Anda di halaman 1dari 12

MAKALAH

PENDIDIKAN PANCASILA

PANCASILA SEBAGAI PARADIGMA PEMBANGUNAN PENDIDIKAN


DAN IDEOLOGI

Disusun Oleh

1. Yeni Adi Tiani : 20307141046


2. Rachma Tantri Ayuningtyas : 20307141051
3. Ayu Dewi Lestari : 20307141063

PROGRAM STUDI KIMIA

JURUSAN KIMIA

FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM

UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA

2021
KATA PENGANTAR

Puji syukur Penulis panjatkan kepada Allah SWT karena berkat-Nyalah


Makalah yang berjudul “Pancasila sebagai Paradigma Pembangunan
Pendidikan dan Ideologi" ini dapat terselesaikan tepat pada waktunya. Dalam
penyusunan makalah ini, penulis mendapat banyak bantuan, masukan, bimbingan,
dan dukungan dari berbagai pihak. Untuk itu melalui kesempatan ini Penulis
menyampaikan terima kasih yang tulus kepada:

1. Dr. Eny Kusdarini, M. Hum., selaku dosen pengampu mata kuliah


Pendidikan Pancasila yang telah memberikan banyak bantuan, masukan dan
dukungan terkait.
2. Mahasiswa/i Universitas Negeri Yogyakarta yang telah memberikan banyak
dukungan dan motivasi dalam penyelesaian makalah ini.

Penulis menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari sempurna dan perlu
pendalaman lebih lanjut. Oleh karena itu, penulis mengharapkan kritik dan saran
dari pembaca yang bersifat konstruktif demi kesempurnaan makalah ini. Penulis
berharap semoga gagasan pada makalah ini dapat bermanfaat.

Yogyakarta, 29 Mei 2021

Penulis
ABSTRAK
Pancasila berfungsi sebagai paradigma pendidikan merupakan salah satu
aspek yang penting untuk membangun pendidikan di Indonesia. Dalam hal ini,
Pancasila berfungsi sebagai sumber nilai untuk mengarahkan proses pendidikan
yang menyangkut secara jelas terkait bagaimana output pendidikan yang
diinginkan. Setiap sila dalam Pancasila akan memiliki makna dan arti tersendiri
dalam kaitannya dengan bidang pendidikan.
Selain itu, Pancasila juga berfungsi sebagai ideologi bangsa Indonesia yang
merupakan hasil refleksi rakyat Indonesia berkat kemampuannya menghadapi
berbagai perubahan dalam hidupnya. Ideologi dalam hal ini diartikan sebagai
prinsip yang dinamis karena menjadi sebuah pedoman hidup. Pengembangan
Pancasila menjadi suatu prinsip yang dinamis diwujudkan dengan ideologi yang
memiliki realitas, idealitas, dan fleksibilitas yang menandakan bahwa Pancasila
sebagai ideologi yang terbuka.

Kata Kunci : Pancasila, Paradigma, Pendidikan, Ideologi


PENDAHULUAN
BAB I
A. Latar Belakang
Apabila paradigma adalah kerangka berpikir atau konsep dasar yang
dibutuhkan sebagai landasan dasar, maka pancasila sebagai paradigma adalah
sebagai landasan dasar negara Indonesia yang digali dari nilai-nilai luhur dan
adat istiadat bangsa Indonesia untuk dijadikan pedoman dalam memajukan dan
mengembangkan Indonesia, baik dalam hal politik, ketatanegaraan, hak asasi
manusia, pendidikan, pengetahuan, teknologi, dan lain-lain. Oleh karena itu,
Pancasila tidak boleh hanya dijadikan simbolisasi landasan negara, tetapi juga
implementasinya dalam menjalankan kehidupan berbangsa dan bernegara
dalam segala aspek. Salah satu aspek tersebut adalah peran pancasila sebagai
paradigma dalam pembangunan pendidikan dan ideologi.
Pancasila sebagai dasar negara Indonesia. Pernyataan tersebut
mengandung pengertian bahwa segala perbuatan dan tindakan bangsa
Indonesia harus sesuai dengan nilai-nilai yang terkandung dalam Pancasila.
Dalam hal ini, Pancasila menjadi pedoman hidup rakyat Indonesia yang
mampu memberikan orientasi terhadap perubahan dan perkembangan yang ada
dalam segala bidang. Perkembangan dalam bidang Pendidikan dan Ideologi
merupakan dua bidang yang tidak terlepas dari pengaruh Pancasila.
Perkembangan keduanya akan selalu dijiawai dan didasari oleh nilai-nilai
Pancasila pula. Oleh karena itu, disini kami akan membahas bagaimana
Pancasila sebagai paradigma dalam perkembangan pendidikan dan ideologi di
Indonesia.
B. Rumusan Masalah
1. Bagaimana Pancasila menjadi paradigma pembangunan pendidikan?
2. Bagaimana Pancasila menjadi paradigma pembangunan ideologi?
C. Tujuan
1. Mengetahui arti Pancasila menjadi paradigma pembangunan pendidikan.
2. Mengetahui arti Pancasila menjadi paradigma pembangunan ideolgi.
D. Manfaat
1. Agar pembaca dapat memahami bahwa Pancasila dapat dijadikan sebagai
paradigma pembangunan pendidikan.
2. Agar pembaca dapat memahami bahwa Pancasila dapat dijadikan sebagai
paradigma pembangunan ideolgi.
PEMBAHASAN
BAB II
A. Pancasila Sebagai Paradigma Pembangunan Pendidikan
Pancasila sebagai paradigma pembangunan pendidikan merupakan salah
satu aspek yang penting untuk membangun pendidikan di Indonesia.
Pendidikan pada hakikatnya adalah usaha dasar untuk mengembangkan
kepribadian dan kemampuan atau keahlian dalam kesatuan organis, harmonis,
dinamis, di dalam dan di luar sekolah dan berlangsung seumur hidup. Agar
acuan-acuan dalam segala aspek pembelajaran seragam, maka pendidikan di
Indonesia mengacu pada nilai-nilai luhur bangsa yang terangkum dalam
Pancasila. Oleh karena itu, dihimpunlah pendidikan di Indonesia menjadi
pendidikan nasional yang dipersatukan atas dasar Pancasila. Pendidikan
nasional adalah pendidikan yang bertujuan mencerdaskan kehidupan bangsa
dan mengembangkan manusia Indonesia (manusia yang beriman dan bertakwa,
berbudi pekerti luhur, memiliki pengetahuan dan keterampilan, dan
sebagainya).
Salah satu agenda penting dalam upaya mengatasi krisis dalam
kehidupan bangsa kita adalah melalui pendidikan karakter, pendidikan nilai,
pendidikan moral, pendidikan akhlak, pendidikan budi pekerti. Pendidik (guru)
yang baik adalah vital bagi kemajuan dan juga keselamatan bangsa. Guru tidak
hanya menyampaikan idea-ide, tetapi hendaknya menjadi suatu wakil dari
suatu cara hidup yang kreatif, suatu simbol kedamaian dan ketenangan dalam
suatu dunia yang dicemaskan dan dianiaya.
Pendidik (guru) yang memiliki akhlak, budi pekerti, karakter yang baik,
akan sangat kondusif dalam mewujudkan keberhasilan pendidikan moral, yang
muaranya akan mendukung bagi peserta didik umum memiliki karakter yang
baik. Karakter baik mencakup secara organis harmonis dan dinamis
komponen-komponen pengetahun moral yang baik, perasaan moral yang baik,
dan tindakan moral yang baik. Komponen-komponen karakter yang baik
mencakup pengetahuan moral (moral knowing), perasaan moral (moral
feeling), dan tindakan (moral action).
Pancasila menjadi sumber nilai untuk mengarahkan proses pendidikan
yang menyangkut secara jelas output pendidikannya agar mampu
menghasilkan manusia Indonesia yang ideal, yakni manusia yang mampu
mengenali potensi dirinya sehingga mampu menjalankan kehidupan dengan
penuh tanggung jawab dalam semua aspek atau dimensi kehidupan. Dasar itu
secara konsisten harus masuk dalam tujuan pendidikan nasional untuk
mengembangkan kemampuan, membentuk watak serta peradaban bangsa yang
bermartabat dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa, serta sebagai
pelopor perubahan dunia serta tidak lupa juga untuk menjadi manusia yang
bertaqwa kepada Allah, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, dan kreatif.
Pancasila terdiri dari lima dasar yang mendalam dalam bidang
pendidikan, yaitu:
1. Ketuhanan Yang Maha Esa
Manusia sebagai makhluk ciptaan harus tunduk pada sang Pencipta serta
juga mewujudkan sikap toleransi terhadap umat beragama dan juga
memberikan pendidikan bahwasanya kita harus lah berikap merendah
karna kita bukan apa-apa di dunia ini.
2. Kemanusiaan Yang Adil dan Beradab
Manusia yang ada di bumi ini adalah manusia yang memiliki harkat dan
martabat yang sama yang di perlakuka sama sesuai dengan nilai-nilai
Pancasila dan Fitrahnya sebagai makhluk tuhan, oleh karna nya
pendidikan harus mengajarkan manusia itu tidak membedakan usia,
agama, dan tingkat sosial budaya.
3. Persatuan Indonesia
Persatuan merupakan nilai dasar yang penting untuk menunjang eksistensi
bangsa indonesia. sila inti mengajarkan bahwa semua manusia harus lah
bersatu karena kita satu dan tidak ada perbedaan dari segi hal mana pun
terutama dari segi pendidikan.
4. Kerakyatan Yang Di Pimpin Oleh Hikmat Kebijaksanaan Dalam
Permusyawaratan Perwakilan
Sila ini mencerminkan semangat demokrasi yang hadir mewarnai
kehidupan masyarakat indonesia. Dalam pendidikan aspek demokrasi
sangat relevan untuk terus berkembang dan mencerminkan sikap-sikap
serta prinsip-prinsip tentang penghargaan atas pendapat dan fikiran orang
lain.
5. Keadilan Sosial Bagi Seluruh Rakyat Indonesia
Tujuan negara salah satunya ialah untuk mewujudkan keadilan sosial oleh
karna itu pendidikan merupakan salah satu cara untuk mengajarkan
tentang keadilan ini melalui sistem yang telah di terapkan.
B. Pancasila Sebagai Paradigma Pembangunan Ideologi
Ideologi adalah suatu kompleks ide-ide asasi tentang manusia dan dunia
yang dijadikan pedoman dan cita-cita hidup (Driyarkara, 1976). Dalam
pengertian ini termuat juga pandangan tentang Tuhan, tentang sesama manusia,
tentang hidup dan mati, tentang masyarakat dan negara dsb. Istilah “manusia
dan dunia” mengandung arti bahwa manusia itu mempunyai tempat tertentu,
mempunyai kedudukan tertentu, berarti mempunyai hubungan-hubungan atau
relasi. Sesuai dengan tabiat hubungan-hubungan itu, suatu ideologi bersifat
hanya “diesseitig” ( merembug kehidupan dunia, dan tidak mengakui adanya
Tuhan, contohnya ideologi Komunis ) atau ideologi yang bersifat “diesseitig
sekaligus juga yenseitig”( merembug kehidupan akhirat, mengakui adanya
Tuhan, contohnya ideologi Pancasila ).
Ideologi sebagai penuntun untuk menghadapi perubahan maupun semua
hal yang berasal dari luar untuk disaring atau diaspirasi sesuai bangsa
Indonesia. Pada hakikatnya ideologi Pancasila merupakan hasil refleksi rakyat
Indonesia berkat kemampuannya menghadapi berbagai perubahan dalam
hidupnya. Setiap makna atau kandungan dalam sila-sila Pancasila, memiliki
hubungan erat dengan masyarakat bangsa Indonesia. Pancasila mampu
memberikan orientasi dalam pembangunan, wawasan ke depan dengan konsep-
konsep dari nilai-nilai lima sila Pancasila. Dalam pembangunan nasional,
Pancasila adalah sebuah paradigma karena hendak dijadikan sebagai landasan,
acuan, metode, nilai, dan tujuan yang ingin dicapai di setiap program
pembangunan Negara Kesatuan Republik Indonesia.
Dalam penjelasan di atas dapat diartikan bahwa Ideologi bukan hanya
ide-ide tentang manusia dan dunia belaka namun juga merupakan suatu prinsip
yang dinamis karena merupakan pedoman (menjadi pola dan norma hidup) dan
sekaligus juga berupa ideal atau cita-cita. Realisasi dari idea-idea yang menjadi
ideologi itu dipandang sebagai kebesaran, kemuliaan manusia.
Pengembangan Pancasila sebagai suatu prinsip yang dinamis diwujudkan
dengan ideologi yang memiliki dimensi realitas, idealitas dan fleksibilitas
(Pancasila sebagai ideologi terbuka) yang menghendaki adanya dialog yang
tiada henti dengan tantangan-tantangan masa kini dan masa depan dengan tetap
mengacu kepada pencapaian tujuan nasional dan cita-cita nasional Indonesia.
Disebut sebagai ideologi terbuka, pancasila bisa menyesuaikan diri
menghadapi berbagai zaman tanpa harus mengubah nilai fundamentalnya.
Dalam kaitannya sebagai ideologi yang terbuka, Pancasila memiliki
nilai-nilai yang terkandung di dalamnya, yaitu:
a. Nilai Dasar
Nilai Dasar yaitu hakikat kelima sila Pancasila yaitu ketuhanan,
kemanusiaan, persatuan, kerakyatan dan keadilan. Nilai dasar tersebut
adalah merupakan essensi dari sila-sila Pancasila yang sifatnya universal,
sehingga dalam nilai dasar tersebut terkandung cita-cita, tujuan serta nilai-
nilai yang baik dan benar. Kelima nilai tersebut juga menjadi nilai
fundamental yang tidak dapat dirubah atau bersifat tetap.
b. Nilai Instrumental
Nilai instrumental merupakan arahan, kebijakan, strategi, sasaran serta
Lembaga pelaksananya. Nilai instrumental ini merupakan eksplisitasi,
penjabaran lebih lanjut dari nilai-nilai dasar dalam rangka penyesuaian
dalam pelaksanaan nilai-nilai dasar ideologi Pancasila. Misalnya GBHN
yang lima tahun sekali senantiasa disesuaikan dengan perkembangan zaman
serta aspirasi masyarakat, undang-undang, departemendepartemen sebagai
lembaga pelaksana dan lain sebagainya. Pada aspek ini senantiasa dapat
dilakukan perubahan (reformatif).
c. Nilai Praktis
Nilai praktis merupakan realisasi nilai-nilai instrumental dalam suatu
realisasi pengamalan yang bersifat nyata, dalam kehidupan sehari-hari
dalam bermasyarakat, berbangsa dan bernegara. Dalam realisasi praksis
inilah maka penjabaran nilai-nilai Pancasila senantiasa berkembang dan
selalu dapat dilakukan perubahan dan perbaikan (reformasi) sesuai dengan
perkembangan zaman ilmu pengetahuan dan teknologi serat aspirasi
masyarakat.
PENUTUP
BAB III
A. Kesimpulan
Pancasila sebagai paradigma pembangunan pendidikan berperan dalam
membentuk kepribadian yang baik. Setiap sila Pancasila memberikan dasar
pendidikan yang mampu membentuk karakter generasi muda. Karakter yang
baik membuat tujuan pembangunan nasional Indonesia dapat tercapai. Tujuan
ini tercantum dalam UUD 1945 berupa keinginan bangsa Indonesia untuk
mencerdaskan kehidupan bangsa.
Pancasila sebagai paradigma pembangunan ideologi memiliki dimensi
realitas, idealitas dan fleksibilitas (Pancasila sebagai ideologi terbuka)
menghendaki adanya dialog yang tiada henti dengan tantangan-tantangan masa
kini dan masa depan dengan tetap mengacu kepada pencapaian tujuan nasional
dan cita-cita nasional Indonesia.
B. Saran
Sebagai warga Indonesia yang baik, orang tua adalah jembatan utama
untuk memberikan pendidikan pancasila yang benar ke pada anak-anak
mereka, sehingga sejak kecil sudah tertanam kebaikan pancasila untuk
memajukan bangsa Indonesia. Kebiasaan dari kecil untuk
mengimplementasikan Pancasila adalah sebuah keputusan yang baik untuk
kemajuan pendidikan. Selain itu, tenaga pendidik juga harus bertanggung
jawab atas muridnya tentang masalah pendidikan. Tenaga pendidik harus
mampu memberikan pengarahan dan pembekalan tentang Pendidikan dan
Pancasila. Hal ini diharapkan agar murid dapat memiliki pendidikan yang baik
di kehidupan sehari-hari.
Sebagai warga negara Indonesia sebaiknya kita selalu menjaga dan
menerapkan nilai-nilai ideologi negara kita yaitu Pancasila demi tercapainya
cita-cita/tujuan yang ingin dicapai di setiap program pembangunan negara
Indonesia.
DAFTAR PUSTAKA

Adriani, Rukiyati. 2008. Pendidikan Pancasila : Buku Pegangan Kuliah.


Yogyakarta. UNY-Press.
Arifin, Muhammad. 2011. Pancasila Sebagai Paradigma Pembangunan
Pendidikan. Yogyakarta : Stimik Amikom Yogyakarta.
Kompas. 2020. Ciri dan Nilai yang terkandung pada Pancasila sebagai
Ideologi Terbuka.
https://www.kompas.com/skola/read/2020/03/11/190000169/ciri-dan-nilai-yang-
terkandung-pada-pancasila-sebagai-ideologi-terbuka?page=all. Diakses 23 April
2021.
Litamia. 2015. Pancasila Sebagai Paradigma Pembangunan Pendidikan.
https://www.kompasiana.com/litamiaasngadah/5529d42ff17e61862dd623c9/panc
asila-sebagai-paradigma-pembangunan-pendidikan. Diakses 23 April 2021.
Teddy, Wayan. 2018. Aktualisasi Nilai Pancasila Dalam Kehidupan
Berbangsa Dan Bernegara. 18(1), 1-134.

Anda mungkin juga menyukai