Anda di halaman 1dari 13

ARTIKEL

PENDIDIKAN KEWARGANEGARAAN SEBAGAI TOLAK UKUR POLA PIKIR


PELAJAR DAN MAHASISWA UNTUK MEMBANGUN KARAKTER BANGSA

Disusun oleh

Nama : Herlinda Oktavianingrum

NIM : 4311422014

Rombel : K2-A

Mata Kuliah : Pendidikan Kewarganegaraan

FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM

UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG

2023
ABSTRAK

Masalah karakter bangsa Indonesia membahayakan nilai


karakter bangsa yang bermartabat bagi bangsa Indonesia.
Indonesia memerlukan intervensi untuk mengatasi masalah
tersebut.
Kemerosotan karakter bangsa Indonesia, terutama di era
globalisasi ini.
Pendidikan Kewarganegaraan (PKn) merupakan salah satu
mata pelajaran yang termasuk dalam misinya untuk
membentuk karakter bangsa. Kewarganegaraan harus
dipelajari mulai dari sekolah dasar dan berlanjut ke sekolah
menengah dan atas. Ia berusaha mempengaruhi karakter
bangsa Indonesia. Nilai-nilai Pancasila dikembangkan
berdasarkan budaya Indonesia; jadi, karakter yang harus
melekat pada setiap negara Indonesia adalah karakter yang
dilandasi oleh prinsip-prinsip pancasila dalam kehidupan
sehari-hari.

Kata Kunci : Karakter bangsa, Pendidikan kewarganegaraan, pola pikir.


PENDAHULUAN

Pendidikan dan pembelajaran dapat digunakan untuk melaksanakan agenda


pembangunan karakter bangsa. Pendidikan merupakan tulang punggung strategi
pembangunan karakter bangsa terutama dalam mata pelajaran PKN atau pendidikan
kewarganegaraan. Hal ini dikarenakan pembelajaran pendidikan kewarganegaraan
mempunyai tujuan untuk menanamkan nilai dan sikap karakter. Pendidikan
kewarganegaraan adalah mata pelajaran yang pada umumnya sebagai alat untuk
mengembangkan dan mempertahankan nilai-nilai luhur dan moral yang tertanam dalam
budaya Indonesia. Nilai-nilai luhur dan karakter tersebut diharapkan dapat masuk dan
menjiwai pola pikir juga perilaku para pelajar maupun mahasiwa dalam kehidupan sehari-
hari. Selain itu, supaya mampu membekali para pelajar maupun mahasiwa dengan
pengetahuan dan keterampilan dasar mengenai hubungan antar warga negara dan
masyarakat atau negara maupun warga negara dengan negara.
Pendidikan kewarganegaraan merupakan bagian utama dari sistem pendidikan
nasional. Akibatnya, pendidikan kewarganegaraan menjadi pembelajaran yang akan
dijumpai dari sekolah dasar hingga universitas. Pemahaman mengenai pendidikan
kewarganegaraan bukan hanya sekadar paham teori saja tetapi menjadi dasar pola pikir
terhadap bangsa. Dalam pendidikan kewarganegaraan sudah tertuang berbagai hal aturan
bahkan cara mengimplementasikannya.

Kemajuan bangsa Indonesia tentu tidak akan lepas dari masyarakat Indonesia itu
sendiri, terutama generasi muda yaitu para pelajar ataupun mahasiswa. Pola pikir yang baik
tentu akan membentuk karakter bangsa yang baik pula. Dalam membentuk karakter bangsa
yang baik dapat dikembangkan melalui pendidikan karakter yaitu pendidikan
kewarganegaraan. Oleh karena itu, pendidikan kewarganegaraan pada dasarnya merupakan
jenis pendidikan yang bertujuan untuk mengembangkan warga negara supaya berpikir
tajam dan sadar akan hak dan kewajibannya dalam kehidupan bermasyarakat dan
bernegara, serta mengembangkan kesiapan untuk menjadi warga negara yang cerdas.

Pembangunan karakter yang berkualitas harus dimulai sejak usia muda. Walaupun
setiap manusia dilahirkan dengan karakter yang baik tetapi tetap harus dibimbing secara
konsisten melalui sosialisasi dan pendidikan sejak dini. Selain itu, menanamkan moralitas
pada generasi mendatang adalah hal yang sangat membantu terhadap bangsa di masa
mendatang. Karena pada dasarnya anak usia dini merupakan masa yang vital bagi
perkembangan karakter sehingga pendidikan kewarganegaraan ini menjadi kunci utama
pembangunan karakter bangsa dibandingkan dengan mata pelajaran yang lainnya.

Kurangnya etika dan moralitas para pelajar maupun mahasiswa menjadi suatu ciri
karakter bangsa yang semakin turun. Bangsa Indonesia seakan kehilangan jati dirinya.
Tentunya pendidikan kewarganegaraan menjadi jalan utama supaya para pelajar ataupun
mahasiswa merubah pola pikir dan mengimplementasikan apa yang sudah dipelajari
melalui pembelajaran pendidikan kewarganegaraan. Hal ini dapat ditandai dengan tidak
adanya tawuran, tindak kekerasan, perundungan, maupun hal-hal lainnya.
Pendidikan kewarganegaran bertujuan untuk memperdayakan dan membudayakan
pelajar maupun mahasiswa. Proses dan hasil dari pendidikan ini memungkinkan pelajar
maupun mahasiswa melaksanakan proses pembelajaran guna memperluas wawasan belajar
dan membangun keterampilan belajar yang akan berdampak bagi kehidupan bangsa yang
akan datang. Pendidikan kewarganegaraan adalah proses pendidikan yang juga bertujuan
mengembangkan keteladanan dan kemampuan pola pikir yang baik dan benar.

Pola pikir terhadap bangsa oleh para pelajar maupun mahasiswa perlu diperbaiki
dan dijaga dengan baik. Karakter bangsa muncul dari pola pikir dan perilaku berdasarkan
pendidikan karakter yang ada sehingga pembelajaran pendidikan kewarganegaraan ini
mempunyai peranan penting dalam membangun karakter bangsa yang baik. Pendidikan
kewarganegaraan mendidik warga negara terutama para pelajar maupun mahasiswa
menjadi warga negara yang baik, cerdas, dan mampu memahami bangsa dengan baik.
Tanpa memperbaiki pola pikir yang salah itu akan mengancam bangsa di masa yang
mendatang. Begitupun sebaliknya, tanpa menjaga pola pikir terhadap bangsa kita itu juga
akan menurunkan karakter dari bangsa kita yaitu bangsa Indonesia.

KAJIAN PUSTAKA

Menurut Heraclitus (Lickona, 2012), seorang filsuf Yunani, “Karakter adalah


takdir.” Menurut kutipan Heraclitus tersebut dimaksudkan bahwa karakter dapat
memengaruhi nasib seseorang. Karakter terbentuk melalui proses dan merupakan hal yang
penting yang dapat memengaruhi kehidupan seseorang di masa depan.

Lickona mengaitkan karakter dengan pengertian moral, sikap moral, dan perilaku
moral. Pengetahuan tentang kebaikan, keinginan untuk melakukan perbuatan baik, dan
melakukan perbuatan baik semuanya dapat berkontribuasi pada karakter yang unggul.
Menurut Lickona, hal ini didasarkan pada tiga komponen karakter yang sudah disebutkan
tersebut.

Sedangkan menurut KBBI, karakter memiliki arti sifat-sifat kejiwaan, akhlak, atau
tata krama yang membedakan individu satu dengan individu yang lainnya. Dalam arti
karakter bangsa ini menjadi suatu pembeda atau bisa disebut dengan suatu ciri khas yang
membedakan bangsa Indonesia dengan bangsa yang lainnya.

Rahmatiani (2017) juga mendefinisikan karakter sebagai watak, akhlak, atau


kepribadian seseorang yang terbentuk sebagai hasil internalisasi berbagai kebaikan. Hal ini
diyakini dan digunakan sebagai landasan cara berpikir, bertindak, bersikap, dan berbicara.
Kebaikan ini terdiri dari berbagai nilai, moral, dan standar (kejujuran, berani bertindak,
dapat dipercaya dan menghomarti maupun menghargai orang lain). Interaksi satu orang
dengan orang lain inilah yang akan membentuk yang namanya karakter masyarakat dan
bangsa Indonesia.

Menurut Ratna Megawangi (2004) terdapat 9 pilar penting yang mencakup sikap
dan prinsip moral yang harus dimiliki warga negara sebagai karakter bangsa Indonesia,
yaitu cinta terhadap Tuhan Yang Maha Esa, punya rasa tanggung jawab, jujur, hormat dan
sopan santun, percaya diri, adil, rendah hati, dan toleransi. Pendidikan karakter
membuktikan bahwa pendidikan nilai, pendidikan budi pekerti, pendidikan moral yang
berupaya meningkatkan kemampuan para pelajar untuk mengambil keputusan dengan baik,
menjaga nama baik bangsa, dan mewujudkan kebaikan dalam kehidupan sehari-hari dengan
hati yang ikhlas.

Pendidikan kewarganegaraan adalah program pendidikan yang memperluas inti


demokrasi politik dengan sumber ilmu lain, pengaruh positif dari pendidikan sekolah,
masyarakat, dan orang tua semuanya diolah. Melatih para pelajar dan mahasiswa untuk
berpikir kritis, analitis, bersikap dan bertindak demokratis dalam mempersiapkan
kehidupan berbangsa dan bernegara berdasarkan Pancasila dan UUD 1945 (Nu,man
Somantri dalam dikti : 2014,7).

Pendidikan kewarganegaraan disebut sebagai “citizenship” dalam bahasa inggris.


Ada perbedaan antara “citizenship educarion” dengan “civic educatin”. “Citizenship
educarion” adalah pendidikan untuk pembentukan karakter warga negara yang dilakukan
melalui keluarga, sekolah, masyarakat, media, dan lainnya. Sedangkan “civic education”
merupakan pendidikan pembentukan karakter warga negara melalui sekolah.
Pendidikan kewarganegaraan merupakan mata pelajaran yang menitikberatkan pada
penciptaan warga negara yang memahami dan dapat melaksanakan hak dan kewajibannya
untuk menjadi warga negara Indonesia yang berilmu, cakap, dan berkarakter yang
digariskan oleh Pancasila dan UUD RI 1945 (Depdiknas : 2006 dalam Dianti, 2014).

Sedangkan pendidikan kewarganegaraan menurut Merphin Panjaitan yaitu


pendidikan demokrasi yang bertujuan mendidik generasi muda terutama para pelajar
maupun mahasiwa agar menjadi warga negara yang demokratis dan partisipatif melalui
pendidikan, yaitu pendidikan kewarganegaraan.

Menurut Tim ICCE UIN Jakarta, pendidikan kewarganegaraan adalah suatu proses
yang dilakukan oleh Lembaga pendidikan dimana seseorang memperlajari orientasi, sikap,
dan perilaku politik agar yang bersangkutan memiliki pengetahuan poltitik, kesadaran,
sikap, dan kemanjuran politik (perilaku dan sosialisasi yang memengaruhi politik), dan
partisipasi politik, serta kemampuan mengambil keputusan dengan baik.

Pendidikan kewarganegaraan akan menjadi pembangun karakter bangsa di masa


mendatang. Oleh karena itu, para pelajar dan mahasiswa harus berpola pikir yang tajam.

PEMBAHASAN

Dalam UU RI No. 20 Tahun 2003 mengenai Sistem Pendidikan Nasional berfungsi


mengembangkan kemampuan dan membentuk watak serta peradaban bangsa yang
bermatabat dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa yang bertujuan untuk
mengembangkan potensi para pelajar dan mahasiswa agar menjadi manusia yang beriman
dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, dan menjadi warga negara
yang baik, demokratis, dan bertanggung jawab.

Karakter bangsa dapat dilihat dari pola pikir dan perilaku warga negara tersebut. Ini
akan menjadi ciri khas bangsa yang melekat dan pedoman bagi warga negara dalam
berperilaku yaitu budaya atau nilai-nilai masyarakat. Pendapat sesuai dengan pandangan
hidup pancasila yang dibentuk oleh budaya dan lingkungan masyarakat dan telah menjadi
pandangan hidup. Dengan demikian, pemajuan sila-sila pancasila harus selalu diteruskan,
dikembangkan, dan dilestarikan karena karakter bangsa Indonesia dibangun di atas nilai-
nilai pancasila sebagai pendoman hidup (Maswardi Rauf, 2008: 88).

Karakter bangsa akan menjadi acuan bahwa bangsa tersebut mempunyai perbedaan
dengan bangsa lain. Para pelajar dan mahasiswa perlu memahami definisi dari karakter
bangsa itu sendiri. Pemahaman ini bertujuan supaya para pelajar dan mahasiswa dapat
membangun karakter bangsa dengan baik dan benar sesuai Pancasila dan UUD 1945 yang
telah ada.

Menjaga karakter bangsa yang telah ada juga merupakan tanggung jawab warga
negara terutama para pelajar dan mahasiswa. Hal inilah yang nantinya berdampak pada
tetap ada tidaknya karakter bangsa hingga nanti. Karakter bangsa akan menurun jika tidak
benar-benar dijaga dengan baik. Oleh karena itu, sangat perlu untuk menjaga karakter
bangsa saat ini hingga nanti di masa mendatang.

Pendidikan kewarganegaraan sama dengan pendidikan demokrasi karena


mempunyai tujuan yang sama yaitu menyiapkan warga negara agar mampu berpikir kritis
dan bertindak secara demokratis melalui kegiatan penanaman kesadaran demokrasi sebagai
bentuk kepedulian sosial dan kehidupan yang paling menjamin akan hak-hak ddan
kewajiban warga negara (Rosyada, dkk (2000: 10).

Dari definisi di atas mengartikan bahwa pendidikan kewarganegaraan memang


sangatlah perlu diberikan kepada para pelajar dan mahasiswa. Kesiapan akan tanggung di
masa mendatang harus dimiliki oleh para pelajar dan mahasiswa ini. Dengan diberikan
suatu pendidikan di sekolah dasar hingga universitas terkhusus pendidikan kewarganegaran
ini akan mengubah pola pikir para pelajar dan mahasiswa ke arah yang lebih baik.

Pengimplemntasian akan pembelajaran pendidikan kewarganegaraan harus


dilakukan oleh pelajar dan mahasiswa dalam kehidupan sehari-seharinya. Perilaku yang
membuat heboh seperti tawuran sebaiknya dihindari agar tidak merusak pola pikir akan
penyelesaian masalah yang akan menjadi berpikir dengan tawuran masalah akan selesai.
Padahal itu adalah suatu pola pikir yang sangat salah.
Apabila para pelajar dan mahasiswa mampu mengimplementasikan pembelajaran
pendidikan kewarganegaraan yang telah diperoleh dengan baik dan tepat, pola pikir dan
perilaku dalam diri pelajar dan mahasiswa tersebut akan mengarah ke pembangunan bangsa
ke arah yang lebih baik. Para pelajar dan mahasiswa akan mampu berpikir bahwa karakter
bangsa Indonesia ini perlu dijaga dan dipertahankan dengan baik.

Ketika para pelajar dan mahasiswa mendapatkan pembelajaran pendidikan


kewarganegaran, mereka pasti akan mengetahui dan memahami berbagai hal menyangkut
bangsa ini. Tak perlu dipungkiri, dengan adanya pendidikan kewarganegaraan para pelajar
dan mahasiswa dapat mengetahui akan peraturan-peraturan bahkan sejarah yanga ada
dalam bangsa Indonesia ini.

Pendidikan adalah suatu usaha terarah dalam pembangunan sistem nilai individu
yang berlaku saat ini dengan tujuan mewujudkan harkat dan martabat manusia sesuai
dengan tatanan kehidupan sosial yang melingkupinya. Pendidikan akan senantiasa
menitikberatkan upaya dalam mengembangkan kesadaran dan martabat sesorang, baik
secara pribadi maupun sebagai anggota masyarakat suatu bangsa. Pendidikan juga diartikan
sebagai usaha sengaja dan terencana untuk mewujudkan lingkungan belajar dan proses
pembelajaran yang di dalamnya para pelajar maupun mahasiswa secara aktif
mengembangkan potensi dalam dirinya untuk memiliki suatu kekuatan spiritual kegamaan,
pengendalian diri, kepribadian yang baik, kecerdasan, akhlak mulis, serta keterampilan
yang diperlukan dirinya masyarakat, bangsa, dan negara (UU RI No. 20 Tahun 2003).

Dengkan demikian, pendidikan itu mengarah kepada tujuan pembinaan dimana


PKN atau pendidikan kewarganegaraan inilah yang menjadi salah satu pendidikan karakter.
Pendidikan kewarganegaraan telah menjadi bagian dari alat pendidikan nasional untuk
mencerdaskan bangsa Indonesia. Pendidikan kewarganegaraan juga mempersiapkan para
pelajar dan mahasiswa di masa mendatang yang mampu menjadikannya sebagai warga
negara yang baik dan benar, berakhlak mulia, cerdas, berpartisipasi dan tanggap serta
bertanggung jawab.
Pendidikan kewarganegaraan mengembangkan karakter dan rasa kebangsaan yang
kuat dalam satu generasi. Melalui pendidikan ini terciptalan nilai-nilai karakter yang terdiri
dari pengetahuan, kesadaran, kemauan, dan pola tindakan untuk melaksanakan prinsip-
prinsip yang ada dalam pancasila dan UUD 1945. Nilai-nilai karakter ini ditanamkan
kepada para pelajar maupun mahasiswa sejak usia dini agar menjadi suatu kebiasaan dalam
menjalankan nilai-nilai karakter dalam kehidupan sehari-harinya. Hal ini lama-kelamaan
dapat membentuk suatu karakter yang baik dalam diri para pelajar dan mahasiswa tersebut
sehingga suatu saat tidak akan goyah terhadap godaan di masa mendatang dan tidak
meninggalkan jati diri bangsa Indonesia (Rahmatiani, 2017).

Apabila dalam diri para pelajar dan mahasiswa sudah terbentuk karakter yang baik,
maka untuk membangun karakter bangsa tidak akan sulit. Para pelajar dan mahasiswa
dapat mengembangkan pola pikir yang ada supaya karakter bangsa tetep tercipta dan
terjaga dengan baik. Dengan ini, perlu diketahui bahwa pendidikan kewarganegaraan
sangat diperlukan untuk membangun karakter bangsa Indonesia.

Pendidikan kewarganegaraan mempunyai peranan yang sangat penting terhadap


bangsa Indonesia. Peranan pendidikan kewarganegaraan ini mampu membangun karakter
bangsa yang baik di masa mendatang. Para pelajar dan mahasiswa harus terus belajar dan
memahami mengenai pendidikan kewarganegaraan ini dan terus berpola pikir yang tajam
akan hal-hal yang terjadi sehingga di masa mendatang bangsa Indonesia tetap bertahan atau
tetap berdiri sebagai bangsa dan tidak akan kehilangan arah.
PENUTUP

Pendidikan kewarganegaraan memiliki peranan yang sangat penting dalam bangsa


Indonesia. Dengan suatu pendidikan, generasi muda terutama pelajar dan mahasiswa
menjadi memiliki bekal untuk menghadapi suatu masalah di masa mendatang. Pola pikir,
perilaku, sifat tanggung jawab dan nilai-nilai karakter yang lainnya akan terus ditanamkan
hingga nanti dalam diri para pelajar dan mahasiswa sehingga tetap berpegang pada prinsip
yang ada.

Warga negara berdasarkan Pancasila dan UUD 1945 pada hakikatnya adalah
karakter yang mencerminkan karakter bangsa Indonesia. Manusia di sisi Tuhan yang adil
dan beradap tidak akan mempunyai pemikiran untuk memisahkan persatuan bangsa
Indonesia. Karakter bangsa Indonesia pada dasarnya sudah tercantum dalam pancasila
dengan cara yang sesuai bagi bangsa Indonesia. Tetapi seiring berjalannya waktu, karakter
bangsa akan muli memudar jika tidak dijaga dan dipertahankan dengan baik. Dengan
pendidikan kewarganegaraan inilah yang menjadi istrumen untuk membentuk karakter
bangsa dan mempertahankan karakter bangsa yang telah ada saat ini.

Pembelajaran pendidikan kewarganegaraan adalah pembelajaran yang tepat dalam


pembentukan karakter bangsa yang artinya pembelajaran yang dapat dilaksanakan dengan
para pelajar maupun mahasiswa ikut berpartisipasi aktif sehingga dapat memahami dan
menerapkan nilai-nilai karakter dalam kehidupan sehari-harinya. Pendidikan
Kewarganegaraan merupakan pembelajaran dasar bagi masyarakat terutama para pelajar
maupun mahasiswa untuk membangun karakter bangsa yang berakhlak mulia dan berbudi
luhur. Namun, karakter bangsa yang baik bukan tanggung jawab Lembaga pendidikan
tetapi semua warga negara terutama para pelajar dan mahasiswa.

Perkembangan karakter juga dipengaruhi oleh lingkungan sekitar. Untuk itu,


lembaga pendidikan, orang tua, dan masyarakat harus berkolaborasi dengan para pelajar
dan mahasiswa dalam pembangunan karakter bangsa. Jika salah satu tidak mendukung,
maka pembangunan karakter bangsa akan mengalami kegagalan.

DAFTAR PUSTAKA

Dewi, D. A., & Zakiah U. (2021). Peranan Pendidikan Kewarganegaraan Terhadap


Pembangunan Karakter Bangsa. Jurnal Pendidikan Kewarganegaraan Undiksha.
9(2).

Putri, L, dkk. (2022). Peran Pendidikan Kewarganegaraan Dalam Membangun Bangsa.


Jurnal Edumaspul. 6(1) : 126-130.

Zulfikar, M. F, & Dinie A. D. (2021). Pentingnya Kewarganegaraan Untuk Membangun


Karakter Bangsa. Jurnal PEKAN. 6(1).

Anda mungkin juga menyukai