KEWARGANEGARAAN
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur dipanjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa yang telah melimpahkan rahmat
dan hidayahnya. Atas berkat rahmat dan hidayatnya serta berbagai upaya, tugas makalah
mata kuliah Kewarganegaraan yang membahas tentang Dinamika Tantangan Pendidikan
Kewarganegaraan dapat diselesaikan dengan baik dan tepat waktu.
Dalam penyusunan makalah ini, ditulis berdasarkan buku yang berkaitan dengan pancasila,
serta informasi dari media massa yang berhubungan dengan kewarganegaraan. Penulis
menyadari bahwa makalah ini masih kuirang sempurna. Untuk itu diharapkan berbagai
masukan yang bersifat membangun dari kesempurnaanya
Akhir kata, semoga makalah ini dapat membawa manfaat untuk pembaca.
Penulis
DAFTAR ISI
BAB I
PENDAHULUAN
1.3 Tujuan
1. Untuk memberikan pengetahuan tentang Dinamika Tantangan Pendidikan
Kewarganegaraan
BAB II
PEMBAHASAN
Bagaimana mengajarkan anti korupsi bila anak didik kita tidak tahu
wujud tentang KPK dan kasus-kasus korupsi yang ada? Bagaimana anda
mengajarkan bela negara apabila anak didik tak memahami budaya, letak
geografis dan lembaga negara Indonesia secara nyata? Bagaimana anda
mengajarkan baik dan buruknya media sosial, apabila anda tidak paham
dan tidak memiliki akses media sosial (facebook, line, twitter, dsb)?
Padahal ada tiga komponen utama Pendidikan Kewarganegaraan, yaitu
pengetahuan kewarganegaraan (civic knowledge), keterampilan
kewarganegaraan (civic skills), dan sikap kewarganegaraan (civic
disposition).
Di era milenial ini, ketiga komponen tersebut akan lebih mudah dicerna
dan diresapi anak didik dengan contoh nyata dan realis. Tidak sekedar
ceramah yang membosankan dan bikin kantuk.
Logikanya, anak didik milenial yang memiliki lebih banyak pengetahuan
dan sikap kewarganegaraan akan menjadi warga negara yang percaya
diri (civic competence). Kemudian warga negara yang memiliki
pengetahuan dan keterampilan kewarganegaraan akan menjadi warga
negara milenial yang mampu (civic competence). Selanjutnya, warga
negara milenial yang memiliki sikap dan keterampilan akan menjadi
warga negara milenial yang komitmen (civic commitment).