Anda di halaman 1dari 9

Peran Pendidikan Kewarganegaraan dalam

Membentuk Karakter Bangsa yang Berkeadaban


dan Beretika
Rizky Fauzan Ritonga 200402105, Universitas Sumatera Utara
Jl. Dr. T. Mansur No.9, Padang Bulan, Medan, Indonesia
Rizkky_fauzan_ritonga@students.usu.ac.id

Abstrak— Pendidikan kewarganegaraan integrated properly and continuously in the education


memiliki peran penting dalam membentuk karakter curriculum to help shape the character of a civilized and
bangsa yang berkeadaban dan beretika. Karakter ethical nation. It is hoped that with good citizenship
bangsa yang baik adalah karakter yang mampu education, the younger generation can become agents of
menerapkan nilai-nilai kewarganegaraan dalam change who are responsible and play an active role in the
kehidupan sehari-hari, seperti cinta tanah air, country's development.
menghargai perbedaan, dan berpartisipasi aktif dalam
pembangunan negara. Pendidikan kewarganegaraan Keywords: Citizenship Education, National Character
dapat membantu membangun kesadaran
kewarganegaraan pada siswa dan meningkatkan
pemahaman mereka tentang nilai-nilai PENDAHULUAN
kewarganegaraan. Pendidikan kewarganegaraan juga Pendidikan Kewarganegaraan memiliki peran yang
dapat memperkuat identitas nasional dan membantu sangat penting dalam membentuk karakter bangsa yang
siswa mengembangkan rasa bangga terhadap berkeadaban dan beretika. Sebagai sebuah disiplin ilmu,
negaranya. Dalam konteks globalisasi dan kemajuan pendidikan kewarganegaraan tidak hanya mempelajari
teknologi, pendidikan kewarganegaraan juga harus tentang hak dan kewajiban sebagai warga negara, tetapi juga
dapat menghadapi tantangan-tantangan baru yang membahas tentang nilai-nilai yang harus dimiliki oleh setiap
dihadapi oleh bangsa. Sebagai contoh, siswa harus individu sebagai bagian dari masyarakat yang demokratis
memahami peran dan pentingnya menjaga keamanan dan beradab. Melalui pendidikan kewarganegaraan, individu
siber dan informasi dalam konteks kemajuan teknologi. dapat belajar tentang bagaimana menjalin hubungan yang
Dengan demikian, pendidikan kewarganegaraan harus baik dengan sesama warga negara, menghargai perbedaan,
diintegrasikan secara baik dan terus-menerus dalam dan memahami pentingnya toleransi dalam kehidupan
kurikulum pendidikan untuk membantu membentuk bermasyarakat. Selain itu, pendidikan kewarganegaraan juga
karakter bangsa yang berkeadaban dan beretika. membantu individu untuk memahami hak dan kewajiban
Diharapkan dengan adanya pendidikan yang dimilikinya sebagai warga negara, sehingga mereka
kewarganegaraan yang baik, generasi muda dapat dapat terlibat aktif dalam kegiatan-kegiatan yang
menjadi agen perubahan yang bertanggung jawab dan membangun dan memajukan bangsa.
berperan aktif dalam pembangunan negara.
Dalam konteks yang lebih luas, pendidikan
Kata Kunci : Pendidikan Kewarganegaraan, Karakter kewarganegaraan juga memiliki peran penting dalam
Bangsa memperkuat persatuan dan kesatuan bangsa. Dengan
Abstract— Abstract— Citizenship education mempelajari sejarah dan budaya bangsanya sendiri, individu
has an important role in shaping the character of a dapat memahami dan menghargai keberagaman yang ada di
civilized and ethical nation. A good national character is dalam masyarakat. Hal ini juga dapat mendorong individu
a character that is able to apply civic values in everyday untuk berpartisipasi aktif dalam memajukan bangsanya
life, such as loving the motherland, respecting sendiri, sehingga dapat tercipta suatu masyarakat yang
differences, and actively participating in the country's harmonis, maju, dan berkeadaban. Namun, tantangan yang
development. Civic education can help build civic dihadapi dalam pendidikan kewarganegaraan tidaklah
awareness in students and increase their understanding sedikit. Dalam era globalisasi yang semakin cepat dan
of civic values. Citizenship education can also kompleks, individu dituntut untuk memiliki pemahaman
strengthen national identity and help students develop a yang lebih luas dan mendalam tentang berbagai isu global
sense of pride in their country. In the context of yang sedang berkembang. Oleh karena itu, peran pendidikan
globalization and technological advances, citizenship kewarganegaraan menjadi semakin penting dalam
education must also be able to face the new challenges membentuk karakter bangsa yang berkeadaban dan beretika.
faced by the nation. For example, students must
understand the role and importance of maintaining Dalam pandangan yang lebih holistik, pendidikan
cyber and information security in the context of kewarganegaraan merupakan fondasi dari pembentukan
technological advances. Thus, civics education must be karakter bangsa yang baik dan beretika. Karena itu,

1
pengembangan pendidikan kewarganegaraan yang efektif menjadi isi dari setiap kurikulum Jenis, jalur, dan jenjang
dan berkualitas harus menjadi prioritas utama dalam pendidikan harus dicantumkan Pendidikan Pancasila,
pembangunan pendidikan di Indonesia, sehingga dapat Pendidikan Agama dan Kewarganegaraan (UU Republik
tercipta generasi muda yang memiliki karakter bangsa yang Indonesia nomor 20 tahun 2003 Sistem Pendidikan
kuat dan beradab. Nasional, 2003).

Pendidikan kewarganegaraan juga dapat membentuk Civico mencari partisipasi penuh Alasan dan
karakter bangsa yang berkeadaban dan beretika melalui tanggung jawab dalam kehidupan politik warga negara yang
pengenalan nilai-nilai moral dan etika yang baik. menganut nilai-nilai dan Prinsip dasar demokrasi
Pendidikan kewarganegaraan mengajarkan tentang konstitusional Indonesia (Wahab & Sapriya, 2011).
pentingnya menjunjung tinggi kejujuran, kesederhanaan, partisipasi warga negara yang efisien dan bertanggung jawab
kerja keras, dan tanggung jawab sebagai warga negara. Jawabannya membutuhkan penguasaan pengetahuan tertentu
Dalam hal ini, pendidikan kewarganegaraan berperan juga pengetahuan dan keterampilan intelektual keterampilan
sebagai penggerak moral yang mengajarkan nilai-nilai etika untuk berpartisipasi. partisipasi efisien dan bertanggung
yang baik kepada generasi muda. jawab akan lebih dikembangkan pengaturan atau karakter
tertentu meningkatkan kemampuan individu dan dalam
PEMBAHASAN proses dan dukungan politik juga berfungsinya sistem politik
yang sehat perbaikan masyarakat. Sejalan dengan tujuan
Pendidikan Kewarganegaraan PKn, menurut Sapriya Adapun tujuan umum setelah PKn
kewarganegaraan Pendidikan politik berasal dari Somantri, adalah untuk mendidik warga dengan cara ini
kata pendidikan politik dan diterjemahkan oleh beberapa jadilah warga negara yang baik yang bisa digambarkan
ahli Indonesia menjadi warga negara dan pendidikan sebagai "warga negara yang patriotik, toleran, setia kepada
kewarganegaraan. sebuah ekspresi Pendidikan rakyat dan negara, Pancasila yang Religius, Demokratis, dan
kewarganegaraan diwakili oleh Azyumardi Azra dan Tim Sejati” (Somantri, 2001).
ICCE (Pusat Pendidikan Kewarganegaraan Indonesia).
pendidikan), selama istilah pendidikan Kewarganegaraan Melalui pendidikan kewarganegaraan, peserta didik
diwakili oleh Zamroni, Muhammad Numan Soemantri, memahami hak dan kewajibannya sebagai warga negara
Udin. S Winataputra dan tim CICED (Cent untuk serta mengembangkan sikap peduli, bertanggung jawab yang
kewarganegaraan Indonesia) (Winataputra, 2012) Branson menghargai perbedaan dalam kehidupan bermasyarakat.
(1999) membangkitkan kewarganegaraan ini Pendidikan Salah satu tugas terpenting pendidikan politik adalah
harus menjadi perhatian besar. Tidak ada tugas yang lebih memajukan karakter bangsa secara jujur dan bertanggung
penting perkembangan warga negara pengetahuan, jawab. Siswa diajarkan pentingnya tanggung jawab sosial
keterampilan dan karakter dengan tingkat komitmen yang dalam kehidupan masyarakat seperti perlindungan
tepat dengan nilai-nilai prinsip dasar dan Demokrasi. Inilah lingkungan, penghormatan terhadap hak asasi manusia dan
yang dikemukakan Soemantri (2001). partisipasi dalam kegiatan masyarakat. Hal ini dapat
membentuk karakter bangsa yang bertanggung jawab dan
Kewarganegaraan adalah program pendidikan Inti peduli terhadap lingkungan. Selain itu, pendidikan
dari demokrasi politik yang diperluas dengan sumber data kewarganegaraan juga dapat membantu membentuk karakter
lainnya, dampak positif dari pendidikan Sekolah, bangsa yang beradab dan beretika dengan menanamkan
masyarakat dan orang tua yang semuanya bertujuan untuk nilai-nilai moral dan etika yang baik. Dalam hal ini,
mendidik siswa berpikir dan bersikap kritis dan analitis pendidikan kewarganegaraan berperan sebagai penyemangat
bertindak secara demokratis saat Anda mempersiapkan diri moral, menanamkan nilai-nilai etika yang baik kepada
Kehidupan demokrasi berlandaskan Pancasila dan UUD generasi muda.
1945. Setelah itu Azis Wahab, PKn adalah lingkungan
pendidikan yang pelajar Indonesia sadar, cerdas dan Siswa diajarkan pentingnya menghargai kejujuran,
bertanggung jawab. Karena itu, Program kewarganegaraan kesederhanaan, kerja keras dan tanggung jawab sebagai
mengandung konsep-konsep umum administrasi negara, warga negara. Pendidikan kewarganegaraan juga dapat
politik dan hukum negara dll teori umum lain yang sesuai memperkuat nasionalisme di kalangan generasi muda.
dengan tujuan (Cholisin, 2013). Melalui pendidikan kewarganegaraan, siswa dapat belajar
tentang sejarah, budaya, dan tradisi negara yang menjadi ciri
Pada dasarnya PKn mempersiapkan diri generasi khas negara Indonesia. Dengan memahami sejarah bangsa
muda dengan bekal yang cukup dalam kehidupan sosial dan menghargai budaya, siswa menjadi lebih cinta tanah air
yang diperlukan. berpikir kritis, tanggung jawab, mereka dan memiliki rasa nasionalisme yang kuat. Dalam konteks
memiliki sikap dan tindakan yang demokratis menjadi alat globalisasi dan perkembangan teknologi yang semakin pesat,
pendukung dalam pembentukan karakter populer. Menurut pendidikan kewarganegaraan harus mampu mengembangkan
Depdiknas (2006), pendidikan politik adalah mata Pelajaran peserta didik juga dalam hal literasi digital dan media. Siswa
difokuskan pada pendidikan warga negara yang paham dan harus diajari bagaimana menggunakan media sosial dan
mampu menjalankan hak dan kewajibannya menjadi warga teknologi digital dengan bijak dan bagaimana membedakan
negara Indonesia yang cerdas, kompeten, berwibawa secara informasi yang benar dan salah. Pendidikan
alami Pancasila dan Undang-Undang Dasar Negara kewarganegaraan juga harus diintegrasikan ke dalam mata
Republik Indonesia Tahun 1945 Oleh karena itu, PKn pelajaran lain dalam kurikulum.
termasuk dalam sistem hukum pendidikan nasional yang

2
Hal ini bertujuan untuk membantu siswa memahami
pentingnya kewarganegaraan dalam kehidupan sehari-hari Berdasarkan Dirjen Dikti No. 267/Dikti/2000, Tujuan
dan bagaimana nilai-nilai kewarganegaraan dapat Pendidikan Kewarganegaraan meliputi:
dipraktikkan dalam kehidupan mereka sendiri. Untuk a) Universal
membentuk karakter bangsa yang beradab dan beretika, Memberikan pengetahuan dan keterampilan
guru sebagai fasilitator pembelajaran harus mampu dasar Siswa juga tentang hubungan antara warga
menawarkan pendekatan pengajaran nilai-nilai negara dan negara PPBN agar mereka menjadi
kewarganegaraan yang tepat dan inovatif. Selain itu, guru warga negara yang dipercaya oleh bangsa dan
hendaknya mendorong siswa untuk lebih aktif dan kreatif negara. untuk mengembangkan pandangan
dalam mengembangkan sikap dan nilai warga negara. siswa tentang pentingnya pendidikan pertahanan
ditetapkan sebagai salah satu kewajiban sipil
Tujuan Pendidikan Kewarganegaraan berdasarkan Pasal 30 UUD 1945. Kedua mata
kuliah ini bersifat wajib Kursus yang dimulai
Pendidikan kewarganegaraan yang akrab penting, pada tahun 2000 disebut kursus Pengembangan
karena pendidikan politik adalah satu hal landasan yang Diri atau MKPK.
membawa individu untuk mengetahui nilai, peran, sistem, b) tujuan khusus
aturan dan segala sesuatu dalam masyarakat dan 1) Agar peserta didik memahami dan
kenegaraan Artinya pendidikan politik Generasi muda melaksanakan hak dan kewajiban santun, jujur
dapat berbudi luhur, bertanggung jawab, bermoral dan dan demokratis serta ikhlas sebagai warga
menjadi warga negara yang baik. negara yang terdidik dan bertanggung jawab.
2) Siswa menguasai dan memahami beberapa
Tujuan utama pendidikan kewarganegaraan adalah masalah pokok dalam kehidupan bermasyarakat,
untuk tumbuh Visi dan kesadaran negara cinta tanah air, berbangsa dan bernegara serta dapat Atasi
sikap dan perilaku berlandaskan kebudayaan nasional, dengan berpikir kritis dan bertanggung jawab
berwawasan nusantara, dan ketahanan nasional pada Berlandaskan Pancasila, Wawasan Nusantara
keturunan calon bangsa yang sedang menuntut ilmu dan dan Ketahanan Nasional.
berkuasa Sains dan teknologi, bahasa dan seni. untuk 3) agar peserta didik memiliki sikap dan
menciptakan warga negara sadar bela negara berdasarkan perilaku yang sesuai dengan nilai-nilai
pemahaman dan kepekaan terhadap politik kebangsaan perjuangan, cinta tanah air, siap berkorban diri
mengembangkan jati diri bangsa dan moralitas dalam untuk negara dan sebuah negara
kehidupan berbangsa. Di samping Hal ini juga bertujuan
untuk meningkatkan kualitas manusia Indonesia yang Pemtingnya Pendidikan Kewarganegaraan
berbudi luhur berakhlak mulia, berkepribadian, mandiri, Pendidikan Indonesia diharapkan dapat
maju, tangguh, profesional, bertanggung jawab dan efisien mempersiapkan peserta didik untuk masa depan Warga
serta sehat jasmani dan rohani. Negara yang teguh dan senantiasa berkomitmen untuk
mempertahankan Negara Kesatuan Republik Indonesia. Inti
Fungsi pelatihan Kewarganegaraan adalah alat untuk Negara Kesatuan Republik Indonesia adalah negara modern.
pendidikan kewarganegaraan pribadi yang cerdas, cakap Negara bangsa modern adalah negara yang pembentukannya
dan setia kepada bangsa dan negara Refleksi diri bangsa dilandasi oleh semangat nasionalisme atau nasionalisme
Indonesia sebagai cara berpikir dan bertindak Sesuai yaitu tekad bangsa untuk membangun masa depan bersama
dengan amanat Pancasila dan UUD (1945) (Depdiknas, di antara bangsa demikian pula meskipun warga negara-
2001: 1). negara tersebut berbeda agama, ras, suku atau kelompok
yang berbeda kelas (Sekretaris Negara Republik Indonesia,
Hakikat pendidikan kewarganegaraan adalah usaha 1998). Komitmen yang kuat dan konsisten terhadap prinsip
sadar dan terencana untuk mengajarkan warga negara dan semangat nasionalisme Berlandaskan Pancasila dalam
kehidupan bangsa dengan tumbuh dewasa identitas nasional Kehidupan Bermasyarakat, Berbangsa dan Bernegara dan
dan moralitas sebagai dasar untuk pelaksanaan hak dan Undang-Undang Dasar Negara Indonesia harus terus
kewajiban Bela negara untuk kelangsungan hidup dan menerus dikeluarkan memberikan pemahaman yang
kehormatan bangsa dan negara. mendalam tentang negara kesatuan republik indonesia.
Secara historis, negara Indonesia diciptakan sebagai negara
Standarisasi pendidikan kewarganegaraan republik kesatuan Indonesia. Negara Kesatuan Republik
merupakan pengembangan: Indonesia adalah negara yang berdaulat Orang-orang
a) Aset dalam negeri berdasarkan kepercayaan pada satu Tuhan Yang Maha Esa,
b) Kesadaran berbangsa dan bernegara hanya manusia dan persatuan Indonesia yang beradab dan
c) Keyakinan terhadap Pancasila sebagai ideologi demokrasi yang dipimpin oleh kebijaksanaan dalam refleksi
negara dan pemahaman, yang mewakili kebijaksanaan keadilan
d) Nilai Demokrasi, Hak Asasi Manusia dan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia. (Pembukaan Undang-
Lingkungan Hidup Undang Dasar Negara Republik Indonesia Indonesia 1945).
e) Rela berkorban untuk masyarakat, bangsa dan Terkait dengan pembangunan bangsa dan karakter (Nation
negara dan and Character bangunan) pendidikan kewarganegaraan
f) Keterampilan Seni Bela Diri merupakan tugas dan peran yang berbeda sangat penting
Pendidikan politik adalah pendidikan Karakter

3
dikembangkan secara sistematis dan metodis, yang tidak 2. Jujur, berbasis perilaku berusaha menjadikan
mungkin terpisah dari kebijakan pembangunan nasional, dirinya manusia yang selalu bisa kamu percayai
pembangunan bangsa dll melakukan Kata-kata, perbuatan dan karya.
3. Toleransi, sikap dan tindakan menghormati
Karakter perbedaan agama, suku, Suku bangsa, pendapat,
Karakter adalah budi pekerti, tabiat, akhlak atau sikap dan tindakan orang lain yang berbeda
Kepribadian yang dibentuk oleh hasil Internalisasi berbagai dengannya.
kebajikan. diyakini dan digunakan sebagai dasar cara 4. Disiplin, tunjukkan tindakan perilaku teratur dan
melihat, berpikir, bertindak dan bertindak. Kebajikan terdiri kepatuhan kepada orang lain Syarat dan Ketentuan.
dari beberapa nilai, moral dan Standar seperti jujur, berani, 5. Bekerja, aktivitas menunjukkan perilaku teratur dan
mampu percaya dan menghormati orang lain. Interaksi satu kepatuhan kepada orang lain Syarat dan Ketentuan.
orang dengan orang lain untuk membudayakan watak dan 6. Jadilah kreatif, pikirkan dan lakukan sesuatu
karakter masyarakat Bangsa (Rahmatiani, 2017) menghasilkan jalur atau hasil baru dari sesuatu
yang sudah Anda miliki.
Wynne (Zuchdi, 2015) mengatakan demikian ada dua sifat. 7. Mandiri, sikap dan perilaku yang tidak mudah
Pertama, Karakter menunjukkan seperti apa seseorang itu mempercayai orang lain untuk menyelesaikan
perilaku Ketika seseorang berperilaku tidak jujur, kejam tugas.
atau serakah, orang-orang tertentu itu menunjukkan 8. Demokratis, cara berpikir, perilaku dan tindakan
perilaku buruk karakter buruk Di sisi lain, jika seseorang yang menghargai kesetaraan dan Tanggung jawab
Jujur, tentu saja Anda ingin membantu orang itu terhadap diri sendiri dan orang lain.
mewujudkan karakter yang mulia. Kedua, Istilah karakter 9. Rasa ingin tahu, sikap dan tindakan selalu berusaha
sangat erat kaitannya "Kepribadian". Orang baru dapat untuk belajar lebih banyak kedalaman dan keluasan
disebut sebagai "orang". karakter” jika perilakunya sesuai sesuatu dipelajari, dilihat dan didengar.
dengan aturan moralitas (Zuchdi, 2015). 10. Semangat kebangsaan, cara berpikir, mengambil
tindakan dan memahami mewujudkan kepentingan
Demikian Lickona (Lickona, 2013) menyebutkan rakyat dan Sebuah negara tentang kepentingan
pendidikan karakter yang baik harus mengandung pribadi dan kelompok
dikecualikan "merasa baik" tetapi juga "ingin". baik" atau 11. Cinta tanah air, cara berpikir, bertindak, dan
"cinta yang baik" dan "lakukan". Bagus". Suyanto (2011) pemahaman, mengutamakan kepentingan bangsa
berpendapat bahwa karakter itu adalah cara berpikir dan dan negara sendiri dan anggota kelompok.
berperilaku karakteristik setiap individu untuk hidup dan 12. Untuk menghargai prestasi, sikap dan tindakan
bekerja sama, baik dalam lingkungan keluarga, masyarakat, yang memaksanya untuk melakukannya untuk
bangsa dan negara. Di barisan Dengan Suyanto kata menghasilkan sesuatu yang bermanfaat masyarakat
Hasanah (2012). bahwa karakter suatu bangsa dibangun di dan juga diakui menghargai keberhasilan orang
atas nilai-nilai Etika inti (ethical core values) yang lain.
diturunkan nilai-nilai agama, falsafah negara dan budaya. 13. Ramah/komunikatif, sikap dan tindakan yang
membuatnya melakukannya untuk menghasilkan
Nilai yang keluar dari kebudayaan suatu bangsa sesuatu yang bermanfaat masyarakat dan juga
sangatlah besar beragam dan dengan nilai-nilai luhur diakui menghargai keberhasilan orang lain.
bangsa yang bisa membuat bangsa ini memiliki modal 14. Cinta damai, sikap dan tindakan yang santun
sosial yang kuat Membangun Peradaban Unggul. dipaksa untuk diproduksi sesuatu yang bermanfaat
hubungannya dengan alam secara umum itu bisa dikatakan bagi masyarakat dan mengakui dan menghormati
sebagai model pemikiran dan model perilaku khas setiap keberhasilan orang lain.
individu, dalam kehidupan sosial dan dalam lingkungan 15. Suka membaca, jadi sarankan Saatnya membaca
keluarga, masyarakat, bangsa dan negara. nilai karakter berbagai literatur yang baik untuknya.
merupakan salah satu aspek yang harus diwujudkan pada 16. Jaga lingkungan, sikap dan tindakan selalu
setiap orang dan dilakukan untuk semua aktivitas manusia berusaha mencegah merusak lingkungan alam
termasuk dalam model Kehidupan. Memperkokoh revolusi untuk lingkungan dan pengembangan sumber daya
karakter bangsa melalui pendidikan kewarganegaraan yang untuk memperbaiki kerusakan alam terjadi.
menanamkan budi pekerti, mendukung pembangunan 17. Kepedulian sosial, sikap dan tindakan yang selalu
generasi berkarakter pemuda sebagai bagian dari revolusi ingin membantu orang masyarakat lain yang
spiritual, dengan kata lain dimasukkan sebagai pedoman membutuhkan.
program memperkuat pembangunan karakter yang akan 18. Tanggung Jawab, Sikap dan Perilaku seseorang
paradigma pembangunan nasional. Kurikulum Penelitian untuk melakukan pekerjaan dan kewajibannya yang
dan Pengembangan Pendidikan Masyarakat adalah 18 nilai seharusnya lakukan sendiri masyarakat, lingkungan
setiap jam Karakter bangsa dalam pendidikan karakter, (alam, sosial, dll.) Kebudayaan), Negara dan Tuhan
yaitu: Yang Maha Esa Satu.

1. Sikap dan Perilaku Religius Taat dalam Pendidikan Multikultural


pelaksanaan ajaran agama patuh, paksaan permisif Haviland mengatakan multikultural dapat diartikan
menyembah agama lain dan hidup rukun dengan sebagai banyak budaya dan Agama Pelestarian pluralisme
pemeluk agama lain. tercapai Kehidupan yang baik dan kreatif Perdamaian

4
Pluralisme budaya adalah interaksi sosial dan politik antara Kepribadian dan cita-cita bangsa Indonesia. Pancasila adalah
orang yang berbeda Gaya Hidup dan Pemikiran a hadirin sublimasi nilai budaya yang mencakup masyarakat
Idealnya pluralisme budaya Multikulturalisme berarti Indonesia yang berbeda suku, ras, bahasa, Agama, pulau,
penolakan kefanatikan, prasangka, rasisme, kesukuan, dan menjadi bangsa. Nilai-Nilai yang Diwujudkan atau Peneliti
penerimaan keragaman yang inklusif yang ada (Haviland, Siapa mampu menjawab soal ujian, otak cerdas tapi mental
1988). Saling menerima, menghargai nilai, kepercayaan, dan moral lemah. Ini karena banyak ahli di bidang moralitas
budaya, cara pandang yang berbeda Yang berbeda tidak dan agama mengajar setiap hari Persahabatan, tetapi
muncul secara otomatis. Selain itu, karena seseorang perilakunya tidak sesuai dengan ilmu yang akan diajarkan
memiliki Kecenderungan untuk mengharapkannya pada
orang lain seperti dirinya (Ruslan Ibrahim, 2008). Sikap Sejak kecil, anak-anak diajarkan untuk berpegang
umum menerima dan menghargai berkembang pesat jika teguh pada kejujuran, keberanian, kerja keras, kebersihan
Anda berlatih, berlatih, berkultivasi seperti ini dan kejahatan menyontek. Tapi nilai-nilai bagus ini
dihayati/dihayati dan dijalankan generasi muda berikutnya. diajarkan dan diujikan di atas kertas dan dihafalkan sebagai
melalui pendidikan dan budaya, sikap hormat Perbedaan materi Anda hanya perlu mempelajarinya. Pendidikan
dirancang dengan baik, generasi Kaum muda diberi tahu karakter bukan hafalan hanya materi ujian, tapi butuh
dan disadarkan akan pentingnya mereka menghargai orang pembiasaan. cara untuk melakukan baik, jujur, sopan, malu
lain dan budaya lain juga dalam kehidupan sehari-hari menipu, malu malas, malu membiarkan lingkungan menjadi
sehingga ketika mereka dewasa mereka sudah memilikinya kotor. Karakter tidak diciptakan dalam sekejap mata, itu
sikap dan perilaku tersebut. Faye (1998) dalam dunia harus dilatih serius dan relatif untuk mencapai bentuk dan
multikultural itu seharusnya menunjukkan adanya kekuatan yang ideal (Husaini, 2010; Shobahiya & Suseno,
perbedaan antara yang lain dan keberadaan interaksi sosial 2013). Namun, unit pelatihan dapat menetapkan prioritas
di antara mereka karena fokus multicultural. pengembangannya untuk melanjutkan premis yang
dikembangkan. Nilai-nilai tersebut dapat digunakan untuk
mulai mengimplementasikan nilai-nilai merek yang akan
Keberhasilan Negara Berdasarkan Karaketer dikembangkan penting, sederhana dan mudah
Bangsanya diimplementasikan, seperti: bersih, rapi, nyaman, Disiplin,
Keberhasilan suatu bangsa dalam mencapai santun dan santun . Oleh karena itu pelatihan karakter
tujuannya sangat ditentukan kualitas sumber daya manusia. Tujuannya untuk mengembangkan nilai-nilai yang
Bahkan bisa dikatakan: “Bangsa yang hebat dapat dilihat membentuk karakter bangsa yaitu Pancasila ini termasuk:
dari kualitas/karakter bangsa (pribadi) itu sendiri. sumber a)mengembangkan kemungkinan siswa untuk
daya konstruksi untuk memperbaiki, membangun, mengatur menjadi orang yang hangat baik, pemikiran dan
dan mengatur sesuatu. alam adalah Watak, budi pekerti, perilaku yang baik,
ciri-ciri kejiwaan, tata krama atau kebiasaan yang menjadi b)membangun bangsa yang berkarakter baik
ciri khas seseorang dari orang lain. Jadi pembentukan Pancasila,
karakter adalah suatu proses atau usaha dilakukan untuk c) mengembangkan kemampuan warga negara untuk
membangun, memperbaiki dan/atau membentuk tabiat, berdikari, bangga terhadap bangsa dan negaranya
watak, hakikat Psikologi, akhlak, manusia, sehingga serta mencintai kemanusiaan.
menunjukkan akhlak dan perilaku yang baik keduanya
didasarkan pada skor Pancasila
Konsep Pendidikan Karakter
Nilai-nilai pancasila sebagai falsafah hidup bangsa Bertanya penting dalam pengembangan karakter
harus dijalankan untuk membangkitkan karakter bangsa Nilai moral apa yang ingin Anda sampaikan? Pertanyaan
yang membusuk. Pancasila adalah refleksi kritis dan semacam itu memunculkan diskusi di bidang etika normatif,
rasional sebagai landasan realitas budaya bangsa dan negara yaitu H. apa prinsip dan standar moral itu digunakan sebagai
Tujuannya adalah untuk memahami dan memahami poin- acuan dan dasar penilaian tanggung jawab yang tepat dan
poin utama secara menyeluruh menyeluruh Pancasila penilaian moral. Sebelum memasuki ranah etika normatif,
sebagai ideologi atau dalam arti ideologi negara atau Pertanyaan ini juga terkait dengan diskusi tentang topik
Ideologi nasional masih ada. Namun, seiring dengan salah tersebut Apakah kebenaran moral mutlak atau relatif? Ada
tafsir Pancasila itu digunakan untuk memperkuat dua kubu berbeda pendapat mengenai hal ini.
otoritarianisme negara. Salah satu atribut kekuasaan
Otoritarianisme selalu tentang ideologi sebagai hal yang Kamp mengklaim bahwa kebenaran moral itu relatif
paling penting berhubungan erat dengan stabilitas atau (relativisme moral), oleh karena itu akhlak baik dan buruk
kohesi sosial. Tapi anggapan itu masalah menyatukan tergantung pada individu untuk mendefinisikan Prinsip
ideologi-ideologi penting untuk menciptakan stabilitas dan moral yang baik diturunkan dari teori ini tidak adanya
memperkuat koherensi Masyarakat menipu agama, budaya atau ide-ide sosial-politik tidak bawaan,
alami atau abadi, tetapi sesuatu yang ada dibangun oleh
Namun, sejarah telah menunjukkan bahwa nilai lingkungan sosial. Karena kehidupan sosial Jika masyarakat
material Pancasila merupakan sumber kekuatan dalam itu beragam, maka tingkat moralitasnya juga beragam,
perjuangan bangsa Indonesia. Nilai-nilai Pancasila sehingga tidak ada nilai kebenaran mutlak. Jadi
merupakan mata rantai penghubung dan penggerak dalam pertanyaannya muncul Siapa Nilai?; Moralitas setelah siapa?
upaya mendukung dan melestarikannya memperjuangkan (Megawagi, 2004: 98).
kemerdekaan sehingga menjadi bukti milik Pancasila

5
Kubu kedua percaya akan adanya kemutlakan moral pembukaan UUD 1945 dalam pasal-pasal UUD
memainkan peran yang semakin penting dalam 1945. Artinya, nilai-nilai yang terkandung dalam
pengembangan karakter. Benteng ini disebut kelompok pancasila menjadi nilai-nilai yang mengatur politik,
konservatif yang percaya bahwa standar adalah moral hukum, ekonomi, sosial, budaya dan seni. Tujuan
standar yang berlaku umum bersifat mutlak dan universal. pendidikan budaya dan karakter bangsa
benteng ini percaya bahwa moralitas universal berasal dari Mempersiapkan siswa untuk menjadi warga negara
agama-agama yang ada prinsip aturan emas. (Megawagi, yang lebih baik baik, yaitu warga negara yang
2004: 99). Dalam Sejarah Pendidikan Karakter di Amerika memiliki kemampuan, kemauan dan menerapkan
Serikat diduga bahwa gagasan relativisme moral sangat nilai-nilai pancasila dalam kehidupannya Warga.
berpengaruh dalam proses pendidikan tahun 1960-an dan (c), budaya: sebenarnya tidak Ada orang yang
1970-an berkat keberhasilan kegiatan lobi kelompok kiri hidup dalam masyarakat yang tidak berdasar nilai-
Mereka didasarkan pada sudut pandang logis Positivisme, nilai budaya yang diakui oleh masyarakat. Nilai-
yang menurutnya tidak ada kebenaran moral, tidak ada nilai budaya ini digunakan sebagai dasar untuk
keadilan objektif dan salah) dan relativisme moral (semua memberi makna pada konsep dan Pentingnya
nilai adalah relatif). komunikasi antar anggota masyarakat. status
budaya yang sangat penting dalam kehidupan
Dengan Premis dasarnya adalah bahwa proses masyarakat Budaya adalah sumber nilai dalam
pendidikan karakter lebih beragam Menggunakan metode pendidikan budaya dan karakter populer. (d), tujuan
pengumpulan nilai yang menentukan anak Kebebasan pendidikan Nasional: Menyukai Membentuk
pilihan moral selama itu dibenarkan. Pengaruh kuat kualitas yang harus dimiliki setiap warga negara
relativisme moral dan pendekatan nilai penjelasan ini oleh Indonesia, dikembangkan oleh berbagai satuan
William Kilpatrick (Ratna Megawangi, 2004: 98) Itu pendidikan pada level dan jalur yang berbeda.
dianggap sebagai alasan utama kemerosotan moral kaum Tujuan pendidikan nasional mengandung nilai-nilai
muda Amerika pada 1990-an. Hal ini tercermin dari yang berbeda kemanusiaan yang harus dimiliki
pertumbuhannya perilaku seksual serampangan yang warga negara Indonesia. Dari Pasal 3 UU
menggabungkan alkohol, obat-obatan dan intimidasi Sisdiknas, “Tugas Pendidikan Nasional
Agama Standar moral anak muda Amerika memudar karena mengembangkan keterampilan serta karakter
anak belum mengenal akhlak yang baik dan akhlak yang mencerdaskan peradaban bangsa yang berharga
baik sangat buruk Fenomena ini kemudian diramalkan sejak Kehidupan berbangsa, berusaha mengembangkan
tahun 1990-an Namun, gerakan pendidikan karakter potensi peserta untuk mendidik mereka percaya dan
kembali marak dengan ide-ide baru. Thomas Lickona takut akan Tuhan Tuhan Yang Maha Esa, mulia,
bermain" kembalinya pendidikan karakter” Journal of bijaksana, mengetahui, mampu, warga negara yang
Education Leadership Vol 51 N 3 halaman 6-11, November kreatif, mandiri dan juga demokratis bertanggung
1993. jawab Itulah tujuan pendidikan nasional merupakan
Masyarakat dan orang dewasa memahami bahwa sumber yang paling efektif untuk pengembangan
anak-anak membutuhkan bimbingan moral dan tidak pendidikan budaya dan karakter bangsa. (Bukur,
mendapatkannya kebebasan pilihan moral. Orang tua dan Kemendikbud 2010: 7).
guru bertanggung jawab menetapkan nilai-nilai yang baik 3. Berdasarkan empat sumber nilai karakter dan
dan membantu membentuk karakter mereka berdasarkan budaya mengidentifikasi beberapa karakter sebagai
nilai-nilai yang baik . Oleh karena itu pendidikan karakter kebajikan yaitu: religius, jujur, toleran, disiplin,
menjadi pedoman (direktif) bukannya kebebasan memilih pekerja keras, mandiri, kreatif, demokratis, rasa
(non-direktif) ia memiliki hak untuk menentukan nilai apa ingin tahu, semangat kebangsaan, cinta kasih
yang seharusnya. Rumah, prestasi berharga, ramah/komunikatif, cinta
perdamaian, membaca, perlindungan lingkungan,
Beberapa hal penting yang dapat dikumpulkan dari kesejahteraan sosial, Beban.
buku tersebut itu adalah: 4. Pendidikan karakter dengan nilai-nilai luhur
1. Pendidikan karakter merupakan bagian penting dipraktikkan melalui proses pembudayaan dan
dari sistem Pendidikan nasional yang pemberdayaan, yaitu Habituasi dan intervensi
dikembangkan dalam diri peserta didik sangat erat sama-sama dilakukan di lingkungan unit
kaitannya dengan budi pekerti, yaitu iman dan pendidikan, keluarga dan masyarakat.
taqwa Tuhan Yang Maha Esa yang berakhlak 5. Kegiatan pembentukan karakter adalah: (a),
mulia, kreatif, mandiri dan menjadi warga negara pengembangan: mengembangkan kesempatan siswa
negara yang demokratis dan bertanggung jawab. untuk menjadi pribadi berperilaku baik; Ini untuk
2. Sumber nilai-nilai pembentukan karakter, yaitu: siswa yang sudah memiliki pengaturan dan perilaku
(agama: hadirin Indonesia adalah masyarakat yang yang mencerminkan budaya dan karakter bangsa;
religius. Nilai Pedagogis Kebudayaan dan karakter (b), Memperbaiki: Memperkokoh kemajuan
bangsa harus berlandaskan pada nilai dan aturan pendidikan nasional bertanggung jawab untuk
yang bersumber dari agama. (b), Pancasila: negara mengembangkan potensi siswa mana yang lebih
kesatuan Negara Kesatuan Republik Indonesia berharga; dan (c), menyaring: filter budaya bangsa
menganut asas kehidupan Nasionalisme dan sendiri dan budaya bangsa lain yang tidak sesuai
Kenegaraan disebut Pancasila. Pancasila dengan nilai-nilai budaya yang berharga dan
dituangkan dan dikembangkan lebih lanjut dalam karakter bangsa. (Buskur, Kemendikbud 2010: 7).

6
6. Tujuan pendidikan karakter adalah: (a), dengan bantuan sosiologi sebagai objek penelitian atau
mengembangkan potensi hati/kesadaran/pemberian sejenisnya kita belajar sepanjang waktu. Karena dari sifat
peserta didik sebagai manusia dan warga negara masyarakat kompleks, banyak ahli Jelaskan masyarakat dari
yang memiliki nilai budaya dan karakter bangsa; sudut pandang ini dari perspektif yang berbeda.
(b) Untuk mengembangkan kebiasaan dan perilaku
siswa terpuji dan konsisten dengan nilai-nilai Kesalahan manusia tua untuk memberikan contoh
universal dan tradisi budaya bangsa yang religius; pendidikan yang baik untuk anak-anak, akan mempengaruhi
(c) menyampaikan jiwa kepemimpinan dan karakter anak pada saat ini sebelum Pada tahap awal
tanggung jawab siswa sebagai generasi penerus pembelajaran dan perkembangan anak, hubungan
bangsa; (d), Mengembangkan kemampuan siswa interpersonal antara orang tua dan anak mengarah pada
untuk menjadi manusia mandiri, kreatif, pembangunan di depan anak-anak. Pengalaman interaktif
berwawasan kebangsaan; dan (e), anak-anak muda.
Mengembangkan lingkungan kehidupan sekolah,
mis aman, jujur, penuh kreativitas dan lingkungan Untuk melihat pentingnya peran rakyat usia, keluarga
belajar Persahabatan dan kebangsaan yang tinggi dan lingkungan dalam penanaman karakter dan kecerdasan
dan sempurna kekuatan (nilai). (Buskur, anak sangat diharapkan lebih untuk orang tua menghabiskan
Kemendikbud 2010: 7). waktu mendidik diri sendiri anak-anak karena mereka adalah
anak-anak investasi terbesar bagi orang tua agama dan
Dengarkan untuk mengenali konsep pembangunan orang.
karakter Di atas tampaknya mencerminkan madzhab yang
diterima oleh Indonesia moralitas absolut. Konsep moralitas KESIMPULAN
mutlak dalam arti bahwa mereka disepakati dan juga Pendidikan kewarganegaraan memiliki peran penting
penting dalam hal promosi nilai Pancasila dan nilai-nilai dalam membentuk karakter bangsa yang berkeadaban dan
yang terkandung dalam tujuan pendidikan sebagai salah beretika. Pendidikan kewarganegaraan memberikan landasan
satu sumber pendidikan karakter. bagi siswa untuk memahami hak dan kewajiban sebagai
warga negara, serta bagaimana menjalankan peran aktif
dalam membangun dan memperkuat komunitas mereka.
Faktor Pendukung
Keluarga dan lingkungan lingkungan tempat anak Melalui pembelajaran tentang sejarah bangsa, siswa
tinggal memegang peranan penting dalam perekrutan, dapat memahami nilai-nilai dasar yang telah membentuk
kepribadian dan perkembangan fungsi optimal anak. anak identitas bangsa dan budaya yang ada saat ini. Pendidikan
yang tidak menerima lingkungan yang baik merangsang kewarganegaraan juga dapat membantu siswa memahami
pertumbuhan otak misalnya jarang disentuh, jarang diajak keragaman budaya yang ada di Indonesia dan menghargai
main, jarang diajak komunikasi dan kemudian perbedaan tersebut. Ini dapat membantu mendorong
pengembangan otaknya akan menjadi 20-30 Ri lebih kecil toleransi dan mengurangi konflik antar kelompok di
ukuran normal menurut umur. masyarakat. Selain itu, pendidikan kewarganegaraan dapat
membantu mengembangkan keterampilan sosial siswa,
Keluarga adalah sebuah wadah sangat penting di seperti keterampilan komunikasi yang efektif, kerjasama,
antara individu dan kelompok dan bentuk kelompok sosial dan kepemimpinan yang baik.
pertama dimana anak-anak anggota (Ahmadi, 2004). Di sini
anak menempa dirinya sendiri menuju kedewasaan Pada Hal ini dapat membantu siswa untuk menjadi warga
Kali ini akan ada banyak anak meniru apa adanya dibuat negara yang aktif dan responsif terhadap isu-isu sosial dan
oleh orang tua perawatan di masa dewasa. untuk memiliki politik yang ada di masyarakat. Pendidikan
anak karakter yang baik, perlu ujian pendidikan anak kewarganegaraan juga dapat membantu membentuk karakter
jangka panjang sedikit mengembangkan karakter baik. siswa yang beretika. Melalui pembelajaran tentang nilai-nilai
moral dan etika yang mendasari tindakan dan keputusan
Mengolah alam sejak saat itu Sejak dini diharapkan dalam kehidupan, siswa dapat memahami bagaimana
karakter anak Tidak untungnya. Pembentukan karakter anak bertindak dengan benar dan menghargai kepentingan orang
Pada awalnya akan ada konsekuensinya besar dalam lain.
struktur karakter yang kekanak-kanakan. Usia dini dimulai
dari lahir sampai 6 tahun dimana peran orang tua dan Dalam konteks globalisasi dan perkembangan
keluarga sangat menentukan karakter anak masa depan. teknologi, pendidikan kewarganegaraan juga dapat
membantu siswa memahami tantangan dan peluang yang
Untuk anak-anak pada usia dini adalah orang tua dihadapi oleh bangsa dan masyarakat Indonesia di masa
guru dan rumah yang paling penting Tangga adalah depan. Hal ini dapat membantu siswa untuk menjadi warga
lingkungan studi utama tanpa keluarga lingkungan negara yang siap menghadapi tantangan dan berperan aktif
masyarakat adalah dimana anak-anak sering melakukannya dalam memajukan bangsa dan masyarakat. Secara
interaksi Masyarakat tidak adil hanya penjumlahan secara keseluruhan, pendidikan kewarganegaraan memiliki peran
individual, tetapi a sistem hubungan manusia di antaranya penting dalam membentuk karakter bangsa yang
yang muncul realitas tertentu memiliki ciri khas tersendiri. berkeadaban dan beretika. Melalui pendidikan
Masyarakat adalah fenomena sosial untuk eksis dalam kewarganegaraan, siswa dapat memahami hak dan
kehidupan ini keliling dunia Karena Masyarakat dibuat kewajiban sebagai warga negara, mengembangkan

7
keterampilan sosial dan kepemimpinan yang baik, serta Dini Sebagai Upaya Peningkatan Karakter Bangsa.
memahami nilai-nilai moral dan etika yang mendasari Jurnal Hawa Studi Pengurus Utamaan Gender dan
tindakan dan keputusan dalam kehidupan. Dengan Anak Vol. 1(1)
demikian, pendidikan kewarganegaraan dapat membantu
membangun masyarakat yang lebih demokratis, toleran,
dan bermartabat.

Dan juga faktor yang mendukung keseluruhan ini


tidak kalah penting yaitu keluarga dan lingkungan
lingkungan tempat tinggal memegang peranan penting
dalam perekrutan, kepribadian dan perkembangan fungsi
optimal dan juga Pendidikan multicultural saling menerima,
menghargai nilai, kepercayaan, budaya, cara pandang yang
berbeda Yang berbeda tidak muncul secara otomatis. Selain
itu, karena seseorang memiliki Kecenderungan untuk
mengharapkannya pada orang lain seperti dirinya.

DAFTAR PUSTAKA

Rahmatiani, Lusiana. 2020. “Pendidikan Kewarganegaraan


Sebagai Pembentuk Karakter Bangsa” . Jurnal
Prosisding Seminar Nasional Kewarganegaraan
Yogyakarta: 87-94

Juliardi, B. 2015. Implementasi Pendidikan Karakter


Melalui Pendidikan Kewarganegaraan. jurnal
Bhinneka Tunggal Ika, 2(2), 3.

Winarno. 2012. Pendidikan Pancasila di Perguruan Tinggi


Panduan Praktis Pembelajaran. Yuma Pustaka:
Surakarta

Ragil,Muhammad. Fatimah,Siti. 2022. Dinamika Ambang


Batas Presiden Dalam Pemilu Serentak di Indonesia.
Jurnal Pendidikan Kewarganegaraan Undiksha
Vol. 10(3).

Najmina,Nana. 2018. Pendidikan Multikultural Dalam


Membentuk Karakter Bangsa Indonesia. Jurnal
Pendidikan Ilmu-Ilmu Sosial Vol. 10(1).

Akbal,Muhammad. 2016. Pendidikan Kewarganegaraan


Dalam Pembangunan Karakter Bangsa. Jurnal
Seminar Nasional Pendidikan Ilmu-Ilmu Sosial
Membentuk Karakter Bangsa Dalam Rangka Daya
Saing Global 484-493.

Anwar,Syaiful. Salim,Agus. 2018. Pendidikan Islam Dalam


Membangun Karakter Bangsa Di Era Milenial.
Jurnal Pendidikan Islam Vol. 9(2).

Husein, Ahmad dkk. 2010. Model Pendidikan Karakter


Bangsa; Sebuah Pendekatan Monolitik di
Universitas Negeri Jakarta, Jakarta: Universitas
Negeri Jakarta-Kementerian Pendidikan Nasional
RI.

Izma,Tri. Yolanda,Vira. 2019. Peran Pendidikan


Kewarganegaraan Dalam Membangun Karakter
Bangsa. Jurnal Wahana Didaktika Vol. 17(1).

Hidaya,Nurman. 2020. Pendidikan Karakter Anak Usia


8
9

Anda mungkin juga menyukai