NIM: 221424052
Kelas: 1B-TKPB
Pendidikan Kewarganegaraan
Jum’at, 20 Januari 2023
Dosen: Usep Saepurohman, M.Pd.
Tugas 1
• Urgensi
Pendidikan kewarganegaraan memegang peran penting dalam
pembentukan karakter anak bangsa. Selain itu pendidikan kewarganegaraan juga
merupakan inti dalam membangun suatu kesatuan bangsa dan Negara.
Perkembangan pendidikan kewarganegaraan tentunya tidak akan lepas dari
globalisasi, karena bidang kajian ini membahas tentang kehidupan sehari-hari
berbangsa dan bernegara. Perkembangan yang pesat seperti ilmu pengetahuan dan
teknologi menandai masuknya globalisasi ke dalam suatu negara, masuknya
globalisasi tidak dapat dihindarkan, karena jika kita menghindari perubahan dan
perkembangan tersebut maka kita akan menjadi negara yang tertinggal. Pengaruh
globalisasi yang dapat dilihat yakninya perubahan tatanan kehidupan. Oleh sebab
itu, pendidikan kewarganegaraan yang mampu membentuk karakter bangsa mampu
mengendalikan efek negative dari globalisasi tersebut. Salah satu contoh globalisasi
yang mampu merubah tatanan kehidupan yaitu masuk nya budaya asing yang
mengakibatkan ancaman terhadap budaya local. Seperti diadakannya "prom night"
yang berasal dari amerika serikat, menggunakan pakaian yang tidak sesuai dengan
tata cara masyarakat, dan mengkonsumsi makanan khas luar dan menganggap
makan local telah kuno.
Dari pernyataan tersebut dapat dikatakan bahwa pentingnya landasan
urgensi pendidikan kewarganegaraan di suatu Negara. Karena, pendidikan
kewarganegaraan mencangkup pemahaman dan penanaman rasa nasionalisme
yang dapat di terapkan dalam kehidupan sehari-hari. Pentingnya pendidikan
kewarganegaraan di era globalisasi, karena pendidikan tersebut pada dasarnya
merupakan komitmen moral yang kuat terhadap kemanusiaan global.
Selain factor luar seperti pengaruh globalisasi, factor internal juga mampu
mempengaruhi karakter anak bangsa. Seperti yang di ketahui bahwa Pendidikan
kewarganegaraan mengalami perubahan yang di pengaruhi oleh konstitusi atau UU
yang berlaku dan juga di tentukan oleh pelaksanaan konstitue tersebut. Sehingga
pendidikan kewarganegaraan memiliki kemungkinan besar untuk di jadikan alat
politik suatu rezim pemerintahan yang akan menimbulkan suatu permasalahan
seperti, menghancurkan berbagai macam nilai demokrasi pada suatu masyarakat,
memudarkan nilai kewarganegraan pada masyarakat, menurunkan nilai toleransi
dalam masyarakat, melemahkan nilai nilai keluarga memudarnya nilai-nilai
kejujuran, meningkatnya praktik korupsi, kolusi dan nepotisme (KKN) dalam
masyarakat dan dalam penyelenggaraan terhadap pemerintah, serta terjadinya
kerusakan pada sistem dan kehidupan ekonomi dalam suatu bangsa dan Negara.
Oleh sebab itu, untuk menghindari dari permasalahan yang akan menghancurkan
kesatuan dalam berbangsa dan bernegara dibutukannya pendidikan
kewarganegaraan (PKn) di masa depan.