Anda di halaman 1dari 21

PENDIDIKAN

KEWARGANEGARAAN
PERTEMUAN PERTAMA

TIM TEACHING MKDU FAKULTAS KEDOKTERAN :


1.  PUSPITA SARI, DEPARTEMEN PATOLOGI ANATOMI, FK UNTAD
2.  WIDAYATI PUJIASTUTI, PRODI PPKn, FKIP UNTAD
Kontrak Pembelajaran
¡  Selama mengikuti perkuliahan mahasiswa
diharapkan mengganti nama di web zoom
dengan NIM_Nama Lengkap

¡  Mahasiswa harap bergabung minimal 10 menit


sebelum kuliah dimulai

¡  Mahasiswa mengaktifkan kamera selama


perkuliahan daring berlangsung

¡  Ketua kelas selalu mengkonfirmasi jadwal yang


telah ditetapkan
Kriteria Penilaian

1.  UAS : 30%


2.  UTS : 25%
3.  Tugas/Diskusi Kelompok : 45%
Referensi
¡  Depdiknas, 2002. Kapita Selekta Pendidikan Kewarganegaraan Bagian I Dan II
Tahun 2002. Jakarta: Direktorat Ketenagaan Dirjen Dikti

¡  Kaelan. 2002. Filsafat Pancasila, Pandangan Hidup Bangsa Indonesia. Yogyakarta:


Paradigma

¡  Kaelan. 2007. Pendidikan Kewarganegaraan Untuk Perguruan Tinggi. Yogyakarta:


Penerbit Paradigma.

¡  Kaelan. 2012. Problem Epistemologis Empat Pilar Berbangsa Dan Bernegara.


Yogyakarta: Paradigma

¡  Kemenristekdikti. 2016. Pendidikan Kewarganegaraan Untuk Perguruan Tinggi.


Jakarta: Dirjen Belmawa Kemenristekdikti.

¡  Lemhannas. 2011. Materi Dan Modul Pemantapan Nilai-Nilai Konstitusi UUD NRI
Tahun 1945. Deputi Bidang Pemantapan Nilai-Nilai Kebangsaan. Jakarta:
Lemhannas RI..

¡  Sunarso, Dkk. 2006. Pendidikan Kewarganegaraan. Yogyakarta: UNY Press.


Misi Pendidikan Kewarganegaraan
(General Education)

Memantapkan
Meningkatkan keperibadian secara
kemampuan daya konsisten untuk
pikir, rasa, dan mewujudkan rasa
perilaku yang kebangsaan dan cinta
bermartabat tanah air sepanjang
dalam hayat.
membangun
Memperkuat softskill karakter bangsa
membentuk karakter dan lingkungan.
keindonesiaan dalam
menghadapi
tantangan dan
peluang yang makin
kompleks di abad 21
Pendekatan dan Metode
Pembelajaran
¡  1. Pendekatan ¡ 2. Metode
Pembelajaran
Pembelajaran
Student Centered Leraning
(SCL) : Aktivitas Ceramah, Tanya-
Pembelajaran Berpusat Jawab, Diskusi,
kepada Mahasiswa dengan Diskusi Kelompok,
cara melatih berpikir kritis,
analitis, induktif, deduktif, Persentasi
reflektif serta memicu hingh
order thinking melalui dialog
interaktif dan partisipatoris.
HAKIKAT
PENDIDIKAN PEWARGANEGARAAN

Hakikat Pendidikan Kewarganegaraan

•  Pembelajaran ke-Indonesia-an, membentuk


keperibadian, membangun karakter kebangsaan,
memupuk cinta tanah air, berani bela negara
dan berwawasan nasional, sehingga menjadi
warga negara yang baik dan pintar (smart and
good citizen) dalam kehidupan bermasyarakat,
berbangsa dan bernegara yang demokratis.
SIAPA WARGA NEGARA DAN
APA KEWARGANEGARAAN
Warga negara
1. Warga (member) dari suatu negara. Kewarganegaraan
2. Anggota sekelompok manusia hidup Segala hal ikhwal
dan tinggal di wilayah hukum tertentu
memiliki hak dan kewajiban
yang berhubungan
dengan warga
3. Bahasa Belanda, staatsburger atau
onderdaan atau kawula negara. Bahasa
negara (UU RI No. 12
Inggris dikenal dengan istilah civic, citizen Tahun 2006 Pasal 1
atau civicus Ayat 2.
Dalam teori negara modern Warga negara adalah
¡ istilah “warga ¡ anggota dari
negara” dapat sekelompok
berarti warga, manusia (bangsa)
anggota yang hidup atau
(member) dari tinggal di wilayah
hukum tertentu
sebuah negara.
yang memiliki hak
dan kewajiban.
Pendidikan Kewarganegaraan

Pendidikan adalah usaha sadar ¡  Kewarganegaraan adalah


belajar dan proses pembelajaran segala hal ihwal yang
agar peserta didik secara aktif berhubungan dengan warga
mengembangkan potensi dirinya negara. (Undang-undang RI No.
untuk memiliki kekuatan 12 Tahun 2006 Pasal 1 Ayat 2)
spiritualkeagamaan,
pengendalian diri, kepribadian,
kecerdasan, akhlak mulia, serta
keterampilan yang diperlukan
dirinya, masyarakat, bangsa dan
negara. (UU No. 20 Tahun 2003
Pasal 1).
Pengertian, Maksud dan
Tujuan Pendidikan
Kewarganegaraan
• Merupakan program pendidikan yang membentuk
Pengertian manusia Indonesia memiliki wawasan kebangsaan, cinta
tanah air dan menjadi warga negara yang baik.

•  Sebagai proses pembentukan peserta didik menjadi


manusia yang memiliki rasa kebangsaan dan cinta
Maksud tanah air (UU RI No. 20 Tahun 2003). Penjelasan
Pasal 37

• membentuk warga negara yang baik dan pintar (smart


and good citizen) dalam kehidupan bermasyarakat,
Tujuan berbangsa dan bernegara berdasarkan ideologi
Pancasila dan UUD NRI 1945
Urgensi Eksistensi
Pendidikan Kewarganegaraan
UU RI No. 20 Tahun 2003. Di negara lain Nama PKn:
Pasal 37 ayat 1 huruf b UU RI No. 12 Tahun Civics, Civic Education
menyatakan “Kurikulum 2012. tentang (USA), Citizebship
Pendidikan Dasar dan Education (UK), Ta’limatul
Menengah wajib memuat
Pendidikan Tinggi. Muawwatanah, Tarbiyatul
Pendidikan Mata kulaih Watoniyah Timteng),
Kewarganegaraan”. Pasal Pendidikan Educacion Civicas
37 ayat 2 pada huruf b (Mexico), Sachunterricht
“Kurikulum Pendidikan Kewarganegaraa (Jerman), Life Orientation
Tinggi wajib memuat n sebagai MATA (Afsel), Obscesvovedinie
Pendidikan (Rusia), Pendidika Sivik
Kewarganegaraan” KULIAH WAJIB (Malaysia), dll
Historis, Sosiologis dan Politis
Pendidikan Kewarganegaraan
HISTORIS, MEMBANGUN RASA
KEBANGSAAN DAN INDONESIA MEREDEKA

1. Abad VII Sriwijaya, Abad XIII Majah Pahit. Tahun 1908 Boedi
Oetomo, menumbuhkan kesadaran berbangsa. 1928 Sumpah
Pemuda. 17 Agustus 1945 Proklamasi.

2. Awal Kemerdekaan (Orde Lama) lebih banyak berorientasi


pembentukan karakter kebangsaan melalui aktivitas sosial kultural

3. Periode Orde Baru menanamkan semangat bela negara melalui


pendidikan Kewiraan dan pemantapan moral Pancasila melalui
Pendidikan Moral Pancasila (PMP)

4. Transisi dan Reformasi menanamkan semangat bela negara,


demokrasi dan revolusi mental
Historis, Sosiologis dan Politis
Pendidikan Kewarganegaraan

SOSIOLOGIS
PADA TANANAN SOSIAL KULTURAL MENGAJAK CINTA
TANAH AIR DAN BANGSA INDONESIA

1. Mengalami perubahan menyesuaikan sitiuasi, kondisi


dan kebutuhan pembelajaran. Akibat perubahan sosial
budaya.

2. Mengisi pembangunan bangsa dengan Moral Pancasila


dan Bela Negara. Pendidikan Moral Pancasila, P4 dan
Kewiraan
Historis, Sosiologis dan Politis
Pendidikan Kewarganegaraan

POLITIS
TUTUNTAN KOSTITUSI DAN UUD 1945

1. Kurikulum 1957, nama Kewarganegaraan fokus


memperoleh dan kehilangan kewarga Wegaraan.Tahun
1961 menjadi Civic, fokus sejarah perjuangan, UUD 1945,
nation and character building.
2. Kurikulum 1968 Pendidikan Kewarganegaraan fokus
jiwa Pancasila. Tahun 1975 berubah Pendidikan Moral
Pancasila, dan diperkaya P4. Kewiraan, fokus bela
negara
3. Kurikulum 1994 berubah menjadi PPKn, 2006
berubah PKn dan 2013 kembali PPKn, lalu 2016
menjadi PKn lagi
Rangkuman Hakikat dan
Pentingnya Pendidikan
Kewarganegaraan
1. Secara etimologis, pendidikan kewarganegaraan
berasal dari kata “pendidikan” dan kata
“kewarganegaraan”. Pendidikan berarti usaha
sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana
belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik
secara aktif mengembangkan potensi dirinya,
sedangkan kewarganegaraan adalah segala hal
ihwal yang berhubungan dengan warga negara.
2. Secara yuridis, pendidikan kewarganegaraan
dimaksudkan untuk membentuk peserta didik
menjadi manusia yang memiliki rasa kebangsaan
dan cinta tanah air.
3. Secara terminologis, pendidikan
kewarganegaraan adalah program
pendidikan yang berintikan demokrasi politik,
diperluas dengan sumber-sumber
pengetahuan lainnya: pengaruh-pengaruh
positif dari pendidikan sekolah, masyarakat,
dan orang tua. Kesemuanya itu diproses guna
melatih para siswa untuk berpikir kritis, analitis,
bersikap dan bertindak demokratis dalam
mempersiapkan hidup demokratis
berdasarkan Pancasila dan UUD 1945.
4. Negara perlu menyelenggarakan pendidikan
kewarganegaraan karena setiap generasi adalah
orang baru yang harus mendapat pengetahuan,
sikap/nilai dan keterampilan agar mampu
mengembangkan warga negara yang memiliki
watak atau karakter yang baik dan cerdas (smart
and good citizen) untuk hidup dalam kehidupan
bermasyarakat, berbangsa dan bernegara sesuai
dengan demokrasi konstitusional.
5. Secara historis, PKn di Indonesia awalnya
diselenggarakan oleh organisasi pergerakan yang
bertujuan untuk membangun rasa kebangsaaan dan
cita-cita Indonesia merdeka.
Secara sosiologis, PKn Indonesia dilakukan pada
tataraan sosial kultural oleh para pemimpin di
masyarakat yang mengajak untuk mencintai tanah
air dan bangsa Indonesia.
Secara politis, PKn Indonesia lahir karena tuntutan
konstitusi atau UUD 1945 dan sejumlah kebijakan
Pemerintah yang berkuasa sesuai dengan masanya.
6. Pendidikan Kewarganegaraan senantiasa
menghadapi dinamika perubahan dalam sistem
ketatanegaraan dan pemerintahan serta
tantangan kehidupan berbangsa dan bernegara.
7. PKn Indonesia untuk masa depan sangat
ditentukan oleh pandangan bangsa Indonesia,
eksistensi konstitusi negara, dan tuntutan dinamika
perkembangan bangsa
KUIS
https://forms.gle/gJBQCvM5Dwamzx4ZA

Anda mungkin juga menyukai