Anda di halaman 1dari 9

MAKALAH

“PENTINGNYA PENDIDIKAN KEWARGANEGARAAN DALAM


KEHIDUPAN BERMASYARAKAT, BERBANGSA, DAN BERNEGARA”

Saharuddin, S.IP., M.Si

KELOMPOK 1

Rayna Batari Puspa Rachmadi (A011231177)

Stefany Frisca Syallomita (A011231178)

Muh. Rayhan Al Rifki Ramadhan (A011231179)

Tisa Febriani (A011231180)

Abhinaya Rafdifarrel (A011231181)

Nanda Najiyah (M021231069)

Mario Carlo Malondong (M021231070)


Randi Tumanan (M021231071)

KATA PENGANTAR

Puji syukur diucapkan kehadirat Allah Swt atas segala rahmat-Nya sehingga makalah
ini dapat tersusun sampai selesai. Tidak lupa kami mengucapkan terima kasih
terhadap bantuan dari pihak yang telah berkontribusi dengan memberikan sumbangan
baik pikiran maupun materi.

Penulis sangat berharap semoga makalah ini dapat menambah pengetahuan dan
pengalaman bagi pembaca. Bahkan kami berharap lebih jauh lagi agar makalah ini
bisa pembaca praktikkan dalam kehidupan sehari-hari.

Bagi kami sebagai penyusun merasa bahwa masih banyak kekurangan dalam
penyusunan makalah ini karena keterbatasan pengetahuan dan pengalaman kami.
Untuk itu kami sangat mengharapkan kritik dan saran yang membangun dari pembaca
demi kesempurnaan makalah ini.

Makassar, 08 April 2024

Penulis.
DAFTAR ISI
BAB I

PENDAHULUAN

i. LATAR BELAKANG

Pendidikan kewarganegaraan adalah salah satu komponen pembelajaran penting yang


diperlukan masyarakat kita. Sebagai warga negara, kita harus mengetahui dan memahami
kebenaran sistem peradilan dan sistem keuangan negara serta peran kita terhadap bangsa dan
masyarakat. Pendidikan kewarganegaraan menantang masyarakat kita untuk menunjukkan
kebanggaan dan kewibawaan dengan berhasil menjalin hubungan baik dengan warga negara
lain serta menjalin hubungan baik dengan tanah air negara kita.

Dalam kehidupan bermasyarakat, pendidikan kewarganegaraan membantu masyarakat


memahami dan menjalin hubungan baik dengan warga negara lain. Hal ini menjadikan kita
sebagai individu kompeten yang berani membangun hubungan baik dengan orang lain.

Dalam kehidupan berbangsa, pendidikan kewarganegaraan membantu masyarakat kita


untuk memahami dan memperingati nilai-nilai yang penting dalam kehidupan kita. Ia
membantu masyarakat kita untuk memahami dan memperingati nilai-nilai yang penting
seperti kebangsaan, keagamaan, dan kewarganegaraan.

Dalam kehidupan bernegara, pendidikan kewarganegaraan membantu masyarakat kita


memahami dan mengingat fakta, sistem peradilan, dan sistem keuangan negara. Hal ini
membantu masyarakat kita memahami dan menghormati peran kita dalam berbangsa dan
bernegara.

Melalui pendidikan kewarganegaraan, kita dapat menjalin hubungan baik dengan


warga negara lain maupun dengan negara kita sendiri. Dapat membangun negara yang baik
dan harmonis serta kita dapat membangun masyarakat yang efektif dan otoriter serta mampu
menjalin hubungan baik dengan masyarakat lain.

ii. RUMUSAN MASALAH


Berdasarkan latar belakang dari uraian diatas, maka pokok permasalahan yang
muncul dari itu adalah :

1. Mengapa pendidikan kewarganegaraan dianggap penting dalam kehidupan


bermasyarakat?
2. Apa nilai-nilai dan keterampilan yang diajarkan melalui pendidikan
kewarganegaraan?
3. Bagaimana pendidikan kewarganegaraan dapat membantu membangun
kesadaran akan hak dan kewajiban sebagai warga negara?
4. Apa kontribusi pendidikan kewarganegaraan dalam membangun masyarakat
yang inklusif dan toleran?
5. Apa implikasi pendidikan kewarganegaraan dalam menghadapi isu-isu global
dan tantangan masa depan?

iii. TUJUAN

Dari latar belakang dan rumusan masalah di atas, maka tujuan yang akan dicapai
dalam makalah ini adalah :

1. Mengetahui pendidikan kewarganegaraan dianggap penting dalam kehidupan


bermasyarakat
2. Mengetahui nilai-nilai dan keterampilan yang diajarkan melalui pendidikan
kewarganegaraan
3. Mengetahui pendidikan kewarganegaraan dapat membantu membangun
kesadaran akan hak dan kewajiban sebagai warga negara
4. Mengetahui kontribusi pendidikan kewarganegaraan dalam membangun
masyarakat yang inklusif dan toleran
5. Mengetahui implikasi pendidikan kewarganegaraan dalam menghadapi isu-isu
global dan tantangan masa depan
BAB II

PEMBAHASAN

A. PENDIDIKAN KEWARGANEGARAAN DIANGGAP PENTING


DALAM KEHIDUPAN BERMASYARAKAT

Perkembangan era globalisasi yang begitu cepat saat ini membuat tatanan kehidupan,
termasuk perilaku warga negara ikut berubah. Pendidikan Kewarganegaraan sangat perlu
diberikan untuk mencegah terjadinya perilaku negatif akibat perkembangan tersebut. Menurut
Azyumardi Azra, Pendidikan Kewarganegaraan adalah mempelajari dan mengkaji segala
sesuatu mengenai pemerintahan, lembaga-lembaga demokrasi, konstitusi, rule of law, hak dan
kewajiban warga negara, serta demokrasi. Secara substantif, Azyumardi menilai, Pendidikan
Kewarganegaraan memiliki tujuan untuk membangun karakter bangsa dalam perkembangan
di era globalisasi. Pendidikan Kewarganegaraan sebagai pendidikan yang bertujuan untuk
membantu peserta didik untuk menjadi warga Negara yang secara politik dewasa dan ikut
serta membangun politik yang demokratis. Pendidikan Kewarganegaraan merupakan salah
satu konsep pendidikan yang berfungsi untuk membentuk generasi muda sebgai warga negara
yang mempunyai karakter. Keterkaitan pendidikan kewarganegaraan terhadap pengembangan
karakter memiliki dimensi-dimensi yang tidak bias dilepaskan dari aspek pembentukan
karakter dan moralitas publik warga negara. Pentingnya Pendidikan Kewarganegaraan ini
bahkan dituangkan dalam Pasal 35 Ayat 3 UU Nomor 12 Tahun 2012 tentang Pendidikan
Tinggi. Dalam ayat tersebut, Kewarganegaraan menjadi mata kuliah yang wajib dimuat
dalam kurikulum pendidikan tinggi, bersama agama, Pancasila dan bahasa Indonesia ;
Undang-undang No. 20 Tahun 2003 tentang sistem pendidikan Nasional yang
menyatakan bahwa disetiap jenis, jalur dan jenjang pendidikan wajib memuat
pelajaran yang terdiri dari Pendidikan Bahasa, Pendidikan Agama, dan Pendidikan
Kewarganegaraan. Hal ini menunjukan bahwa adanya Pendidikan Kewarganegaraan
memiliki peran yang penting dalam membentuk karakter pribadi generasi muda.
Tujuan utama pendidikan kewarganegaraan adalah untuk menumbuhkan
wawasan dan kesadaran bernegara, sikap serta perilaku yang cinta tanah air dan
bersendikan kebudayaan bangsa, wawasan nusantara, serta ketahanan nasional dalam
diri para calon-calon penerus bangsa yang sedang mengkaji dan menguasai ilmu
pengetahuan dan teknologi, bahasa serta seni. Mewujudkan warga negara sadar
belanegara berlandaskan pemahaman politik kebangsaan, dan kepekaan
mengembangkan jati diri dan moral bangsa dalam perikehidupan bangsa. Selain itu
juga bertujuan untuk meningkatkan kualitas manusia Indonesia yang berbudi luhur,
berkepribadian, mandiri, maju, tangguh, professional, bertanggung jawab dan
produktif serta sehat jasamani dan rohani. Fungsi pendidikan kewarganegaraan adalah
sebagai wahana untuk membentuk warga negara yang cerdas, terampil dan
berkepribadian yang setia kepada bangsa dan negara Indonesia dengan merefleksikan.

Pendidikan kewarganegaraan pada hakikatnya adalah sebuah bentuk pendidikan untuk


generasi penerus yang bertujuan agar mereka menjadi warga negara yang berpikir tajam dan
sadar mengenai hak dan kewajibannya dalam hidup bermasyarakat dan bernegara, juga
bertujuan untuk membangun kesiapan seluruh warga negara agar menjadi warga dunia
(global society) yang cerdas. Pendidikan Kewarganegaraan penting diberikan agar
mahasiswa menjadi pribadi yang paham tentang hak dan kewajibannya sebagai Warga
Negara Indonesia, berpikir kritis, bertoleransi tinggi, pribadi yang cinta damai, menjadi sosok
yang mengenal dan berpartisipasi dalam kehidupan politik lokal, nasional, dan internasional.
Standarisi pendidikan kewarganegaraan adalah pengembangan:
a. Nilai-nilai cinta tanah air
b. Kesadaran berbangsa dan bernegara
c. Keyakinan terhadap Pancasila sebagai ideologi Negara
d. Nilai-nilai demokrasi, hak asasi manusia dan lingkungan hidup
e. Kerelaan berkorban untuk masyarakat, bangsa, dan negara, serta
f. Kemampuan awal belanegara.

B. NILAI-NILAI DAN KETERAMPILAN YANG DIAJARKAN


MELALUI PENDIDIKAN KEWARGANEGARAAN

Pendidikan kewarganegaran pada dasarnya merupakan pendidikan nilai yang


menanamkan nilai-nilai moral bangsa yang terkandung di dalam ideologi Pancasila
sehingga mampu membentuk warga negara yang baik (good citizen). Pendidikan
kewarganegaraan dapat diaplikasikan melalui beberepa tempat atau lembaga, yaitu
melalui jalur pendidikan formal (sekolah dan perguruan tinggi), nonformal (organisasi,
majelis taklim, lembaga kursus dan lain-lain),dan informal (lingkungan keluarga dan
masyarakat). Pendidikan informal merupakan pondasi pertama dalam menanamkan nilainilai
kebajikan, yang kemudian karkater anak didik dikembangkan di jalur pendidikan
formal dan pendidikan nonformal. Peran pendidikan formal di sini melalui pendidikan
kewarganegaraan membantuk pengetahuan, karakter, dan keterampilan anak didik, sehingga
setelah lulus dari sekolah dapat menjadi warga negara yang baik seutuhnya dan mampu
berkompetisi di dunia kerja. Margaret Stimman Branson memaparkan bahwa pendidikan
kewarganegaraan memiliki tiga komponen penting yang harus dikuasai oleh anak didik
sehingga dapat menjadi warga negara yang baik. Pada dasarnya pendidikan
kewarganegaraan tidak hanya mengembangkan aspek pengetahuan saja (civic knowledge),
namun juga mengembangkan dan membangun keterampilan (civic skill) dan karakter (civic
disposition) sehingga dapat menciptakan warga negara yang baik, yang berdasarkan Pancasila
(Winarno and Wijianto 2010). Esensi kajian pendidikan kewarganegaraan sangat luas
cakupannya, karena merupakan kajian multidisiplin ilmu, sehingga Wahab Abdul Aziz (2011)
berpendapat bahwa pendidikan kewarganegaraan apabila dilihat dari sudut pandang
pendidikan disiplin ilmu, merupakan kajian multidisiplin dengan dua tugas, yaitu pertama,
tugas membangun batang tubuh ilmu pengetahuan (body of knowledge) yang dapat
dikategorikan pendidikan kewarganegaraan sebagai bidang telaah, bidang ini terkait dengan
tugas mengkaji dan meneliti materi (content) pendidikan kewarganegaraan yang dapat
memperkuat bangunan keilmuwan pendidikan kewarganegaraan itu sendiri, dan kedua tugas
membangun karakter warga negara yang dapat dikategorikan pendidikan
kewarganegaraan sebagai bidang pengembangan. Bidang ini terkait dengan upaya dan
kegiatan bagaimana mentrasformasikan dan atau mewariskan konsep, nilai-nilai, moral,
norma, dan cita-cita kehidupan berbangsa dan bernegara melalui proses pembelajaran
pendidikan kewarganegaraan kepada warga negara. Di sisi lain, guru dan dosen harus
berperan secara aktif dan maksimal sebagai seorang pendidik, karena terbentuknya anak didik
yang berkarakter tergantung dari kepribadian yang ditunjukkan seorang pendidik.

Pendidikan kewarganegaraan yang berhasil, akan menumbuhkan sikap mental yang


cerdas, penuh rasa tanggung jawab dari anak didik, sikap-sikap ini disertai dengan perilaku :
1) Beriman dan bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa dan menghayati nilai-nilai filsafat
hidup bangsa dan negara ;

2) Berbudi pekerti kemanusiaan yang luhur serta berdisiplin dalam bermasyarakat,


berbangsa, dan bernegara ;

3) Berjiwa nasionalisme yang kuat, mengutamakan persatuan dan kesatuan mengatasi


kelompok dan seseorang ;

4) Bersifat profesional, yang dijiwai oleh kesadaran bela negara, serta sadar akan hak dan
kewajiban sebagai warga negara ; dan

5) Aktif memanfaatkan ilmu pengetahuan dan teknologi serta seni untuk kepentingan
kemanusiaan, bangsa dan negara

Anda mungkin juga menyukai