Anda di halaman 1dari 4

Tugas Mandiri Ringkasan Bab Implementasi Nilai-nilai Pancasila

Nama : Algavuason Ahmad Fasel Yemix


NPM : 2106734120
Mata Kuliah : MPK Terintegrasi
Kelas : Reguler 3
Dosen Pengampu : Meirani Suwayan S.H., M.H.
Bahan : Bagian 3 Jati Diriku Sebagai Warga Negara Indonesia Yang
Setia Pada Pancasila

IMPLEMENTASI NILAI-NILAI PANCASILA

Pancasila adalah ideologi yang memiliki sejarah yang panjang. Pancasila


berasal dari ideal yang ada didalam bangsa Indonesia sejak dahulu. Nilai-nilai ini
lahir dari kemajemukan yang ada. Pembentukan Pancasila diawali pada saat awal
pergerakan kemerdekaan Indonesia. Gerakan ini awalnya dimulai oleh
Perhimpunan Indonesia. Mereka menciptakan suatu ideologi politik yang
bertujuan untuk mencapai kemerdekaan yang berdasar pada empat prinsip yaitu
persatuan nasional, solidaritas, non kooperasi, dan kemandirian.

Para pejuang bangsa Indonesia memiliki pandangan berbeda tentang


pembentukan ideologi suatu negara. Pandangan-pandangan berbeda ini akan
disatukan saat Sumpah Pemuda pada 28 Oktober 1928 berdasarkan hasil Kongres
Pemuda Indonesia. Kongres tersebut dipimpin oleh Perhimpunan Pelajar-pelajar
Indonesia (PPPI) yang berdiri pada tahun 1925. Visi para pemuda tercantum
dalam Sumpah Pemuda. Konten sumpah pemuda berisi tentang usaha menyatukan
keragaman dalam kesatuan tanah air dan bangsa Indonesia, serta menjunjung
bahasa persatuan, yaitu bahasa Indonesia. Pandangan tokoh-tokoh ini memberikan
keragaman dan juga pendapat berharga dalam proses perumusan ideologi bangsa.
Sumpah pemuda ini memiliki pengaruh yang signifikan dalam perumusan dasar
negara pada masa setelahnya.

Perumusan dasar negara Indonesia mulai dibicarakan dalam persidangan


pertama Badan Penyelidik Usaha Kemerdekaan Indonesia (BPUPKI). Dalam
sidang tersebut, anggota-anggota BPUPKI dari berbagai golongan memberikan
pandangan masing-masing terkait pentingnya nilai-nilai ketuhanan, persatuan,
demokrasi permusyawaratan, keadilan dan kesejahteraan sosial sebagai dasar
kenegaraan. Pandangan-pandangan tersebut menjadi masukan bagi pidato
Soekarno pada tanggal 1 Juni 1945. Pidato ini merupakan pertama kalinya
Pancasila dicetuskan. Inti Pancasila pada pidato tersebut adalah 1) kebangsaan
Indonesia; 2) Internasionalisme atau perikemanusiaan; 3) mufakat atau demokrasi;
4) kesejahteraan sosial; dan 5) ketuhanan yang berkebudayaan. Urutan kelima sila
tersebut merupakan urutan sequential yang tidak dapat ditukar posisinya.

Proses panjang perumusan Pancasila melalui pidato Soekarno di atas


mendasari penetapan tanggal 1 Juni 1945 sebagai hari Kelahiran Pancasila.
Pancasila sebagai dasar negara sendiri baru disetujui setelah melalui perumusan
Piagam Jakarta pada 22 Juni 1945, dan perumusan akhir serta pengesahannya
secara konstitusional baru dilaksanakan pada tanggal 18 Agustus 1945. Sila-sila
Pancasila yang disahkan sebagai dasar negara adalah

1) Ketuhanan yang Maha Esa;


2) Kemanusiaan yang Adil dan Beradab;
3) Persatuan Indonesia;
4) Kerakyatan yang Dipimpin oleh Hikmah Kebijaksanaan dalam
Permusyawaratan/ Perwakilan;
5) Keadilan Sosial bagi Seluruh Rakyat Indonesia.

Pancasila ada sebagai perwujudan dari nilai-nilai budaya yang sama yang
sebelumnya sudah ada di nusantara bahkan sebelum berdirinya negara Indonesia.
bangsa yang majemuk, untuk menumbuhkan rasa kebangsaan pada bangsa
Indonesia. Pancasila menjadi ikatan bagi bangsa Indonesia diluar sifat
primordialisme yang susah ada. Sebagai norma dasar yang berasal dari nilai-nilai
luhur budaya bangsa, Pancasila merupakan pedoman hidup dasar bangsa
Indonesia. Oleh karena itu, nilai-nilai Pancasila bersifat sangat umum yang perlu
dipahami lebih dalam untuk pengimplementasiannya dalam kehidupan sehari-hari
rakyat Indonesia. Hal ini dilakukan untuk membentuk karakter bangsa.

Karakter adalah bagian kepribadian yang terlihat dari dalam diri dan
disesuaikan dengan nilai dan norma yang ada. karakter dipengaruhi oleh dua
faktor utama yaitu nilai dan norma. Kedua faktor ini ada di lingkungan sosial dari
individu. Dalam konteks bermasyarakat dan bernegara di Indonesia, nilai yang
menjadi acuan adalah nilai yang ada dalam Pancasila.
Nilai adalah sesuatu yang dianggap oleh masyarakat berharga dan dijunjung
tinggi. Hal ini dikarenakan nilai memberikan arah dalam mengambil keputusan
ataupun melakukan sesuatu. Nilai dianut oleh individu untuk memberikan arahan
pda tingkah laku yang terlihat. Nilai-nilai Pancasila berhubungan positif antar satu
sama lainnya sehingga menguatkan pemahaman satu sama lain. Nilai Pancasila
yang selama ini yang dikenal adalah yang tertulis secara gamblang dalam butir-
butir Pancasila.

Nilai pertama adalah ketuhanan. Nilai ini berkaitan pada keyakinan pada
Tuhan dan hidup dengan menjalankan perintah-Nya tanpa mengganggu
kepercayaan agama lain. Dalam sejarahnya, pada zaman Majapahit dalam
menjalankan kerajaannya, Hayam Wuruk memerintahkan pejabat urusan agama
agar mengatur secara baik pelaksanaan dua agama besar secara berdampingan,
yaitu agama Hindu dan agama Buddha. Kandungan nilai kedua Pancasila adalah
mengakui adanya persamaan hak dan kewajiban antar individu maupun
kelompok, peduli pada sesama, dan menjalin hubungan dengan kelompok lain
dengan saling menghormati. Nilai ketiga Pancasila bertujuan untuk
mengutamakan kepentingan bangsa daripada diri/kelompok, cinta tanah air dan
bangsa, dan pengembangan rasa persatuan bagi bangsa. Pada nilai keempat,
Pancasila menengahkan demokrasi. Pada dasarnya, demokrasi memosisikan
rakyat sebagai pemegang kedaulatan tertinggi. Nilai kelima dalam Pancasila telah
diupayakan implementasinya sebelumnya. Dalam keseharian, sering kali
terdengar istilah gotong-royong.

Sebagai bagian dari dunia secara luas, rakyat Indonesia juga terlibat dalam
dinamika sosial dunia luas. Oleh karena itu warga negara Indonesia harus siap
untuk lebih mampu berkontribusi dalam interaksi antarbangsa. Hal yang perlu
dipahami adalah perilaku bangsa Indonesia harus tetap mencerminkan identitas
bangsa sendiri yang berpedoman pada Pancasila.

Nilai adalah bagian dari pembentukan tingkah laku yang diharapkan dalam
masyarakat dari tingkat individu hingga tingkat negara. Dalam hal ini, bangsa
Indonesia memandang Pancasila sebagai nilai dasar yang menentukan budaya
kehidupan masyakatnya. Dengan demikian, nilai-nilai yang ada dalam Pancasila
menjadi acuan masyarakat Indonesia dalam aktivitas berbangsa dan bernegara,
serta interaksi pada tingkat internasional.

Anda mungkin juga menyukai