Anda di halaman 1dari 9

IMPLEMENTASI NILAI- NILAI PANCASILA DALAM

PENDIDIKAN KARAKTER

ARTIKEL JURNAL

Untuk Ujian Akhir Semester Mata Kuliah Pancasila

Disusun oleh :

1. Erlina Dwi Aryani (V1722025)


2. Nurhalisa Fadjrin (V1722047)
3. Tsania Ashfiya Azzahro’ (V1722075)
4. Riska Andi Fitriono
5. Riska Andi Fitriono

D3 KEUANGAN PERBANKAN

FAKULTAS SEKOLAH VOKASI

UNIVERSITAS SEBELAS MARET

SURAKARTA

2022
ABSTRAK

Pancasila adalah dasar resmi dan pandangan kehidupan bangsa. Sebagai dasar negara,
Pancasila digunakan sebagai dasar untuk membangun Negara Kesatuan Republik Indonesia.
Sebagai ideologi bangsa dan negara Indonesia, Pancasila adalah kristalisasi dari nilai adat,
nilai budaya dan agama dalam pandangan hidup di Indonesia. Di dalam Pancasila
mengandung seperangkat nilai, yaitu ketuhanan, kemanusiaan, persatuan, demokrasi, dan
keadilan. Kondisi di Indonesia saat ini, bisa diidentifikasi dengan melihat perilaku dan
kepribadian masyarakat Indonesia yang tercermin dalam perilaku sehari-hari.

Jurnal ini bertujuan untuk memahami dan mendiskripsikan pendidikan karakter


berbasis pancasila untuk menjadikan generasi muda menjadi warga yang baik, cerdas, dan
cinta tanah air. Dapat disimpulkan bahwa pendidikan karakter berbasis pancasila sangatlah
penting karena dalam pengembangan karakter yang sesuai dengan nilai-nilai yang terkandung
dalam Pancasila, yaitu nilai karakter yang religius, peduli sosial, kemandirian, semangat
kebangsaan, demokratis, toleransi, dan disiplin. Pendidikan Karakter Berbasis Pancasila
dalam Proses Pendidikan dilakukan dengan pengembangan pendidikan karakter melalui
kegiatan belajar mengajar.

ABSTRACT

Pancasila is the official basis and view of the nation's life. As the basis of the state,
Pancasila is used as the basis for building the Unitary State of the Republic of Indonesia. As
the ideology of the Indonesian nation and state, Pancasila is the crystallization of traditional,
cultural and religious values in the view of life in Indonesia. Pancasila contains a set of
values, namely divinity, humanity, unity, democracy, and justice. The current conditions in
Indonesia can be identified by looking at the behavior and personality of the Indonesian
people which are reflected in their daily behavior.

This journal aims to understand and describe Pancasila-based character education to


make the younger generation good, intelligent, and loving citizens. It can be concluded that
Pancasila-based character education is very important because in character development in
accordance with the values contained in Pancasila, namely religious character values, social
care, independence, national spirit, democracy, tolerance, and discipline. Pancasila-Based
Character Education in the Education Process is carried out by developing character
education through teaching and learning activities.
PENDAHULUAN

Latar Belakang

Menurut Undang-Undang No. 20 Tahun 2003 Pendidikan adalah usaha sadar dan
terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik
secara aktif mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual keagamaan,
pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia, serta ketrampilan yang diperlukan
dirinya.

Pendidikan adalah upaya untuk meningkatkan kualitas manusia, setiap bangsa di


dunia selalu berupaya untuk meningkatkan mutu pendidikannya, yang bertujuan untuk
meningkatkan kualitas bangsa. Kualitas pendidikan warganegara dapat mempengaruhi maju
tidaknya suatu negara. Pendidikan yang bermutu tidak hanya diukur dari aspek kognitif tetapi
pendidikan yang memadukan seluruh potensi manusia menyangkut kognitif, afektif dan
psikomotorik. Selain pendidikan yang berkualitas eksistensi suatu bangsa juga sangat
ditentukan oleh karakter yang dimiliki. Bangsa yang memiliki karakter kuat yang mampu
menjadikan dirinya sebagai bangsa yang bermartabat dan disegani oleh bangsa-bangsa lain.

Dengan adanya pendidikan yang berbasis nilai Pancasila merupakan sarana


membangun generasi bangsa yang cerdas dan berkarakter sesuai dengan nilai-nilai Pancasila,
sehingga mampu berpartisipasi dalam upaya mencegah dan menghentikan berbagai tindak
kekerasan dengan cara cerdas dan damai.

PEMBAHASAN landasan yuridis, dan landasan filosofis.


Berikut penjelasannya:
1. LANDASAN PENDIDIKAN
PANCASILA  Landasan Historis
Tujuan pendidikan Pancasila dapat Landasan Historis adalah fakta-fakta
membentuk warga negara yang baik dan sejarah yang dijadikan dasar bagi
paham akan hak dan kewajibannya sebagai pengembangan pendidikan Pancasila, baik
warga negara serta memiliki rasa cinta dan menyangkut formulasi tujuan,
nasionalisme terhadap negara Indonesia. pengembangan materi, rancangan model
pembelajaran, dan evaluasinya.
Untuk mengetahui tujuan pendidikan
Pancasila, perlu pahami dulu landasan Berdasarkan landasan historis, pancasila
pendidikan Pancasila. Terdapat empat dirumuskan dan memiliki tujuan yang
landasan pendidikan Pancasila yaitu dipakai sebagai dasar Negara Indonesia.
landasan historis, landasan kultural,
Proses perumusannya diambil dari nilai- untuk mengembangkan Pendidikan
nilai pandangan hidup masyarakat. Pancasila. Secara praktis nilai-nilai
tersebut berupa pandangan hidup (filsafat
Fakta historis tersebut membentang mulai
hidup) berbangsa.
dari kehidupan prasejarah, sejarah
Indonesia lama, masa kejayaan nasional, Pancasila yang merupakan filsafat negara
perjuangan bangsa Indonesia melawan harus menjadi sumber bagi segala tindakan
sistem penjajahan, proklamasi para penyelenggara negara, menjadi jiwa
kemerdekaan, hingga perjuangan dari perundang-undangan yang berlaku
mempertahankan dan mengisi bagi kehidupan berbangsa dan bernegara.
kemerdekaan Indonesia.
Tujuan pendidikan Pancasila menurut UU
 Landasan Kultural No. 2 Tahun 1989 tentang sistem
Pendidikan Nasional yang juga tercantum
Landasan kultural adalah pengembangan di dalam SK Dirjen Dikti.
pendidikan Pancasila didasarkan atas nilai- No.38/DIKTI/Kep/2003, ialah guna
nilai yang diagungkan, dan karenanya menunjukan arah tujuan pada moral dan
disepakati dalam kehidupan nasional. diharapkan dapat terealisasi di kehidupan
Pancasila merupakan salah satu bermasyarakat setiap hari.
pencerminan budaya bangsa, sehingga
harus diwariskan ke generasi penerus. Yakni tingkah laku yang memperlihatkan
iman serta taqwa kepada Tuhan Yang
Secara kultural unsur-unsur Pancasila Maha Esa (keyakinannya masing-masing),
terdapat pada adat istiadat, tulisan, bahasa, bertingkah-laku kerakyatan dengan selalu
slogan, kesenian, kepercayaan, agama, dan mendahulukan kepentingan umum. Tujuan
kebudayaan Indonesia secara umum. pendidikan Pancasila menjadi sebuah
Pendidikan Pancasila memelihara dan sarana dalam mengerti, memahami, serta
mengembangkan nilai-nilai Pancasila yang mendalami makna Pancasila sebagai
telah dan terus disepakati tersebut. kepribadian bangsa Indonesia.
 Landasan Yuridis Mengamalkan Pancasila dalam kehidupan
Landasan Yuridis menyangkut aturan sehari-hari dalam bermasyarakat amat
perundang-undangan yang mendasari penting. Hal ini sesuai dengan cita-cita
pelaksanaan Pendidikan Pancasila. serta tujuan nasional yang tercantum
Pancasila secara yuridis konstitusional dalam Pembukaan UUD 1945. Tujuan
telah secara formal menjadi dasar negara pendidikan Pancasila secara umum
sejak dituangkannya rumusan Pancasila diantaranya:
dalam pembukaan UUD 1945. 1. Memiliki keimanan serta ketakwaan
Secara hierarkis, landasan yuridis dapat terhadap Tuhan Yang Maha Esa.
ditelusuri dari UUD 1945, Ketetapan 2. Memiliki sikap kemanusiaan yang adil
MPR, Undang-undang, Peraturan juga beradab kepada orang lain dengan
Pemerintah, Keputusan Menteri, selalu memiliki sikap tenggang rasa di
Keputusan Direktur Jenderal, dan lain-lain. tengah kemajemukan bangsa.
 Landasan Filosofis 3. Menciptakan persatuan bangsa dengan
Landasan filosofis adalah penggunaan tidak bertindak anarkis yang dapat menjadi
hasil-hasil pemikiran filsafat Pancasila penyebab lunturnya Bhinneka Tunggal Ika
di tengah masyarakat yang memiliki
keberagaman kebudayaan.
4. Menciptakan sikap kerakyatan yang
2. PANCASILA DALAM KEHIDUPAN
mendahulukan kepentingan umum dan
mengutamakan musyawarah untuk Dalam dunia pendidikan, menerapkan
mencapai keadaan yang mufakat. nilai-nilai Pancasila untuk peserta didik di
era globalisasi ini bisa dilaksanakan dalam
5. Memberikan dukungan sebagai cara
momentum-momentum yang tepat. Seperti
menciptakan keadaan yang berkeadilan
pada saat peringatan Hari Sumpah
sosial dalam masyarakat.
Pemuda, Hari Kemerdekaan, Hari
Tujuan pendidikan Pancasila di Perguruan Pahlawan dan hari-hari besar nasional
Tinggi adalah untuk: lainnya. Memberikan dorongan agar
peserta didik berusaha mengukir prestasi
1.Memperkuat Pancasila sebagai dasar
gemilang, belajar dengan sungguh-
falsafah negara dan ideologi bangsa
sungguh untuk berkontribusi
melalui revitalisasi nilai-nilai dasar
mengharumkan nama bangsa dan negeri
Pancasila sebagai norma dasar kehidupan
tercinta . Menanamkan kecintaaan serta
bermasyarakat, berbangsa dan bernegara.
bangga menggunakan produk-produk
2.Agar mahasiswa dapat mengembangkan dalam negeri untuk kemajuan ekonomi
karakter manusia Pancasilais dalam negara.
pemikiran, sikap, dan tindakan.
Jika melihat fenomena saat ini, banyak
3.Memberikan pemahaman dan peserta didik dan generasi muda yang
penghayatan atas jiwa dan nilai-nilai dasar moralnya rusak. Berbagai hal yang
Pancasila kepada mahasiswa sebagai mempengaruhi mereka. Antara lain
warga negara Republik Indonesia, serta dampak negatif globalisasi, teman bergaul,
membimbing untuk dapat menerapkannya media elektronik yang semain canggih,
dalam kehidupan bermasyarakat, narkoba, minuman keras, dan hal-hal
berbangsa, dan bernegara. negatif lainnya. Kondisi yang semakin
memprihatinkan ini perlu perhatian
4.Mempersiapkan mahasiswa agar mampu khusus.
menganalisis dan mencari solusi terhadap
berbagai persoalan kehidupan Generasi muda akan meneruskan
bermasyarakat, berbangsa dan bernegara perjuangan-perjuangan generasi tua
melalui sistem pemikiran yang membangun bangsa Indonesia. Ironisnya,
berdasarkan nilai-nilai Pancasila dan UUD mereka yang seharusnya ikut andil dalam
RI Tahun 1945. pembangunan bangsa ini, justru akhlak dan
moral mereka sudah rusak. Padahal,
5.Membentuk sikap mental mahasiswa negera tidak akan maju jika dibangun oleh
yang mampu mengapresiasi nilai-nilai generasi yang tiak bermoral.
ketuhanan, kemanusiaan, kecintaan pada
tanah air dan kesatuan bangsa, serta Maka dari itu, perlu perbaikan agar
penguatan masyarakat madani yang generasi penerus memiliki akhlak dan
demokratis, berkeadilan, dan bermartabat moral yang baik. Salah satu alternatif
berlandaskan Pancasila, untuk mampu untuk memperbaiki akhlak dan moral
berinteraksi dengan dinamika internal dan generasi penerus di era globalisasi ini
eksternal masyarakat bangsa Indonesia.
adalah dengan penerapan nilai-nilai  Gemar melakukan kegiatan
Pancasila di sekolah. kemanusiaan.
Sila Ketiga: Persatuan Indonesia
Mengandung makna suatu usaha menuju
persatuan rakyat dalam negara kesatuan
Republik Indonesia. Nilai-nilai yang
terkandung dalam sila ketiga Pancasila:
3.IMPLEMENTASI SILA
PANCASILA DALAM DUNIA  Bekerjasama demi kepentingan
PENDIDIKAN bangsa dan negara di atas
kepentingan pribadi dan golongan,
Makna dan nilai-nilai Pancasila
 Rela berkorban demi kepentingan
Berikut makna dan nilai-nilai dalam bangsa dan negara,
Pancasila, yaitu:   Mengembangkan rasa bangga dan
cinta tanah air dan bangsa, serta
Sila Pertama: Ketuhanan Yang Maha Esa
Mengandung makna bahwa bangsa  Mengembangkan persatuan
Indonesia bertakwa kepada Tuhan Yang Indonesia atas dasar Bhineka
Maha Esa. Nilai-nilai yang terkandung Tunggal Ika.
dalam sila pertama Pancasila: Sila Keempat: Kerakyatan yang dipimpin
oleh Hikmat Kebijaksanaan dalam
 Bertakwa kepada Tuhan Yang
Permusyawaratan/Perwakilan
Maha Esa,
Mengandung makna pemerintahan dari
 Mensyukuri segala yang ada di
rakyat, oleh rakyat, dan untuk rakyat
alam semesta yang merupakan
dengan cara musyawarah untuk mencapai
anugerah Tuhan,
mufakat. Nilai-nilai yang terkandung
 Mengakui kebebasan memeluk
dalam sila keempat Pancasila:
agama dan menjalankan ibadah
masing masing, serta  Mengutamakan kepentingan negara
 Menghormati dan saling menjaga dan masyarakat
kerukunan antar pemeluk agama.  Tidak memaksakan kehendak
kepada orang lain
Sila Kedua: Kemanusiaan yang Adil dan
 Mengutamakan musyawarah dalam
Beradab Mengandung makna adanya
mengambil keputusan untuk
pengakuan terhadap persamaan derajat
kepentingan bersama,
antarsesama manusia dan bahwa setiap
warga negara memiliki hak dan kewajiban.  Menerima dan melaksanakan hasil
Nilai-nilai yang terkandung dalam sila musyawarah dengan rasa tanggung
kedua Pancasila: jawab, serta
 Melaksanakan musyawarah dengan
 Mengakui persamaan derajat antar akal sehat dan sesuai dengan hati
sesama manusia, nurani yang luhur.
 Mengakui persamaan hak dan
Sila Kelima: Keadilan Sosial bagi Seluruh
kewajiban, Mengembangkan sikap
Rakyat Indonesia Mengandung makna
tenggang rasa,
tujuan bangsa Indonesia adalah
 Saling menyayangi sesama
tercapainya masyarakat adil dan makmur
manusia, serta
secara lahir dan batin. Nilai-nilai yang  Menghargai semua teman sebagai
terkandung dalam sila kelima Pancasila: individu yang memiliki hak asasi
manusia.
 Bersikap adil, Menjaga
 Menghormati bapak ibu guru yang
kesimbangan antara hak dan
mengajar di sekolah.
kewajiban,
 Menghormati karyawan dan semua
 Menghormati hak-hak orang lain,
warga sekolah. 
 Suka memberi pertolongan kepada
 Mendengarkan nasihat guru
orang lain,
 Mentaati tata tertib di sekolah
 Tidak bersifat boros dan bergaya
Saling menolong saat ada warga
hidup mewah,
sekolah yang mengalami
 Tidak melakukan perbuatan yang
kesusahan. 
merugikan kepentingan umum,
 Peduli terhadap teman yang sedang
serta
sakit. 
 Menghargai hasil karya orang lain
Penerapan Sila Persatuan Indonesia:
Contoh penerapan
 Mengikuti upacara bendera dengan
Contoh penerapan nilai-nilai Pancasila di
khidmat
lingkungan sekolah, yaitu: 
 Bangga dan berani tampil sebagai
Penerapan Sila Ketuhanan Yang Maha pelaksana upacara bendera
Esa:  Tidak membeda-bedakan teman
dari manapun asalnya. 
 Berdoa sebelum dan sesudah
 Menghargai setiap budaya dan ciri
belajar di kelas.
khas dari masing-masing daerah.
 Menjalankan kewajiban agama
 Tidak bersikap rasisme.
masing-masing di sekolah.
 Bangga terhadap keberagaman
 Menghormati dan menghargai
yang ada di Indonesia. 
teman yang berbeda agama dengan
kita.   Bersatu padu dan bekerja sama
dengan teman-teman di sekolah.
 Tidak mengganggu teman dari
agama lain saat beribadah.  Tidak menimbulkan perselisihan
antar warga sekolah.
 Tidak memilih-milih teman karena
agama yang berbeda   Aktif dalam kegiatan sekolah dan
mengerjakan tugas dengan baik.
 Saling menolong sesama teman dan
guru meskipun berbeda agama.  Penerapan Sila Kerakyatan yang dipimpin
 Saling mengingatkan untuk oleh Hikmat Kebijaksanaan dalam
melakukan kewajiban agama Permusyawaratan/Perwakilan, adalah:
kepada teman beragama lain.
 Mau mendengarkan pendapat guru,
 Merawat tanaman di sekolah
teman kelas, atau kelompok
sebagai bentuk rasa syukur atas
belajar. 
anugerah Tuhan.
 Menerima kritikan dari teman-
Penerapan Sila Kemanusiaan yang Adil teman kelompok. 
dan Beradab, yakni:  Tidak menyela teman yang sedang
berbicara tentang pendapatnya. 
 Saling rukun dengan sesama teman
dan warga sekolah
 Menghargai hasil musyawarah 3. Toleransi
kelas atau kelompok.
Perilaku cenderung mengahargai
 Mendahulukan kepentingan
perbedaan baik itu sikap dan tindakan
kelompok belajar dibanding
dalam hal mengharagi perbedaan agama.
kepentingan diri sendiri. 
suku, etnis, pendapat, sikap dan tindakan
 Menyelesaikan masalah di kelas orang lain yang berbeda darinya
atau sekolah melalui musyawarah.
 Bekerja sama 4. Displin
mempertanggungjawabkan hasil Tindakan yang menunjukkan perilaku taat,
musyawarah bersama. tertib, teratur dan patuh kepada ketentuan
 Ikut serta dalam pemilihan ketua dan peraturan yang berlaku sesuai dengan
kelas dan perangkat kelas. tujuan tertentu.
Penerapan Sila Keadilan Sosial bagi 5. Kerja keras
Seluruh Rakyat Indonesia
Perilaku yang menunjukkan upaya yang
 Tidak membeda-bedakan teman. sungguh-sungguh untuk menyelesaikan
 Menciptakan suasana kekeluargaan suatu pekerjaan dengan sebaik-baiknya.
di kelas.
 Bekerja sama untuk menciptakan 6. Kreatif
suasana kelas yang nyaman dan Upaya mencari alternative penyelesaian
kondusif.  permasalahan dari berbagai sudut pandang.
 Bersikap adil dengan semua teman
di sekolah.  7. Mandiri Suatu sikap dan perilaku yang
 Menghormati hak masing-masing tidak mudah tergantung pada orang lain
teman di kelas.  dalam menyelesaikan tugas.
 Melakukan kewajiban di sekolah 8. Demokratis Sikap dan tindakan yang
dengan tanggung jawab. menilai tinggi hak dan kewajiban dirinya
 Tidak mengejek hasil karya teman. dan orang lain dalam kedudukan yang
 Tidak boros menggunakan uang sama.
jajan
9. Rasa ingin tahu
Sikap dan tindakan yang selalu berupaya
Sikap yang terkandung dalam sila
tahu untuk mengetahui lebih mendalam
Pancasila
dan meluas dari sesuatu yang dipelajari,
1. Religius dilihat dan didengar.
Sikap memegang teguh perintah agama 10. Rasa Kebangsaan
dan menjauhi larangan umat beragama
Cara berpikir, bertindak, dan berwawasan
satu dengan umat beragama lainnya.
yang menempatkan kepentingan bangsa
2. Jujur dan negara diatas kepentingan diri dan
kelompoknya.
Sikap yang selalu berpegang teguh untuk
menghindari keburukan dengan menjaga KESIMPULAN
perkataan, perasaan dan perbuatan untuk
Pancasila dan pendidikan memiliki
selalu berkata benar dan dapat dipercaya.
peranan penting dalam membentuk
generasi bangsa yang berkarakter unggul. sebagai upaya yang dirancang secara
Implementasi Pancasila dalam bidang sengaja untuk memperbaiki karakter para
pendidikan dapat menjadikan Nilai-Nilai siswa. Karakter merupakan nilai-nilai
Pancasila sebagai dasar untuk perilaku manusia yang berhubungan
pembelajaran pendidikan kewarganegaraan dengan Tuhan Yang Maha Esa, diri
yang ada, sebagai materi pembelajaran sendiri, sesama manusia, lingkungan, dan
materi rumus serta materi isi atau substansi kebangsaan, yang terwujud dalam pikiran,
Pancasila dalam konsep pandangan hidup sikap, perasaan, perkataan dan perbuatan
bangsa, ideology, kebangsaan dan dasar berdasarkan norma-norma agama, hukum,
Negara sebagai satu kestuan yang utuh tata krama, budaya dan adat istiadat.
yang saling berhubungan, yang disertai Chaplin (Kartini Kartono, 2006: 469)
dengan peritimbangan pemikiran mendefinisikan social attitudes (sikap
pemikiran terhadap Pancasila. sosial) yaitu:
Dalam dunia pendidikan yang berpedoman (1) satu predisposisi atau kecenderungan
pada Pancasila mampu menghasilkan: untuk bertingkah laku dengan cara tertentu
Mengasah kemampuan berpikir, bersikap terhadap orang lain;
rasional dan dinamis, berpandangan luas
(2) satu pendapat umum; dan
sebagai intelektual. Selanjutnya dapat
menghasilkan generasi yangmemiliki (3)satu sikap yang terarah kepada tujuan-
wawasan kesadaran berbangsa dan tujuan sosial, sebagai lawan dari sikap
bernegara untuk membela negara yang yang terarah pada tujuan-tujuan private
dilandasi oleh rasa cinta tanah air. (pribadi).
Memiliki wawasan kebangsaan demi
Ketahanan Nasional (national resellience) DAFTAR PUSTAKA
untuk kelangsungan hidup bangsa dan https://mentarigroups.com/blog/
negara (national survival). Memiliki pola pendidikan-karakter-berbasis-pancasila/
pikir dan pola sikap yang komprehensif
integral dalam memecahkan masalah dan https://bpip.go.id/berita/1035/571/tujuan-
implementasi pembangunan nasional pada pendidikan-pancasila-di-perguruan-tinggi-
seluruh aspek kehidupan nasional. ketahui-landasannya.html

Jadi mempelajari karakter tidak lepas JPK: Jurnal Pancasila dan Kewarganegaraan,
Vol. 1, No. 2, Januari 2017 E-ISSN 2527-7057,
mempelajari nilai atau sikap, norma, dan
P-ISSN 2545-2683 50 MENJAGA EKSISTENSI
moral. Salah satu unsur dalam karakter
PANCASILA DAN PENERAPANNYA BAGI
seseorang adalah sikap dan perilaku. Sikap
MASYARAKAT DI ERA GLOBALISASI
sesorang diwujudkan dalam perilaku orang
tersebut dan perilaku akan dilihat orang Indonesian Journal of History Education, 6 (1),
lain dan itu akan membuat orang lain 2018: p.1-13 E-ISSN: 2549-0354; P-ISSN: 2252-
menilai bagaimanakah karakter orang 6641
tersebut. Bahkan dari sikap dan perilaku
tersebut orang lain cenderung menilai
sebagai cerminan karakter seseorang
tersebut, walaupun hal yang dilihat orang
lain tidak tentu benar.Lickona dalam
Samani dan Hariyanto (2011:44)
mendefinisikan pendidikan karakter

Anda mungkin juga menyukai