Anda di halaman 1dari 11

KONSEP DASAR PKN SEBAGAI PENDIDIKAN NILAI MORAL,

DALAM STANDAR ISI PKN SD/MI

Dosen Pengampu: Arniati, M.Pd

Oleh:

Agil Ananda octaviana (202111526015)

Eka Sulhayani (202111526040)

Muh. Sanusi (202111526050)

Akmal Sakirin

PENDIDIKAN GURU MADRASAH IBTIDAIYAH

SEKOLAH TINGGI ILMU TARBIYAH

PALAPA NUSANTARA TA.2023/2024

1
KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Allah Yang Maha kuasa. karena
dengan Rahmat, karunia, serta taufik dan hidayah-Nya penulis dapat
menyelesaikan makalah ini. Penulis sangat berharap makalah ini dapat berguna
dalam rangka menambah wawasan serta pengetahuan kita.Penulis juga menyadari
sepenuhnya bahwa di dalam makalah ini terdapat kekurangan dan jauh dari kata
sempurna. Oleh sebab itu, penulis berharap adanya kritik, saran dan usulan demi
perbaikan makalah yang telah penulis buat di masa yang akan datang, mengingat
tidak ada sesuatu yang sempurna tanpa saran yang membangun.

Semoga makalah sederhana ini dapat dipahami bagi siapapun yang


membacanya. Sekiranya makalah yang telah disusun ini dapat berguna bagi
penulis sendiri maupun orang yang membacanya. Sebelumnya penulis mohon
maaf apabila terdapat kesalahan kata-kata yang kurang berkenan dan penulis
memohon kritik dan saran yang membangun demi perbaikan dimasa depan.

Sepit,11 Oktober 2023

Pemakalah

Kelompok 1

2
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar belakang

Dalam latar belakang kehidupan masyarakat, proses pendidikan nilai


sudah barlangsung dalam kehidupan masyarakat dalam berbagai bentuk tradisi.
Contohnya tradisi dongen dan sejenisnya yang dulu dilakukan oleh orang tua
terhadap anak dan cucunya semakin lama semakin tergeser oleh film kartun atau
sinetron dalam media massa tersebut. Disitulah pendidikan nilai menghadapi
tantangan konseptual, instrumen, dan operasional. Dalam Konteks Pendidikan
Nasional Indonesia telah ditegaskan dalam Pasal 3 UU Sidikan 20/2003 bahwa
pendidikan nasional berfungsi mengembangkan kemampuan dan membentuk
watak serta peradaban bangsa yang bermartabat dalam rangkan mencerdaskan
kehidupan bangsa, bertujuan untuk berkembangnya potensi perserta didik agar
menjadi manusia yang beriman dan bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa,
berakhlak ulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri dan menjadi warga Negara
yang demokrasi, serta bertanggungjawab. Oleh karena itu maka proses pendidikan
seyogyanya bukan hanya sebagai proses pendidikan berfikir tetapi pendidikan
berwatak seperti nilai dan perilaku. Di lingkungan masyarakat barat sendiri yang
secara ekonomi termasuk masyarakat modern terdapat berbagai persoalan moral
yang dirasa perlu mendapat perhatian pendidikan nilai. Melihat keadaan seperti itu
dirasakan perlunya upaya pendidikan nilai moral yang dilakukan secara
menyeluruh dengan pertimbangan sebagai berikut:

1. Pendidikan nilai merupakan suatu kebutuhan sosiokulturai yang jelas dan


mendesak bagi kelangsungan kehidupan yang berkeadaban

2. Pewarisan nilai antar generasi dan dalam satu generasi merupakan wahana
sosiopsikologis

dan selalu menjadi tugas dari proses peradaban

3
3. Peranan sekolah sebaagai wahana psikopedagogis dan sosiopedagogik yang
berfungsi sebagai pendidik moral menjadi semakin penting, pada saat dimana
hanya sebagian kecil anak yang mendapat pendidikan moral dari orang tuanya dan
peranan lembaga keagamaan semakin kecil.

4. Dalam setiap masyarakat sebagai terdapat landasan etika umum, yang bersifat
universal melintasi batas ruang dan waktu, sekalipun dalam masyarakat pluralistik
yang mengandung banyak potensi terjadinya konflik nilai.

5. Demokrasi mempunyai kebutuhan khusus akan pendidikan moral karena inti


dari demokrasi adalah pemerintahan yang berakar dari rakyat dilakukan oleh
wakil pembawa amanah rakyat, dan mengusung komitmen mewujudkan keadilan
dan kesejahteraan rakyat.

6. Pertanyaan yang selalu dihadapi baik individu maupun masyarakat adalah


pertanyaan moral.

7. Terdapat dukungan yang mendasar dan luas bagi pendidikan nilai sekolah.

8. Komitmen yang kuat terhadap pendidikan moral sangatlah esensial untuk


menarik dan membina guru-guru yang berkeadaban dan profesional.

9. Pendidikan nilai adalah pekerjaan yang dapat dan harus dilakukan sebagai suatu
keniscayaan kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan bernegara serta
bermasyarakat global. Dilihat dari substansi dan prosesnya, menurut Lickona
( 1992: 53-63) yang perlu dikembangkan dalam rangka pendidikan nilai tersebut
adalah nilai karakter yang baik (good character) yang di dalamnya mengandung
tiga dimensi nilai moral yaitu dimensi wawasan moral, dimensi wawasan nilai
moral, dimensi perasaan moral dan dimensi perilaku moral. Pendidikan nilai
moral secara formal kurikuler terdapat dalam mata pelajaran PPKn (Kurikulum
1994) atau PKn (UU RI No 20 Thn 2003) dan Pendidikan Agama dan Bahasa.
Pkn mengandung unsur pokok sebagai pendidikan nilai moral-sosial/etis, Pend
Agama mengandung nilai religius, dan Bahasa mengandung nilai estetis dan etis.
Dari kajian dan bahasan terhadap konsep, isi dan strategi pendidikan nilai di dunia

4
Barat yang lebih cenderung bersifat bersifat sekuler dan berpijak serta bermuara
pada pengembangan moral kognitif, kiranya terdapat beberapa hal yang dapat bisa
diaptasikan bagi kepentingan pendidikan nilai di Indonesia dengan
mempertimbangkan hal-hal sebagai berikut: Secara konstitusional demokrasi
Indonesia adalah demokrasi yang Theistis atau demokrasi yang ber Ketuhanan
Yang Maha Esa. Oleh karena itu pendidikan nilai bagi Indonesia seyogyanya
berpijak pada nilai nilai keagamaan, nilai-nilai demokrasi yang ber Bhinneka
Tunggal Ika

Dalam konteks itu maka teori perkembangan moral dari Piaget dan
Kohlberg yang dapat diadaptasikan adalah terhadap nilai moral sosial-kultural
selain nilai yang berkenaan atau boleh dirasionalkan. Konsep pendidikan nilai
moral Piaget yang menitikberatkan pada pengembangan kemampuan mengambil
keputusan dan memecahkan masalah moral dalam kehidupan dapat diadaptasikan
dalam pendidikan nilai di Indonesia dalam konteks demokrasi konstitusional
Indonesia dan konteks sosial- kultural masyarakat Indonesia yang ber Bhinneka
Tunggal Ika termasuk dalam keyakinan agama.

B. Rumusan masalah

1. Apa konsep dasar dari pkn di SD?

2. Apa pengertian nilai dan moral standar isi pkn di SD?

3. Apa hubungan Interaktif Pengembangan Nilai dan Moral dalam PKn di SD?

C. Tujuan

1. Agar dapat mengetahui konsep dasar pkn di SD.

2.Agar dapat mengetahui pengertian nilai dan moral standar isi pkn di SD.

3. Agar dapat mengetahui apa saja hubungan Interaktif Pengembangan Nilai dan
Moral dalam PKn di SD.

5
BAB II

PEMBAHASAN

A. Konsep Dasar Pkn di tingkat Sekolah Dasar

Konsep dasar Pendidikan Kewarganegaraan (PKN) di tingkat Sekolah


Dasar (SD) dirancang untuk memperkenalkan konsep-konsep dasar tentang
kewarganegaraan kepada anak-anak. Meski masih di tingkat dasar, konsep-konsep
ini sangat penting sebagai pondasi bagi pengembangan pemahaman mereka
tentang hak dan kewajiban sebagai warga negara. Berikut ini beberapa konsep
dasar PKN di tingkat SD:

1. Pengenalan tentang diri dan lingkungan: Di tingkat SD, anak-anak diajarkan


untuk memahami diri mereka sendiri dan lingkungan sekitar mereka. Mereka
belajar tentang keluarga, sekolah, dan komunitas mereka.

2. Hak dan Kewajiban: Anak-anak diajarkan tentang konsep dasar hak dan
kewajiban. Mereka belajar bahwa setiap

orang memiliki hak dan kewajiban yang harus dihormati dan dipenuhi.

3. Pancasila dan Bhinneka Tunggal Ika: Meski masih sederhana, anak-anak


diperkenalkan dengan konsep Pancasila sebagai dasar negara dan Bhinneka
Tunggal Ika sebagai semboyan negara. Mereka belajar tentang pentingnya
keragaman dan persatuan.

4. Norma dan aturan: Anak-anak diajarkan tentang norma dan aturan yang berlaku
di masyarakat dan pentingnya mentaati aturan tersebut.

5. Cinta Tanah Air: Melalui PKN, anak-anak diajarkan untuk mencintai tanah air
mereka, Indonesia. Mereka belajar tentang simbol-simbol negara dan lagu
kebangsaan.Tujuan konsep dasar PKN adalah untuk membentuk dasar
pemahaman tentang kewarganegaraan dan patriotisme sejak dini.

6
B. Pendidikan Nilai dan Moral dalam Standar Isi PKn di SD

Muatan isi mata pelajaran Pendidikan Kewarganegaraan memfokuskan


pada pembentukan warganegara yang memahami dan mampu melaksanakan hak-
hak dan kewajibannya untuk menjadi warganegara Indonesia yang cerdas,
terampil, dan berkarakter yang diamankan oleh Pancasila dan UUD 1945. Secara
umum PKn diSD bertujuan untuk mengembangkan kemampuan:

Berfikir secara kritis, rasional, dan kreatif dalam menanggapi isu


kewarganegaraan. Berpartisipasi secara aktif dan bertanggung jawab, dan
bertindak secara cerdas dalam kegiatan bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara,
serta anti-korupsi. Berkembang secara positif dan demokrasi untuk membentuk
diri berdasarkan karakter-karakter masyarakat Indoensia agar dapat hidup bersama
dengan bangsa-bangsa lainnya:

Berinteraksi dengan bangsa-bangsa lain dalam persatuan dunia secara


langsung atau tidak langsung dengan memanfaatkan teknologi informasi dan
komunikasi. Struktur kurikulum di SD meliputi susbtansi pembelajaran yang
ditempuh dalam satu jenjang pendidikan selama enam tahun mulai kelas 1 sampai
dengan Kelas VI. Struktur kurikulum SD/MI disusun berdasarkan standar
kompetensi lulusan dan standar kompetensi mata pelajaran. Pendidikan
Kewarganegaraan untuk pendidikan dasar dan menengah, menurut Permendiknas
No.22 Tahun 2006 secara umum meliputi substansi kurikuler yang di dalamn
yamengandung nilai dan moral sebagai beriku:

Persatuan dan kesatuan bangsa, meliputi: Hidup rukun dalam perbedaan.


Cinta Lingkungan, kebanggaan, sebagai bangsa Indonesia. Sumpah Pemuda,
Keutuhan Negara, Kesatuan Republik Indonesia, partisipasi dalam pembelaan
negara, Sikap positif terhadap Negara Kesatuan Republik Indonesia, keterbukaan
dan jaminan keadilan.

Norma, hukum dan peraturan, meliputi: Tata tertib dalam kehidupan keluarga,
Tata tertib disekolah, norma yang berlaku dimasyarakat, Peraturan-peraturan

7
daerah, norma-norma dalam dalam kehidupan berbangsa, sistem hukum dan
peradilan nasional, Hukum dan peradilan internasional.

Hak asasi manusia meliputi; hak dan kewajiban anak, hak dan kewajiban anggota
masyarakat, instrumen nasional dan internasional Ham, Pemajuan, penghormatan
dan perlindungan HAM Kebutuhan warga negara meliputi; hidup gotong royong,
harga diri sebagai warga masyarakat, kebebasan berorganisasi, kemerdekaan
mengeluarkan pendapat, menghargai keputusan bersama, prestasi kedudukan
warga negara.

Konstitusi Negara meliputi: Proklamasi Kemerdekaan dan konstitusi yang


pertama, konstitusi- konstitusi yang pernah digunakan di Indonesia, hubungan
agar negara dengan konstitusi.

Kekuasaan dan Politik meliputi: Pemerintahan desa dan kecamatan, pemerintahan


daerah dan otonomi, pemerintah pusat, demokrasi dan sistem politik, budaya
politik, budaya demokrasi menuju masyarakat madani, sistem pemerintahan pers
dalam masyarakat demokrasi. Pancasila meliputi; kedudukan Pancasila sebagai
dasaar negara dan ideologi negara,

proses perumusan Pancasila sebagai dasar negara, Pengamalan nilai-nilai


Pancasila dalam kehidupan sehari-hari Pancasila sebagai ideologi terbuka.
Globalisasi meliputi, globalisasi di lingkungannya, poloitik luar negeri Indonesia
di era globalisasi dampak globalisasi, hubungan internasional dan organisasi
internasional, dan mengevaluasi globaalisasi.

C. Hubungan Interaktif Pengembangan Nilai dan Moral dalam PKn di SD

Konsep "values eduation, moral education, education for vitues" sebagai


program dan proses pendidikan yang tujuannya selain mengembangkan pikiran,
juga mengembangkan nilai dan sikap. Lickona (1992:6-7) "pendidikan moral
merupakan aspek yang esensial bagi pekembangan dan berhasilnya kehidupan
demokrasi" Yakni: Menghormati hak orang lainMematuhi hukum yang belaku,
Partisipasi dalam kehidupan masyarakat dan Peduli terhadap perlunya kebaikan

8
bagi umat Secara teoritik nilai dan moral berkembang secara psikologis dalam diri
individu mengikuti perkembangan usia dan konteks social.

9
BAB III

PENUTUP

Kesimpulan

Berfikir secara kritis, rasional, dan kreatif dalam menanggapi isu


kewarganegaraan. Berpartisipasi secara aktif dan bertanggung jawab, dan
bertindak secara cerdas dalam kegiatan bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara,
serta anti-korupsi. Berkembang secara positif dan demokrasi untuk membentuk
diri berdasarkan karakter-karakter masyarakat Indoensia agar dapat hidup bersama
dengan bangsa-bangsa lainnya:

Berinteraksi dengan bangsa-bangsa lain dalam persatuan dunia secara langsung


atau tidak langsung dengan memanfaatkan teknologi informasi dan komunikasi.
Struktur kurikulum di SD meliputi susbtansi pembelajaran yang ditempuh dalam
satu jenjang pendidikan selama enam tahun mulai kelas 1 sampai dengan Kelas
VI. Struktur kurikulum SD/MI disusun berdasarkan standar kompetensi lulusan
dan standar kompetensi mata pelajaran. Pendidikan Kewarganegaraan untuk
pendidikan dasar dan menengah, menurut Permendiknas No.22 Tahun 2006
secara umum meliputi substansi kurikuler yang di dalamnya mengandung nilai
dan moral.

"pendidikan moral merupakan aspek yang esensial bagi pekembangan dan


berhasilnya kehidupan demokrasi" Yakni: Menghormati hak orang lainMematuhi
hukum yang belaku, Partisipasi dalam kehidupan masyarakat dan Peduli terhadap
perlunya kebaikan bagi umat Secara teoritik nilai dan moral berkembang secara
psikologis dalam diri individu mengikuti perkembangan usia dan konteks social.

10
DAFTAR PUSTAKA

https;//id.sciribd.com/document/PKN/11-10-2023

Bambang Daroeso. 1986. Dasar dan Konsep Pendidikan Moral Pancasila.


Semarang: Aneka.

11

Anda mungkin juga menyukai