Anda di halaman 1dari 5

Pancasila sebagai Ideologi Negara: Makna, Nilai, dan Implementasi

Secara etimologis, Pancasila dalam bahasa Sansekerta (Brahmana India),


berasal dari kata ‘Panca’ dan ‘Sila’. Panca mengandung arti lima, sila atau syila
yang berarti sendi batu atau pendirian. Kata sila juga diambil dari kata susila,
dan itu berarti tingkah laku yang dapat diterima. Jadi secara etimologi
cenderung disimpulkan bahwa Pancasila dapat berarti lima batu pendirian atau
pendirian. Atau bisa juga berarti lima kebiasaan baik. Dari segi susunan kata,
Bung Karno menggunakan Pancasila sejak rapat BPUPKI 1 Juni 1945 untuk
menyebutkan lima standar dasar negara. Kehadiran Pancasila tidak bisa
dilepaskan dari keadaan yang memuluskan jalan lahirnya negara Indonesia
otonom pada 17 Agustus 1945. Setelah menghadapi adu pertimbangan, para
arsitek utama negeri ini akhirnya menyepakati lima pasal-pasal yang kemudian
dijadikan landasan kehidupan berbangsa dan bernegara. Pancasila adalah
filosofi terbuka, yang luar biasa dan unik. Kelima undang-undang dalam
Pancasila memang bersifat umum sehingga dapat dilacak dalam pemikiran
tatanan sosial yang berbeda. Bidang keunikan dan kreativitasnya adalah
sebagai cara berpikir dan filosofi Negara. Kedudukan Pancasila di Indonesia
sudah jelas, khususnya sebagai landasan berekspresi, pedoman hidup bangsa
Indonesia dalam segala bidang kehidupan, khususnya di mata masyarakat,
berbangsa dan bernegara serta sebagai falsafah masyarakat. Sebagai
pandangan hidup berbangsa dan bernegara, tentunya sifat-sifat yang
terkandung dalam Pancasila merupakan hasil kristalisasi dan realitasnya telah
dirasakan sehingga Pancasila menjadi gaya hidup negara Indonesia.

Tidak hanya itu, sifat-sifat yang menjadi pandangan hidup secara utuh harus
senantiasa dilaksanakan dalam kehidupan sehari-hari. Kepentingan-
kepentingan yang terkandung dalam Pancasila diharapkan dapat terlaksana
dengan baik seperti yang diharapkan. Penghayatan dan pengamalan sifat-sifat
yang terkandung dalam Pancasila harus dilakukan oleh semua negara. Hal ini
diharapkan dapat menjadikan masyarakat umum yang berhawa dan memiliki
mentalitas yang sesuai dengan sifat-sifat yang ditanamkan dalam Pancasila.
Namun, saat ini masyarakat Indonesia belum sepenuhnya mengapresiasi dan
memoles kualitas tersebut. Hal ini dikarenakan masyarakat Indonesia belum
sepenuhnya memahami sisi-sisi kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan
bernegara yang dituangkan melalui Pancasila yang dijadikan sebagai dasar
negara, pandangan dan falsafah masyarakat dalam mencapai cita-cita. Tujuan
negara Indonesia.

Pancasila adalah dasar ideologi negara Indonesia yang memiliki makna, nilai,
dan implementasi yang mendalam. Sebagai landasan utama bagi
pembangunan nasional, Pancasila memiliki peran penting dalam membentuk
identitas dan karakter bangsa Indonesia.

Nilai-nilai yang terkandung di dalam Pancasila

1. Ketuhanan yang Maha Esa

Dalam ketetapan Iman kepada Tuhan Yang Maha Esa, terkandung nilai bahwa
ekspresi yang dibentangkan adalah sebagai rangkuman tujuan manusia
sebagai makhluk Tuhan Yang Maha Kuasa. Oleh karena itu, segala hal yang
berkaitan dengan pelaksanaan serta penyelenggaraan negara, termasuk etika
kenegaraan, etika penyelenggaraan negara, masalah legislasi negara,
pemerintahan negara, peraturan dan pedoman negara, kesempatan dan
kebebasan penduduk harus dijiwai dengan sisi positif Keyakinan dalam Tuhan
Yang Maha Esa.

2. Kemanusiaan yang Adil dan Beradab.

Ketetapan umat manusia mengandung sifat-sifat bahwa negara harus menjaga


kehormatan manusia sebagai makhluk yang beradab. Sila kedua Pancasila
mengandung nilai pengenalan terhadap mentalitas moral dan perilaku manusia
dalam kaitannya dengan standar dan budaya baik terhadap diri sendiri, individu
orang, dan terhadap keadaan mereka saat ini.

3. Persatuan Indonesia.

Naluri manusia monodualis, untuk lebih spesifik sebagai makhluk individu dan
sebagai makhluk sosial. Akibatnya, orang memiliki perbedaan dalam orang,
identitas, ras, pertemuan, kelas, dan agama. Hasil di dalam negeri berbeda
tetapi menggabungkan diri dalam solidaritas di bawah pepatah “ Bhinneka
Tunggal Ika.”

4. Kerakyatan yang Dipimpin oleh Hikmat Kebijaksanan dalam


Permusyawaratan/Perwakilan

Wawasan Pikiran/Delegasi Individu merupakan subyek yang sangat


mendukung Negara. Negara adalah dari rakyat, oleh rakyat, dan untuk rakyat,
dengan tujuan rakyat merupakan awal dari kekuasaan negara. Undang-undang
keempat berisi nilai-nilai aturan mayoritas yang harus dijalankan dalam
keberadaan negara.

5. Keadilan Sosial bagi Seluruh Rakyat Indonesia

Hasil nilai keadilan yang harus diakui adalah: 1) pemerataan distributif


(hubungan pemerataan antara negara dan penduduknya), (2) pemerataan
legitimasi (kesopanan antara penduduk dan negara), dan (3) pemerataan
komutatif. (hubungan pemerataan antara satu penduduk dengan penduduk
lainnya).

Makna Pancasila

Pancasila berasal dari bahasa Sanskerta yang berarti “lima prinsip” atau “lima
asas”. Prinsip-prinsip ini mencakup Ketuhanan Yang Maha Esa, Kemanusiaan
yang Adil dan Beradab, Persatuan Indonesia, Kerakyatan yang Dipimpin oleh
Hikmat Kebijaksanaan dalam Permusyawaratan/Perwakilan, dan Keadilan
Sosial bagi Seluruh Rakyat Indonesia. Makna Pancasila adalah sebagai
panduan bagi bangsa Indonesia dalam menjalankan kehidupan berbangsa dan
bernegara, dengan tetap menjunjung tinggi nilai-nilai luhur.

Nilai Pancasila

Setiap prinsip Pancasila mencerminkan nilai-nilai yang sangat penting bagi


pembangunan masyarakat Indonesia. Ketuhanan Yang Maha Esa mengajarkan
rasa ketaatan dan toleransi terhadap berbagai agama dan kepercayaan.
Kemanusiaan yang Adil dan Beradab menekankan perlunya menghormati hak
asasi manusia dan menjunjung tinggi norma-norma etika. Persatuan Indonesia
menegaskan pentingnya keragaman budaya dan suku bangsa dalam satu
kesatuan bangsa. Kerakyatan yang Dipimpin oleh Hikmat Kebijaksanaan dalam
Permusyawaratan/Perwakilan menggarisbawahi partisipasi rakyat dalam
pengambilan keputusan politik. Keadilan Sosial bagi Seluruh Rakyat Indonesia
menunjukkan komitmen untuk mengatasi kesenjangan sosial dan ekonomi.

Implementasi Pancasila

Implementasi Pancasila tercermin dalam berbagai aspek kehidupan nasional.


Di dalam bidang politik, prinsip demokrasi berdasarkan musyawarah dan
mufakat mewujudkan kerakyatan yang dijalankan dengan prinsip-prinsip
Pancasila. Dalam bidang sosial, pemerintah bertanggung jawab memastikan
adanya perlindungan sosial dan kesetaraan bagi seluruh warga negara. Di
ranah ekonomi, pembangunan berdasarkan prinsip keadilan sosial mendorong
penciptaan lapangan kerja dan redistribusi kekayaan.

Selain itu, pendidikan di Indonesia juga menjadi wadah penting untuk


mengajarkan nilai-nilai Pancasila kepada generasi muda. Melalui kurikulum
yang mengintegrasikan nilai-nilai Pancasila, diharapkan generasi penerus dapat
tumbuh dengan pemahaman yang mendalam tentang arti penting ideologi
negara.

 Pemerintahan dan Hukum: Nilai Pancasila membentuk kebijakan dan


undang-undang, dengan penekanan pada keadilan dan demokrasi.
 Pendidikan: Pancasila diajarkan di sekolah untuk membentuk karakter
yang menghargai keragaman dan persatuan.
 Kehidupan Sosial: Nilai gotong royong dan toleransi terlihat dalam
interaksi sosial.
 Keragaman Budaya: Pancasila menghormati hak individu dalam
beragama dan berbudaya.
 Ekonomi: Prinsip keadilan sosial ekonomi membentuk kebijakan untuk
mengurangi kesenjangan ekonomi.
 Politik dan Demokrasi: Nilai keterbukaan, akuntabilitas, dan partisipasi
masyarakat memengaruhi proses politik.
 Lingkungan Hidup: Nilai tanggung jawab terhadap alam tercermin dalam
kebijakan lingkungan.
 Hubungan Internasional: Implementasi Pancasila membentuk diplomasi
berdasarkan damai dan kerjasama antarbangsa.

Kesimpulannya, pancasila sebagai ideologi negara Indonesia memiliki makna


mendalam yang terkandung dalam lima prinsip utama. Nilai-nilai yang tercermin
dalam prinsip-prinsip ini membentuk dasar moral dan etika dalam kehidupan
berbangsa dan bernegara. Implementasi Pancasila membentang ke berbagai
aspek kehidupan, dari politik hingga ekonomi, serta diakui sebagai landasan
yang kuat untuk membangun masyarakat yang adil, demokratis, dan beradab.

Daftar Pustaka

Asmaroini, Puji, Ambiro. Implementasi Nilai-nilai Pancasila Bagi Siswa Di Era


Globalisasi. Jurnal Pancasila Dan Kewarganegaraan. Vol, 4, No, 2.
(2016). Hal 441-445.

Dewi, A, D., Nurafifah, W. Implementasi Nilai-Nilai Pancasila Dalam Kehidupan


Bermasyarakat, Berbangsa, dan Bernegara. Jurnal Penelitian
Pendidikan Pancasila Dan Kewarganegaraan. Vol, 1. No, 4. (2021). Hal
98-104.

Anda mungkin juga menyukai