Anda di halaman 1dari 10

TUGAS TUTORIAL 1

Pembelajaran PKn di SD
(Hakikat Pendidikan Kewarganegaraan di Sekolah Dasar Sebagai Pendidikan
Nilai dan Moral Serta Kaitannya dengan Mata Pelajaran IPS)

UNIVERSITAS TERBUKA

EVA RAHAYU NINGTIYAS


858751102

UPBJJ POKJAR MOJOKERTO


FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS TERBUKA
DATA MAHASISWA

NAMA : Eva Rahayu Ningtiyas


NIM : 858751102
Program Studi : S-1 PGSD
Nama Sekolah : Universitas Terbuka

DATA TUTOR/INSTRUKTUR

Nama (Gelar) : Drs. Markum , M.Si


Nomor HP : 082244188977
Alamat Email : bankkumar15@gmail.com
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang

Pendidikan kewarganegaraan dapat diharapkan mempersiapkan peserta ddidik menjadi


warga negara yang memiliki komitmen yang kuat dan konsisten untuk mempertahankan negara
kesatuan republik indonesia (NKRI). Hakikat NKRI adalah negara kesatauan modern. Negara
kebangsaan adalah negara yang pembentuknya didasarkan pada pembentukan semangat
kebangsaan dan nasionalisme yaitu pada suatu masyarakat untuk membangun masa depan bersama
dibawah suatu negara yang sama. Walaupun warga masyarakatnya berbeda-beda agama, ras, etnik,
dan golongannya.

Mata pelajaran Pendidikan Kewarganegaraan memiliki visi dan misi mengembangkan


peserta didik menjadi manusia yang memiliki rasa kebangsaan dan cinta tanah air, melalui proses
menerima dan menjalankan ajaran agama yang dianutnya, dan memiliki perilaku jujur, disiplin,
tanggung jawab, santun, dan percaya diri dalam berinteraksi dalam keluarga, teman, dan guru.
Memahami dan menerapkan penerapan faktual dan konseptual tentang kewarganegaraan, dan
menyajikan pengetahuan faktual dan konseptual kewarganegaraan dengan terampil.

B. Rumusan Masalah
1. Apa tujuan pendidikan kewarganegaraan di Sekolah Dasar sebagai pendidikan nilai dan
moral?
2. Apa fungsi pendidikan kewarganegaraan di Sekolah Dasar sebagai pendidikan nilai dan
moral?
3. Bagaimanakah ruang lingkup pendidikan kewarganegaraan di Sekolah Dasar sebagai
pendidikan nilai dan moral?
4. Bagaimanakah karakteristik pendidikan kewarganegaraan di Sekolah Dasar sebagai
pendidikan nilai dan moral?
5. Bagaimanakah keterkaitan antara pendidikan kewarganegaraan di Sekolah Dasar sebagai
pendidikan nilai dan moral dengan matapelajaran ilmu pengetahuan sosial (IPS) dalam hal
mewujudkan warganegara yang kompeten ?

C. Tujuan Penulisan
1. Mengetahui tujuan pendidikan kewarganegaraan di Sekolah Dasar sebagai pendidikan nilai
dan moral.
2. Mengetahui fungsi pendidikan kewarganegaraan di Sekolah Dasar sebagai pendidikan nilai
dan moral.
3. Memahami ruang lingkup pendidikan kewarganegaraan di Sekolah Dasar sebagai
pendidikan nilai dan moral.
4. Memahami karakteristik pendidikan kewarganegaraan di Sekolah Dasar sebagai
pendidikan nilai dan moral?
5. Mengetahui keterkaitan antara pendidikan kewarganegaraan di Sekolah Dasar sebagai
pendidikan nilai dan moral dengan matapelajaran ilmu pengetahuan sosial (IPS) dalam hal
mewujudkan warganegara yang kompeten.
BAB II
PEMBAHASAN

A. Kompetensi khusus
Menjelaskan hakikat pendidikan kewarganegaraan di Sekolah Dasar sebagai pendidikan
nilai dan moral serta kaitannya dengan matapelajaran IPS

B. Tugas
Matapelajaran pendidikan kewarganegaraan di Sekolah Dasar merupakan mata pelajaran
IPS yang dibelajarkan dalam tradisi pengajaran citizenship transmission. Pendidikan
kewarganegaraan di Sekolah Dasar adalah mata Pelajaran yang memfokuskan pada pembentukan
warganegara yang memahami dan mampu melaksanakan hak-hak dan kewajibannya untuk
menjadi warganegara Indonesia yang cerdas, terampil, berkembang secara positif dan demokratis,
serta berkarakter sebagaimana yang diamanatkan oleh Pancasila dan Undang-Undang Dasar 1945.
Pendidikan kewarganegaraan meliputi aspek-aspek persatuan dan kesatuan bangsa ; norma,
hukum dan persatuan ; hak asasi manusia ; kebutuhan warganegara ; konstitusi Negara ; kekuasaan
dan politik ; Pancasila ; dan globalisasi

 Soal no 1
Jelaskan tujuan pendidikan kewarganegaraan di Sekolah Dasar sebagai pendidikan
nilai dan moral !
 Soal no 2
Jelaskan fungsi pendidikan kewarganegaraan di Sekolah Dasar sebagai pendidikan
nilai dan moral !
 Soal no 3
Jelaskan ruang lingkup pendidikan kewarganegaraan di Sekolah Dasar sebagai
pendidikan nilai dan moral !
 Soal no 4
Jelaskan karakteristik pendidikan kewarganegaraan di Sekolah Dasar sebagai
pendidikan nilai dan moral !
 Soal no 5
Jelaskan keterkaitan antara pendidikan kewarganegaraan di Sekolah Dasar sebagai
pendidikan nilai dan moral dengan matapelajaran ilmu pengetahuan sosial (IPS) dalam hal
mewujudkan warganegara yang kompeten !

C. Pembahasan Soal:

 Jawaban Soal No.1

Tujuan Pendidikan Kewarganegaraan terhadap siswa disekolah adalah untuk


mengembangkan wawasan, sikap, keterampilan hidup dan berkehidupan yang demokratis. Sesuai
dengan konsep “Learning democracy, in democracy, and for democracy”- belajar tentang
demokrasi, dalam situasi yang demokratis, dan untuk membangun kehidupan demokratis dengan
PKn sebagai wahana kurikuler yang utama.
Menurut Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 22 Tahun 2006 "Mata Pelajaran
Pendidikan Kewarganegaraan merupakan mata pelajaran yang memfokuskan pada pembentukan
warga negara yang memahami dan mampu melaksanakan hak-hak dan kewajibannya untuk
menjadi warga negara Indonesia yang cerdas, terampil, dan berkarakter yang diamanatkan oleh
Pancasila dan UUD 1945.” Selanjutnya digariskan dengan tegas bahwa PKn bertujuan “ agar
peserta didik memiliki kemampuan sebagai berikut:
a) Berpikir secara kritis, rasional, dan kreatif dalam menanggapi isu kewarganegaraan
b) Partisipasi secara aktif dan bertanggung jawab, dan bertindak secara cerdas dalam
kegiatan bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara, serta anti-korupsi
c) Berkembang secara positif dan demokratis untuk membentuk diri berdasarkan karakter-
karakter masyarakat Indonesia agar dapat hidup bersama dengan bangsa-bangsa lainnya
d) Berinteraksi dengan bangsa-bangsa lain dalam percaturan dunia secara langsung atau
tidak langsung dengan memanfaatkan teknologi informasi dan komunikasi.”
Dari rumusan di atas memang tidak terdapat rumusan PKn merupakan pendidikan nilai dan
moral. Namun bila kaji lebih dalam lagi dengan secara yang cermat dan mendasar kita akan
menemukan pada setiap rumusan kualitas yang ingin dikembangkan itu melekat sejumlah nilai
dan moral. Adapun rumusan kualitas prilaku yang terkandung dalam ke-empat rumusan di atas
yakni: berfikir kritis, berfikir rasional, berfikir kreatif, partisipasi aktif dan bertanggung jawab,
bertindak cerdas, hidup bersama dengan bangsa-bangsa lain, menggunakan ICT untuk
berinteraksi.
Sejalan dengan rumusan diatas bahwasannya tujuan pendidikan kewarganegaraan di
Sekolah Dasar sebagai pendidikan nilai dan moral adalah untuk memberikan pengetahuan dasar
kepada anak didik tentang apa itu moral dan bagaimana dalam melakukan hal tersebut. Pendidikan
kewarganegaraan di sekolah dasar mengajarkan nilai-nilai pancasila yang dapat membentuk moral
anak.
Selain itu Pendidikan kewarganegaraan juga salah satu mata pelajaran yang berisikan
tentang nilai-nilai yang terkandung dalam pancasila dan juga memberikan pengetahuan tentang
nilai dan moral. Mata pelajaran pendidikan dan kewarganegaraan sangat dibutuhkan apalagi dalam
jenjang sekolah dasar, karena sekolah dasar merupakan tempat pertama bagi mereka para siswa
setelah keluarga untuk mendapatkan pendidikan moral dan nilai-nilai pancasila. Dengan
mempelajari mata pelajaran pendidikan kewarganegaraan kita dapat berpikir kritis, kreatif dan
inovatif dalam mengembangkan pemikiran kita tentang menjadi warga negara yang baik dan benar
sesuai dengan nilai-nilai pancasila.

Sedangkan hakikat tujuan pendidikan kewarganegaraan di sekolah dasar yakni:

1) Memfokuskan pada pembentukan warga negara yang memahami dan mampu


melaksanakan hak-hak dan kewajibannya sebagai seorang warga negara dan murid.
2) Memberikan pengertian dan pengetahuan kepada anak didik tentang pancasila.
3) Menanamkan nilai-nilai moral sesuai dengan dengan nilai pancasila ke dalam diri anak
didik.
4) Membantu anak didik untuk mempersiapkan diri menjadi warga indonesia yang baik.

 Jawaban Soal No.2

Melalui mata pelajaran kewarganegaraan (PKn) peserta didik diarahkan, dibimbing dan
dibantu untuk menjadi warga Negara Indonesia dan warga dunia yang baik karena masyarakat
global selalu mengalami perubahan besar setiap saat. Oleh karena itu pendidikan kewarganegaraan
(PKn) dirancang tmtuk membangun dan merefleksikan kemampuan peserta didik dalam
kehidupan masyarakat yang berubah dan berkembang terus menerus. Pendidikan
kewarganegaraan merupakan seperangkat fakta, peristiwa, konsep dan generalisasi yang berkaitan
dengan perilaku dan tindakan manusia untuk membangun dirinya, masyarakatnya, bangsanya, dan
lingkungannya berdasarkan pada pengalaman masa yang akan datang. Mata pelajaran pendidikan
kewarganegaraan merupakan mata pelajaran yang memfokuskan pada pembentukan warga Negara
yang mampu memahami dan mampu melaksanakan hak-hak dan kewajibannya untuk menjadi
warga Negara Indonesia yang cerdas, trampil, dan berkarakter sebagaimana di amanatkan oleh
Pancasila dan UUD 1945.
Secara umum Pendidikan Kewarganegaraan PKn mempunyai fungsi dan tujuan yang
saling berkaitan erat, adapun diantara fungsinya yakni sebagai berikut:
 Pendidikan Kewarganegaraan merupakan mata pelajaran yang berfungsi sebagai
pendidikan nilai dan moral, yaitu mata pelajaran yang mensosialisasikan dan
menginternalisasikan nilai-nilai Pancasila budaya bangsa sehingga membentuk
moral anak yang sesuai dengan nilai falsafah hidupnya.
 Memfokuskan pada pembentukan warga negara yang memahami dan mampu
melaksanakan hak-hak dan kewajibannya untuk menjadi warga negara Indonesia
yang cerdas, terampil, dan berkarakter seperti yang diamanatkan oleh pancasila dan
UUD 1945.
 Pendidikan Kewarganegaraan di SD adalah sebagai wahana kurikuler
pengembangan karakter warga negara Indonesia yang demokratis dan bertanggung
jawab.

 Jawaban Soal No.3

Ruang lingkup secara umum memiliki makna batasan. Batasan tersebut bisa dalam bentuk
materi, variabel yang diteliti, subjek atau lokasi. Sedangkan ruang lingkup secara khusus
digunakan untuk membatasi materi dari sebuah ilmu. Oleh karena itu saya menyimpulkan bahwa
ruang lingkup secara umum adalah batasan dan secara khusus ruang lingkup berarti pengertian
suatu materi secara lebih rinci dan menjadikan materi lebih terarah. Pendidikan kewarganegaraan
(PKn) memiliki ruang lingkup di dalam pembelajarannya,dimana aspek-aspeknya saling berkaitan
satu sama lain. Seperti yang dikemukakan Ubaedillah & Rozak bahwa materi pendidikan
kewarganegaraan (civil education) terdiri dari tiga materi pokok, yaitu demokrasi, hak asasi
manusia, dan masyarakat madani (civil society), Sedangkan Mulyasa mengemukakan ruang
lingkup PKn secara umum meliputi aspek-aspek sebagai berikut:
a. Persatuan dan kesatuan bangsa, meliputi hidup rukun, bangga sebagai bangsa Indonesia,
dan partisipasi dalam bela negara.
b. Norma, hukum, dan peraturan, meliputi tertib dalam kehidupan keluarga, sekolah, dan
masyarakat.
c. Hak asasi manusia (HAM), meliputi hak dan kewajiban anak dan perlindungan HAM.
d. Kebutuhan warga negara, meliputi hidup gotong royong dan persamaan kedudukan warga
negara.
e. Konstitusi negara, meliputi proklamasi kemerdekaan dan hubungan dasar negara dengan
konstitusi.
f. Kekuasaaan dan politik, meliputi pemerintahan desa, kecamatan, daerah, dan pusat.
g. Kedudukan pancasila, meliputi pancasila sebagai dasar dan ideologi negara, dan
pengamalan nilai-nilai pancasila dalam kehidupan sehari-hari.
h. Globalisasi, meliputi politik luar negeri Indonesia di era globalisasi dan dampak globalisasi

Berdasarkan pendapat para ahli di atas, saya menyimpulkan bahwasanya ruang lingkup
pembelajaran PKn meliputi: persatuan dan kesatuan bangsa, norma, hukum, dan peraturan, hak
asasi manusia (HAM), kebutuhan warga negara, konstitusi negara, kekuasaan dan politik,
kedudukan pancasila, serta globalisasi.Ruang lingkup mata pelajaran Pendidikan
Kewarganegaraan meliputi aspek-aspek sebagai berikut:

a) Persatuan dan Kesatuan bangsa, meliputi: Hidup rukun dalam perbedaan, Cinta
lingkungan, Kebanggaan sebagai bangsa Indonesia, Sumpah Pemuda, Keutuhan Negara
Kesatuan Republik Indonesia, Partisipasi dalam pembelaan negara, Sikap positif terhadap
Negara Kesatuan Republik Indonesia, Keterbukaan dan jaminan keadilan
b) Norma, hukum dan peraturan, meliputi: Tertib dalam kehidupan keluarga, Tata tertib di
sekolah, Norma yang berlaku di masyarakat, Peraturan-peraturan daerah, Norma-norma
dalam kehidupan berbangsa dan bernegara, Sistem hukum dan peradilan nasional, Hukum
dan peradilan internasional
c) Hak asasi manusia meliputi: Hak dan kewajiban anak, Hak dan kewajiban anggota
masyarakat, Instrumen nasional dan internasional HAM, Pemajuan, penghormatan dan
perlindungan HAM.
d) Kebutuhan warga negara meliputi: Hidup gotong royong, Harga diri sebagai warga
masyarakat, Kebebasan berorganisasi, Kemerdekaan mengeluarkan pendapat, Menghargai
keputusan bersama, Prestasi diri, Persamaan kedudukan warga Negara
e) Konstitusi Negara meliputi: Proklamasi kemerdekaan dan konstitusi yang pertama,
Konstitusi-konstitusi yang pernah digunakan di Indonesia, Hubungan dasar negara dengan
konstitusi.
f) Kekuasan dan Politik, meliputi: Pemerintahan desa dan kecamatan, Pemerintahan daerah
dan otonomi, Pemerintah pusat, Demokrasi dan sistem politik, Budaya politik, Budaya
demokrasi menuju masyarakat madani, Sistem pemerintahan, Pers dalam masyarakat
demokrasi
g) Pancasila meliputi: kedudukan Pancasila sebagai dasar negara dan ideologi negara, Proses
perumusan Pancasila sebagai dasar negara, Pengamalan nilai-nilai Pancasila dalam
kehidupan sehari-hari, Pancasila sebagai ideologi terbuka.
h) Globalisasi meliputi: Globalisasi di lingkungannya, Politik luar negeri Indonesia di era
globalisasi, Dampak globalisasi, Hubungan internasional dan organisasi internasional, dan
Mengevaluasi globalisasi.

 Jawaban Soal No.4

Pendidikan kewarganegaraan (PKn) adalah sebuah bentuk pendidikan yang


memilikitujuan untuk membawa sebuah misi dari pendidikan moral bangsa, melakukan
pembentukan dari warga negara yang cerdas, demokratis hingga memiliki sebuah akhlak yang
dimana baik yang dalam hal ini bertujuan utnuk melakukan pelestarian dan juga melkaukan
pengembangan dari cita-cita demokrasi dan juga melakukan pembangunan dari karakter bangsa
Pendidikan nilai dan moral memiliki esensi dan makna yang sama dengan pendidikan budi
pekerti dan pendidikan akhlak. Tujuannya adalah membentuk pribadi anak, supaya menjadi
manusia yang baik, warga masyarakat, dan warga negara yang baik. Adapun kriteria manusia yang
baik, warga masyarakat yang baik, dan warga negara yang baik bagi suatu masyarakat atau bangsa,
secara umum adalah nilai-nilai sosial tertentu, yang banyak dipengaruhi oleh budaya masyarakat
dan bangsanya. Oleh karena itu, hakikat dari Pendidikan Nilai dan Moral dalam konteks
pendidikan di Indonesia adalah budi pekerti, yakni pendidikan nilai-nilai luhur yang bersumber
dari budaya bangsa Indonesia sendiri
Secara umum karakteristik Pendidikan kewarganegaraan (PKn) sebagai pendidikan nilai
dan moral adalah sebagai berikut:

 Melakukan pembentukan dari generasi bangsa yang akan dianggap lebih melakukan
penghargaan terhadap bangsanya sendiri.
 Melakukan penanaman dari sifat yang nasionalis
 Melkaukan pembentukan dari pribadi yang dimana akan sangatlah taat terhadpa segala
macam aturan dan juga hukum
 Melakukan penanaman dari sikap yang bertanggungjawab
 Melakukan pendidikan dari masyarakat yang dimana akan lebih mengontrol seluruh
kebabasan hak yang dimana dimiliki olehnya

 Jawaban Soal No.5

Pendidikan Kewarganegaraan (PKn) merupakan bidang studi yang bersifat multifaset


dengan konteks lintas bidang keilmuan. Secara filsafat keilmuan PKn memiliki ontology pokok
ilmu politik khususnya konsep political democracy untuk aspek duties and rights of
citizen (Chreshore:1886). Dari ontologi pokok inilah kemudian berkembang konsep Civics yang
secara harafiah (dalam bahasa Latin) adalah civicus yang artinya warga negara pada zaman Yunani
kuno. Berawal dari pengertian itulah kemudian berkembang dan secara akademis diakui sebagai
embrionya civic education. Di Indonesia civic education ini diadaptasi menjadi Pendidikan
Kewarganegaraan (PKn). Secara epistemologis, PKn sebagai suatu bidang keilmuan merupakan
pengembangan dari salah satu dari lima tradisi social studies yakni citizenship transmission (Barr,
Barrt, dan Shermis:1978). Tradisi social studies mengalami perkembangan pesat sehingga kini
telah menjadi suatu body of knowledge yang memiliki paradigma sistemik berisi tiga domain
citizenship education yaitu: domain akademis, kurikuler, dan sosial kultural (Winataputra:2001)
Dari beberapa pengertian diatas bisa kita Tarik kesimpulan secara umum bahwa PKn
secara pragmatik memiliki visi socio-pedagogis untuk mendidik warga negara yang demokratis
dalam konteks yang lebih luas, antara lain mencakup konteks pendidikan formal dan non-formal.
Sedangkan secara umum PKn memiliki visi formal-pedagogis untuk mendidik warganegara yang
demokratis dalam konteks pendidikan formal. Di Indonesia PKn memiliki visi formal-pedagogis,
yakni sebagai mata pelajaran sosial dalam dunia persekolahan dan perguruan tinggi yang berfungsi
sebagai wahana untuk mendidik warganegara Indonesia yang Pancasilais
Mata pelajaran Pendidikan Kewarganegaraan sesuai dengan hakikat dan karakteristiknya
memiliki keterkaitan dengan bidang studi lainnya, khususnya dengan IPS. Sebelum menjadi mata
pelajaran Pendidikan Kewarganegaraan, yang menurut Kurikulum Tahun 1994 diberinama Mata
Pelajaran Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan adalah bagian dari mata pelajaran IPS.peran
dari pendidikan kewarganegaraan adalah untuk membangun karakter siswa. karakter tersebut akan
membentuk sebuah nilai dan moral setiap siswa. saat seorang anak memiliki nilai dan moral yang
baik, itu sangat berpengaruh bagi masa depan negara. karena anak didik sekarang adalah generasi
penerus bangsa
Dari karakteristik yang ada, terlihat bahwa PKn merupakan mata pelajaran yang memiliki
karakter berbeda dengan mata pelajaran lain. Walaupun PKn termasuk kajian ilmu sosial namun
dari sasaran / tujuan akhir pembentukan hasil dari pelajaran ini mengharapkan agar siswa sebagai
warga negara memiliki kepribadian yang baik, bisa menjalankan hak dan kewajibannya dengan
penuh kesadaran karena wujud cinta atas tanah air dan bangsanya sendiri sehingga tujuan NKRI
bisa terwujud.
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan

Hakikat atau dasar pendidikan kewarganegaraan ini bersumber dari sebuah Kurikulum
yang lahir sejak tahun 1946 di awal tahun kemerdekaan sampai pada era sekarang ini dan dari
kurikulum itulah muncul nama-nama mata pelajaran. Mata pelajaran Pendidikan Kewargaan
Negara (PKN) dikenal saat Kurikulum SD tahun 1968. Menurut Kurikulum SD tahun 1968
Pendidikan Kewargaan Negara mencangkup sejarah Indonesia, Geografis, dan Civic yang
diartikan sebagai pengetahuan Kewargaan Negara. Dalam Kurikulum SMP 1968 PKN
mencangkup materi sejarah Indonesia dan tata Negara, sedangkan dalam Kurikulum SMA 1968
PKN lebih banyak berisikan materi UUD 1945.

Pendidikan Kewarganegaran (PKn) memiliki fungsi sebagai wahana kurikuler


pengembangan karakter warga negara Indonesia yang demokratis dan bertanggung jawab.
Sedangkan untuk peserta didik Pendidikan Kewarganegaraan (PKn) berfungsi untuk memberikan
proses pembudayaan dan pemberdayaan peserta didik sepanjang masa, untuk memberikan
keteladanan, pembangunan kemauan, dan pengembangan kreatifitas dalam proses pembelajaran.
Tujuan Pendidikan Kewarganegaraan terhadap siswa disekolah adalah untuk mengembangkan
wawasan, sikap, keterampilan hidup dan berkehidupan yang demokratis. Sesuai dengan konsep
“Learning democracy, in democracy, and for democracy”- belajar tentang demokrasi, dalam
situasi yang demokratis, dan untuk membangun kehidupan demokratis dengan PKn sebagai
wahana kurikuler yang utama.

Keterkaitan PKn dengan IPS sangat kuat. Hal ini dikarenakan sebelum menjadi Bidang
Studi Pendidikan Kewarganegaraan yang menurut Kurikulum tahun 1994 diberi nama Bidang
Studi Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan (sebagai upaya mewujudkan pesan UU sistem
Pendidikan Nasional No. 2 Tahun 1989 khususnya Pasal 39 Ayat (2) dan (3)), Bidang studi
Pendidikan Kewarganegaraan adalah bagian dari bidang studi IPS. Bidang studi IPS mencakup
aspek Geografi, Ekonomi, dan Sejarah, Pancasila serta UUD 1945 yang menyangkut warga negara
serta pemerintahan.

Anda mungkin juga menyukai