecerdaskan kehidupan bangsa, dan ikut melasanakan ketertiban dunia yang berdasarkan
kemerdekaan, perdamaian abadi, dan keadilan sosial serta mewujudkan cita-cita bangsa
sebagaimana termaktub dalam alinea II Pembukaan UUD1945

15. Menurut George Ritzer(1980)


Pandangan mendasar ilmuwan tentang apa materi pelajaran harus dipelajari oleh cabang
atau disiplin, dan apa aturan yang harus diikuti dalam menafsirkan informasi yang akan
dikumpulkan informasi yang dikumpulkan dalam menanggapi isu-isu ini.

16. Fungsi Pokok Pancasila sebagai dasar Negara:


 Sebagai dasar Negara, pancasila berkedudukan sebagai norma dasar atau norma
fundamental (fundamental norm) Negara dengan demikian Pancasila menempati
norma hukum tertinggi dalam Negara ideologi Indonesia. Pancasila adalah cita
hukum ( staatside ) baik hukum tertulis dan tidak tertulis ( konvensi ).
 Sebagai sumber dari segala sumber hukum, Pancasila merupaka n kaidah Negara
yang fundamental artinya kedudukannya paling tinggi, oleh karena itu Pancasila juga
sebagai landasan ideal penyususnan arturan – aturan di Indonesia. Oleh karena itu
semua peraturan perundangan baik yang dipusat maupun daerah tidak menyimpa ng
dari nilai Pancasila atau harus bersumber dari nilai -nilai Pancasila.
 Sebagai Pandangan Hidup, yaitu nilai Pancasila merupakan pedoman dan pegangan
dalam pembangunan bangsa dan Negara agar tetap berdiri kokoh dan mengetahui
arah dalam memecahkan masalah ideologi, politik, ekonomi, soaial dan budaya serta
pertahanan dan keamanan.
 Sebagai iiwa dan kepribadian bangsa Indonesia, nilai pancasila itu mencerminkan
kepribadian bangsa sebab nilai dasarnya kristalisasi nilai budaya bangsa Indonesia
asli, bukan diambil dari bangsa lain.
 Sebagai Perjanjian luhur bangsa Indonesia, pancasila lahir dari hasil musyawarah
para pendiri bangsa dan negara ( founding fathers) sebagi para wakil bangsa,
Pancasila yang dihasilkan itu dapat dipertanggungjawabkan secara moral, sisio
kulturil. Moral dalam arti tidak bertentangan dengan nilai agama yang berlaku di
Indonesia, sosio kultural berarti cerminan dari nilai budaya bangsa Indonesia, karena
itu Pancasila merangkul segenap lapisan masyarakat Indonesia yang majemuk ini.
Dengan demikian dapat dikatakan bahwa Pancasila sebagai dasar Negara merupakan
norma dasar dalam kehidupan bernegara yang menjadi sumber dasar, landasan norma,
serta memberi fungsi konstitutif dan regulative bagi penyusunan hukum –hukum
Negara.

17. Kedudukan pancasila sebagai dasar negara dapat dirinci sebagai berikut:
 Pancasila sebagai dasar negara adalah sumber dari segala sumber hukum (sumber tertib
hukum) Indonesia
 Pancasila merupakan asas kerohanian tertib hukum Indonesia yang dalam Pembukaan
UUD 1945 dijabarkan dalam empatpokok pikiran
 Mewujudkan cita-cita hukum bagi hukum dasar negara baikhukum dasar tertulis maupun
tidak tertulis
 Pancasila mengandung norma yang mengharuskan UUD 1945 mengandung isi yang
mewajibkan pemerintah dan penyelenggara negara termasuk penyelenggara partai
18. Kepribadian ialah setiap sifat yang terlihat dalam perilaku seseorang atau sebuah bangsa
yang membuatnya berbeda dari seseorang atau bangsa lainnya. Setiap orang memiliki
orientasi berbeda dalam menghadapi sebuah kondisi tertentu, sehingga tercipta sebuah pola
perilaku yang baku dan konsisten. Dengan begitu hal ini menjadi karakteristik pribadinya.
Sedangkan bangsa merupakan sebuah perhimpunan yang terdiri dari masyarakat yang
saling memiliki keterkaitan dan saling berhubungan untuk mencapai sebuah harapan yang
dijadikan sebagi tujuan bersama di sebuah wilayah tertentu.

19. Sama kayak nomer 3

20. Kondisi Pancasila di era globalisasi sangatlah terkontaminasi dari adanya berbagai
macam aspek yang membuat Pancasila tersebut menjadi tidak seperti yang seharusnya.
Dilihat dari melencengnya nilai-nilai Pancasila yang selama ini telah ditanamkan oleh
para pendiri bangsa ini, sebagai contoh ialah terjadinya dis-integrasi bangsa yang telah
jelas-jelas melanggar sila ke-3 yaitu persatuan Indonesia, atau masih banyak yang
lainnya.

Dan jika dilihat lagi dari berbagai aspek masalah yang sedang dihadapi bangsa indonesia,
kita seharusnya kembali menerapkan nilai-nilai yang terkandung dalam pancasila
tersebut. karena pancasilalah yang merupakan pondasi bangsa indonesia untuk
menghadapi bebagai masalah khususnya di era global seperti saat ini, yang membuat
rentan sekali nilai-nilai pancasila tersebut memudar dikarenakan perubahan zaman oleh
adanya globalisasi.

21. pengertian Pancasila sebagai dasar Negara artinya setiap hal yang menyangkut dengan
urusan – urusan atau pun masalah kenegaraan harus diputuskan dengan dilandasi atau
pun didasari dengan nilai – nilai yang terkandung di dalam Pancasila.

22. Pancasila sebagai dasar Negara mengandung makna bahwa nilai nilai yang terkandung
dalam pancasila menjadi dasar atau pedoman bagi masyarakat Indonesia. Nilai pancasila
dasarnya adalah nilai nilai filsafat yang mendasar yang d jadikan peraturan dan dasar dari
norma norma yang berlaku dalam Indonesia. Nilai dasar pancasila bersifat normatif dan
abstrak yang bisa d jadikan landasan dalam kegiatan bernegara. Pancasila sebagai dasar
Negara berarti pancasila di jadikan sebagai pedoman dalam penyelenggarakan segala
norma norma hokum dan dalam penyelenggarakan Negara.

23. Sama kayak no 17

24. Maknanya ada 2 versi

1. Makna PancasilaSebagai Dasar Negara ialah Pancasila berperan sebagai landasan


dan dasar bagipelaksanaan pemerintahan, membentukan peraturan, dan mengatur
penyelenggaraan negara.Melihat dari makna pancasila sebagai dasar negara kita
tentu dapat menyimpulkan bahwa pancasilasangat berperan sebagai kacamata bagi
bangsa Indonesia dalam menilai kebijakan pemeritahan maupunsegala fenomena
yang terjadi di masayrakat.
2. Masing-masing sila dalam Pancasila memiliki makna dan arti penting sebagai
pedoman dalam kehidupan berbangsa dan bernegara bagi seluruh bangsa Indonesia.
Selain ditetapkan sebagai dasar Negara, Pancasila juga menjadi pandangan hidup
dan landasan ideology serta sebagai filsafat bangsa

25. Jika pancasila diubah maka dasar visi dan misi diubah dan akan membutuhkan proses yang
sangat panjang untuk bisa membangun sebuah sistem yang sangat luar biasa dala
kenegaraan . sudah jelas jika pancasila lah yang memang cocok untuk indonesia , sudah
disesuaikan dengan kondisi real keadaan indonesia dengan semua ciri khas yang melekat (
pake opinimu sendiri)

26. Menurut aristoteles Filsafat adalah memiliki kewajiban untuk menyelidiki sebab dan asas
segala benda. Dengan demikian filsafat bersifat ilmu umum sekali. Tugas penyelidikan
tentang sebab telah dibagi sekarang oleh filsafat dengan ilmu.
Secara umum
secara etimologis kata filsafat dapat diartikan sebagai cinta atau kecenderungan akan
kebijaksanaan, atau cinta pada pengetahuan yang bijaksana, atau dapat diartikan pula
sebagai cinta secara mendalam akan kebijaksanaan atau cinta sedalam-dalamnya akan
kearifan atau cinta secara sungguh-sungguh terhadap pandangan, kebenaran (love of
wisdom or love of the vision of truth).

27. Filsafat Pancasila merupakan sistem ialah suatu kesatuan bagian-bagian yang saling
memiliki keterkaitan, keterikatan dan saling bekerjasama untuk suatu tujuan tertentu dan
secara keseluruhan merupakan suatu kesatuan yang utuh yang dinamakan sebuah
kesatuan organis. Pancasila sebagai suatu sistem filsafat pada dasarnya menggunakan
beberapa pendekatan untuk menyelami nilai-nilai pokok yang mendasarinya, beberapa
penjelasannya sebagai berikut:

 Dengan menggunakan pendekatan secara deduktif yakni dengan mencari hakikat serta
menganalisis isi dari Pancasila itu sendiri dan menyusunnya secara sistematis menjadi
suatu keutuhan pandangan yang komprehensif. (baca juga: Fungsi GBHN dalam
Pembangunan Nasional)
 Dengan menggunakan pendekatan secara induktif yaitu dengan mengamati gejala-gejala
yang timbul dalam kehidupan sosial dan budaya pada masyarakat kemudian
merefleksikannya lantas menarik arti serta makna yang hakiki dari gejala-gejala yang
timbul tersebut.
Pancasila sebagai filsafat mengandung sebuah pandangan, konsep-konsep kebenaran dan
cara berpikir yang menjadikan Pancasila sebagai ideologi nasional bangsa Indonesia.

28. Pancasila Sebagai Sistem Filsafat Memiliki beberapa Nilai yaitu Nilai Objektif dan
Subyektif
Nilai-nilai sistem filsafat Pancasila adalah sebagai berikut...
1. Nilai pancasila timbul dari bangsa Indonesia itu sendiri
Nilai-nilai yang terdapat dalam Pancasila merupakan hasil dari buah pemikiran, penilaian, dan
refleksi filosofis dari bangsa Indonesia sendiri. Ideologi Pancasila berbeda dengan ideologi-
ideologi lainnya karena dalam isi Pancasila diambil dari nilai budaya bangsa dan religi yang telah
melekat erat, sehingga jiwa pancasila adalah jiawa bangsa Indonesia sendiri, sedangkan ideologi
lain seperti liberalis, sosialis, komunis, dan lain sebagainya merupakan hasil dari buah pemikiran
filsafat orang.
2. Nilai pancasila merupakan filsafat bangsa Indonesia
Pancasila sebagai pandangan hidup bangsa Indonesia menjadi pedoman bangsa untuk mengatur
aspek kehidupan berbangsa dan bernegara sekaligus menjadi cermin jati diri bangsa yang diyakini
sebagai sumber nilai atas kebenaran, keadilan, kebaikan dan kebijaksanaan dalam kehidupan
bermasyarakat, berbangsa dan bernegara.
3. Pancasila merupakan nilai-nilai yang sesuai dengan hati nurani bangsa Indonesia
Karena pancasila bersumber dari kepribadian bangsa. Sehingga dalam perjalanannya akan selaras
dengan nilai-nilai Pancasila.

29. Prinsip-prinsip filsafat pancasila


Jika ditinjau dari kausa Aristoteles, Prinsip-prinsip pancasila dapat dijelaskan sebagai berikut.
(1) Kausa Material yaitu sebab yang berhubungan dengan materi atau bahan. Dalam hal ini
Pancasila digali dari nilai-nilai sosial budaya yang ada dalam bangsa Indonesia sendiri.
(2) Kausa Formalis ialah sebab yang berhubungan dengan bentuknya. Pancasila di dalam
pembukaan UUD 1945 memenuhi syarat formal (kebenaran formal).
(3) Kausa Efisiensi yaitu kegiatan BPUPKI dan PPKI dalam menyusun dan merumuskan
pancasila sebagai dasar negara Indonesia merdeka.
(4) Kausa Finalis Ialah berhubungan dengan tujuannya, dimana tujuan yang diusulkannya
pancasila menjadi dasar negara Indonesia merdeka.

30.
 Sila Ketuhanan Yang Maha Esa
Sila Ketuhanan Yang Maha Esa ini nilai-nilainya meliputi dan menjiwai keempat sila
lainnya dan terkandung nilai bahwa Negara yang didirikan adalah sebagai
pengejawantahan tujuan manusia sebagai makluk Tuhan Yang Esa.
Oleh karena itu segala hal yang berkaitan engan pelaksanaan dan penyelenggaraan negara
bahkan moral negara, moral penyelenggara negara, pemerintahan negara, hukum dan
peraturan perundang-undangan negara, kebebasan dan hak asasi warga negara harus
dijiwai dengan nilai-nilai Ketuhanan yang Maha Esa

 Sila Kemanusiaan Yang Adil dan Beradab


Kemanusiaan yang adil dan beradab adalah mengandung nilai suatu kesadaran sikap
mpral dan tingkah laku manusia yang didasarkan pada potensi budi nurani manusia dalam
hubungan dengan norma-norma dan kebudayaan pada umumnya baik terhadap diri
sendiri, sesama manusia maupun terhaap lingkungannya.

 Sila Persatuan Indonesia


Dijiwai oleh Sila keTuhanan dan Kemanusiaan yang adil dan beradab dan sila kerakyatan
yang dipimpin oleh hikmat kebijkanaan dalam permusyawaran perwakilan dan keadilan
sosial bagi seluruh rakyat Indonesia, terkandung nilai bahwa Negara adalah sebagai
penjelmaan sifat kodrat manusia monodualis yaitu sebagai mahluk individu dan mahluk
sosial.
 Kerakyatan yang dipimpin oleh hikmat kebijaksanaan dalam permusyawaratan/
perwakilan
Hakikat Rakyat adalah sekolompok manusia seagai makluk Tuhan Yang Maha Esa yang
bersatu yang bertujuan mewujudkan Harkat dan martabat manusia dalam suatu wilayah.
Rakyat adalah subyek pendukung pokok Negara. Negara asal adalah dari oleh dan untuk
rakyat.
Oleh karena itu Rakyat adalah merupakan mula kekuasaan Negara, sehingga sila
kerakyatan terkandung nilai Demokrasi yang secara mutlak harus dilaksanakan dalam
hidup Negara adalah :

 Adanya kebebasan yang harus disertai dengan tanggung jawab baik terhadap
masyarakat bangsa maupun secara moral terhadap Tuhan Yang Maha Esa.
 Menjamin dan menjunjung tinggi harkat dan martabat manusia.
 Menjamin dan memperkokoh persatuan dan kesatuan dalam hidup bersama.
 Mengikuti atas perbedaan individu, suku, agama karena perbedaan adalah
bawaan kodrat manusia.
 Mengakui adanya persamaan hak yang melekat pada setiap individu.
 Mengarahkan perbedaan dalam suatu kerja sama kemanusiaan yang beradab.
 Menjunjung tinggi asas musyawarah sebagai moral kemanusiaan yang beradab.
 Mewujudkan keadilan untuk tujuan bersama.

 Sila Keadilan Sosial Bagi Seluruh Rakyat Indonesia


Dalam sila kelima tersebut terkandung nilai keadilan yang harus terwujud dalam
kehidupan bersama (kehidupan sosial). Keadilan tersebut di dasari dan dijiwai oleh
hakikat keadilan kemanusiaan yaitu keadilan dalam hubungan manusia dengan dirinya
sendiri,manusia dengan manusia lain,manusia dengan masyarakat,bangsa dan negaranya
serta hubungan manusia dengan TuhanNya.

31.
 negara melindungi segenap bangsa indonesia dan seluruh tumpah darah indonesia dgn
berdasar atas persatuan dgn mewujudkan keadilan sosial bagi seluruh rakyat indonesia
 negara hendak mewujudkan keadilan sosial bagi seluruh rakyat indonesia
 negara yg berkedalaman rakyat,berdasar atas kerakyatan dan
permusyawaratan/perwakilan
 negara berdasar atas ketuhanan yg maha esa menurut dasar kemanusiaan yg adil dan
beradab

32.
1. Sebagai pedoman hidup masyarakat,
2. mencegah adanya perpecahan,
3. membuat bangsa Indonesia kokoh dan sulit untuk dijajah bangsa lain,
4. menjadikan pedoman untuk penyelesaian masalah,
5. sebagai pedoman untuk menjalin hubungan dengan bangsa lain,
6. menciptakan kerukunan dan kedamaian.
33. tidak adanya rasa persatuan antar masyarakat itu sendiri. Tidak ada sikap tenggang rasa, dan
saling menghormati antar masyarakat sehingga seringkali terjadi perpecahan.
34. Berikut ini adalah Fungsi pancasila sebagai pandangan hidup bangsa Indonesia:
1. Bisa dijadikan petunjuk untuk menyelesaikan berbagai persoalan atau

permasalahan yang ada di masyarakat.

2. Bangsa Indonesia mempunyai petunjuk atau cara untuk menyelesaikan persoalan

budaya, sosial, ekonomi, dan politik.

3. Bangsa Indonesia bisa membangun dirinya sesuai dengan kepribadian yang

berkarakter atau ciri khas dari bangsa Indonesia. Konsep dasar dari cita-cita

bangsa Indonesia sudah terkandung di dalamnya diantaranya adalah keadilan bagi

seluruh rakyat Indonesia.

4. Bangsa Indonesia merupakan bangsa yang besar dan luas. Memiliki ratusan adat

istiadat, mempunyai ratusan bahasa dan sebagainya. Namun dengan pancasila kita

bisa bersatu. Mungkin kata yang lebih sederhananya adalah pancasila merupakan

pemersatu bangsa Indonesia.

35.
1. Nilai Ketuhanan dan Ketakwaan
Sila Pancasila yang pertama memiliki dimensi nilai ketuhanan dan ketakwaan jika dipandang
sebagai pandangan hidup bangsa. Nilai ini dapat diartikan bahwa bangsa ini mengakui dan
meyakini keberadaan Tuhan dan menaati segala perintahnya serta menjauhi apa-apa yang
dilarangnya. Berikut ini merupakan contoh sila pertama Pancasila sebagai pandangan hidup
bangsa dalam kehidupan sehari-hari:
 Hidup dalam kerukunan dan kedamaian antar umat beragama
 Memberi kebebasan dan kesempatan pada diri dan orang lain untuk melaksanakan ibadah sesuai
tuntunan agama masing-masing
 Tidak membedakan orang-orang dengan agama yang berbeda dalam pergaulan
2. Nilai Kemanusiaan dan Keberadaban
Secara jelas sila kedua memiliki nilai kemanusiaan dan keberadaban. Arti dari kedua nilai ini
yaitu kita harus senantiasa menggunakan tuntunan hati nurani dan memegang teguh adab dalam
segala hal yang kita lakukan. Berikut ini merupakan contoh penerapan sila kedua Pancasila
sebagai pandangan hidup bangsa:
 Senang melakukan kegiatan yang bersifat kemanusiaan
 Tidak membeda-bedakan orang lain dalam berlaku
 Senantiasa menjaga sopan santun dalam setiap kesempatan
3. Nilai Persatuan dan Kesatuan
Jika ditinjau dalam fungsinya sebagai pandangan hidup bangsa, maka Pancasila sila ketiga
memiliki nilai persatuan dan kesatuan. Nilai ini merupakan nilai yang mengharuskan kita
menghormati segala keanekaragaman yang ada di negara ini. Nilai ini ditanamkan dalam
kehidupan sebagai upaya menjaga keutuhan NKRI. Di bawah ini merupakan contoh penerapan
sila ketiga Pancasila sebagai pandangan hidup bangsa:
 Menjaga ketertiban dan keamanan di tengah masyarakat dengan menjaga persatuan
 Meningkatkan toleransi sosial terhadap keragaman di tengah masyarakat
 Mendahulukan kepentingan negara di atas kepentingan pribadi
4. Nilai Kerakyatan dan Kebijaksanaan
Sila keempat mengandung dua nilai utama, yaitu nilai kerakyatan dan kebijaksanaan. Arti dari
kedua nilai ini yaitu kita harus senantiasa mengutamakan kepentingan rakyat dan segala perilaku
kita bersumber dari nurani yang sendi utamanya adalah kebenaran dan keadilan. Berikut ini
merupakan contoh penerapan sila keempat Pancasila sebagai pandangan hidup bangsa dalam
kehidupan sehari-hari:
 Mengambil keputusan dengan cara musyawarah untuk mufakat (keputusan bulat)
 Tidak memaksakan kehendak dan pendapat kita pada orang lain
 Berperan aktif dalam kegiatan di tengah masyarakat, seperti kerja bakti, pemilihan ketua RT, dan
lain sebagainya
5. Nilai Keadilan dan Nilai Kesejahteraan
Sila kelima menunjukkan bahwa Pancasila sebagai pandangan hidup bangsa memiliki nilai
keadilan dan kesejahteraan. Nilai keadilan yang dimaksud yaitu tercapainya suatu keadaan
dimana rakyat dapat menunaikan hak dan kewajibannya dengan baik dan benar, sedangkan nilai
kesejahteraan yang dimaksud yaitu keadaan terpenuhinya tuntutan kebutuhan rakyat hingga
terwujud kepuasan dan ketentraman. Nilai kerakyatan dapat memunculkan sikap positif terhadap
pelaksanaan demokrasi di masyarakat. Di bawah ini merupakan contoh penerapan sila kelima
Pancasila sebagai pandangan hidup bangsa dalam kehidupan sehari-hari:
 Senantiasa berusaha yang terbaik dalam melaksanakan kewajiban dan menikmati hak
 Menghargai apa yang dilakukan dan diciptakan oleh diri sendiri dan orang lain
 Selalu berusaha untuk membantu orang lain yang kesusahan

Anda mungkin juga menyukai