Anda di halaman 1dari 6

PENERAPAN NILAI-NILAI PANCASILA DALAM LEMBAGA

PENDIDIKAN
Nama: Naila Fadhilah Maulida

NIM: 2383110064

Pendahuluan

Pendidikan moral menjadi isu penting dalam dunia pendidikan akhir-akhir ini, hal ini
terkait dengan semakin beragam dan meningkatnya fenomena degradasi moral yang terjadi di
masyarakat dan dilingkungan pemerintahan yang semakin meningkat dan beragam. Kejahatan,
ketidakadilan, korupsi, kekerasan pada anak, dan pelanggaran HAM, menjadi bukti adanya krisis
identitas dan karakter di Indonesia. Sifat luhur, santun, dan religius yang dijunjung tinggi dan
menjadi budaya masyarakat Indonesia selama ini seakan-akan menjadi terasa asing dan jarang
ditemui ditengah-tengah masyarakat.
Keadaan ini akan semakin parah jika pemerintah tidak segera melaksanakan program
perbaikan, baik jangka panjang maupun jangka pendek. Pendidikan karakter merupakan jawaban
yang tepat atas permasalahan di atas dan sekolah sebagai penyedia layanan pendidikan diharapkan
menjadi tempat yang mampu mewujudkan misi pendidikan karakter tersebut.
Alternatif yang layak dalam penerapan pendidikan karakter di sekolah adalah dengan
mengoptimalkan pembelajaran materi Pendidikan Agama Islam (PAI) dan pendidikan Pancasila.
Peran pendidikan agama khususnya pendidikan agama Islam sangat strategis dalam membentuk
kepribadian peserta didik. Pendidikan agama merupakan sarana mentransformasikan standar dan
nilai moral ke dalam pembentukan sikap (aspek emosional), berperan dalam pengendalian tingkah
laku (aspek psikomotorik) untuk mewujudkan manusia seutuhnya.
Pendidikan Agama dan Pancasila diyakini mampu melahirkan manusia yang berupaya
menyempurnakan keimanan, ketakwaan, dan akhlak mulia. Akhlak mulia meliputi akhlak, budi
pekerti atau etika sebagai wujud pendidikan. Masyarakat tersebut diharapkan mampu bertahan
dalam menghadapi tantangan, hambatan dan perubahan yang muncul dalam interaksi sosial di
tingkat lokal, nasional, dan regional maupun global.
Pembahasan

Pengertian Pancasila
Pancasila menyatukan lima prinsip yang menjadi dasar dan pedoman negara Indonesia.
Simbolnya yaitu burung garuda. Pancasila dalam bahasa Sansekerta yaitu panca yang berarti lima,
dan kemudian perintah yang berarti asas atau asas kehidupan bermasyarakat. Pancasila sebagai
dasar negara mempunyai arti bahwa segala penyelenggaraan negara harus mencerminkan dan tidak
bertentangan dengan nilai-nilai yang terkandung dalam Pancasila. Menurut Agus Subagyo (2020),
Pancasila adalah ideologi bangsa Indonesia dalam rangka kehidupan berbangsa dan bernegara,
dengan seluruh masyarakat berpedoman pada Pancasila tersebut. Makna Pancasila mengatakan
bahwa seluruh komponen kehidupan berbangsa dan bernegara harus menjalankan amanah nilai-
nilai yang terkandung dalam Pancasila. Pancasila sangat erat kaitannya dengan Pembukaan UUD
1945, karena pokok pikiran Pembukaan UUD 1945 adalah peraturan Pancasila. Pancasila berasal
dari bahasa Sansekerta yang berarti asas atau asas kehidupan berpemerintahan. Pancasila sebagai
dasar negara mempunyai arti bahwa pengelolaan dan penyelenggaraan pemerintahan apapun harus
mencerminkan nilai-nilai yang terkandung dalam Pancasila dan tidak bertentangan dengannya.

Pengertian Pendidikan
Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) pendidikan berasal dari kata dasar
mendidik (didik), secara spesifik : memelihara dan memberikan latihan (pengajaran,
kepemimpinan) akhlak dan kecerdasan pikiran. Pendidikan adalah sikap dan perilaku seseorang
atau sekelompok orang menuju kedewasaan melalui upaya pengajaran dan pelatihan, proses
operasional dan metode pendidikan. Ki Hajar Dewantara mendefinisikan pendidikan sebagai usaha
mengembangkan watak, jiwa dan raga anak menuju kesempurnaan hidup, yaitu hidup dan bantu
anak hidup selaras dengan alam dan masyarakat. UU No. 20/2003 pendidikan adalah usaha sadar
dan terencana untuk menciptakan lingkungan dan proses pembelajaran agar peserta didik secara
aktif mengembangkan potensi keagamaan, kekuatan spiritual, kemandirian, kepribadian, dan
kecerdasan, akhlak mulia serta keterampilan yang diperlukan bagi diri sendiri, masyarakat, bangsa
dan negara.
Tujuan Pancasila terhadap Pendidikan
Pendidikan Pancasila menitikberatkan pada perilaku sehari-hari yang memunculkan etika
keimanan dan ketakwaan kepada Tuhan Yang Maha Esa, dalam masyarakat yang terdiri dari
berbagai golongan agama, perilaku manusia yang adil dan beradab, suatu perilaku budaya dan
berbagai kepentingan bersama yang menguasai individu atau kelompok. Dengan demikian,
perbedaan pemikiran, pendapat, dan kepentingan akan diselesaikan melalui keadilan sosial bagi
seluruh rakyat Indonesia.
Secara umum tujuan utama pendidikan Pancasila adalah untuk menumbuhkan dalam diri
peserta didik wawasan dan kesadaran berbangsa dan bernegara, sikap dan perilaku yang
berlandaskan budaya patriotisme dan ketahanan nasional. Ilmuwan Republik Indonesia meneliti
dan menguasai IPTEKS.
Secara khusus tujuan pendidikan Pancasila tertuang dalam Tujuan Pendidikan Nasional,
yaitu: Menghasilkan manusia yang berkualitas, sempurna, berakhlak mulia, baik hati, mandiri,
maju, gigih, cerdas, kreatif, terampil, disiplin, profesional, bertanggung jawab dan produktif, sehat
jasmani dan rohani, mengembangkan rasa cinta tanah air, mempertebal rasa cinta tanah air,
membangkitkan semangat kebangsaan, semangat solidaritas yang tinggi, dan kesadaran akan
sejarah nasional, hormati jasa para pahlawan dan fokus pada masa depan.

Penerapan Nilai-nilai Pancasila dalam Pendidikan

1. Sila pertama.
Laksanakan instruksi pelatihan terlebih dahulu. Lembaga pendidikan sering kali
menyarankan para guru untuk mengajar kelas agama secara profesional untuk memberikan
pendidikan agama bagi siswa untuk mengikuti dan mengekspresikan keyakinannya siswa dan staf
di sektor layanan pendidikan dapat membantu guru memberikan contoh positif dalam
melaksanakan pembelajaran sejak dini dan menjadi teladan bagi masyarakat luas. Selain itu, sarana
ibadah di sekolah harus sesuai dengan keyakinan masing-masing siswa agar dapat beribadah
dengan nyaman. Toleransi juga merupakan contoh pemenuhan perintah pertama, karena toleransi
berarti menghormati keyakinan orang lain kepada Yang Maha Kuasa.
2. Sila kedua.
Penerapan nilai-nilai kemanusiaan pada lembaga pendidikan berarti pemerintah telah
berusaha dan berupaya semaksimal mungkin untuk memajukan lembaga pendidikan Indonesia
bebas kekerasan dalam pembelajaran. Penerapan pedoman ini juga dapat dilaksanakan oleh
seluruh pegawai dan pegawai lembaga pendidikan sebagai contoh penerapan nilai-nilai Pancasila
di lembaga pendidikan.
3. Sila ketiga.
Makna dari tugas persatuan dalam pendidikan adalah adanya wujud perubahan perilaku
yang dapat ditindaklanjuti yang dapat mencerminkan nilai-nilai Pancasila dan dapat
mempersatukan seluruh pengurus dan pegawai lembaga pendidikan. Tidak dapat memilih satu
suku, ras, agama, atau golongan, tetapi semua golongan boleh masuk dalam organisasi dan oleh
karena itu harus berperilaku sesuai dengan Sila III Pancasila. Perbedaan antara karyawan dan
pekerja membuat karyawan atau pekerja tersebut merasa tidak adil.
4. Sila keempat.
Penerapan pedoman keempat adalah lembaga pendidikan di sekolah berusaha pada sekolah
berusaha buat memajukan pendidikan. Oleh karena itu, anggaran pemerintah pada sekolah dalam
mengimplementasikan sila keempat Pancasila bisa berjalan sesuai dengan yang diharapkan.
5. Sila kelima.
Perlakuan yang adil dalam segala bidang kehidupan, terutama dalam semua bidang
lembaga pendidikan. Penerapan perintah kelima dalam lembaga pendidikan adalah menjamin
keadilan melalui anggaran yang berlaku merata bagi semua lembaga pendidikan, sehingga tidak
ada perasaan bahwa keadilan hanya milik mereka yang berhak mendapatkannya. Di sini keadilan
merupakan langkah awal dalam mengamalkan sila kelima, sebagai akibatnya bisa dijadikan contoh
pada lingkungan pendidikan, khususnya di sekolah dasar, menengah, dan atas.
Kesimpulan

Pancasila adalah bahasa Sansekerta untuk asas atau prinsip kehidupan pemerintahan. Pancasila
sebagai dasar negara mengandung arti bahwa penyelenggaraan dan penyelenggaraan seluruh
pemerintahan harus mencerminkan nilai-nilai yang terkandung dalam Pancasila dan tidak
bertentangan dengannya. Pendidikan adalah upaya membimbing anak sejak lahir hingga mencapai
kematangan fisik dan mental dalam interaksi alam dan lingkungan.

Pancasila sangat berpengaruh dalam membangun moral peserta didik, peserta didik dapat menjadi
warga negara yang baik yaitu dengan menerapkan nilai nilai yang terkandung pada Pancasila,
mulai dari penerapan sila pertama hingga sila terakhir, dengan demikian peserta didik tidak hanya
mengembangkan daya intelektualnya namun juga sikap dan perilakunya.

Pancasila memiliki nilai-nilai luhur yang dapat dijadikan pedoman dalam kehidupan berbangsa
dan bernegara. Menumbuhkan dan mengamalkan nilai-nilai Pancasila sangat penting untuk
membentuk kepribadian generasi bangsa agar dapat memelihara kedamaian dan moralitas, hidup
damai dan bermoral serta bersaing dalam segala bidang itu perlu.

Saran

Bagi pembaca, hasil penelitian ini diharapkan dapat menambah wawasan pengetahuan terkait
dengan “Penerapan nilai-nilai Pancasila dalam Lembaga Pendidikan”. Khususnya yang kurang
mengetahui lebih jauh tentang “Penerapan nilai-nilai Pancasila dalam Lembaga Pendidikan”.
Maka perlu mempelajari tentang Penerapan nilai-nilai Pancasila.

Peneliti selanjutnya diharapkan untuk mengkaji lebih banyak sumber maupun referensi yang
terkait dengan sarana prasarana pendidikan, maupun efektivitas proses pembelajaran agar hasil
penelitiannya dapat lebih baik lagi.
Daftar Pustaka

• Agus Subagyo. (2020). Implementasi Pancasila Menangkal Intoleransi Radikalisme dan


Terorisme. Jurnal Keilmuwan PKN, 6 (1).
• Dinarta, A.F. Nilai-Nilai Pancasila. Universitas Persada Indonesia YAI
• Dwiputri, A.F., & Anggraeni. D. (2021). Penerapan Nilai Pancasila Dalam Menumbuhkan
Karakter Siswa Sekolah Dasar Yang Cerdas Kreatif Dan Berakhlak Mulia. Universitas
Pendidikan Indonesia Kampus Cibiru. 5(1)
• Fauzi, Y.F., Arianto, I., Solihatin, E. (2013). Peran Guru Pendidikan Dan Kewarganegaraan
Dalam Upaya Pembentukan Karakter Peserta Didik. PPKN Universitas Negeri Jakarta. 1(2)
• Nurgiansyah, H.T. (2022). Pendidikan Pancasila sebagai Upaya Membentuk Krakter Regius.
Jurnal Basicedu. Universitas PGRI Yogyakarta. 6(4)
• Oksep, A (2015). Implementasi Nilai-nilai Pancasila Sebagai Dasar Negara dalam
Pembentukan Peraturan PerundangUndangan. Jurnal Ilmu Hukum. 5 (2).
• Pendidikan Pancasila Untuk Perguruan Tinggi. (2016). Direktorat Jenderal Pembelajaran Dan
Kemahasiswaan Kementrian Riset, Teknologi, Dan Pendidikan Tinggi Republik Indonesia
• Sianturi, Y.R.U., & Dewi, A.D., (2021). Penerapan Nilai-Nilai Pancasila Dalam Kehidupan
Sehari-Hari Dan Sebagai Pendidikan Karakter. Universitas Pendidikan Indonesia. 5(1)

Anda mungkin juga menyukai