Anda di halaman 1dari 4

Setelah perkuliahan ini, mahasiswa diharapkan dapat menjelaskan pengertian tentang :

1. Landasan historis Pendidikan Pancasila


2. Landasan kultural Pendidkan Pancasila
3. Landasan yuridis Pendidikan Pancasila
4. Landasan filosofis Pendidikan Pancasila
5. Manusia sebagai makhluk berketuhanan /Homo religius
6. Tujuan Pendidikan Pancasila

LANDASAN DAN TUJUAN PENDIDIKAN PANCASILA

A. Landasan Pendidikan Pancasila


1. Landasan Historis
Secara historis nilai-nilai yang terkandung dalam sila-sila Pancasila sebelum
dirumuskan dan disahkan menjadi dasar negara Indonesia telah dimiliki oleh
bangsa Indonesia. Nilai-nilai Pancasila berasal dari bangsa Indonesia sendiri,
dengan istilah lain Bangsa Indonesia adalah kausa materialis Pancasila. Dengan
demikian kehidupan Bangsa Indonesia tidak dapat dipisahkan dengan nilai-nilai
Pancasila. Secara historis Pancasila sebagai dasar filsafat bangsa dan negara,
bukannya ideolog yang menguasai bangsa, tetapi justru nilai-nilai Pancasila yang
sudah melekat dan berasal dari bangsa Indonesia sendiri.
2. Landasan Kultural
Secara kultural, nilai-nilai kenegaraan dan kemasyarakatan yang terkandung
dalam sila-sila Pancasila bukan hasil rumusan atau konseptual seseorang,
melainkan suatu hasil karya bngsa Indonesia yang diangkat dari nilai-nilai
kultural yang dimiliki Bangsa Indonesia melalui refleksi filosofis para pendiri dan
tokoh-tokoh negara
3. Landasan Yuridis/Landasan Hukum
Landasan yuridis Pendidikan Pancasila, antara lain UUD 1945, Undang-Undang
No. 20 Tahun 2003 Tentang Sistem Pendidikan nasional, Keputusan Menteri
Pendidikan Nasional, dan Keputusan Dirjen Pendidikan Tinggi Departemen
Pendidikan Nasional.

a. UUD 1945

1) Pembukaan UUD 1945

Pada alinea kedua Pembukaan UUD 1945 dinyatakan :

“ Dan perjuangan pergerakan kemerdekaan Indonesia telah sampailah kepada


saat yang berbahagia dengan selamat sentausa mengantarkan rakyat Indonesia ke

1
depan pintu gerbang kemerdekaan negara Indonesia yang merdeka, bersatu,
berdaulat, adil, dan makmur “

Alinea keempat berbunyi :

“Kemudian dari pada itu, untuk membentuk suatu pemerintahan negara


Indonesia dan seluruh tumpah darah Indonesia dan untuk memajukan kesejahteraan
umum, mencerdaskan kehidupan bangsa, dan ikut melaksanakan ketertiban dunia
yang berdasarkan kemerdakaan, perdamaian abadi, dan keadilan sosial maka
disusunlah Kemerdekaan Kebangsaan Indonesia dalam suatu Undang-Undang Dasar
Republik Indonesia yang berkedaulatan rakyat dengan berdasar kepada : Ketuhanan
Yang Maha Esa, kemanusiaan yang adil dan beradab, persatuan Indonesia, dan
kerakyatan yang dipimpin oleh hikmat kebijaksanaan dalam permusyawaratan /
perwakilan, serta dengan mewujudkan suatu keadilan sosial bagi seluruh rakyat
Indonesia.

Pada alinea kedua dan keempat tersebut memuat cita-cita dan aspirasi bangsa
Indonesia tentang kemerdekaan.

2) Pasal 27 ayat (1) menyatakan bahwa segala warga negara bersamaan


kedudukannya di dalam hukum dan pemerintahan dan wajib menjunjung hukum dan
pemerintahan dengan tidak ada kecualinya.

3) Pasal 30 ayat (1) menyatakan bahwa tiap-tiap warga negara berhak dan
wajib ikut serta dalam suatu usaha pertahanan dan keamanan negara.

4) Pasal 31 ayat (1) menyatakan bahwa tiap-tiap warga negara berhak


mendapat pendidikan.

b. Undang-Undang No. 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional

Pasal 37 ayat (2) yang menyatakan bahwa pendidikan tinggi wajib memuat
Pendidikan Agama, Pendidikan Kewarganegaraan, dan Bahasa.

c. Keputusan Menteri Pendidikan Nasional


1) Keputusan Menteri Pendidikan Nasional No. 232/U/2000 tentang
Pedoman Penyusunan Kurikulum Pendidikan Tinggi dan Penilaian Hasil
Belajar Mahasiswa.
2) Keputusan Menteri Pendidikan Nasional No. 45/U/2002 tentang
Kurikulum Inti Pendidikan Tinggi yang menetapkan bahwa Pendidikan
Agama, Pendidikan Bahasa, dan Pendidikan Pancasila dan
Kewarganegaraan (PPKn) merupakan kelompok Mata Kuliah

2
Pengembangan Kepribadian (MPK) yang wajib diberikan dalam
kurikulum setiap program studi /kelompok program studi.

d.Surat Keputusan Direktorat Jendral Pendidikan Tinggi Departen Pendidikan

Nasional No.43/DIKTI/Kep./2006 tentang Rambu-Rambu Pelaksanaan Kelompok


Mata Kuliah Pengembangan Kepribadian (MPK) di Perguruan Tinggi.
Maka kuliah Pancasila sebagai mata kuliah MPK bertujuan terwujudnya
kemampuan berpikir, bersikap rasional dan dinamis, berpandangan luas sebagai
manusia terdidik (intelektual).

4. Landasan Filosofis
Secara filosofis bangsa Indonesia sebelum mendirikan negara adalah bangsa yang
berketuhanan dan berperikemanusiaan.Hal tersebut didasarkan kepada keyakinan
bahwa manusia adalah makhluk Tuhan Yang Maha Esa. Syarat mutlak suatu
negara unsur pokoknya ialah harus ada rakyat, dimana rakyat tersebut harus ada
persatuan, sehingga secara filosofis negara berpersatuan dan berkerakyatan.
Dengan demikian rakyat merupakan dasar ontologis demokrasi, sebab rakyat
merupakan asal mula kekuasaan negara.
Atas dasar pengertian filosofis tersebut maka dalam hidup bernegara di Indonesia,
nilai-nilai Pancasila merupakan dasar filsafat negara. Karena Pancasila sebagai
dasar filsafat negara, maka dalam setiap aspek penyelenggaraan negara harus
bersumber pada nilai-nilai Pancasila, termasuk dalam undang-undang di
Indonesia. Dengan demikian menjadi keharusan bahwa Pancasila merupakan
sumber nilai dalam pelaksanaan bernegara, baik dalam pembangunan nasional,
ekonomi, politik, hukum, sosial dan budaya, maupun dalam pertahanan keamanan.

B. Tujuan Pendidikan Pancasila

Misi pendidikan Pancasila di Perguruan Tinggi adalah untuk membantu mahasiswa


memantapkan kepribadiannya, agar secara konsisten mampu mewujudkan nilai-nilai
dasar Pancasila, rasa kebangsaan dan cinta tanah air dalam menguasai, menerapkan dan
mengembangkan ilmu pengetahuan, teknologi dan seni dengan rasa tanggung jawab dan
bermoral.
Kompetensi yang diharapkan adalah menjadikan mahasiswa mampu menjadi
ilmuwan, dan profesional yang memilki rasa kebangsaan dan cinta tanah air, demokrasi,
berkeadaban, serta berkeluhuran budi. Selain itu diharapkan mahasiswa menjadi warga
negara yang memiliki daya saing, disiplin, serta berpartisipasi aktif dalam membangun
kehidupan yang damai berdasarkan filsafat bagsa dan sistem nilai Pancasila.
Berdasarkan misi pendidikan Pancasila tersebut di atas dapat disimpulkan bahwa
manfaat Pendidikan Pancasila adalah :

3
1. Menanamkan nilai-nilai Pancasila
2. Membantu memahami arti sebenarnya dari Pancasila
3. Membantu individu untuk mencintai NKRI
4. Agar individu berperilaku sesuai dengan isi Pancasila
5. Dapat mengamalkan Pancasila
6. Menjadi pedoman warga negara
7. Memahami ideologi Bangsa Indonesia
8. Membangun warga negara yang bermartabat
9. Mewujudkan kehidupan yeng bermoral.
Tujuan Pendidikan Pancasila menurut Kaelan (2004) adalah untuk menghasilkan
peserta didik yang beriman dan bertaqwa terhadap Tuhan Yang Maha Esa, dengan sikap
dan perilaku :

1. Memiliki kemampuan untuk mengambil sikap yang bertanggung jawab


2. Memiliki kemampuan untuk mengenali masalah hidup dan kesejahteraan serta
cara-cara pemecahannya
3. Mengenali perubahan-perubahan dan perkembangan ilmu pengetahuan,
teknologi dan seni
4. Memiliki kemampuan untuk memaknai peristiwa sejarah dan nilai-nilai budaya
bangsa untuk menggalang persatuan Indonesia.
Dengan demikian tujuan Pendidikan Pancasila diharapkan warga negara Republik
Indonesia mampu memahami, menganalisis, dan menjawab masalah-masalah yang
dihadapi masyarakat secara berkesinambungan dan konsisten berdasarkan cita-cita dan
tujuan Bangsa Indonesia.
C. Objek Pendidikan Pancasila
1 Objek Formal
Objek formal Pancasila tergantung dari perspektif apa Pancasila dibahas seperti darin
perspektif moral, ekonomi,pers, hukum, kenegaraan, dan filsafat.
2. Objek Materia Pendidikan Pancasila
Adapun objek materil Pendidikan Pancasila adalah bangsa Indonesia dengan segala
aspek budayanya, dalam bermasyarakat, berbagsa dan bernegara. Oleh karena itu
objek material apendidikan Pancasila hasil budaya bangsa Indonesia berupa lembaran
sejarah,adat istiadat bangsa Indonesia, nilai nilai budaya, nilai moral, nilai nilai
religius yang tercermin dalam berbangsa dan bernegara.

Anda mungkin juga menyukai