Anda di halaman 1dari 4

Resume Visi, Misi, dan tujuan Pendidikan Pancasila

Nama kelompok :
• Kevin Haganta Singarimbun_F1C323008
• Ardelia putri_F1C323025
• Melisa dwi safitri_F1C323002
• Khalifatul Laila _F1C323004
• Putri Dwinigsih_F1C323016

Universitas Jambi
Fakultas Sains dan Teknologi
Program studi Fisika
Sejak merdeka, bangsa Indonesia sedang menjalani pembangunan di berbagai sektor,
salah satunya pendidikan. Pembaruan di bidang pendidikan dengan membuat para pakar
untuk berpartisipasi langsung dalam penyampaian kritik dan saran untuk membangun suatu
sistem pendidikan yang dapat disepakati bersama dan sesuai dengan pola kehidupan bangsa
Indonesia pada umumnya. Segala saran dan kritik dapat digunakan bagi para orang tua yang
ingin mendidik anaknya secara baik.
Pancasila adalah dasar negara Indonesia. Nama ini terdiri dari dua kata dari bahasa
Sanskerta: “pañca” berarti lima dan “śīla” berarti prinsip atau asas. Pancasila merupakan
rumusan dan pedoman kehidupan berbangsa dan bernegara bagi seluruh rakyat Indonesia.
Pancasila sebagai pandangan hidup merupakan kristalisasi nilai-nilai luhur yang
diyakini kebenarannya. Perwujudan nilai-nilai luhur Pancasila terkandung juga dalam konsep
geopolitik Indonesia demi terwujudnya ketahanan nasional sebagai geostrategi Indonesia
sehingga ketahanan nasional ini disusun dan dikembangkan berdasarkan geopolitik Indonesia.
Perwujudan nilai-nilai Pancasila mencakup lima bidang kehidupan nasional yaitu :

• bidang ideologi
• politik
• ekonomi
• sosial budaya
• hankam

yang disingkat dengan Ipoleksosbud Hankam. Ipoleksosbud Hankam


menjadi dasar pemikiran ketahanan nasional.
Sampai saat ini didunia ada kurang lebih sekitar 241 negara termasuk didalam-Nya
negara Indonesia. Perlu diketahui bahwasanya setiap negara memiliki ciri dan karakter yang
kuat baik dari segi negaranya maupun dari segi bangsanya yang memudahkan bangsa lain
untuk mengenalinya. Dengan demikian itu, jika suatu negara atau bangsanya ingin mudah
untuk dikenali oleh bangsa lain, perlu adanya ciri khas yang menjadi jati diri bangsa tersebut.
Negara Indonesia sebagai salah satu bagian dari negara-negara yang ada didunia
menjadikan Pancasila sebagai pandangan hidup sekaligus dasar dan ideologi negara. Oleh
karena itu, nilai-nilai dalam butir-butir sila Pancasila harus dijadikan sebagai ciri khas dalam
pelaksanaan kehidupan berbangsa dan bernegara bagi rakyat Indonesia. Sebagaimana
terkandung dalam pensilah lima nilai dasar yang dapat dijadikan landasan dalam menjalankan
kehidupan berbangsa dan bernegara, dimana nilai dasar tersebut adalah nilai ketuhanan,
kemanusiaan, persatuan, kerakyatan dan keadilan.

Dengan menjalankan nilai-nilai dasar tersebut dalam kehidupan maka ciri atau jati diri
bangsa Indonesia akan mudah dikenali bangsa lain sebagai bangsa yang kuat, kokoh akan ciri
khas yang melekat pada setiap diri bangsanya.
Pendidikan Pancasila adalah sistem pendidikan yang bertujuan untuk
memperkenalkan dan menanamkan nilai-nilai Pancasila pada generasi muda Indonesia .
Pancasila dianggap sebagai dasar negara dan ideologi bangsa Indonesia, sehingga penting bagi
setiap warga negara untuk memahami dan menerapkan nilai-nilai Pancasila dalam kehidupan
sehari-hari.
Pendidikan Pancasila meliputi berbagai aspek seperti nilai-nilai moral, kecakapan
hidup, budaya, dan pengetahuan agama. Dalam rangka mengembangkan pendidikan
Pancasila, pemerintah dan lembaga pendidikan di Indonesia telah melakukan berbagai upaya,
termasuk menambahkan pelajaran pendidikan Pancasila ke dalam kurikulum sekolah dan
mengadakan pelatihan untuk guru-guru agar mampu memberikan pendidikan Pancasila
secara maksimal kepada siswa-siswa.
Dalam pendidikan Pancasila, akan ditanamkan lima nilai karakter utama , yaitu
Ketuhanan Yang Maha Esa, Kemanusiaan Yang Adil dan Beradab, Persatuan Indonesia,
Kerakyatan yang Dipimpin oleh Hikmat Kebijaksanaan dalam Permusyawaratan/Perwakilan,
dan Keadilan Sosial bagi Seluruh Rakyat Indonesia. Dengan demikian, diharapkan generasi
muda Indonesia dapat menginternalisasi nilai-nilai Pancasila dan menjadi warga negara yang
baik, bertanggung jawab, dan berperan aktif dalam memajukan bangsa dan negara.
Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan juga memiliki peran penting dalam
membentuk karakter serta mempersiapkan generasi muda sebagai warga negara yang baik
dan bertanggung jawab .
Lima ideologi utama penyusun Pancasila merupakan lima sila Pancasila. Ideologi
utama tersebut tercantum pada alinea keempat dalam Pembukaan Undang-Undang Dasar
1945:

1.Ketuhanan yang Maha Esa


2.Kemanusiaan yang adil dan beradab
3.Persatuan Indonesia
4.Kerakyatan yang dipimpin oleh hikmat kebijaksanaan dalam

permusyawaratan/perwakilan, serta
5.Keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia
Sekalipun terjadi perubahan isi dan urutan lima sila Pancasila yang berlangsung dalam
beberapa tahap selama masa perumusan Pancasila pada tahun 1945, tanggal 1 Juni
diperingati bersama sebagai hari lahirnya Pancasila.
Visi dan Misi Pendidikan Pancasila adalah untuk mencerdaskan bangsa dengan
Ideologi kebangsaan yang sarat akan persatuan dan kesatuan seperti yang ada dalam nilai-
nilai kebangsaan Pancasila dengan cara menerapkannya di dalam kehidupan bermasyarakat
sehari-hari.
Tujuan pendidikan Pancasila menurut UU No. 2 Tahun 1989 tentang sistem Pendidikan
Nasional yang juga tercantum di dalam SK Dirjen Dikti. No.38/DIKTI/Kep/2003, ialah guna
menunjukkan arah tujuan pada moral dan diharapkan dapat terealisasi di kehidupan
bermasyarakat setiap hari.
Yakni tingkah laku yang memperlihatkan iman serta taqwa kepada Tuhan Yang Maha
Esa (keyakinannya masing-masing), bertingkah-laku kerakyatan dengan selalu mendahulukan
kepentingan umum. Tujuan pendidikan Pancasila menjadi sebuah sarana dalam mengerti,
memahami, serta mendalami makna Pancasila sebagai kepribadian bangsa Indonesia.

Mengamalkan Pancasila dalam kehidupan sehari-hari dalam bermasyarakat amat


penting. Hal ini sesuai dengan cita-cita serta tujuan nasional yang tercantum dalam
Pembukaan UUD 1945. Tujuan pendidikan Pancasila secara umum diantara-Nya :
1. Memiliki keimanan serta ketakwaan terhadap Tuhan Yang Maha Esa.
2. Memiliki sikap kemanusiaan yang adil juga beradab kepada orang lain dengan
selalu memiliki sikap tenggang rasa di tengah kemajemukan bangsa.
3. Menciptakan persatuan bangsa dengan tidak bertindak anarkis yang dapat
menjadi penyebab lunturnya Bhinneka Tunggal Ika di tengah masyarakat yang
memiliki keberagaman kebudayaan.
4. Menciptakan sikap kerakyatan yang mendahulukan kepentingan umum dan
mengutamakan musyawarah untuk mencapai keadaan yang mufakat.
5. Memberikan dukungan sebagai cara menciptakan keadaan yang berkeadilan sosial
dalam masyarakat.

Anda mungkin juga menyukai