KEWARGANEGARAAN
MAKALAH
Oleh:
Kelompok 1
JURUSAN TARBIYAH
OKTOBER 2022
Urgensi Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan
KATA PENGANTAR
ii
Urgensi Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan
A. Kesimpulan..............................................................................................8
B. Saran........................................................................................................8
DAFTAR PUSTAKA......................................................................................10
iii
Urgensi Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan
1
Urgensi Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan
Nilai nilai yang terkandung dalam pancasila secara garis besar terbagi atas beb
erapa tingkatan.yang
pertama adalah nilai dasar,nilai instrumental,dan nilai praktis. Selain
nilai yang terkandung di dalam pancasila terdapat juga moral,dan norma.
Diterimanya pancasila sebagai pandangan hidup dan dasar negara memba
wa konsekuensi logis bahwa
nilai nilai pancasila harus selalu dijadikan landasan pokok,landasan fundamental
bagi pengaturan serta penyelenggaraan negara.Selain itu pancasila juga
mempunyai fungsi untuk mempersatukan bangsa Indonesia dengan nilai-nilai
yang terkandung di dalamnya.bangsa Indonesia yang memiliki berbagai macam
suku bangsa,ras,agama,dan berbagai macam kebudayaan sangat membutuhkan
sekali alat atau sarana untuk mengikat keberagaman tersebut.
R. Rumusan Masalah
1. Bagaimana perkembangan bahasa Indonesia?
2. Bagaimana kedudukan bahasa Indonesia?
3. Apa dari fungsi bahasa Indonesia?
S. Tujuan Masalah
1. Untuk mengetahui bagaimana perkembangan bahasa Indonesia.
2. Untuk mengetahui bagaimana kedudukan bahasa Indonesia.
3. Untuk mengetahui apa dari fungsi bahasa Indonesia.
2
Urgensi Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan
BAB II
PEMBAHASAN
3
Urgensi Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan
bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu,
cakap, kreatif, mandiri, dan menjadi warga negara yang demokratis serta
bertanggung jawab”.
Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan (PPKn) berupaya
mengantarkan warganegara Indonesia menjadi ilmuwan dan profesional yang
memiliki rasa kebangsaan dan cinta tanah air; menjadi warga negara
demokratis yang berkeadaban; yang memiliki daya saing: berdisiplin, dan
berpartisipasi aktif dalam membangun kehidupan yang damai berdasarkan
sistem nilai Pancasila. PPKn adalah pendidikan demokrasi yang bertujuan
untuk mempersiapkan warga masyarakat berpikir kritis dan bertindak
demokratis, melalui aktivitas menanamkan kesadaran kepada generasi baru
bahwa demokrasi adalah bentuk kehidupan masyarakat yang paling menjamin
hak-hak warga masyarakat (Zamroni, dalam ICCE, 2003)
Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan memiliki peran penting
dalam kehidupan berbangsa dan bernegara. Pendidikan Pancasila dan
Kewarganegaraan adalah bentuk pengemblengan individu-individu agar
mendukung dan memperkokoh komunitas politik sepanjang komunitas politik
itu adalah hasil kesepakatan. David Kerr,1999 mengindikasikan PPKn
Indonesia dan Pendidikan kewarganegaraan suatu negara akan senantiasa
dipengaruhi oleh nilai-nilai dan tujuan pendidikan sebagai faktor struktural
utama. PPKn bukan semata-mata membelajarkan fakta tentang lembaga dan
prosedur kehidupan politik tetapi juga persoalan jati diri dan identitas bangsa
(Kymlicka, 2001).
Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan berkontiribusi penting
menunjang tujuan bernegara Indonesia yang berdasarkan Pancasila dan UUD
1945. PPKn berkaitan dan berjalan seiring dengan perjalanan pembangunan
kehidupan berbangsa dan bernegara Indonesia. PPKn merupakan bagian
integral dari ide, instrumentasi, dan praksis kehidupan bermasyarakat,
berbangsa, dan bernegara Indonesia (Udin Winataputra,2008) Pendidikan
nasional pada hakikatnya adalah PPKn untuk melahirkan warga negara
Indonesia yang berkualitas baik dalam disiplin sosial dan nasional, dalam etos
kerja, dalam produktivitas kerja, dalam kemampuan intelektual dan
4
Urgensi Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan
5
Urgensi Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan
6
Urgensi Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan
7
Urgensi Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan
8
Urgensi Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan
9
Urgensi Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan
10
Urgensi Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan
berperilaku positif, cinta tanah air serta mengutamakan persatuan dan kesatuan
bangsa di atas kepentingan peribadi dan golongan dalam rangka bela negara
demi utuh dan tegaknya Negara Kesatuan Republik Indonesia.
Keikutsertaan warga negara dalam upaya bela negara diselenggarakan
melalui: pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan, pelatihan dasar
kemiliteran secara wajib, pengabdian sebagai prajurit TNI secara sukarela atau
wajib dan pengabdian sesuai profesi Pasal 9 ayat (2) UU No.3 Tahun 2002
Tentang Pertahanan Negara:
Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan memiliki peran penting
dalam kehidupan berbangsa dan bernegara. Pendidikan Pancasila dan
Kewarganegaraan adalah bentuk pengemblengan individu-individu agar
mendukung dan memperkokoh komunitas politik sepanjang komunitas politik
itu adalah hasil kesepakatan. PPKn senantiasa dipengaruhi oleh nilai-nilai dan
tujuan pendidikan (educational values and aims) sebagai faktor struktural
utama (David Kerr, 1999). Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan bukan
semata-mata membelajarkan fakta tentang lembaga dan prosedur kehidupan
politik tetapi juga persoalan jati diri dan identitas bangsa (Kymlicka, 2001).
Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan berkontiribusi penting
menunjang tujuan bernegara Indonesia. Pendidikan Pancasila dan Kewarga-
negaraan secara sistematik adalah untuk mewujudkan fungsi dan tujuan
pendidikan nasional berdasarkan Pancasila dan UUD 1945. Pendidikan
Pancasila dan Kewarganegaraan berkaitan dan berjalan seiring dengan
perjalanan pembangunan kehidupan berbangsa dan bernegara Indonesia.
Generasi penerus melalui Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan
diharapkanakan mampu mengantisipasi hari depan yang senantiasa berubah
dan selalu terkait dengan konteks dinamika budaya, bangsa, negara, dalam
hubungan internasional serta memiliki wawasan kesadaran bernegara untuk
bela negara dan memiliki pola pikir, pola sikap dan perilaku yang cinta tanah
air berdasarkan Pancasila. Semua itu diperlakukan demi tetap utuh dan
tegaknya Negara Kesatuan Republik Indonesia.Tujuan utama Pendidikan
Pancasila dan Kewarganegaraan adalah untuk menumbuhkan wawasan dan
kesadaran bernegara, sikap serta perilaku yang cinta tanah air, wawasan
11
Urgensi Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan
12
Urgensi Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan
Dalam perjuangan non fisik, harus tetap memegang teguh nilai–nilai ini
disemua aspek kehidupan, khususnya untuk memerangi keterbelakangan,
kemiskinan, kesenjangan sosial, korupsi, kolusi, dan nepotisme; menguasai
IPTEK, meningkatkan kualitas sumber daya manusia agar memiliki daya
saing; memelihara serta menjaga persatuan dan kesatuan bangsa; dan berpikir
obyektif rasional serta mandiri.
13
Urgensi Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan
menjadi manusia yang memiliki rasa kebangsaan dan cinta tanah air”. Tujuan
Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan di perguruan tinggi (Menurut
SKep Dirjen Dikti No. 38/DIKTI/Kep./2002. Agar mahasiswa:
1. Memiliki motivasi menguasai materi Pendidikan Pancasila dan
Kewarganegaraan.
2. Mampu mengkaitkan dan mengimplementasikan dalam peranan dan
kedudukan serta kepentingannya, sebagai individu, anggota
keluarga/masyarakat dan warganegara yang terdidik.
3. Memiliki tekad dan kesediaan dalam mewujudkan kaidah-kaidah nilai
berbangsa dan bernegara untuk menciptakan masyarakat madani.
14
Urgensi Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan
15
Urgensi Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan
yang akhirnya dapat menempat diri pada posisi yang tepat sebagai warga
negara. Setelah mengetahui dan mengerti kewajiban yang harus dilakukan dan
hak yang mesti didapatkan, maka sebagai warganegara yang baik dapat
menjalankan perannya dengan penuh rasa tanggung jawab sesuai peraturan
dan perundang-undangan yang berlaku serta menuntut hak – hak yang
mungkin belum terpenuhi sebagai warga negara. Setiap warga negara
memiliki hak dan kewajiban yang sama satu sama lainnya tanpa terkecuali.
Persamaaan antara manusia selalu dijunjung tinggi untuk menghindari
berbagai kecemburuan sosial yang dapat memicu berbagai permasalahan
kehidupan. Manfaat yang kedua adalah dengan mempelajari pelajaran
kewarganegaraan dapat dijadikan motivasi untuk memiliki sifat nasionalisme
dan patriotisme yang tinggi. Artinya setelah mengerti peran dan keadaan
negara, seharusnya menjadi warga negara yang lebih cinta pada tanah air dan
baangsa serta rela berkorban demi bangsa dan negara. Dengan mempelajari
Pendidikan kewarganegaraan dapat memperkuat keyakinan kita terhadap
Pancasila sebagai ideologi negara dan mengamalkan semua nilai – nilai yang
terkandung di dalamnya. Disadari atau tidak, dasar negara Pancasila
mempunyai nilai – nilai luhur termasuk nilai moral kehidupan. Nilai moral
tersebut seharusnya menjadi pedoman dalam berpikir, bersikap dan bertingkah
laku. Nilai – nilai tersebut berkaitan erat dengan kualitas sumber daya
manusia. Kualitas SDM yang rendah merupakan salah satu indikasi juga
gagalnya pendidikan kewarganegaraan. Manfaat selanjutnya adalah suatu hal
yang masih berhubungan dengan nasionalisme dan patriotisme yaitu sebagai
warga negara diharapkan memiliki kesadaran dan kemampuan dalam usaha
bela negara. Berdasarkan Undang-Undang Dasar 1945 pada pasal 30 tertulis
bahwa “Tiap-tiap warga negara berhak dan wajib ikut serta dalam usaha
pembelaan negara. Syarat-syarat tentang pembelaan negara diatur dengan
undang-undang.” Sebagai warga negara yang baik kita wajib ikut serta dalam
usaha bela negara dari segala macam ancaman, gangguan, tantangan dan
hambatan baik yang datang dari luar maupun dari dalam.
Membela negara bisa berarti luas dan dapat dilakukan dalam berbagai
bidang. Dengan hak dan kewajiban yang sama, setiap orang Indonesia tanpa
16
Urgensi Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan
17
Urgensi Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan
Sebaliknya juga berlaku bahwa ilmu tanpa amal itu sesuatu yang sia – sia.
Dengan memegang prinsip itu dan menghubungkan dengan kenyataan yang
ada saat ini bahwa masih banyak orang yang hanya sekedar tahu dan mengerti
saja tanpa pengamalan. Dalam pembelajaran Pendidikan Pancasila dan
Kewarganegaraan kita jadi tahu banyak hal dalam kehidupan bernegara, tapi
mengapa dalam praktiknya nol. Karena banyak warga negara yang hanya
menganggap ilmu itu sebagai angin lalu yang tidak bermanfaat. Kita
cenderung menganggap pendidikan kewarganegaraan patut disepelekan
karena kurang begitu penting dibandingkan dengan ilmu yang lain. Itu akibat
yang terjadi ketika kita tidak tahu manfaat apa yang didapat setelah
mempelajarinya. Memang semenjak SD sudah diajarkan apa yang harus
dilakukan untuk menjawab soal – soal kewarganegaraan yang intinya harus
dipilih atau ditulis segala bentuk perbuatan yang baik – baik dan kenyataannya
semua itu cuma bertujuan untuk mendapatkan nilai yang tinggi tanpa ada
penerapan dalam kehidupan. Bisa dibayangkan berapa banyak biaya dan
waktu yang terbuang percuma ketika semuanya itu akan menguap begitu saja
tanpa meninggalkan manfaat apapun bagi diri kita. Tentunya itu akan
merugikan diri kita sendiri. Sebagai contoh adalah demonstrasi yang tidak
bertanggung jawab yang dilakukan oleh mahasiswa. Tidak ada yang melarang
siapapun untuk berdemonstrasi, tapi tentu saja semua itu ada aturannya.
Kekacauan yang terjadi selama ini adalah mereka tidak mengetahui secara
jelas aturan – aturan yang berlaku ( tidak tahu ilmunya ) sehingga mereka
cenderung seenaknya sendiri dalam mengungkapkan aspirasinya atau mungkin
saja mereka tahu tapi tidak mau tahu (pengamalan yang salah). Pada akhirnya
hal tersebut bukannya memperbaiki keadaan malah menjadikan keadaan
semakin terpuruk.
Karena itu pada intinya perlu adanya keseimbangan antara ilmu dan amal.
Ketika semua warga negara sudah mengerti betul apa yang harus dilakukan,
memiliki kesadaran tinggi untuk mengetrapkannya dan akhirnya benar – benar
melaksanakannya sesuai aturan yang berlaku, bahwa negara ini akan menjadi
negara yang aman, tentram, damai seperti apa yang sudah diidam – idamkan
oleh para pendiri negara ini.
18
Urgensi Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Perkembangan bahasa Indonesia selalu memiliki keunikan tersendiri.
Kosakata asing yang diserap ke dalam bahasa Indonesia bertujuan untuk
memperkaya perbendaharaan dan varietas bahasa Indonesia. Walaupun
mengalami beberapa tahapan perkembangan dan penyerapan, kemurnian
bahasa Indonesia tetaplah sama dulu dan kini.
Pemahaman terhadap kedudukan dan fungsi Bahasa Indonesia dapat
menjadi dasar menumbuhkan jiwa nasionalisme kaum muda dan pelajar.
Dalam hal itu bahasa Indonesia mempunyai dua kedudukan yaitu sebagai
bahasa Nasional dan bahasa Negara.
Dalam kedudukannya sebagai bahasa Nasional bahasa berfungsi sebagai
lambang kebanggaan kebangsaan, identitas Nasional, alat penghubung antar
warga, antar daerah, dan antar budaya, dan alat pemersatu suku, budaya, dan
bahasa di Nusantara.
Sedangkan dalam kedudukannya sebagai bahasa Negara,bahasa Indonesia
berfungsi sebagai bahasa resmi kenegaraan, bahasa pengantar pendidikan, alat
perhubungan tingkat Nasional, dan alat pengembangan kebudayaan, ilmu
pengetahuan dan teknologi. Mengingat pentingnya kedudukan dan fungsi
bahasa Indonesia penulis mengajak kaum mudadan pelajar untuk menjaga
dan terus mengembagkan agar bahasa Indonesia terus bertahan dan
berkembang dalam masa yang akan datang.
B. Saran
19
Urgensi Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan
20
Urgensi Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan
DAFTAR PUSTAKA
21