Anda di halaman 1dari 27

NAMA: TIARA NANDA UTAMI

NPM: 2103100013

IAP A PAGI

TUGAS KEWARGANEGARAAN PEMBELAJARAN 1

TUGAS
1. Jelaskan apa yang menjadi pengertian, tujuan dan kompetensi mata
kuliah Pendidikan Kewarganegaraan.
2. Buat narasi hal apa yang mungkin terjadi apabila mata kuliah ini tidak lagi
di berikan di Perguruan Tinggi.

Jawaban:
1. Pengertian Pendidikan kewarganegaraan di Perguruan Tinggi
merupakan salah satu bentuk pendidikan untuk mengembangkan
kultur demokratis yang mencakup kebebasan,persamaan,
kemerdekaan, toleransi, dan kemampuan untuk menahan diri di
kalangan mahasiswa.

Tujuan agar mahasiswa memiliki sejumlah kompetensi tertentu yang


telah ditetapkan. Dalam hal ini, kompetensi yang diharapkan dalam
matakuliah pendidikan kewarganegaraan adalah agar mahasiswa
menjadi ilmuwan dan profesional yang memiliki rasa kebangsaan dan
cinta tanah air, demokratis, berkeadaban, memiliki daya saing,
berdisiplin, berpartisipasi aktif dalam membangun kehidupan yang
damai berdasarkan sistem nilai Pancasila. Sedangkan standar
kompetensi yang wajib dikuasai mahasiswa mampu berfikir rasional,
bersikap dewasa dan dinamis, berpandangan luas dan bersikap
demokratis yang berkeadaban sebagai warga negara Indonesia.

Menurut Sumarsono, dkk (2002) kompetensi Pendidikan


Kewarganegaraan adalah seperangkat tindakan cerdas, penuh rasa
tanggungjawab, dapat memecahkan masalah hidup bermasyarakat,
berbangsa, dan bernegara dengan menerapkan konsepsi falsafah
bangsa, wawasan nusantara, dan ketahanan nasional, sedangkan
menurut SK Dirjen Dikri Nomor43 Tahun 2006 Kompetensi Pendidikan
Kewarganegaraan adalah menjadi ilmuwan dan profesional yang
memiliki rasa kebangsaan dan cinta tanah air, demokratis yang
berkeadaban, menjadi warganegara yang memiliki daya saing,
berdisiplin dan berpartisipasi aktif membangun kehidupan yang
damai berdasarkan sistem nilai Pancasila.

2. Apabila mata kuiliah kewarganegaraan tidak dipelajari/ diterapkan


dalam perguruan tinggi maka bangsa kita berpotensi kehilangan
generasi mudanya yang telah dipersiapkan begitu lama untuk
mendukung kehidupan bangsa dan negara dan tersesat ke ideologi
lain yang justru dapat merusak kehidupan berbangsa dan bernegara.
Karena diarahkan untuk menanamkan rasa nasionalisme dan nilai-
nilai moral bangsa bagi pelajar sejak dini. Pendidikan ini menjadi
patokan dalam menjalankan kewajiban dan memperoleh hak sebagai
warga negara, demi kejayaan dan kemuliaan bangsa. Oleh karena itu,
pendidikan Pancasila perlu diterapkan pada jenjang pendidikan tinggi.
NAMA: TIARA NANDA UTAMI

NIM: 2103100013

KELAS: IAP A1 PAGI

TUGAS PEMBELAJARAN 2 KEWARGANEGARAAN

TUGAS

1. Kemukakan apa visi dan Mata kuliah Pendidikan Kewarganegaraan

2. Menuliskan landasan Hukum dan landasan historis Pendidikan


Kewarganegaraan

JAWAB:

1. Visi dan misi


 Visi pendidikan kewarganegaraan Menurut Martini, dkk (2013:2)
visi matakuliah pendidikan kewarganegaraan adalah mampu
untuk membawa mahasiswa melihat inti dari suatu persoalan
secara lebih mendalam dengan melalui khayalan, penglihatan
maupun pengamatan. Dengan visi tersebut, kiranya pendidikan
kewarganegaraan diharapkan berperan penting dalam
memantapkan kepribadian manusia (dalam hal ini mahasiswa)
seutuhnya, dalam arti memiliki keutuhan dan keterpaduan
antara kemantapan unsur rohani dan unsur jasmaninya,
sejahtera lahir dan bathin.

 Misi Pendidikan Kewarganegaraan adalah untuk membantu


mahasiswa memantapkan kepribadiannya, agar secara konsisten
mampu mewujudkan nilai-nilai dasar Pancasila. Pengamalan
nilai-nilai Pancasila dapat melalui berbagai jalur, salah satunya
adalah melalui pendidikan. Oleh karenanya, melalui pendidikan
kewarganegaraan diharapkan mahasiswa dapat memahami dan
mengamalkan nilai-nilai Pancasila dalam kehidupan pribadi,
keluarga, bermasyarakat, berbangsa dan bernegara dan bahkan
dalam percaturan internasional sekalipun. Dengan kata lain,
matakuliah pendidikan kewarganegaraan mempunyai kewajiban
untuk membantu mahasiswa memantapkan kepribadiannya.
2.
 Landasan Hukum Pendidikan Kewarganegaraan
1) UUD 1945; Pembukaan UUD 1945 alinea kedua dan keempat,
pasal 27, pasal 30 (1), pasal 31 (1)
2) Tap MPR Nomor II/MPR/1999
3) Undang-Undang Nomor 3 Tahun 2002 tentang Pertahanan
Negara
4) Undang-Undang nomor 20 Tahun 2003 tentang Sisdiknas
5) Undang-Undang Nomor 12 Tahun 2012 tentang Pendidikan
Tinggi
6) SK Dirjen Dikti nomor 43/DIKTI/Kep/2006 tentang rambu-
rambu pelaksanaan
kelompok Matakuliah Pengembangan Kepribadian di Perguruan
Tinggi.

 Landasan Historis Pendidikan Kewarganegaraan


Secara historis, PKn sering berganti-ganti nama atau istilah,
dapat dijabarkan
berikut.
1) Perkembangan Civics di Amerika, pelajaran civics pertama
kali diperkenalkan pada tahun 1790 dalam rangka “meng-
Amerikakan” bangsa Amerika (Theory of Americanization).
Negara Amerika yang terdiri dari imigran yang memiliki latar
belakang kultur bermacam-macam, oleh karena itu mereka
harus di Amerikakan supaya warganegaranya memiliki pesepsi
yang sama tentang Negara serta memahami hak dan
kewajibanya sebagai warganegara Amerika.
2) Perkembangan Civics di Indonesia, yang diajarkan di SD,
SMP, dan SMA.
3) Kewarganegaraan (1957): membahas cara memperoleh dan
kehilangan kewarganegaraan.
4) Civics (1961), membahas tentang sejarah kebangkitan
nasional, UUD 1945, pidato-pidato politik kenegaraan, yang
terutama diarahkan untuk “ nation and character building”
bangsa Indonesia.
5) Pendidikan kewarganegaraan (1968) yang berdasarkan
kurikulum 1968 berada dalam kelompok pembinaan jiwa
pancasila untuk di SD maupun menengah. Di SD terdiri dari
pendidikan agama, kewarganegaraan, bahasa Indonesia,
bahasa daerah dan oleh raga, sedangkan untuk SMA tanpa
bahasa daerah.
6) Pendidikan Moral Pancasila (PMP) Kurikulum 1975 yang
bertujuan untuk membentuk warganegara Pancasila yang
beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa.
Kemudian disempurnakan dengan kurikulum 1984.
7) Pendidikan Pancasila dan kewarganegaraan (PPKN)
kurikulum 1994, kemudian disempurnakan dengan suplemen
tahun 1999.
8) Perkembangan Pendidikan Kewarganegaraan yang diajarkan
di perguruan tinggi Pendidikan Kewiraan mulai diselenggarakan
sebagai kurikulum pendidikan tahun 1973/1974.
Kemudian mengalami perubahan menjadi Pendidikan
kewarganegaraan dengan mengacu kepada:
a. UU Nomor 20 Tahun 1982 tentang petahanan keamanan
Republik Indonesia yang disempurnakan oleh UU Nomor3
Tahun 2002 tentang Undang-Undang Pertahanan Negara
b. UU Nomor 2 tahun 1989 Tentang Sistem Pendidikan Nasional
c. Keputusan Mendiknas Nomor 232/U/2000 tentang pedoman
penyusunan kurikulum . Pendidikan Tinggi dan penilaian hasil
BelajarN Mahasiswa
d. SK Dirjen Dikti Nomor38/DIKTI/Kep.2002 jo. Nomor 43/2006
tentang rambu-rambu pelaksanaan kelompok MPK.
e. Pendidikan Kewarganegaraan UU Nomor 20 tahun 2003
tentang Sistem pendidikan Nasional
f. Kewarganegaraan (PPKn) UU Nomor12 Tahun 2012.
TIARA NANDA UTAMI

2103100013

IAP A1 PAGI

KEWARGANEGARAAN MATERI 3

1. Jelaskan pengertian identitas nasional,

2. Agar kamu mesripsikan faktor apa saja yang mendukung lahirnya


identitas nasional,

3. Jelaskan bagaimana proses suatu bangsa membentuk sebuah


negara, kaitkan dengan teori terbentuknya negara.

JAWAB:

1. Secara politis artinya identitas tersebut dirancang, disepakati


dan di sahkan oleh lembaga negara sebagai identitas nasional,
sedangkan secara sosiologis artinya identitas itu tumbuh dan
berkembang secara alami tanpa ada interfensi dari penguasa
atau pemerintah. Secara istilah, “identitas nasional” terdiri
dari dua kata, yaitu ‘identitas’ dan ‘nasional’. Identitas dapat
dimaknai sebagai ciri, tanda, atau jatidiri; sedangkan ‘nasional’
dalam konteks ini adalah kebangsaan.

2. Primordial, sakral, tokoh, Bhinneka Tunggal Ika, sejarah,


perkembangan ekonomi, dan kelembagaan.

3. Bangsa adalah suatu kelompok manusia yang memiliki


identitas bersama, dan mempunyai kesamaan bahasa,
ideologi, budaya, sejarah, dan tujuan. Mereka umumnya
dianggap memiliki asal usul keturunan yang sama. Dalam
Hukum internasional bangsa adalah terminologi dari Negara
berdaulat. negara diartikan sebagai organisasi tertinggi di
antara satu kelompok masyarakat yang memiliki cita-cita untuk
bersatu, hidup di dalam suatu kawasan, dan mempunyai
pemerintahan yang berdaulat.
Terbentuknya negara memiliki beberapa teori sebagai berikut:
a) Teori ketuhanan
b) Teori kekuasaan
c) Teori perjanjian
d) Teori hokum alam
e) Teori kedaulatan
NAMA: TIARA NANDA UTAMI

NPM: 2103100013

IAP A1 PAGI

KEWARGANEGARAAN PEMBELAJARAN 4

TUGAS :

I. Jawablah Pertanyaan di bawah ini dengan singkat dan jelas !

1. Jelaskan pengertian dari identitas nasional !

2. Bagaimana caranya mempertahankan identitas nasional di tengah percaturan dunia


yang global?

3. Bagaimana proses bangsa yang menegara ? jelaskan !

4. Mengapa Pancasila disebut sebagai identitas nasional bangsa dan Negara Indonesia ?

5. Berikan contoh identitas nasional Indonesia yang membedakan dengan bangsa


lainnya !

Jawaban:

1. Identitas nasional merupakan suatu penanda atau jati diri suatu bangsa yang
dapat membedakan ciri khasnya dengan bangsa lain, karena ciri khas suatu
bangsa terletak pada konsep bangsa itu sendiri. Secara etimologis, istilah
identitas nasional berasal dari kata “identitas” dan “nasional”. Identitas bersal
dari kata identity yang artinya memiliki tanda, ciri atau jati diri yang melekat
pada suatu individu, kelompok atau sesuatu yang membedakannya dengan yang
lain. Sedangkan nasional berasal dari ka nation yang artinya bangsa.

2. Untuk menghadapai hal ini perlu adanya strategi untuk mempertahankan


identitas nasional yang menjadi jati diri bangsa, diantaranya dengan
mengembangkan nasionalisme ,pendidikan,budaya, dan bela negara.

3. Proses bangsa menegara adalah suatu proses yang memberikan gambaran


tentang bagaimanaterbentuknya bangsa, di mana sekelompok manusia yang
ada di dalamnya merasakan sebagai bagian dari bangsa dan terbentuknya
negara merupakan organisasi yang mewadahi bangsaserta dirasakan
kepentingannya oleh bangsa itu.

Menurut Thomas Hobbes manusia terpisah dalam 2 zaman, yakni keadaan


sebelum ada negara dan keadaan setelah ada negara. Keadaaan sebelum
adanegara atau keadaan alamiah erupakan keadaan sosial yang kacau karena
hanyahukum yang dibuat oleh yang terkuat yang digunakan. Manusia saling
berperang,manusia menjadi mangsa bagi manusia yang lainnya/ homo homini
lupus.Kemudian masyarakat mulai menyadari bahwa keadaan ini tidak boleh
berlangsung selamanya. Oleh karena itu mereka mengadakan perjanjian
bersama.Mereka berjanji menyerahkan semua hak-hak yang dimilikinya kepada
badanhukum atau seseorang. Pactum Subjectionis, negara harus diberikan
kekuasaanyang mutlak sehingga kekuasaan negara tidak dapat ditandingi dan
disaingi olehkekuasaan apapun.

4. karena bangsa Indonesia salah satu dari masyarakat internasional yang punya
sejarah dan prinsip yang berbeda dengan bangsa-bangsa di dunia. Prinsip dasar
filsafat dijadikan sebagai asas filsafat hidup berbangsa dan bernegara yang
berupa Pancasila.

5. Bahasa nasional yaitu bahasa Indonesia yang berbeda dengan negara lain, lagu
kebangsaaan,UUD 1945, Pancasila.
TIARA NANDA UTAMI

2103100013

IAP A PAGI

KEWARGANEGARAAN 5

TUGAS

1. Jelaskan pengertian hak, kewajiban dan warganegara!

2. Buatkan contoh hak dan kewajiban warganegara yang diatur dalam UUD 1945!

Jawab

1. hak adalah kewenangan, kekuasaan untuk berbuat sesuatu karena telah


ditentukan oleh undang-undang, aturan, dan sejenisnya. Apa yang dimaksud
dengan hak juga bisa berarti kekuasaan yang benar atas sesuatu atau untuk
menuntut sesuatu, derajat atau martabat, wewenang menurut hukum.
Kewajiban adalah segala sesuatu yang harus kita lakukan dengan penuh
tanggung jawab. Hak dan kewajiban ini ibarat dua sisi mata uang yang tak bisa
dipisahkan.
Warganegara adalah orang yang secara aktif ikut mengambil bagian dalam
kegiatan hidup bernegara, yaitu orang yang bisa berperan sebagai orang yang
diperintah dan orang yang bisa berperan sebagai yang memerintah.

2. Hak dan Kewajiban Masyarakat


Pasal 8
Masyarakat berhak berperan serta dalam perencanaan, pelaksanaan,
pengawasan, dan evaluasi program pendidikan.
Pasal 9
Masyarakat berkewajiban memberikan dukungan sumber daya dalam
penyelenggaraan pendidikan.
MAKALAH “PENERAPAN HAM
DILINGKUNGAN KELUARGA
DILIHAT DARI PERSPEKTIF ISLAM
DAN POLITIK INDONESIA”

D
I
S
U
S
U
N
OLEH:
TIARA NANDA UTAMI
2103100013
A1 PAGI
ILMU ADMINISTRASI PUBLIK
FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SUMATERA
UTARA
DAFTAR ISI
Bab 1

Pendahuluan …………………………………………………………………………..1

1.1 Latar Belakang……………….…………………………………………………..1


1.2 Rumusan Masalah……………………………………………………………..2
1.3 Tujuan………………………………………………………………………………..2
1.4 Manfaat …………………………………………………………………………….2

Bab 2

Pembahasan ……………………………………………………………………………3

2.1 HAM dalam perspektif islam………………………………………………3

A. Hak Hidup…………………………………………………………………………….3

B. Hak Kebebasan Beragama……………………………………………………4

C. Hak Atas Keadilan ………………………………………………………………..4

D. Hak Kebebasan Berfikir Dan Berpendapat……………………………5

E. Hak Bekerja………………………………………………………………………….5

F. Hak Politik…………………………………………………………………………….6

2.2 Penegakan HAM prasayarat utama mewujudkan masyarakat


madani…………………………………………………………………………………………………6

Bab 3

Penutup…………………………………………………………………………………….8

3.1 Kesimpulan ………………………………………………………………………..8

3.2DaftarPustaka……………............................................................8
BAB 1

PENDAHULUAN

1.1 LATAR BELAKANG

Islam yang datang dengan konsep “Rahmatan lil


„alamin”
merupakan agama yang dibawa oleh nabi Muhammad
‫ و س لم ع ل يه هللا ص لى‬dalam proses penyampaiannya
tidak terlepas dari proses perkembangan kehidupan
manusia. 1 Al-Qur‟an sebagai basis keuniversalan
pelaksanaan ajaran Islam bila dicermati nampak jelas
di dalamnya bahwa hak asasi manusia sangat terkait
dengan hukum-hukum Allah artinya hak asasi manusia
akan terlindungi dengan menjalankan perintah-
perintah Allah begitu pula
sebaliknya.

Hak asasi manusia adalah hak dasar yang dimiliki


manusia sejak manusia itu dilahirkan. Hak asasi dapat
dirumuskan sebagai hak yang melekat dengan kodrat
kita
sebagai manusia yang bila tidak ada hak tersebut,
mustahil kita dapat hidup sebagai manusia.
Hak ini dimiliki oleh manusia semata – mata karena ia
manusia, bukan karena pemberian masyarakat atau
pemberian negara. Maka hak asasi manusia itu tidak
tergantung dari pengakuan manusia lain, masyarakat
lain, atau Negara lain. Hak asasi diperoleh manusia dari
Penciptanya, yaitu Tuhan Yang Maha Esa dan
merupakan hak yang tidak dapat diabaikan.

Sebagai manusia, ia makhluk Tuhan yang mempunyai


martabat yang tinggi. Hak asasi manusia ada dan
melekat pada setiap manusia. Oleh karena itu, bersifat
universal, artinya berlaku di mana saja dan untuk siapa
saja dan tidak dapat diambil oleh siapapun. Hak ini
dibutuhkan manusia selain untuk melindungi diri dan
martabat kemanusiaanya juga digunakan sebagai
landasan moral dalam bergaul atau berhubungan
dengan sesama manusia.

1.2 Rumusan Masalah

1) Bagaimana hak asasi manusia dalam perspektif islam


2) Keadilan HAM menurut agama
3) Menjelaskan islam tidak memaksa untuk beragama

1.3 Tujuan

untuk mengetahui segala definisi HAM di dalam


perspektif agama islam. Mengetahui keadilan dan
politik HAM dalm agama islam.

1.4 Manfaat

Hasil penelitian ini berguna untuk menambah


wawasan13 serta pengalaman bagi penulis dalam
mengembangkan teori-teori hukum, khususnya Hukum
Hak Asasi Manusia diharapkan dapat memberikan
informasi kepada pembaca guna kepentingan
perkembangan ilmu hukum, khususnya Hukum Hak
Asasi Manusia. Penelitian ini diharapkan dapat
bermanfaat sebagai acuan dan pengetahuan untuk
mahasiswa yang akan melakukan penelitian yang
sejenis di waktu yang akan datang.
BAB 2
Pembahasan

2.1 HAM DALAM PERSPEKTIF ISLAM

Dalam pandangan islam islam, yang dimaksud dengan hak


asasi manusia adalah hak-hak kodrati yang dianugerahkan
Allah SWT kepada setiap manusia, yang tidak dapat
dicabut atau dikurangi oleh kekuasaan atau badan apapun
(Maududi,1988). Islam mempunyai doktrin perlindungan
HAM yang lebih komprehensif dibandingkan dengan
konsep HAM dalam Magna Charta (Maududi,1988).

Perlindungan HAM dalam konstitusi Madinah, antara lain,


adalah perlindungan terhadap kebebasan beragama dan
beribadah, kedudukan yang sama sebagai warga
masyarakat, persamaan hak dan kewajiban, dan
persamaan didepan hukum. Dalam konsep tauhid terdapat
kewajiban manusia untuk menyembah tuhan. Hal ini
menunjukkan bahwa hubungan manusia dengan tuhan
bersifat subordinatif. Artinya, pola hubungan itu adalah
hubungan pencipta dengan ciptaannya atau khalik dengan
makhluk saide penyembaahan kepada Allah SWT berisi
penghambatan manusia kepada penciptanya,
penghambatan makhluk kepada tuhannya.

A. Hak Hidup

Hak hidup adalah hak manusia dan hak asasi paling


fundamental , karena kehidupan di dunia merupakan
persyaratan untuk mendapatkan hak-hak asasi
lainnya. Hak hidup merupakan ha katas kehidupan
manusia yang dianugerahkan oleh Allah SWT kepada
setiap manusia guna menjamin perkembangan hidup
manusia secara alamiah. Tanpa hak hidup, manusia
tidak ada artinya hak-hak asasi lainnya, Karena
manusia tidak akan dapat menikmatinya. Islam
sangat menjunjung tinggi hak manusia yang
dinyatakan secara eksplisitoleh firman Allah SWT
dan hadist.

B. Hak Kebebasan Beragama

Kebebasan beragama merupakan kebebasan manusia


untuk memilih dan memeluk suatu agama yang
diyakini kebenarannya berdasarkan pertimbangan
akal dan nuraninya. Ide kebebasan beragama dalam
islam tercemin dari ketentuan Al-Quran (QS. Al-
baqarah : 256) yang menyatakan : “ tidak ada paksaan
untuk memasuki agama islam, sesungguhnya telah
jelas jalan yang benar dari pada jalan yang sesat.

Pemaksaan kehendak untuk memasuki islam juga


bertentangan dengan kodrat manusia sebagai insan
yang merdeka. Kebebasan beragama memiliki posisi
sentral dalam ajaran agama islam. Karena, agama
bukan hanya mengatur hidup manusia didunia saja,
tetapi merupakan jalan untuk mencapai kehidupan
abadi di akhirat.

C. Hak Kata Keadilan

Kata “keadilan” dipergunakan dalam bahasa konteks


adakalanya digunakan untuk menyebut hak,
perlakuan yang sama, dan keseimbangan atau
kesebandingan. Keadilan adlah hak manusia untuk
mendapatkan sesuatu hal yang menjadi haknya dari
orang lain. Menurut Ali bin Abi Thalib, keadilan adalah
menempatkan perkara pada tempatnya. Jadi, keadilan
adalah hak setiap orang yang berhak untuk menerima
hak yang dimilikinya.

Keadilan juga merupakan prinsip pokok dalm tat


pergaulan (hubungan) manusia, dan juga merupakan
prinsip pertanggungjawaban manusia dalam
peradilan akhirat. Perintah berlaku adil terdapat
dalm Al-Quran (QS. Al- Maidah :8) yaitu: ….” Dan
janganlah sekali kali kebencianmu terhadap sesuatu
kaum mendorong kamu berlaku tidak adil berlaku
adillah, karena adil itu lebih dekat kepada taqwa.

D. Hak Kebebasan Berfikir Dan Berpendapat

Kebebasan berfikir dan kebebasan berpendapat, yaitu


kebebasan manusia untuk mengeskpresikan diri dalm
kehidupan bermasyarakat sebagai pengejawatahan
kemampuan kognisi (nalar) dan kemampuan afeksi
(rasa) manusia.

Kebebasan berfikir dan berpendapat pada dasarnya


adalah kebebasan manusia untuk mengungkapkan
pikiran dan pendapatnya mengenai masalah-masalah
kemanusiaan dan kemasyarakatan. Islam menghargai
kebebasan berfikir dan berpendapat, karena hal itu
sesuai karakteristik manusia sebagai insan yang bebas
dan merdeka.

E. Hak Bekerja

Hak lain yang juga diatur dalam islam adalah hak


manusia untuk melakukan pekerjaan. Beberapa
doktrin ajaran islam yang berkaitan dengan hak
bekerja antara lain:

(QS. At-taubah (9): 105) “ Dan katakanlah, bekerja


kamu< maka Allah SWT dan rasulnya serta
orang_orang mukmin akan melihat pekerjaanmu itu,
dan kamu akan dikkembalikan kepada Allah SWT
yang mengetahui akan yang ghaib dan yang nyata.
Lalu diberitaknnya kepada kamu apa yang telah kamu
kerjakan.

F. Hak Politik

Kewajiban-kewajiban politik rakyat, yaitu taat kepada


pemimpin sepanjang pemimpin itu memang benar.
Abdul Karim Zaidan dalm bukunya Hak-hak Rakyat
dan Kewajiban Negara dalm Islam membahas hak-
hak politik dalm islam.
Beberapa doktrin tentang islam mengenai hak-hak
politik, diantaranya adalah hadis shahih dari
Abdurrahman ibn Samurah bahwa Nabi bersabda
kepadanya: “ hai Abdurrahman ibn Samurah,
janganlah engkau meninta jabatan. Jika engkau
diberinya karena meminta, engkau akan
diberatkannya. Dan jika engkau diberinta tanpa
meminta, maka engkau akan ditolong untuknya”.

2.2 Penegakan HAM Prasayarat Utama Mewujudkan Masyarakat


Madani

Berbagai kasus pelanggaran HAM oleh warga negara


terhadap warga negara dapat dicontohkan dengan
maraknya pembunuhan, penganiayaan,
pemerkosan,penculikan, dan tindakan anarkisme yang
berupa perusakan lembaga pendidikan dan tempat ibadah.
Serta berbagai bentuk tindakan deskriminatif dan
pemaksaan kehendak dari kuat terhadap pihak yangtidak
berdaya.

Pelanggaran HAM yang dilakukan negara atau pemerintah


terhadap warga negaranya juga sering terjadi di Indonesia.
Kasus-kasus penyiksaan dalam proses penyidikan yang
sering dilakukan apparat penegak hokum guna
memperoleh pengakuan seperti halnya yang diharapkan
adalah merupakan salah satu contoh pelanggaran HAM
yang dilakukan apparat negara terhadap warga negaranya.

Adanya fenomena penindasan rakyat yang dilakukan oleh


pemerintah yang sedang berkuassa merupakan realitas
yang sering dipaparkan dalam pemberitaan pers, baik
melalui media elektronika maupun media cetak. Hal ini
merupakan bagian kecil dari fenomena kehidupan yang
snagat tidak menghargai posisi rakyat dihadapan
penguasa, dan bagian dari fenomena kehidupan yang tidak
menghargai kebebasan berserikat dan berpendapat.

Kesimpulan uraian diatas yaitu bahwa ada beberapa


indikkator yang diperlukan untuk mewujudkan civil
society atau masyarakat madani. Diantara indicator yang
terpenting adalah bahwa masyarakat tersebut harus dalam
posisi mandiri dihadapan kekuasaan negara,dan ditengah
masyarakat tersebut ditegakkan keadilan dan supremasi
hokum, sehingga terwujud kehidupan yang demokratis
dan toleran.
Bab 3
Penutup

3.1 Kesimpulan

Dari pembahasan mengenai Hak Asasi Manusia di atas


dapatlah kita tarik kesimpulan bahwa Islam itu adalah
agama yang asy-syumul (lengkap). Ajaran Islam meliputi
seluruh aspek dan sisi kehidupan manusia( Islam
memberikan pengaturan dan tuntunan pada manusia,
mulai dari urusan yang paling kecil hingga urusan manusia
yang berskala besar dan tentu saja telah tercakup di
dalamnya aturan dan penghargaan yang tinggi terhadap
HAM( Memang tidak dalam suatu dokumen yang
terstruktur, tetapi tersebar dalam ayat suci Al-Quran dan
Sunnah Nabi saw.

3.2 Daftar Pustaka

Jamaludin.,dkk.2021. Pendidikan Pancasila Dan


Kewarganegaraan. Medan : Yayasan Kita Menulis.
TIARA NANDA UTAMI

2103100013

IAP A1 PAGI

KEWARGANEGARAAN PEMBELAJARAN 6

1. Jelaskan pengertian hak, kewajiban dan warganegara !

2. Coba saudara berikan contoh hak dan kewajiban warganegara yang


diatur dalam UUD 1945

3. Jelaskan bagaimana cara memperoleh dan kehilangan status


kewarganegaraan RI menurut UU Nomor 12 Tahun 2006

4. Coba saudara berikan alasan mengapa pada prinsipnya setiap Negara


menghendaki status kewarganegaraan tunggal bagi warganegaranya !

5. Coba saudara berikan contoh kasus atau keadaan yang


memungkinkan seseorang memiliki kewarganegaraan ganda, dan
sampai usia berapa seseorang boleh memiliki status kewarganegaraan
ganda ?

JAWABAN:

1. Hak adalah segala sesuatu yang kita dapatkan setelah kita


melaksanakan kewajiban.
Sedangkan kewajiban adalah segala sesuatu yang harus kita lakukan
dengan penuh tanggung jawab.
Kewarganegaraan merupakan keanggotaan seseorang dalam kontrol
satuan politik tertentu yang dengannya membawa hak untuk
berpartisipasi dalam kegiatan politik.

2. Hak hidup,hak mendapatkan pendidikan, kewajiban ikut serta bela


negara, kewajiban menaati hokum yang berlaku di Indonesia.
3. Cara memperoleh
1. Perkawinan
2. Berjasa pada negara
3. Ikut orang tua
4. Pengangkatan anak

Kehilangan status kewarganegaraan

1. memperoleh kewarganegaraan lain atas kemauannya sendiri;


2. tidak menolak atau tidak melepaskan kewarganegaraan lain,
sedangkan orang yang bersangkutan mendapat kesempatan
untuk itu;
3. dinyatakan hilang kewarganegaraannya oleh Presiden atas
permohonannya sendiri, yang bersangkutan sudah berusia 18
(delapan belas) tahun atau sudah kawin, bertempat tinggal di
luar negeri, dan dengan dinyatakan hilang Kewarganegaraan
Republik Indonesia tidak menjadi tanpa kewarganegaraan.

4. Dapat menimbulkan masalah bipatride atau dwi-kewarganegaraan


(berkewarganegaraan rangkap), bahkan multipatride
(berkewarganegaraan banyak atau lebih dari dua).

5. contoh kasus di Indonesia

apabila seorang anak lahir di negara Amerika Serikat yang menganut asas
ius soli, sementara orangtuanya adalah warga negara RRC yang menganut
asas ius sanguinis. Maka anak tersebut akan menjadi warga negara
Amerika Serikat dan juga RRC. Dan sampai usia 18 tahun seseorang boleh
memiliki status kewarganegaraan ganda.
NAMA: TIARA NANDA UTAMI

NPM: 2103100013

IAP A1 PAGI

KEWARGANEGARAAN

PEMBELAJARAN 7

Tugas

1) Jelaskan pengertian negara dan unsur-unsur pembentuk


Negara!

2) Kemukakan tujuan umum Negara dan apa yang sifat hakikat


dari Negara!

3) Buatkan beberapa contoh teori terbentuknya Negara secara


modern dan memberikan contoh Negara yang terbentuk
karena teori tersebut!

Jawaban:

1. Negara di atas, terlihat bahwa Negara itu merupakan


organisasi dari sekumpulan orang yang menempati
wilayah tertentu dan diorganisir oleh pemerintahan yang
sah dan mempunyai kedaulatan.
unsur suatu negara adalah
(1) penduduk yang tetap
(2) wilayah yang pasti
(3) pemerintahan
(4) kemampuan untuk mengadakan hubungan dengan
negara lain.
2. Tujuan negara sendiri secara umum adalah
menyelenggarakan kesejahteraan dan kebahagiaan
rakyatnya. Tujuan negara merupakan suatu pedoman dalam
menyusun dan mengendalikan alat perlengkapan negara
serta mengatur kehidupan rakyatnya. Tujuan dari setiap
negara dipengaruhi oleh tempat, sejarah pembentukan, dan
pengaruh dari penguasa negara yang bersangkutan.
Sifat hakikat negara:
 Sifat memaksa, artinya memiliki kewenangan untuk
mewajibakan seluruh masyarakatnya patuh terhadap
peraturan yang berlaku dan telah diatur dalam
perundang-undangan.
 Sifat Monopoli,artinya memiliki kekuasaan atau
kewenangan yang seutuhnya untuk mengatur dan
menentukan tujuan yang akan dicapai oleh negara
tersebut.
 Sifat Mencakup Semua, artinya semua peraturan
perundang-undangan di negara tersebut berlaku untuk
semua warganya tanpa terkecuali.

3. 1) Fusi: beberapa negara melebur menjadi satu negara


baru. Contoh: pembentukan Kerajaan Jerman pada tahun
1871.
2) Anexatie: penaklukan suatu wilayah yang memungkinkan
pendirian suatu negara di wilayah itu setelah 30 tahun
tanpa reaksi yang memadai dari penduduk setempat
3) .Proklamasi: pernyataan kemerdekaan yang dilakukan
setelah keberhasilan merebut kembali wilayah yang dijajah
bangsa/ negara asing. Contoh: Indonesia pada tanggal 17
Agustus 1945.

Anda mungkin juga menyukai