Anda di halaman 1dari 5

TUGAS PKN

DOSEN PENGAMPUH:
AFIDATUL ASMAR
NAMA : DIVIA SEPTEA SARI
NIM:2220203870232048
PRODI: BIMBINGAN KONSELING ISLAM
FAKULTAS: USHULUDDIN ADAB DAN
DAKWAH
RINGKASAN/RESUME

MENGAPA PANCASILA ITU PENTING ?


Tujuan pendidikan Pancasila dipelajari oleh mahasiswa di seluruh
Indonesia. Pendidikan Pancasila merupakan salah satu mata kuliah wajib
yang selalu ada di universitas. Ketentuan ini berdasarkan Pasal 35 Ayat 5
Undang-undang No.12 Tahun 2012 tentang Pendidikan Tinggi.

Pasal tersebut menyatakan bahwa kurikulum pendidikan tinggi wajib


memuat mata kuliah pendidikan agama, pendidikan Pancasila, pendidikan
kewarganegaraan, dan bahasa Indonesia. Dengan kata lain, pendidikan
Pancasila adalah pendidikan ideologi di Indonesia.

Tujuan pendidikan Pancasila dapat membentuk warga negara yang baik


dan paham akan hak dan kewajibannya sebagai warga negara serta
memiliki rasa cinta dan nasionalisme terhadap negara Indonesia.

Berikut Liputan6.com telah merangkum dari berbagai sumber tujuan


pendidikan Pancasila di Perguruan Tinggi disertai dengan landasan
pendidikan Pancasila.

Untuk mengetahui tujuan pendidikan Pancasila, perlu pahami dulu


landasan pendidikan Pancasila. Terdapat empat landasan pendidikan
Pancasila yaitu landasan historis, landasan kultural, landasan yuridis, dan
landasan filosofis. Berikut penjelasannya:

 Landasan Historis

Landasan Historis adalah fakta-fakta sejarah yang dijadikan dasar bagi


pengembangan pendidikan Pancasila, baik menyangkut formulasi tujuan,
pengembangan materi, rancangan model pembelajaran, dan evaluasinya.

Berdasarkan landasan historis, pancasila dirumuskan dan memiliki tujuan


yang dipakai sebagai dasar Negara Indonesia. Proses perumusannya
diambil dari nilai-nilai pandangan hidup masyarakat.
Fakta historis tersebut membentang mulai dari kehidupan prasejarah,
sejarah Indonesia lama, masa kejayaan nasional, perjuangan bangsa
Indonesia melawan sistem penjajahan, proklamasi kemerdekaan, hingga
perjuangan mempertahankan dan mengisi kemerdekaan Indonesia.

 Landasan Kultural

Landasan kultural adalah pengembangan pendidikan Pancasila didasarkan


atas nilai-nilai yang diagungkan, dan karenanya disepakati dalam
kehidupan nasional. Pancasila merupakan salah satu pencerminan budaya
bangsa, sehingga harus diwariskan ke generasi penerus.

Secara kultural unsur-unsur Pancasila terdapat pada adat istiadat, tulisan,


bahasa, slogan, kesenian, kepercayaan, agama, dan kebudayaan
Indonesia secara umum. Pendidikan Pancasila memelihara dan
mengembangkan nilai-nilai Pancasila yang telah dan terus disepakati
tersebut.

 Landasan Yuridis

Landasan Yuridis menyangkut aturan perundang-undangan yang


mendasari pelaksanaan Pendidikan Pancasila. Pancasila secara yuridis
konstitusional telah secara formal menjadi dasar negara sejak
dituangkannya rumusan Pancasila dalam pembukaan UUD 1945.
Secara hierarkis, landasan yuridis dapat ditelusuri dari UUD 1945,
Ketetapan MPR, Undang-undang, Peraturan Pemerintah, Keputusan
Menteri, Keputusan Direktur Jenderal, dan lain-lain.

 Landasan Filosofis

Landasan filosofis adalah penggunaan hasil-hasil pemikiran filsafat


Pancasila untuk mengembangkan Pendidikan Pancasila. Secara praktis
nilai-nilai tersebut berupa pandangan hidup (filsafat hidup) berbangsa.
Pancasila yang merupakan filsafat negara harus menjadi sumber bagi
segala tindakan para penyelenggara negara, menjadi jiwa dari perundang-
undangan yang berlaku bagi kehidupan berbangsa dan bernegara.

Tujuan pendidikan Pancasila menurut UU No. 2 Tahun 1989 tentang


sistem Pendidikan Nasional yang juga tercantum di dalam SK Dirjen Dikti.
No.38/DIKTI/Kep/2003, ialah guna menunjukan arah tujuan pada moral
dan diharapkan dapat terealisasi di kehidupan bermasyarakat setiap hari.
Yakni tingkah laku yang memperlihatkan iman serta taqwa kepada Tuhan
Yang Maha Esa (keyakinannya masing-masing), bertingkah-laku
kerakyatan dengan selalu mendahulukan kepentingan umum. Tujuan
pendidikan Pancasila menjadi sebuah sarana dalam mengerti, memahami,
serta mendalami makna Pancasila sebagai kepribadian bangsa Indonesia.

Mengamalkan Pancasila dalam kehidupan sehari-hari dalam


bermasyarakat amat penting. Hal ini sesuai dengan cita-cita serta tujuan
nasional yang tercantum dalam Pembukaan UUD 1945. Tujuan pendidikan
Pancasila secara umum diantaranya:

1. Memiliki keimanan serta ketakwaan terhadap Tuhan Yang Maha Esa.

2. Memiliki sikap kemanusiaan yang adil juga beradab kepada orang lain
dengan selalu memiliki sikap tenggang rasa di tengah kemajemukan
bangsa.

3. Menciptakan persatuan bangsa dengan tidak bertindak anarkis yang


dapat menjadi penyebab lunturnya Bhinneka Tunggal Ika di tengah
masyarakat yang memiliki keberagaman kebudayaan.

4. Menciptakan sikap kerakyatan yang mendahulukan kepentingan umum


dan mengutamakan musyawarah untuk mencapai keadaan yang mufakat.

5. Memberikan dukungan sebagai cara menciptakan keadaan yang


berkeadilan sosial dalam masyarakat.

Tujuan pendidikan Pancasila di Perguruan Tinggi adalah untuk:

1. Memperkuat Pancasila sebagai dasar falsafah negara dan ideologi


bangsa melalui revitalisasi nilai-nilai dasar Pancasila sebagai norma dasar
kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan bernegara.

2. Agar mahasiswa dapat mengembangkan karakter manusia Pancasilais


dalam pemikiran, sikap, dan tindakan.

3. Memberikan pemahaman dan penghayatan atas jiwa dan nilai-nilai


dasar Pancasila kepada mahasiswa sebagai warga negara Republik
Indonesia, serta membimbing untuk dapat menerapkannya dalam
kehidupan bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara.
4. Mempersiapkan mahasiswa agar mampu menganalisis dan mencari
solusi terhadap berbagai persoalan kehidupan bermasyarakat, berbangsa
dan bernegara melalui sistem pemikiran yang berdasarkan nilai-nilai
Pancasila dan UUD RI Tahun 1945.

5. Membentuk sikap mental mahasiswa yang mampu mengapresiasi nilai-


nilai ketuhanan, kemanusiaan, kecintaan pada tanah air dan kesatuan
bangsa, serta penguatan masyarakat madani yang demokratis,
berkeadilan, dan bermartabat berlandaskan Pancasila, untuk mampu
berinteraksi dengan dinamika internal dan eksternal masyarakat bangsa
Indonesia. (Derektorat, 2013). (AN/ER)

Anda mungkin juga menyukai