Anda di halaman 1dari 3

BAB II

PEMBAHASAN

1. Pentingnya Pendidikan Kewarganegaraan bagi Mahasiswa Perguruan Tinggi


Pendidikan Kewarganegaraan adalah salah satu mata kuliah wajib yang harus ada di perguruan
tinggi. Mata kuliah Kewarganegaraan (Civic Education) pada masa sekarang haruslah betul-betul
dimaknai sebagai jalan yang diharapkan akan mampu mengantarkan mahasiswa dan khususnya
bangsa Indonesia menciptakan demokrasi, good governance, negara hukum dan masyarakat
madani di Indonesia sebagaimana yang di idealkan oleh seluruh lapisan masyarakat Indonesia.
Peningkatan kualitas keilmuan dan wawasan mengenai kepentingan publik dan kewarganegaraan
serta mengerti problematika kontemporer bangsa dalam konteks kehidupan berbangsa dan
bernegara di era global, sehingga para mahasiswa sebagai calon pemimpin masa depan bangsa,
mampu memberikan kontribusi dan solusi terhadap pemecahan masalah, bukan menjadi bagian
dari problem itu sendiri.
Terbentuknya mahasiswa selaku warga negara yang memiliki wawasan dan keilmuan, sikap dan
perilaku yang berparadigma Pancasila, Nasionalisme Indonesia yang tepat, berindentitas
nasional, memberikan konstribusi bagi pembangunan bangsa dan negara dalam konsep negara
bangsa Indonesia. Pemahaman akan sistem politik dan sistem pemerintahan Indonesia yang
konstitusional akan mampu memberikan arti penting bagi mahasiswa dan setiap warga negara
dalam kehidupan politik berbangsa dan bernegara yang konstitusional. Rinciannya adalah
sebagai berikut:
a) Pendidikan kewarganegaraan mengajarkan mahasiswa untuk mampu memahami dan
melaksanakan hak dan kewajiban secara sopan santun, jujur, dan demokratis serta ihklas
sebagai warga negara terdidik dalam kehidupannya selaku warganegara Republik
Indonesia yang bertanggung jawab bersama.
b) Dalam pembelajaran ini dibahas tentang bagaimana kita sebagai warga negara untuk ikut
dalam berpolitik. Karena akan kepedulian terhadap politik kita bangsa Indonesia.
c) Memberikan pengajaran kepada mahasiswa untuk saling memahami sesama warga
neraga. Saling tenggang rasa, toleransi dan saling menghormati satu sama lainnya.
d) Memberikan pengetahuan kepada para mahasiswa mengenai sistem pemerintahan dan
tentang peraturan negara yang berlaku baik yang tertulis maupun yang tidak tertulis. Juga
untuk membuka kesadaran kita akan pentingnya bela dan cinta tanah air. Karena kita
hidup disini dan secara bersama.
2. Tujuan Pendidikan Kewarganegaraan di Perguruan Tinggi
Setiap matakuliah tentu memiliki tujuan agar mahasiswa memiliki sejumlah kompetensi tertentu
yang telah ditetapkan. Dalam hal ini, kompetensi yang diharapkan dalam matakuliah pendidikan
kewarganegaraan adalah agar mahasiswa menjadi ilmuwan dan profesional yang memiliki rasa
kebangsaan dan cinta tanah air, demokratis, berkeadaban, memiliki daya saing, berdisiplin,
berpartisipasi aktif dalam membangun kehidupan yang damai berdasarkan sistem nilai Pancasila.
Sedangkan standar kompetensi yang wajib dikuasai mahasiswa mampu berfikir rasional,
bersikap dewasa dan dinamis, berpandangan luas dan bersikap demokratis yang berkeadaban
sebagai warga negara Indonesia. Dengan berbekal kemampuan intelektual ini diharapkan
mahasiswa mampu melaksanakan proses belajar sepanjang hayat (long live learning), menjadi
ilmuwan profesional yang berkepribadian dan menjunjung nilai-nilai Pancasila dalam kehidupan
berbangsa dan bernegara. Sedangkan hakikat Pendidikan Kewarganegaraan, untuk membekali
dan memantapkan mahasiswa dengan pengetahuan dan kemampuan dasar hubungan warga
negara Indonesia yang Pancasilais dengan negara dan sesama warga negara. Menurut UU
Nomor20/2003 tentang sistem pendidikan nasional pasal no. 35 UU Nomor 12/2012 tentang
pendidikan tinggi, Pendidikan Kewarganegaraan dimaksudkan agar peserta didik memiliki rasa
kebangsaan dan cinta tanah air. Selain itu, menurut Abdul Azis Wahab dan Sapriya (2012:311)
tujuan Pendidikan Kewarganegaraan adalah untuk membentuk warga negara yang baik.
Hal ini selaras dengan tujuan pendidikan tinggi adalah:
a) Berkembangnya potensi mahasiswa agar menjadi manusia yang beriman dan bertakwa
kepada Tuhan Yang Maha Esa dan berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif,
mandiri, terampil, kompeten, dan berbudaya untuk kepentingan bangsanya.
b) Dihasilkannya lulusan yang menguasai cabang ilmu pengetahuan dan / atau teknologi
untuk memenuhi kepentingan nasional dan peningkatan daya saing bangsa.
c) Dihasilkannya ilmu pengetahuan dan teknologi melalui penelitian yang memperhatikan
dan menerapkan nilai humaniora agar bermanfaat bagi kemajuan bangsa, serta
kemajuan peradaban dan kesejahteraan umat manusia.
d) Tterwujudnya pengabdian kepada masyarakat berbasis penalaran dan karya penelitian
yang bermanfaat dalam memajukan kesejahteraan umum dan mencerdaskan kehidupan
bangsa. (UU Nomor 12 Tahun 2012)
3. Pengaruh Pendidikan Kewarganegaraan terhadap Karakteristik Mahasiswa Perguruan
Tinggi sebagai Warga Negara Indonesia
Pada dasarnya karakter yang sesuai dengan karakter bangsa Indonesia merupakan karakter warga
negara yang berlandaskan dengan Pancasila dan Undang-Undang Dasar 1945. Karakter manusia
yang berketuhanan, yang adil dalam beradab, tidak memecah belah persatuan bangsa Indonesia,
bermusyawarah, dan berkeadilan sosial. Dalam Pancasila sudah terangkum karakter yang sesuai
dengan bangsa Indonesia. Namun, seiring dengan perkembangan zaman karakter bangsa
Indonesia yang beretika dan bermoral seakan perlahan-lahan luntur. Untuk itu, Pendidikan
Kewarganegaraan yang merupakan salah satu instrument pambentuk karakter bangsa sangat
diperlukan dalam kurikulum pembelajaran.
Pendidikan karakter harus dikembangkan sejak dini kepada peserta didik, sejalan dengan
kewajiban bagi peserta didik untuk melaksanakan pembelajaran dari tingkat sekolah dasar,
menengah, tingkat atas bahkan sampai dengan tingkat Perguruan tinggi. Pembelajaran yang
sesuai dalam pembentukan karakter bangsa yaitu pembelajaran yang dapat dilaksanakan dengan
peserta didik yang ikut berpartisipasi aktif, sehingga peserta didik dapat memahami dan
menerapkan dalam kehidupan sehari-hari sebagai karakter yaag dimilikinya.
Pendidikan Kewarganegaraan merupakan pembelajaran yang mendasari bagi warga negaranya
untuk memiliki karakter bangsa yang baik dan berbudi luhur. Namun begitu, untuk dapat
membentuk karakter bangsa yang baik tersebut bukan hanya tanggung jawab lembaga
pendidikan semata, tetapi orang tua, keluarga dan lingkungan sekitar pun memiliki peran penting
dalam pembangunan karakter. Untuk itu, lembaga pendidikan, orang tua dan juga lingkungan
sekitar harus bekerja sama dalam pembentukan karakter bangsa. Jika salah satunya tidak dapat
mendukung pembentukan karakter, maka jangan menyalahkan kepada salah satu pihak saja
apabila pembentukan karakter yang dibangun justru tidak membuahkan hasil yang maksimal,
karena pembentukan karakter bangsa tidak hanya tanggung jawab salah satu pihak saja.
Eksistensi Pendidikan Kewarganegaraan dalam proses pembelajaran mahasiswa di Perguruan
Tinggi sangat erat kaitannya terhadap pembentukan karakter kewarganegaraan yang ditanamkan
dalam mahasiswa melalui pendekatan berbasis nilai tidak hanya pengenalan nilai-nilai yang
dilakukan, melainkan menginternalisasi pula nilai tersebut kepada mahasiswa guna menuju
terwujudnya atribut masyarakat madani yang bercirikan berketuhanan yang maha esa,
berperikemanusiaan yang adil dan beradab, bersatu dalam Negara Kesatuan Republik Indonesia,
demokratis-konstitusional, berkeadilan sosial bagi seluruh rakyat indonesia, berbhinneka tunggal
ika, menjunjung tinggi hak dan kewajiban azasi manusia dan mencintai perdamaian dunia.

Anda mungkin juga menyukai