Anda di halaman 1dari 8

EKSISTENSI PANCASILA DALAM PENDIDIKAN

Nama : Akhdan Qod-ri Fawwaz


Nomor Induk Mahasiswa: 22108241166
Kelas: 1 C
Nomor Absen: 27

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR


FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA
2022

.
Kata Pengantar

Pertama-tama kami panjatkan puja dan puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa,
karena atas rahmat dan ridhonya, saya dapat menyelesaikan tugas makalah dengan judul
“Eksistensi Pancasila dalam Pendidikan’. Makalah ini dibuat untuk memenuhi salah satu tugas
mata kuliah Konsep Dasar Pendidikan Kewarganegaraan. Dalam kesempatan ini, saya ingin
mengucapkan terimakasih kepada dosen yang membimbing saya dalam mengerjakan tugas
makalah ini sehingga saya dapat menyelesaikan tugas makalah ini dengan baik dan tepat waktu.

Akhir kata saya berharap semoga dengan makalah “Eksistensi Pancasila dalam
Pendidikan’ ini dapat memberikan manfaat maupun inspirasi terhadap para pembaca.

Yogyakarta, 16 Oktober 2022


BAB I
PENDAHULUAN

Latar Belakang
Pancasila merupakan dasar negara Indonesia. Pancasila berasal dari bahasa Sanskerta
yang terrdiri dari dua kata, yaitu Panca (lima) dan Sila (prinsip/asas), artinya ada lima prinsip
atau asas penting rakyat Indonesia dalam kehidupan berbangsa dan bernegara. Kelima sila
tersebut yakni; 1. Ketuhanan yang Maha Esa, 2. Kemanusiaan yang adil dan beradab, 3.
Persatuan Indonesia, 4. Kerakyatan yang dipimpin oleh hikmat kebijaksanaan dalam
permusyawaratan/perwakilan, 5. Keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia.
Pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan
proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif mengembangkan potensi dirinya untuk
memiliki kekuatan spiritual keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak
mulia serta ketrampilan yang diperlukan dirinya dan masyarakat.
Lembaga pendidikan adalah sistem-sistem yang ada dibawah naunganya paling
berkaitan dan bekerjasama menuju pencapaian suprasistem, dimaksud sebagai contoh kaitan
antara suprasistem, sistem, dan sub sistem dalam Dunia Pendidikan adalah Departemen
Pendidikan Nasional, Sekolah, dan Pembelajaran di kelas, Arikunto dan Jabae (2008: 10)
Umar Tirtarahardja dan La Sula (2005: 15) pengertian lembaga pendidikan adalah
tempat berlangsungnya pendidikan, khususnya pada tingkat tiga lingkungan utama yaitu
keluarga, sekolah, dan masyarakat.
Pendapat dari Hasbullah (2013: 25) mengatakan bahwa lembaga pendidikan adalah
tempat berlangsungnya proses pendidikan yang meliputi pendidikan keluarga, sekolah, dan
masyarakat.
Rumusan Masalah
1. Apa saja nilai-nilai yang terkandung dalam Pancasila?
2. Bagaimana pentingnya penerapan nilai-nilai Pancasila di lingkungan pendidikan?
3. Bagaimana tingkat kesadaran peserta didik untuk menerapkan nilai-nilai Pancasila?
Tujuan
1. Mengetahui nilai-nilai yang terkandung dalam Pancasila,
2. Mengetahui pentingnya penerapan nilai-nilai Pancasila di lingkungan pendidikan,
3. Mengetahui tingkat kesadaran peserta didik untuk menerapkan nilai-nilai Pancasila.
BAB II
PEMBAHASAN

Nilai-nilai Pancasila
Nilai-nilai Pancasila merupakan suatu pandangan hidup bangsa Indonesia yang
memiliki nilai-nilai sesuai dengan hati nurani bangsa Indonesia, karena bersumber pada
kepribadian bangsa. Dalam kehidupan kenegaraan, perwujudan nilai Pancasila harus tampak
dalam suatu peraturan perundangan yang berlaku di Indonesia, karena dengan tampaknya
pancasila dalam suatu peraturan dapat menuntun seluruh masyarakat untuk bersikap sesuai
dengan peraturan perundangan yang disesuaikan dengan Pancasila.
Nilai-nilai yang terkandung dalam setiap sila Pancasila adalah sebagai berikut:
1. Ketuhanan Yang Maha Esa
Dalam sila ketuhanan mengandung nilai keyakinan beragama, bahwa Negara
didirikan adalah sebagai pengejawantahan tujuan manusia sebagai makhluk Tuhan
Yang Maha Esa untuk selalu. Menjunjung tinggi sikap keyakinan dalam beribadah
terhadap agama yang diyakini secara penuh. Oleh karena itu, segala hal yang
berkaitan dengan pelaksanaan dan penyelenggaraan Negara bahkan moral Negara,
moral penyelenggara Negara, politik Negara, pemerintah Negara, hukum dan
peraturan perundang-undangan Negara, kebebasan dan hak asasi warga Negara
harus dijiwai nilai-nilai Ketuhanan Yang Maha Esa.
2. Kemanusian yang Adil dan Beradab
Dalam sila ini, terkandung nilai bahwa negara harus menjunjung tinggi harkat
dan martabat manusia sebagai makhluk yang beradab. Sila kedua Pancasila
mengandung suatu kesadaran sikap moral dan tingkah laku manusia yang
didasarkan pada norma-norma dan kebudayaan baik terhadap diri sendiri, sesama
manusia, maupun terhadap lingkunganya.
3. Persatuan Indonesia
Dalam sila ketiga tercermin sebuah nilai kesatuan bangsa Indonesia yang utuh
dan satu. Misal dalam gotong-royong kegiatan di sekitar lingkunnngan. Sifat kodrat
manusia monodualis1 yaitu sebagai makhluk individu dan sebagai makhluk sosial.
Untuk itu, manusia memiliki perbedaan individu, suku, ras, kelompok, golongan,

1Manusia sebagai makhluk monodualis, menunjukkan bahwa manusia merupakan makhluk sosial yang
bertahan untuk kelangsungan hidupnya dengan berinteraksi dengan manusia lain
dan agama. Konsekuensinya di dalam negara adalah beraneka ragam tetapi harus
menyatukan diri dalam suatu kesatuan semboyan “Bhineka Tunggal Ika”.
4. Kerakyatan yang Dipimpin oleh Hikmat Kebijaksanaan dalam
Permusyawaratan/Perwakilan
Rakyat merupakan subjek pendukung pokok negara. Negara dari rakyat, oleh
rakyat, dan untuk rakyat sehingga rakyat merupakan asal mula kekuasaan negara.
Dalam sila keempat terkandung nilai demokrasi yang harus dilaksanakan dalam
kehidupan negara.
5. Keadilan Sosial bagi Seluruh Rakyat Indonesia
Sila kelima mengandung makna keadilan. Keadilan disini sangat luas dan tidak
terbatas dalam penjabaranya.

Pentingnya penerapan nilai-nilai Pancasila di lingkungan pendidikan


Peran Pancasila di lembaga pendidikan adalah sebagai pondasi dasar untuk membentuk
moral peserta didik, dimana kegiatan yang ada di lingkungan sekolah mendorong peserta didik
untuk berperilaku sesuai apa yang terkandung pada nilai-nilai pancasila. “Nilai Pancasila ialah
berfungsi untuk melandasi, mengarahkan, mengendalikan, dan menentukan kelakuan seserang
untuk berinteraksi dengan manusia dalam kehidupan berbangsa dan bernegara.”2
Sistem penerapan Pancasila dalam lembaga pendidikan secara tidak langsung berupa
kebiasaan budaya yang bersumber dari Pancasila, terutama dalam pendidikan sekolah dasar,
yakni dengan adanya mata pelajaran pendidikan kewarganegaraan yang didalamnya
terkandung nilai-nilai Pancasila yang merupakan dasar dari nilai karakter Pancasila. Jadi paling
banyak penerapan nilai-nilai Pancasila terjadi secara tidak langsung atau dengan pembiasaan.
Berdasarkan penelitian3, peenrapan nilai-nilai Pancasila di lembaga pendidikan yang
bertujuan untuk membangun moral peserta didik sangatlah berpengaruh. Hal tersebut bertujuan
untuk membentuk karakteristik peserta didik yang sesuai dengan nilai-nilai Pancasila.
Penerapan nilai-nilai Pancasila oleh lembaga pendidikan terhadap peserta didik sangat
penting, dan sebagai pembentuk pertama moral peserta didik agar sesuai dengan karakter
bangsa yang tertuang dalam Pancasila. Oleh karena itu, generasi penerus khususnya peserta
didik harus mampu mempunyai ilmu pengetahuan yang luas untuk bisa mempertahankan nilai
Pancasiila dan mempunyai filter terhadap budaya luar.

2Jazim Hamidi dan Mustafa Lutfi (2010: 66)


3Penelitian oleh Ani Sulianti, Yusuf Efendi, dan Halimatus Sa’diyah dalam Jurnal Pancasila dan
Kewarganegaraan: “Penerapan Nilai-Nilai Pancasila dalam Lembaga Pendidikan”.
Kesadaran diri peserta didik untuk menerapkan nilai-nilai Pancasila
Di era sekarang yang semakin canggih dengan segala macam teknologinya, banyak
masyarakat Indonesia yang terpengaruh oleh kebudayaan barat dan sedikit demi sedikit
melupakan budaya lokal, khususnya generasi muda atau peserta didik. Penyebabnya
dikarenakan kurangnya rasa nasionalisme cinta terhadap tanah air. Hal tersebut menunjukkan
bahwa pendidikan yang mereka tempuh di sekolah hanya tertata dan terlihat di dalam teori saja,
tidak pada penerapanya.
Kendala itu menjadi pintu gerbang masuknya globalisasi yang lebih di terapkan oleh
peserta didik dan mengesampingkan teori yang mereka pelajari di sekolah. Seperti halnya yang
dapat kita lihat sekarang, banyak generasi muda yang berperilaku menyimpang terhadap nilai-
nilai Pancasila, contoh: banyaknya kasus pembegalan tahu di Jogja dikenal dengan sebutan
klitih yang dilakukan oleh pemuda yang masih menyandang status pelajar, saat ditanyakan oleh
aparat penyebab pemuda tersebut nekat melakukan pembegalan adalah karena ia ingin membeli
smartphone baru, sepeda motor baru, dan lain sebagainya. Dari kejadian tersebut, dapat kita
simpulkan bahwa teori yang kita pelajari di sekolah masih belum di praktekan sepenuhnya.
Pengoptimalan nilai-nilai Pancasila dapat dilaksanakan apabila di dalam diri peserta
didik telah terdapat kesadaran diri bahwasanya Pancasila adalah cerminan bangsa Indonesia
yang baik da sesuai dengan harapan nenek moyang kita dulu.
Mendalami sejarah perjuangan para pahlawan yang mati-matian merebut kembali
kemerdekaan Indonesia yang pernah di renggut secara paksa oleh para penjajah dan
merumuskan sebuah dasar yang amat penting sebagai cerminan karakteristik bangsa Indonesia
yang mampu mempertukan seluruh rakyat Indonesia dalam satu kesatuan yaitu Pancasila.
Dengan mendalami sejarah proses tersebut peserta didik mengetahui keras dan beratnya
perjuangan para pahlawan untuk mendapatkan kemerdekaan sehingga sebagai masyarakat
Indonesia yang sekarang bisa hidup tenang dan aman dari penjajajh. Dengan usaha tersebut di
harapkan peserta didik mampu memperbesar rasa nasionalisme terhadap tanah air sehingga
mempengaruhi karakteristik moralnya agar sesuai dengan apa yang terkandung dalam
Pancasila.
BAB III
PENUTUP

Kesimpulan
Berdasarkan makalah di atas, dapat disimpulkan bahwa pancasila memiliki pernanan yang
penting di dalam pendidikan. Eksistensi nilai-nilai yang terkandung dalam pancasila harus
diterapkan dalam ruang lingkup pendidikan, bukan hanya sebatas penyampaian teori saja,
namun harus diimplementasikan dalam kehidupan sehari-hari. Faktor penting agar eksistensi
pancasila dalam pendidikan bisa tercapai adalah kesadaran dari peserta didik itu sendiri untuk
bisa menerapkan nilai-nilai pancasila yang sudah diajarkan ke dalam kehidupan sehari-hari.

Saran
Tentunya penyusun makalah sudah menyadari jika dalam penyusunan makalah di atas masih
terdapat banyak kesalahan serta jauh dari kata sempurna. Adapun nantinya penulis segara
melakukan perbaikan susunan makalah itu dengan menggunakan pedomen beberapa sumber
dan kritik yang bisa membangun dari para pembaca.
DAFTAR PUSTAKA

Nisa, Hanifa, Yuana. (2021). “Hubungan Mata Pelajaran Pancasila di Sekoah Terhadap
Implementasi Pancasila Pada Pelajar.” Jurnal Pancasila dan Bela Negara. 1(1) : 42-47.
Sulianti, efendi, sa’diyah. (2020). “Penerapan Nilai-Nilai Pancasila dalam Lembaga
Peendidikan.” Jurnal Pancasila dan Kewarganegaraan. 5(1) : 54-65.

Anda mungkin juga menyukai