Elemen Deskripsi
Pancasila Pancasila adalah pandangan hidup bangsa, dasar negara,
dan ideologi negara. Oleh karena itu, peserta didik
mengkaji secara kritis makna dan nilai-nilai Pancasila,
proses perumusan Pancasila, implementasi Pancasila dari
masa ke masa, serta reaktualisasi nilai- nilai yang
terkandung di dalamnya dalam kehidupan sehari-hari.
Peserta didik juga menerapkan nilai-nilai Pancasila dalam
kehidupan keseharian secara individu sesuai dengan fase
perkembangannya. Peserta didik juga menerapkan nilai-
nilai Pancasila secara kolektif dalam beragam kegiatan
kelompok dengan membangun kerja sama untuk
mencapai tujuan bersama. Penerapan Pancasila tersebut,
peserta didik terus mengembangkan potensinya sebagai
kualitas personal yang bermanfaat dalam kehidupannya.,
Hal itu dengan mengupayakan memberi bantuan yang
dianggap penting dan berharga kepada orang-orang yang
membutuhkan di masyarakat yang lebih luas dalam
konteks Indonesia dan kehidupan global.
Undang- Mengkaji secara kritis dan analitis konstitusi dan
Undang perwujudan norma yang berlaku mulai dari lingkup
Dasar terkecil (keluarga dan masyarakat) sampai pada lingkup
Negara negara dan global. Tujuannya dapat mengetahui dan
Republik mempraktikkan hak dan kewajibannya baik sebagai
Indonesia manusia, bangsa Indonesia maupun sebagai warga negara
Tahun 1945 Indonesia dan dunia, termasuk menyuarakan secara kritis
terhadap pelanggaran hak asasi manusia. Peserta didik
menyadari dan menjadikan musyawarah sebagai pilihan
penting dalam mengambil keputusan, menjaga persatuan,
dan kehidupan yang demokratis di lingkup kelas, sekolah,
dan keluarga. Peserta didik dapat menganalisis konstitusi,
hubungan antarregulasi yang berlaku sehingga segala
peraturan perundang- undangan dapat diterapkan secara
kontekstual dan aktual.
Bhinneka Peserta didik mengenali dan menunjukkan rasa bangga
Tunggal Ika terhadap jati dirinya sebagai anak Indonesia yang
berlandaskan Pancasila, sikap hormat kepada bangsa
yang beragam. Selain itu memahami dirinya menjadi
bagian dari warga negara dunia. Peserta didik dapat
menanggapi secara memadai kondisi dan keadaan yang
ada di lingkungan dan di masyarakat untuk
menghasilkan kondisi dan keadaan yang lebih baik.
Peserta didik juga menerima adanya kebinekaan bangsa
Indonesia, baik dari segi suku, ras, bahasa, agama, dan
kelompok sosial. Peserta didik dapat bersikap adil dan
menyadari bahwa dirinya setara, sehingga tidak
membeda-bedakan jenis kelamin dan
SARA. Peserta didik juga dapat memiliki sikap tenggang
rasa, penghargaan, toleransi, dan cinta damai sebagai
bagian dari jati diri bangsa yang perlu dilestarikan. Peserta
didik secara aktif mempromosikan kebinekaan,
mempertautkan kearifan lokal dengan budaya global, serta
mendahulukan produk dalam negeri.
Negara Dengan mengkaji karakteristik bangsa Indonesia, sejarah
Kesatuan kemerdekaan Indonesia serta kearifan lokal masyarakat
Republik sekitar, peserta didik mulai mengenali bahwa dirinya
Indonesia adalah bagian dari lingkungan sekitarnya, sehingga
muncul kesadaran untuk menjaga lingkungan sekitarnya
agar tetap nyaman dihuni. Bermula dari kepedulian untuk
mempertahankan lingkungan sekitarnya yang nyaman
tersebut, peserta didik dapat mengembangkan ke dalam
skala yang lebih besar, yaitu negara, sehingga dapat
berperan dalam mempertahankan keutuhan wilayah
Negara Kesatuan Republik Indonesia dengan menumbuh
kembangkan jiwa kebangsaan akan hak dan kewajiban
bela negara sebagai suatu kehormatan dan kebanggaan.
Peserta didik dapat mengkaji secara nalar dan kritis
sebagai bagian dari sistem keamanan dan pertahanan
Negara Kesatuan Republik Indonesia, serta berperan aktif
dalam kancah global.
Reseptif
Membaca dan memirsa
Berbicara dan
Bahasa Produktif mempresentasikan
Menulis
Pengertian kemampuan berbahasa diuraikan sebagai berikut.
Elemen Deskri
psi
Menyimak Menyimak adalah kemampuan peserta didik
menerima, memahami, dan memaknai informasi yang
didengar dengan sikap yang baik agar dapat
menanggapi mitra tutur. Proses yang terjadi dalam
menyimak mencakup kegiatan seperti mendengarkan
dengan konsentrasi, mengidentifikasi, memahami
pendapat, menginterpretasi tuturan bahasa, dan
memaknainya berdasarkan konteks yang melatari
tuturan tersebut. Komponen-komponen yang dapat
dikembangkan dalam menyimak di antaranya
kepekaan terhadap bunyi bahasa, sistem isyarat,
kosakata, struktur bahasa (tata bahasa), makna, dan
metakognisi.
Membaca Membaca adalah kemampuan peserta didik untuk
dan memahami, memaknai, menginterpretasi, dan
Memirsa merefleksi teks sesuai tujuan dan kepentingannya
untuk mengembangkan sikap, pengetahuan,
keterampilan, dan potensinya. Memirsa merupakan
kemampuan peserta didik untuk memahami,
memaknai, menginterpretasi, dan merefleksi sajian
cetak, visual dan/atau audiovisual sesuai tujuan dan
kepentingannya untuk mengembangkan sikap,
pengetahuan, keterampilan, dan potensinya.
Komponen- komponen yang dapat dikembangkan
dalam membaca dan memirsa di antaranya kepekaan
terhadap fonem, huruf, sistem isyarat, kosakata,
struktur bahasa (tata bahasa), makna, dan
metakognisi.
Elemen Deskrip
si
Berbicara Berbicara adalah kemampuan peserta didik untuk
dan menyampaikan gagasan, tanggapan, dan perasaan
Mempresen dalam bentuk lisan dengan santun.
- tasikan
Mempresentasikan merupakan kemampuan
memaparkan gagasan atau tanggapan secara fasih,
akurat, bertanggung jawab, mengajukan
dan/atau menanggapi
pertanyaan/pernyataan, dan/atau menyampaikan
perasaan secara lisan sesuai konteks dengan cara yang
komunikatif dan santun melalui beragam media
(visual, digital, audio, dan audiovisual).
Kedua elemen ini saling terkait untuk proses pembelajaran dalam konten makhluk
hidup, zat dan sifatnya, energi dan perubahannya, serta bumi dan
antariksa. Setelah dipahami hubungan antar elemen kemudian ditentukan tujuan
pembelajarn, lingkup materi, materi utama dan metode pembelajaran serta
perkiraan waktu yang dibutuhkan maka dibuat alur tujuan pembelajaran.
d. Modul Ajar Pelajaran Matematika.
Penyusunan alur tujuan pembelajaran IPA setelah membreakdown dari capaian
tujuan, elemen-elemen dalam IPA dan lingkup materi, materi utama, metode dan
perkiraan waktu yang dibutuhkan untuk proses pembelajaran dengan tidak
mengesampingkan instrument evaluasi, media yang akan digunakan.Berangakat
dari tujuan pembelajaran yang sistematis dan jelas selanjutnya disusun modul
ajar pelajaran IPA.
Pada akhir Fase D (Kelas VII, VIII dan IX SMP) peserta didik mampu
membuat, memodifikasi dan menyajikan produk olahan pangan higienis dan
non pangan sesuai potensi lingkungan dan atau kearifan lokal untuk
mengembangkan jiwa wirausaha. Pada fase ini, peserta didik mampu
memberikan penilaian produk olahan pangan berdasarkan fungsi/nilai
budaya/nilai ekonomis secara tertulis dan lisan
Desain/Perencanaan
Peserta didik mampu menyusun rencana pembuatan produk olahan
pangan higienis dan non pangan melalui modifikasi bahan, peralatan dan teknik
berdasarkan studi kelayakan produksi dan potensi lingkungan serta kearifan
lokal.
Produksi
pangan higienis dan non pangan secara bertanggung jawab berdasarkan
potensi lingkungan dan atau kearifan lokal dengan modifikasi bahan, peralatan
atau teknik, serta ditampilkan dalam bentuk penyajian dan pengemasan yang
menarik.
Refleksi dan Evaluasi
Peserta didik mampu memberi penilaian hasil pembuatan modifikasi
produk olahan pangan higienis dan non pangan yang bernilai ekonomis
berdasarkan potensi lingkungan dan atau kearifan lokal.
c. Karakteristik Mata Pelajaran Prakarya Kerajinan
Kurikulum Prakarya Kerajinan menerapkan:
(1) kurikulum progresif (progressive curriculum) yaitu kurikulum yang
mengikuti perkembangan Ilmu, Pengetahuan, Teknologi, dan Seni
(IPTEKS), sehingga materi dan metode pembelajaran menyesuaikan terhadap
perkembangan teknologi yang ada;
(2) kurikulum terpadu (integrated curriculum) yaitu mengkolaborasikan dengan
sesama aspek mata pelajaran Prakarya maupun mata pelajaran lainnya;
(3) kurikulum korelatif (corralated curriculum) yaitu kurikulum yang
memberikan kesempatan melaksanakan pembelajaran berbasis project
based learning dengan sesama aspek Prakarya atau mata pelajaran lainnya
untuk menghasilkan satu karya yang dapat diterapkan dalam kehidupan sehari-
hari;
(4) kurikulum mandiri (single subject curriculum) yaitu kurikulum yang
dilaksanakan secara mandiri dapat menghasilkan karya yang berguna
bagi mata pelajaran yang lain baik secara transfer of training, transfer of
knowledge maupun transfer of value.
Pembelajaran Prakarya Kerajinan berorientasi pada pengembangan kemampuan
mengeksplorasi bahan, alat, teknik, dan prosedur untuk
membuat produk kerajinan kebutuhan sehari-hari dan produk komersial
berbasis kewirausahaan.
Materi pembelajaran Prakarya Kerajinan dapat menggali potensi daerah/lokal
dengan memperhatikan prinsip 3R (Reduce, Reuse, Recycle)
sebagai upaya pelestarian budaya dan ekosistem dalam mewujudkan benda
fungsional yang bernilai estetis, ekonomis, dan ergonomis.
Pembelajaran Prakarya Kerajinan diharapkan terwujudnya Profil Pelajar
Pancasila dan dihasilkannya peserta didik yang menguasai teknologi tepat guna
melalui sikap analitis, logis, kreatif, inovatif, konstruktif, dan prediktif serta
tanggap terhadap lingkungan dan perkembangan zaman.
Lingkup materi Prakarya Kerajinan adalah pembuatan produk dengan
memanfaatkan bahan (alam, buatan, limbah organik dan anorganik,
lunak, keras, tekstil, artefak, dan objek budaya), alat (peralatan khas sesuai
teknik), teknik (teknik potong, sambung, tempel, ukir, anyam,
batik, butsir, cukil, sulam, tenun, dan lainnya) dan prosedur serta
mengembangkan display produk untuk pameran dan kemasan
(packaging) sesuai kondisi daerah/lingkungan masing-masing, potensi lokal,
nusantara hingga mancanegara.
1. aspek fisik,
2. aspek kognitif,
3. aspek sosial,
4. aspek emosi,
5. aspek moral,
6. aspek religius
c. Melakukan Asesmen dan Analisis Kebutuhan
Untuk dapat mencapai tujuan Rencana Kegiatan didapat dari hasil Asesmen
terhadap kondisi peserta didik dan capaian layanan bimbingan dan konseling.
Adapun jenis asesmen ada 2 yaitu:
1. Asesmen kebutuhan
2. Asesmen Diagnostik
d. Model Inspiratf Layanan Bimbingan dan Konseling
Model layanan Bimbingan dan Konseling untuk SMP berupa inspirasi contoh –
contoh alternatif berbagai jenis kegiatan yang dapar dilaksanakan oleh Guru BK
Dalam mencapai Tujuan dari Capaian Layana Bimbingan dan Konseling