Anda di halaman 1dari 7

FILSAFAT PENDIDIKAN PANCASILA

Makalah ini disusun dan diajukan untuk memenuhi tugas mata kuliah Filsafat
Pendidikan

Dosen pembimbing: Dodik Eko Yulianto, S.Pd, M.pd

Disusun Oleh:
1. Rosyidatul Imama (202310039)
2. Muhammad Nur Irsyad (202310040)

PRODI PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR


FAKULTAS KEGURUAN ILMU DAN PENDIDIKAN
UNIVERSITAS ABDURACHMAN SALEH SITUBONDO
SITUBONDO
2024
KATA PENGANTAR

Puji syukur ke hadirat Allah SWT. karena atas berkat dan rahmat-Nya makalah ini dapat
disusun dan diselesaikan dengan baik. Shalawat serta salam semoga senantiasa tercurah
limpahkan kepada Nabi Muhammad SAW. Tak lupa pula kami ucapkan terima kasih kepada
Bapak Dodik Eko Yulianto, S.Pd, M.Pd, selaku dosen pengampu mata kuliah Pendidikan
Filsafat yang senantiasa memberikan bimbingan dalam menyelesaikan makalah ini.
Pendidikan menjadi pondasi utama dalam membangun karakter dan moralitas generasi masa
depan, yang tidak terlepas dari nilai-nilai yang dianut oleh suatu bangsa. Dalam konteks
Indonesia, Pancasila sebagai falsafah negara telah menjadi landasan utama dalam berbagai
aspek kehidupan, termasuk dalam sistem pendidikan. Makalah ini bertujuan untuk mendalami
konsep pendidikan Pancasila, mengeksplorasi nilai-nilai luhur yang terkandung di dalamnya,
serta menganalisis implementasinya dalam sistem pendidikan Indonesia. Dengan memahami
filosofi pendidikan Pancasila, diharapkan pembaca dapat melihat bagaimana pendidikan
dapat menjadi sarana untuk mewujudkan cita-cita bangsa yang terwujud dalam Pancasila.
Terima kasih kepada semua pihak yang telah memberikan dukungan dalam penyusunan
makalah ini.

Situbondo 25 Maret 2024


DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR
DAFTAR ISI
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar belakang
1.2 Rumusan Masalah
1.3 Tujuan
BAB 2 PEMBAHASAN
2.1
2.2
2.3
BAB 3 PENUTUP
3.1 Kesimpulan
3.4 Saran
DAFTAR PUSTAKA
BAB I
PEMDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Pendidikan adalah salah satu pilar utama dalam pembangunan suatu bangsa. Melalui
pendidikan, sebuah masyarakat dapat mengembangkan potensi dan menciptakan generasi
yang terdidik, berbudaya, dan bertanggung jawab. Di Indonesia, pendidikan memiliki peran
yang sangat penting dalam upaya memajukan bangsa dan mencapai cita-cita kemerdekaan
yang telah diidamkan oleh para pendiri bangsa.Sejak era pra-kemerdekaan, perjuangan
bangsa Indonesia tidak hanya dalam mencapai kemerdekaan politik dari penjajahan kolonial
Belanda, tetapi juga dalam membangun fondasi moral, intelektual, dan sosial yang kuat untuk
menciptakan masyarakat yang adil dan sejahtera. Salah satu upaya yang dilakukan adalah
dengan merumuskan Pancasila sebagai dasar negara dan landasan moral dalam kehidupan
berbangsa dan bernegara.
Pancasila, yang secara harfiah berarti "lima prinsip atau dasar", menjadi ideologi dan falsafah
negara yang melandasi segala aspek kehidupan di Indonesia. Kelima prinsip ini meliputi
Ketuhanan Yang Maha Esa, Kemanusiaan yang Adil dan Beradab, Persatuan Indonesia,
Kerakyatan yang Dipimpin oleh Hikmat Kebijaksanaan dalam Permusyawaratan/Perwakilan,
dan Keadilan Sosial bagi Seluruh Rakyat Indonesia. Pancasila tidak hanya menjadi landasan
konstitusi negara, tetapi juga menjadi pedoman moral dalam membentuk karakter dan
kepribadian bangsa.Dalam konteks pendidikan, Pancasila menjadi landasan utama dalam
merumuskan tujuan, nilai, dan metode pembelajaran yang ingin ditanamkan kepada generasi
muda. Sejak awal kemerdekaan, pendidikan di Indonesia telah diarahkan untuk membentuk
manusia Indonesia yang berakhlak mulia, berpikiran kritis, dan bertanggung jawab. Nilai-
nilai Pancasila diintegrasikan ke dalam kurikulum pendidikan, baik di tingkat dasar,
menengah, maupun tinggi, sebagai upaya untuk menciptakan generasi yang mencintai tanah
air, menghargai perbedaan, dan mampu berkontribusi secara positif bagi kemajuan bangsa.
Meskipun nilai-nilai Pancasila telah diintegrasikan ke dalam sistem pendidikan, namun
tantangan-tantangan tidak terhindarkan. Globalisasi, kemajuan teknologi, dan arus
modernisasi telah membawa dampak yang signifikan terhadap tatanan nilai masyarakat.
Nilai-nilai individualisme, konsumerisme, dan materialisme sering kali bertentangan dengan
ajaran moral dan sosial yang terkandung dalam Pancasila. Selain itu, adanya disparitas antara
implementasi kebijakan pendidikan dan realitas di lapangan juga menjadi tantangan tersendiri
dalam memastikan efektivitas pendidikan Pancasila. Oleh karena itu, penelusuran kembali
nilai-nilai Pancasila dalam pendidikan menjadi suatu kebutuhan yang mendesak untuk
memastikan keberlanjutan dan keberlangsungan pembangunan karakter bangsa. Peran
pendidikan dalam membentuk kepribadian dan moralitas individu serta masyarakat tidak
dapat dipisahkan dari nilai-nilai Pancasila yang menjadi landasan moral bangsa Indonesia.
Dengan demikian, pemahaman yang mendalam mengenai filsafat pendidikan Pancasila
menjadi esensial dalam upaya memperkuat jati diri bangsa dan menjaga keutuhan bangsa
Indonesia di tengah arus globalisasi dan modernisasi.
Dalam makalah ini, akan diuraikan lebih lanjut mengenai konsep pendidikan Pancasila, nilai-
nilai yang terkandung di dalamnya, tantangan yang dihadapi dalam implementasinya, serta
upaya-upaya yang dapat dilakukan untuk memperkuat peran Pancasila dalam pendidikan
Indonesia. Diharapkan, pemahaman yang lebih mendalam tentang filsafat pendidikan
Pancasila ini dapat menjadi landasan bagi pembahasan dan implementasi pendidikan yang
lebih berkualitas dan beretika di Indonesia.

1.2 Rumusan Masalah

BAB 3
PENUTUP

3.1 Kesimpulan
Dalam konteks pembangunan pendidikan di Indonesia, konsep pendidikan Pancasila
memegang peran yang sangat penting dalam membentuk karakter dan moralitas generasi
muda. Dengan mengintegrasikan nilai-nilai dasar Pancasila ke dalam sistem pendidikan,
diharapkan dapat tercipta manusia Indonesia yang memiliki kesadaran moral, semangat
persatuan, dan komitmen untuk memajukan bangsa.Namun, implementasi nilai-nilai
Pancasila dalam pendidikan tidaklah terlepas dari berbagai tantangan. Globalisasi,
perkembangan teknologi, dan arus modernisasi telah membawa dampak yang signifikan
terhadap tatanan nilai masyarakat, sehingga menimbulkan tantangan dalam mempertahankan
integritas nilai-nilai Pancasila. Selain itu, disparitas antara kebijakan pendidikan dan realitas
di lapangan juga menjadi hambatan dalam mencapai tujuan pendidikan Pancasila.Meskipun
demikian, upaya-upaya untuk memperkuat peran Pancasila dalam pendidikan telah dilakukan
secara berkelanjutan. Peningkatan kesadaran akan pentingnya nilai-nilai Pancasila dalam
pembangunan karakter bangsa, peningkatan kualitas pendidikan moral dan kewarganegaraan,
serta penyusunan kurikulum yang lebih mengintegrasikan nilai-nilai Pancasila menjadi
langkah-langkah penting dalam menjaga keutuhan nilai-nilai Pancasila dalam
pendidikan.Sebagai kesimpulan, pendidikan filsafat Pancasila memegang peran yang sangat
penting dalam membentuk identitas bangsa Indonesia. Dengan menjaga dan memperkuat
peran Pancasila dalam pendidikan, diharapkan generasi muda Indonesia dapat tumbuh
menjadi individu yang beriman, berakhlak mulia, dan berkontribusi positif bagi kemajuan
bangsa dan negara.Kesimpulan ini mencerminkan pentingnya pendidikan filsafat Pancasila
dalam pembangunan karakter dan moralitas generasi muda, serta menekankan perlunya
upaya bersama untuk memperkuat peran Pancasila dalam pendidikan di Indonesia.

3.2 saran
Yang dapat diusulkan sebagai langkah-langkah untuk memperkuat peran pendidikan filsafat
Pancasila di Indonesia:
1. Integrasi Nilai-nilai Pancasila dalam Kurikulum: Pemerintah dan lembaga pendidikan
perlu memperkuat integrasi nilai-nilai Pancasila ke dalam kurikulum pendidikan dari
tingkat dasar hingga tingkat perguruan tinggi. Hal ini dapat dilakukan dengan
menyelaraskan materi pembelajaran dengan nilai-nilai dasar Pancasila, serta
mengembangkan metode pembelajaran yang mendorong pemahaman mendalam dan
penerapan nilai-nilai tersebut dalam kehidupan sehari-hari.
2. Pelatihan Guru dan Tenaga Pendidik: Memberikan pelatihan dan pembinaan kepada
guru dan tenaga pendidik tentang pentingnya memahami dan mengimplementasikan
nilai-nilai Pancasila dalam proses pembelajaran. Pelatihan tersebut dapat mencakup
strategi pengajaran yang kreatif dan interaktif untuk memperkuat pemahaman dan
apresiasi siswa terhadap nilai-nilai Pancasila.
3. Pengembangan Materi Pembelajaran yang Relevan: Mengembangkan materi
pembelajaran yang relevan dan aplikatif untuk membantu siswa memahami konsep-
konsep Pancasila dalam konteks kehidupan sehari-hari. Materi tersebut dapat disusun
dalam bentuk modul, buku, atau media pembelajaran digital yang dapat diakses oleh
guru dan siswa.
4. Penguatan Pendidikan Moral dan Kewarganegaraan: Meningkatkan porsi
pembelajaran mengenai pendidikan moral dan kewarganegaraan yang mengacu pada
nilai-nilai Pancasila dalam kurikulum pendidikan. Hal ini dapat dilakukan dengan
memperkuat mata pelajaran seperti Pendidikan Agama, Pendidikan
Kewarganegaraan, dan Bimbingan Konseling.
5. Pengembangan Program Ekstrakurikuler yang Berorientasi pada Pancasila:
Mendorong pengembangan program ekstrakurikuler yang mengedepankan nilai-nilai
Pancasila, seperti kegiatan sosial, kegiatan keagamaan, atau kegiatan kebersamaan
yang memperkuat rasa persatuan dan kebersamaan di antara siswa.
Dengan menerapkan langkah-langkah tersebut secara konsisten dan berkelanjutan,
diharapkan peran pendidikan filsafat Pancasila dapat semakin diperkuat dan memberikan
kontribusi yang lebih besar dalam membentuk karakter dan moralitas generasi muda
Indonesia.

DAFTAR PUSTAKA
Soedijarto, R. (2003). Filsafat Pendidikan Pancasila. Jakarta: PT Rineka Cipta.
Arifin, Z. (2010). Pendidikan Pancasila: Konsep dan Implementasi. Bandung: PT Remaja
Rosdakarya.
Hadi, S. (2015). Pendidikan Moral Berbasis Pancasila. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.
Asrori, M. (2018). Pendidikan Karakter Berbasis Pancasila. Jakarta: Kencana Prenada Media
Group.
Nasution, I. S. (2020). Implementasi Pendidikan Pancasila dalam Pembelajaran di Sekolah.
Jakarta: PT Prestasi Pustaka Publisher.

Anda mungkin juga menyukai