Anda di halaman 1dari 9

PILAR KEBANGSAAN INDONESIA DI SDN 1 SELEBUNG DESA BAKAN

DUSUN KEDATUK KECAMATAN JANAPRIA

Anisa Varas Salsadila, Diah Ayu Arsita, Habib Husaimin, M.Abdurrahman Wahid

Fakultas Agama Islam, Universitas Muhammadiyah Mataram

Salsadilaanisavaras@gmail.com, Diahayuarsita488@gmail.com,
Habibhsmn152@gmail.com, Gusduraziz@gmail.com

Abstrak
Pendidikan merupakan suatu upaya untuk meningkatkan kualitas hidup dan sumber
daya manusia. Karena pendidikan merupakan ujung tombak sebuah Negara untuk
mencerdaskan anak bangsa. Salah satu tujuan pendidikan tersebut ialah
meningkatkan kreatifitas siswa dalam pembelajaran di sekolah. Kreativitas
merupakan salah satu Indicator keberhasilan siswa dalam proses belajar yang
memegang peranan penting mencapai tujuan pembelajaran.Menurut peneliti
pengetahuan tentang Pancasila di SDN 1 Selebung Desa Bakan Kedatuk Kecamatan
Janapria masih terbilang kurang yang dimana Pancasila merupakan Pilar Negara
atau Dasar Negara yang harus di ketahui dan dipahami.
Kata Kunci: Pendidikan,Kreatifitas

Abstract
Education is an effort to improve the quality of life and human resources. Because
education is the spearhead of a country to educate the nation's children. One of the
goals of education is to increase students' creativity in learning at school. Creativity
is an indicator of student success in the learning process which plays an important
role in achieving learning goals. According to researchers, knowledge about
Pancasila at SDN 1 Selebung, Bakan Kedatuk Village, Janapria District is still
relatively lacking, where Pancasila is a State Pillar or State Basis that must be
known and understood.
Keywords: Education, Creativity
A. PENDAHULUAN

Pendidikan merupakan salah satu kebutuhan pokok manusia yang harus


dipenuhi,yang mempunyai tujuan lebih tinggi dari sekedar untuk hidup,sehingga
manusia lebih terhormat dan mempunyai kedudukan yang lebih tinggi dari pada yang
tidak berpendidikan. Pendidikan juga merupakan suatu unsur yang tidak dapat
dipisahkan dari diri manusia. Kemudian manusia memulai proses pendidikan yang di
dapatkan dari orang tua,masyarakat maupun lingkungannya.

Konsep tentang ideologi negara. Hal ini sangat penting karena ideologi
merupakan seperangkat sistem yang diyakini setiap warga negara dalam kehidupan
bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara. Anda tentu mengetahui bahwa setiap
sistem keyakinan itu terbentuk melalui suatu proses yang panjang karena ideologi
melibatkan berbagai sumber seperti kebudayaan, agama, dan pemikiran para tokoh.
Ideologi adalah gagasan atau teori menyeluruh tentang makna hidup dan nilai-nilai
yang mau menentukan dengan mutlak bagaimana manusia harus hidup dan bertindak

Pendidikan bagaikan cahaya penerang yang berusaha menuntun manusia dalam


menentukan arah,tujuan dan makna kehidupan ini.Manusia sangat membutuhkan
pendidikan melalui proses penyandaran yang berusaha menggali dan
mengembangkan potensi dirinya lewat metode pengajaran atau dengan cara lain yang
telah diakui masyarakat.

Undang-Undang No.20 Tahun 2003 tentang sistem pendidikan nasional


menjelaskan bahwa:

“Pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan


suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif
mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan
spiritual,keagamaan, pengendalian diri,kepribadian, kecerdasan, akhlah
mulia,serta keterampilan yang diperlukan dirinya, masyarakat, bangsa dan
Negara.”

Pendidikan memiliki peranan yang sangat penting bagi kemajuan suatu


bangsa.Oleh karena itu,pendidikan harus terus menerus di perbaiki dari segi kualitas
maupun kuantitasnya.Pendidikan bagi kehidupan umat manusia merupakan
kebutuhan mutlak yang harus di penuhi sepanjang hayat.Tanpa pendidikan sama
sekali mustahil suatu kelompok manusia dapat hidup berkembang sejalan dengan
aspirasi (cita-cita)untuk maju,sejahtera dan bahagia menurut konsep pandangan hidup
mereka.

Adanya pendidikan dasar menunjukan bahwa pemerintah berusaha untuk


meningkatkan mutu pendidikan.Tujuan dari pendidikan dasar yaitu pendidikan yang
memberikan pengetahuan dan keterampilan,menumbuhkan sikap dasar yang
diperlukan masyarakat,serta mempersiapkan peserta didik untuk mengikuti
pendidikan mnengah.

B. Hasil (Result)

Pancasila sebagai ideologi negara Indonesia memiliki kedudukan dan fungsi


yang besar bagi kehidupan masyarakat di Tanah Air.Salah satunya, Pancasila menjadi
dasar yang menuntun negara untuk mewujudkan cita-cita bangsa. Cita-cita yang
dimaksud adalah berupa masyarakat yang adil dan makmur.

Pancasila merupakan dasar negara yang diambil dari istilah panca yang berarti
lima dan sila yang berarti asas atau dasar. Artinya, Pancasila sebagai dasar negara
terdiri dari lima asas.Lima asas ini menjadi pedoman bagi masyarakat Indonesia
dalam menjalani kehidupan berbangsa dan bernegara. Nilai-nilai dalam Pancasila
kemudian memiliki dua kedudukan bagi masyarakat sebagai berikut.

1. Kedudukan dalam kehidupan berbangsa

Pancasila memiliki kedudukan dalam kehidupan berbangsa yang mengatur soal


relasi negara dengan warga negara dan relasi sesama warga negara secara non-
formal.Kedudukan Pancasila ini berupa pandangan hidup bangsa, yaitu berkedudukan
seperti budaya atau norma yang mengikat dan memandu komunitas atau masyarakat.

2. Kedudukan dalam kehidupan bernegara

Pancasila memiliki kedudukan dalam kehidupan bernegara yang mengatur soal


relasi negara dengan warga negara dan relasi sesama warga negara secara
formal.Kedudukan Pancasila ini berupa dasar negara dan ideologi negara. Pancasila
sebagai dasar negara berkedudukan mengatur penyelenggaraan negara dan seluruh
warga negara Indonesia.

Selain itu, Pancasila juga menjadi sumber hukum bagi seluruh peraturan
perundang-undangan. Sementara Pancasila sebagai ideologi negara merupakan
penuntun negara untuk mewujudkan cita-cita masyarakat yang adil dan makmur.
ernegara, ideologi merupakan hal yang penting karena bermakna sebagai kumpulan
gagasan, nilai, dan kepercayaan yang dapat mengarahkan tingkah laku warga negara
demi mencapai tujuan hidup bersama

Dari sini dapat diartikan bahwa ideologi merupakan pedoman hidup bagi
masyarakatnya. Begitu pula dengan Pancasila sebagai ideologi negara Indonesia,
berarti pedoman untuk kehidupan bernegara setiap masyarakat di Tanah Air.Pancasila
sebagai ideologi merupakan penuntun bagi negara dan masyarakat untuk
mewujudkan cita-cita masyarakat yang adil dan makmur melalui pembangunan
nasional.Namun, Pancasila sebagai ideologi tidak akan ada artinya jika masyarakat
tidak menjalankan atau mengamalkan nilai-nilai yang ada di dalam Pancasila dalam
kehidupan sehari-hari.

Artinya, cita-cita negara tidak akan terwujud jika masyarakat tidak mau melakukan
usaha-usaha sesuai ideologi bangsa, yaitu nilai-nilai Pancasila.

C. Pembahasan(discussion)

Pada kesempatan kali ini kami mengajar dan menerangkan kepada para murid
SDN 1 Selebung tentang Pilar bangsa Indonesia atau dasar Negara,yaitu
Pancasila.Pendidikan karakter dan nilai-nilai pancasila dengan sasaran yang dituju
yaitu siswa kelas 4 dan 5 SDN 1 Selebung.Pemilihan materi sesuai dengan siswa
sekolah dasar,karena penanaman pendidikan karakter dan nilai-nilai pancasila sejak
usia dini merupakan elemen penting yang diperlukan oleh generasi muda saat
ini.Materi nilai-nilai pancasila seperti yang di ketahui ada lima 5 dasar Negara yaitu:

1. Ketuhanan yang Maha Esa


2. Kemanusiaan yang Adil dan Beradab
3. Persatuan Indonesia
4. Kerakyatan yang dipimpin Oleh Hikmat Kebijaksanaan dalam Permusyawaran
perwakilan
5. Keadilan Sosial Bagi Seluruh Rakyar Indonesia

Disana kami membahas mengenai sila pertama yaitu Ketuhanan yang Maha
Esa,Maknanya pengakuan dari seluruh bangsa Indonesia tentang adanya Tuhan yang
Maha Esa sebagai pencipta alam semesta dan segala yang ada didalamnya.Wujud
sikap yaitu menghargai dan menghormati perbedaan keyakinan,kita dapat hidup
berdampingan dengan damai.

Larrain menyitir pendapat Machiavelli merupakan tokoh pancasila sebagai berikut.

“Agama kita lebih memuliakan orang-orang yang rendah hati dan tafakur daripada
orang-orang yang bekerja. Agamalah yang menetapkan kebaikan tertinggi manusia
dengan kerendahan hati, pengorbanan diri dan sikap memandang rendah untuk
halhal keduniawian. Pola hidup ini karenanya tampak membuat dunia itu lemah, dan
menyerahkan diri sebagai mangsa bagi mereka yang jahat, yang menjalankannya
dengan sukses dan aman, karena mereka itu sadar bahwa orang-orang yang
menjadikan surga sebagai tujuan pada umumnya beranggapan bertahan itu lebih
baik daripada membalas dendam, terhadap perbuatan mereka yang tidak adil”.

Dengan kata lain simbol pertama pancasila adalah bintang ini mengisyaratkan
bahwa dalam kehidupan berbangsa dan bernegara,bangsa Indonesia bersandar pada
nilai-nilai spiritual dan keyakinan pada Tuhan sebagai sumber kebenaran, moralitas,
dan hukum yang mengatur tata tertib sosial.Meskipun Pancasila mengakui
keberagaman agama di Indonesia, pengakuan akan Ketuhanan Yang Maha Esa tetap
menjadi pijakan utama, dalam membentuk identitas nasional dan karakter bangsa.
Perlu dipahami, bahwa Pancasila menggambarkan prinsip-prinsip dasar yang menjadi
pijakan, dalam membentuk identitas dan karakter bangsa Indonesia.

Ada beberapa komponen penting dalam sebuah ideologi, yaitu sistem, arah ,
tujuan, cara berpikir, program, sosial, dan politik. Sejarah konsep ideologi dapat
ditelusuri jauh sebelum istilah tersebut digunakan Destutt de Tracy pada penghujung
abad kedelapanbelas. Tracy menyebut ideologi sebagai science of ideas, yaitu suatu
program yang diharapkan dapat membawa perubahan institusional bagi masyarakat
Perancis. Namun , Napoleon mengecam istilah ideologi yang dianggapnya suatu
khayalan belaka, yang tidak mempunyai arti praktis. Hal semacam itu hanya impian
belaka yang tidak akan ditemukan dalam kenyataa. Jorge Larrain menegaskan bahwa
konsep ideologi erat hubungannya dengan perjuangan pembebasan borjuis dari
belenggu feodal dan mencerminkan sikap pemikiran modern baru yang kritis.Niccolo
Machiav merupakan pelopor yang membicarakan persoalan yang secara langsung
berkaitan dengan fenomena ideologi.

D. METODE PENELITIAN

Dalam kegiatan ini penulis menggunakan metode terapan (Applied Research).


Metode terapan merupakan jenis metode yang hasilnya dapat secara langsung
diterapkan untuk memecahkan permasalahan yang tengah dihadapi. Kegiatan ini
umumnya menguji manfaat dari teori-teori ilmiah sekaligus mengetahui akan
hubungan empiris dan analisis dan bidang studi tertentu. Metode ini sangat sesuai
dengan judul Pembelajaran Pilar Kebangsaan Indonesia di SDN 1 Selebung Desa
Bakan Dusun Kedatuk Kecamatan Janapria berupaya menerapkan nilai-nilai
pancasila dalam kehidupan sehari-hari.
Pancasila dianggap sebagai suatu hal yang sakral yang setiap warganya harus hafal
dan mematuhi segala isi dalam Pancasila tersebut. Namun sebagian besar warga
negara Indonesia hanya menganggap Pancasila sebagai dasar negara/ideologi semata
tanpa memperdulikan makna dan manfaatnya dalam kehidupan.Tanpa manusia sadari
nilai-nilai makna yang terkandung dalam Pancasila sangat berguna dan bermanfaat
dalam kehidupan.

Lokasi Penelitian

Penelitian dilaksanakan di SDN 1 selebung Desa Bakan Dusun Kedatuk


Kecamatan Janapria tahun 2023,Pemilihan Desa Bakan berdasarkan keputusan
bersama dan hasil temuan yang menunjukan desa tersebut masih minim tentang
pengetahuan Pancasila.

E. KESIMPULAN

Pancasila pada dasarnya adalah bentuk upaya atau proses menerapkan nilai-
nilai Pancasila dalam kehidupan masyarakt secara maksimal.Dengan tujuan
memaksimalkan makna-makna yang terkandung agar tercapai hasil yang ideal.Dalam
kehidupan social masyarakat perlu adanya pedoman dalam berinteraksi agar
kehidupan social masyarakat dapat berjalan dengan baik. Sebenarnya tanpa disadari
masyarakat sudah menerapkan nilai-nilai yang ada pada pancasila.Seperti yang kami
katakana bahwa di SDN 1 selebung ini sangat minim pengetahuan karena kurang
sadar akan pengetahuan dan kurang mngetahui makna yang terkandung dalam
pancasila sehingga menjadi tidak optimal.sehingga perlu adanya bentuk pengajaran
ekstra yang kami sampaikan dan berikan.
UCAPAN TERIMAKASIH

Segala puji dan syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT Tuhan Yang
Maha Esa. Karena berkat, rahmat dan karunia serta mukjizat-Nya, sehingga penulis
dapat menyelesaikan Artikel dengan judul " Pembelajaran Pilar Kebangsaan
Indonesia di SDN 1 Selebung Desa Bakan Dusun Kedatuk Kecamatan Janapria”.

Dengan selesainya Artikel ini, bukanlah menjadi sebuah akhir, melainkan suatu
awal yang baru untuk memulai petualangan hidup yang baru. Penulis menyadari betul
bahwa ada orang-orang yang berjasa dibalik selesainya artikel ini.

Tidak ada persembahan terbaik yang dapat penulis berikan selain rasa ucapan
terimakasih kepada pihak yang telah banyak membantu penulis.

Secara khusus, penulis mengucapkan terimakasih kepada Bunda tercinta DR.Sri


Rejeki,M.pd selaku dosen pembimbing yang merelakan tenaga dan pikiran serta turut
memberi perhatian selama proses penulisan artikel ini.

Terimakasih juga kepada Kepala Sekolah SDN 1 Selebung dan Guru-guru


yang ikut berpartisipasi kedalam ptroses pembelajaran dan pengenalan Pilar Bangsa
Indonesia,Serta teman-teman kelompok yang telah bersemangat dan saling
memberikan motivasi.

Segala kekurangan dan ketidak sempurnaan Artikel ini, penulis sangat


mengharapkan masukan, kritikan, dan saran yang bersifat membangun kearah
perbaikan dan penyempurnaan artikel ini.

Akhir kata, penulis berharap semoga artikel ini dapat bermanfaat bagi semua
pihak.
DAFTAR PUSTAKA

Abdulgani, Roeslan. (1979). Pengembangan Pancasila Di Indonesia. Jakarta:


Yayasan Idayu.

Admoredjo, Sudjito bin. (2009). “Negara Hukum dalam Perspektif Pancasila”.


Makalah dalam Kongres Pancasila di UGM Yogyakarta.

Aiken, H. D.(2009).” Abad Ideologi”, Yogyakarta: Penerbit Relief.

Ali, As’ad Said. (2009) “Negara Pancasila Jalan Kemaslahatan Berbangsa”.


Jakarta: Pustaka LP3ES.

Asdi, Endang Daruni. (2003).” Manusia Seutuhnya Dalam Moral Pancasila”.


Jogjakarta Pustaka Raja. Bahar, Saafroedin, Ananda B.

Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan. (2013). Materi Ajar Mata Kuliah


“Pendidikan Pancasila”. Jakarta : Direktorat Pembelajaran dan
Kemahasiswaan, Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi.

Paristiyanti Nurwandani, dkk, (2016), Buku Ajar Mata Kuliah Wajib Umum
“PancasilaI”, Direktorat Jenderal Pembelajaran dan Kemahasiswaan, Jakarta.

Suwarno, P.J., (1993),”Pancasila Budaya Bangsa Indonesia”, Yogyakarta: Kanisius.

Syarbaini, Syahrial. (2014), Pendidikan Pancasila di Perguruan Tinggi” Implementasi


Nilai-Nilai Karakter Bangsa”, Ghalia Indonesia, Bogor.

Anda mungkin juga menyukai