Anda di halaman 1dari 4

Nama : Arvischa Thifanny Aghisa

NIM : 23105260155
MK : Filosofi Pendidikan Indonesia
Mulai dari diri – Topik 4

1. Apa yang Anda ketahui tentang Pancasila sebagai entitas dan identitas Bangsa
Indonesia?

Pancasila adalah dasar dan ideologi negara Indonesia. Kata “Pancasila” berasal dari bahasa
Sansekerta yang berarti “lima prinsip”. Prinsip-prinsip ini dirumuskan oleh Bapak Bangsa
Indoensia, yaitu Ir. Soekarno, dan menjadi dasar dalam pembentukan negara Indonesia.

Pancasila terdiri dari lima prinsip utama, yaitu :

1. Ketuhanan yang maha Esa : Mengakui dan mempercayai adanya Tuhan yang Maha Esa.
2. Kemanusiaan yang Adil dan Beradab : Menghormati martabat dan hak asasi manusia,
serta menjunjung tinggi nilai-nilai kemanusiaan.
3. Persatuan Indonesia : Mempertahankan persatuan dan kesatuan bangsa Indonesia.
4. Kerakyatan yang dipimpin oleh hikmat kebijaksanaan dalam permusyawaratan
perwakilan : menerapkan system demokrasi yang berlandaskan musyawarah mufakat.
5. Keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia : Mewujudkan keadilan sosial dan
kesetaraan bagi sleuruh rakyat Indonesia

Pancasila sebagai entitas dan identitas bangsa Indonesia memiliki peran penting dalam
kehidupan berbangsa dan bernegara. Pancasila menjadi landasan dalam pembentukan
hukum, kbijaksanaan, dan nilai-nilai yang dijunjung tinggi dalam masyarakata Indonesia.
Pancasila juga menjadi jati diri bangsa Indonesia yang mempersatukan beragam suku,
budaya, agama, dan bangsa yang adadi Indonesia. Pancasila juga menjadi pedoman dalam
menjaga persatuan dan kesatuan bangsa, serta menghormati kebebasan beragama dan
keberagaman budaya. Melalui Pancasila, Indonesia berkomitmen untuk mewujudkan keadila
sosial, demokrasi, dan kesejahteraan bagi seluruh rakyat Indonesia. Dalam praktiknya,
Pancasila diimplementasikan melalui berbagai lembaga negara, seperti Undang-Undang
Dasar 1945, system pemerintahan, dna kebijakan publik. Pancasila juga diajarkan di
sekolah-sekolah dan menjadi bagian dari Pendidikan karakter bangsa.

2. Apa yang Anda ketahui tentang Profil Pelajar Pancasila (PPP)?

Profil pelajar Pancasila merujuk pada karakteristik yang diharapkan dari seorang pelajar yang
menerapkan nilai-nilai pancasila dalam kehidupan sehari-hari. Profil ini bertujuan untuk
membentuk generasi muda yang memiliki kesadaran akan nilai-nilai Pancasila dan mampu
mengimplementasikan dalam berbagai aspek kehidupan. Beberapa ciri atau profil yang terkait
dengan pelajar Pancasila adalah sebagai berikut :

1. Mengakui dan menghormati Ketuhanan Yang Maha Esa


Pelajar Pancasila mengakui keberadaan Tuhan dan menghormatinya dalam segala
aspek kehidupan. Mereka menghargai nlai-nilai keagamaan dan melaksanakan ibadah
dengan penuh kesadaran.
2. Menghormati martabat dan hak asasi manusia
Pelajar Pancasila memiliki sikap menghormati martabat dan hak asasi manusia.
Mereka memperlakukan semua orang dengan adil, tanpa diskriminasi, dan menghargai
keberagaman dalam masyarakat.
3. Mempertahankan persatuan dan kesatuan bangsa
Pelajar Pancasila menyadari pentingnya persatuan dan kesatuan bangsa, serta berupaya
memperkuat persatuan dalam keagamaan.
4. Menerpakan demokrsi dalam kehidupan sehari-hari
Pelajar Pancasila menerapkan prinsip demokrasi dalam berbagai aspek kehidupan,
seperti pengambilan keputusan, berdialog, dan menghormati pendapat orang lain.
Mereka juga terlibat dalam musyawarah dan perwakilan untuk mencapai mufakat.
5. Memperjuangkan keadilan sosial dan kesetaraan
Pelajar Pancasila menyadari pentingnya keadilan sosial dan kesetaraan bagi seluruh
rakyat Indonesia. Mereka aktif dalam memperjuangkan hak-hak sosial dan ekonomi
yang adil bagi semua orang.

Profil pelajar Pancasila ini bertujuan untuk membentuk generasi muda yang memiliki integritas ,
semangat gotong royong, dan kesadaran akan tanggung jawab sosial. Dnegan menerapkan nilai-
nilai Pancasila. Pelajar Pancasila diharapkan dapat menjadi agen perubahan positif dalam
masyarakat.

3. Bagaimana menjadikan Pancasila sebagai fondasi pendidikan Indonesia?

Pancasila adalah ideologi dasar negara Indonesia yang memiliki lima sila, yaitu : Ketuhanan
Yang Maha Esa, Kemanusiaan Yang Adil Dan Beradap, Persatuan Indonesia, Kerakyatan Yang
Dipimpin oleh Hikmat Kebijaksanaan Dalam Permusyawaratan Perwakilan, Dan Keadilan Sosial
Bagi Seluruh Rakyat Indonesia. Maka dari itu, untuk menjadikan Pancasila sebagai fondasi
Pendidikan Indonesia, kita dapat melakukan beberapa langkah, diantaranya :

1. Memasukkan nilai-nilai Pancasila dalam kurikulum.


Pendidikan di Indonesia harus memasukkan nilai-nilai Pancasila dalam kurikulumnya. Ini
dapat dilaukan dnegan mengajarkan peserta didik tentang makna dan nilai-nilai setiap sila
Pancasila serta bagaimana menerapkannya dalam kehidupan sehari-hari.
2. Membangun kesadaran akan identitas nasional.
Pendidikan juga harus membangu kesadaran akan identitas nasional yang didasarkan pada
Pancasila. Hal ini dapat dilakukan dengan mengajarkan sejarah Indonesia, budaya, dan
kekayaan alam serta keanekaragaman budaya yang dimiliki oleh Indonesia.
3. Mendorong toleransi dan kerukunan antar umat beragama.
Salah satu nilai Pancasila yang penting adalah Ketuhanan Yang Maha Esa. Pendidikan harus
mendorong toleransi dan kerukunan antar umat beragama, serta mengajarkan penghormatan
terhadap berbagai agama dan kepercayaan yang ada di Indonesia.
4. Mengembangkan keterampilan sosial dan kepemimpinan.
Pendidikan juga harus mengembangkan kegiataan sosial dan kepemimpinan peserta didik. Hal
ini dapat dilakukan dengan melibatkan peserta didik dalam kegiata ekstrakurikuler yang dapat
mendorong Kerjasama tim, komunikasi yang efektif, dan kepemimpinan yang baik.
5. Melibatkan orang tua dan masyarakat.
Pendidikan harus melibatkan orangtua dan masyarakat dalam mendukung pembelajaran nilai-
nilai Pancasila. Orang tua dan masyarakat dapat memberikan contoh dan dukungan dalam
menerapkan nilai-nilai Pancasila dalam kehidupan sehari-hari.

Dengan mengimplementasikan langkah-langkah ini, Pancasila dapat menjadi fondasi yang kuat
dalam Pendidikan Indonesia, membentuk generasi muda yang memiliki kesadaran akan nilai-
nilai Pancasila, dan mampu menerapkannya dalam kehidupan bermasyarakat.

Anda mungkin juga menyukai