Anda di halaman 1dari 19

MAKALAH KELOMPOK 1 MODUL 2

“KARAKTERISTIK PKN SEBAGAI PENDIDIKAN NILAI DAN


MORAL”
Diajukan untuk memenuhi salah satu tugas mata kuliah
“Pembelajaran PKn SD”
Dosen pengampu
M. Samsul Hadi, M.Pd.

Kelompok 1 :

1. HAFIZUL HADI : (859148888)


2. HILMIATI : (859148777)
3. IIN HARSANIA ASSHOLIHAH : (859148706)
4. NURHAYATI : (859148831)

PGSD UNIVERSITAS TERBUKA MATARAM

POKJAR LOMBOK TENGAH PRAYA

2021

1
KATA PENGANTAR
Puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat
dan hidayah-Nya sehingga kami dapat menyelesaikan tugas makalah
yang berjudul Karakteristik PKN Sebagai Pendidikan Nilai dan
Moral ini tepat pada waktunya.
Adapun tujuan dari penulisan dari makalah ini adalah untuk
memenuhi tugas mata kuliah Pembelajaran PKn di SD. Selain itu,
makalah ini juga bertujuan untuk menambah wawasan tentang “Pengaruh
Mata Pelajaran PKn terhadap pendidikan moral dan nilai” bagi para
pembaca dan juga bagi penulis.
Kami mengucapkan terima kasih kepada bapak M. Samsul Hadi,
M.Pd., selaku Dosen Pembelajran PKn di SD yang telah memberikan
tugas ini sehingga dapat menambah pengetahuan dan wawasan sesuai
dengan bidang studi yang kami tekuni.
Kami juga mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang
telah membagi sebagian pengetahuannya sehingga kami dapat
menyelesaikan makalah ini.
Kami menyadari, makalah yang kami tulis ini masih jauh dari kata
sempurna. Oleh karena itu, kritik dan saran yang membangun akan kami
nantikan demi kesempurnaan makalaha ini.

Lombok Tengah, 15 April 2021

Penyusun

ii
DAFTAR ISI

Halaman Judul.......................................................................................................... i
Kata Pengantar......................................................................................................... ii
Daftar Isi.................................................................................................................... iii
Peta Konsep.............................................................................................................. IV

BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah............................................................................ 1
B. Rumusan Masalah..................................................................................... 2
C. TujuanMasalah.......................................................................................... 2
D. Batasan Masalah....................................................................................... 2

BAB II PEMBAHASAN
A. Pendidikan PPKn sebagai pendidikan dan moral di SD........................... 3
B. Pendidikan nilai dan moral dalam standart isi PPKn di SD...................... 4
C. Hubungan interaktif pengembangan nilai dan moral dalam PPKn SD..... 10

BAB III PENUTUP
A. Kesimpulan................................................................................................ 13
B. Saran ........................................................................................................ 14

DAFTAR RUJUKAN

iii
PETA KONSEP

KARAKTERISTIK PKN SEBAGAI


PENDIDIKAN NILAI DAN MORAL

KEGIATAN BELAJAR I KEGIATAN BELAJAR 2 KEGIATAN BELAJAR 3

Pendekatan PKn Sebagai Pendidikan Nilai dan Moral Hubungan Intraktif


Pendidik Nilai dan Moral di SD dalam Standar isi PKn di SD Pengembangan Nilai dan

Berpijak Pada Nilai-Nilai : Program dan poses pendidikan yang mengembangkan pikiran
Membentuk Warga Negara
yang Melaksanakan Hak
dan Kewajiban untuk
1) Nilai Keagamaan
Menjadi WNI yang Cerdas,
2) Nilai Demokrasi yang
Terampil dan Berkarakter
ber ketuhanan Yang
Maha Esa sesuai Amanat Pnancasila
3) Nilai Sosial Kultural dan UUD 1945
yang Berbhineka
Tunggal Ika

1. Teori Piaget
1. Persatuan dan
Kesatuan Bangsa 2. Teori Kohlberg
2. Norma Hukum
dan Peraturan
3. HAM
4. Kebutuhan Warga
Negara

5. Konstitusi Negara
6. Kekuasaan dan Politik
7. Pancasila
8. Globalisasi

iv
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Pendidikan nilai dan moral memiliki esensi dan makna yang sama dengan

pendidikan budi pekerti dan pendidikan akhlak. Tujuannya adalah membentuk pribadi

anak, supaya menjadi manusia yang baik, warga masyarakat, dan warga negara yang

baik. Adapun kriteria manusia yang baik, warga masyarakat yang baik, dan warga

negara yang baik bagi suatu masyarakat atau bangsa, secara umum adalah nilai-nilai

sosial tertentu, yang banyak dipengaruhi oleh budaya masyarakat dan bangsanya.

Oleh karena itu, hakikat dari Pendidikan Nilai dan Moral dalam konteks pendidikan di

Indonesia adalah budi pekerti, yakni pendidikan nilai-nilai luhur yang bersumber dari

budaya bangsa Indonesia sendiri.

Dewasa ini banyak pihak menuntut peningkatan intensitas dan kualitas

pelaksanaan Pendidikan Nilai dan Moral pada lembaga pendidikan formal. Tuntutan

tersebut didasarkan pada fenomena sosial yang berkembang, yakni meningkatnya

kenakalan remaja dalam masyarakat, seperti perkelahian masal dan berbagai kasus

dekadensi moral lainnya. Bahkan di kota-kota besar tertentu, seperti Jakarta, gejala

tersebut telah sampai pada taraf yang sangat meresahkan. Oleh karena itu, lembaga

pendidikan formal sebagai wadah resmi pembinaan generasi muda diharapkan dapat

meningkatkan peranannya dalam pembentukan kepribadian siswa. Berkaitan dengan

pembahasan di atas, bahwa pendidikan nilai dan moral adalah sebuah wadah

pembinaan akhlak. Maka hal ini perlu adanya sebuah pendekatan yang akan

membawa siswa atau peserta didik untuk memaknai dan menerapkan dalam

kehidupan sehari-hari di masyarakat.

1
Disampaikan itu kepada calon pendidik, khususnya seorang guru yang

kemudian dijadikan sebagai pengetahuan untuk menerapkan nilai dan moral dalam

pembelajaran PKn di Sekolah Dasar maupun di tingkat selanjutnya.

B. Rumusan Masalah
1. Bagaimana pendekatan PKn sebagai pendidikan nilai dan moral di SD?

2. Bagaimana pendidikan nilai dan moral dalam standart isi PKn di SD?

3. Bagaimana hubungan interaktif pengembangan nilai dan moral dalam PKn SD?

C. Tujuan Masalah
1. Untuk mengetahui pendekatan PKn sebagai pendidikan nilai dan moral di SD.

2. Untuk megetahui pendidikan nilai dan moral dalam standart isi PKn di SD.

3. Untukmengetahui hubungan interaktif pengembangan nilai dan moral dalam PKn

SD.

D. Batasan Masalah
Makalah ini hanya membahas tentang Karakteristik PKN Sebagai Pendidikan

Nilai dan Moral.

2
BAB II
PEMBAHASAN

A. Pendekatan PPKn Sebagai Pendidikan Nilai dan Moral di SD

Herman (1972) mengemukakan suatu prinsip yang sangat mendasar, yakni

bahwa “value is neather taught nor cought it is learnded ” yang artinya bahwa subtansi

nilai tidaklah semata-mata ditangkap dan diajarkan tetapi lebih jauh, nilai dicerna

dalam arti ditangkap, diinternalisasi, dibakukan sebagai bagian yang melekat dalam

kualitas pribadi seseorang melalui proses belajar.

Dalam latar belakang kehidupan masyarakat, proses pendidikan nilai sudah

barlangsung dalam kehidupan masyarakat dalam berbagai bentuk tradisi. Contohnya

tradisi dongeng dan sejenisnya yang dulu dilakukan oleh orang tua terhadap anak dan

cucunya semakin lama semakin tergeser oleh film kartun atau sinetron dalam media

massa tersebut. Disitulah pendidikan nilai menghadapi tantangan konseptual,

instrumen, dan operasional.

Secara konstitusional demokrasi Indonesia adalah demokrasi yang theistis

atau demokrasi yang berketuhanan Yang Maha Esa. Oleh karena itu pendidikan nilai

bagi Indonesia seyogyanya berpijak pada nilai-nilai keagamaan, nilai demokratis yang

berketuhanan Yang MahaEsa, dan nilai sosial kultural yang berbineka tunggal ika.

Konsepsi pendidikan nilai moral piaget yang menitik beratkan pada

pembangunan kemampuan mengambil keputusan dan memecahkan masalah moral

dalam kehidupan dapat diadaptasi dalam pendidikan nilai di Indonesia dalam konteks

demokrasi konstitusional Indonesia dan konteks sosial-kultural masyarakat Indonesia

yang berBhineka Tunggal Ika termasuk dalam keyakinan agama.

3
Konsepsi pendidikan nilai moral kohlberg yang menitik beratkan pada

penalaran moral melalui pendekatan klarifikasi nilai yang member kebebasan kepada

individu peserta didik untuk memilih posisi moral, dapat digunakan dalam konteks

pembahasan nilai selain nilai aqidah sesuai dengan keyakinan agam masing-masing.

Konsepsi dapat digunakan sebagai salah satu landasan bagi pengembangan

paradigm penelitian perkembangan moral bagi warga Indonesia.

Kerangka konsepsual komponen Good Charakter dari Lickona yang membagi

karakter menjadi wawasan moral, perencanaan moral, dan perilaku moral dapat

dipakai untuk mengklasifikasikan nilai moral dalam pendidikan nilai di Indonesia

dengan menambahkan kedalam masing-masing dimensi itu aspek nilai yang berkenan

dengan konteks keagamaan seperti wawasan Ketuhanan Yang Maha Esa dalam

dimensi Wawasan Moral, Perasaan mengabdi kepadaTuhan yang Maha Esa dalam

dimensi Perasaan Moral, dan Perilaku moral kekhalifahan dalam dimensi Perilaku

Moral.

B. Pendidikan Nilai dan Moral Dalam Standart Isi PPKn di SD

Menurut peraturan menteri pendidikan nasional nomor 22 tahun 2006 “ Mata

Pelajaran Pendidikan Kewarganegaraan merupakan mata pelajaran yang

memfokuskan pada pembentukan warga Negara yang memahai dan mampu

melaksanakan hak – hak dan kewajibannya untuk menjadi warga Negara Indonesia

yang cerdas , terampil dan berkarakter yang diamanatkan oleh pancasila dan UUD

1945”.

PKN bertujuan agar peserta didik memiliki kemampuan sebagai berikut:

1. Berfikir secara kritis , rasional dan kreatif dalam menanggapi isu kewarganegaraan

4
2. Pertisipasi secara aktif dan bertanggungjawab, dan bertindak secara cerdas dalam

kegiatan bermasyarakat, berbangsa dan bernegara serta anti korupsi

3. Berkembang secara positif dan demokratis untuk membentuk diri berdasarkan

karakter – karakter masyarakat Indonesia agar dapat hidup bersama dengan

bangsa – bangsa lainnya.

4. Berinteraksi dengan bangsa – bangsa lain dalam percaturan dunia secara

langsung atau tidak langsung dengan memanfaatkan teknologi informasi dan

komunikasi.

Dalam ruang lingkup mata pelajaran PKN untuk pendidikan dasar dan

menengah, menurut Permendiknas NO.22Tahun 2006 secara umum meliputi subtansi

kurikuler yang didalannya mengandung nilai dan moral sebagai berikut :

1. Persatuan dan Kesatuan bangsa , meliputi  : Hidup rukun dalam perbedaaan ,

cinta lingkungan , kebanggaan sebagai bangsa Indonesia, Sumpah Pemuda ,

Keutuhan Negara Kesatuan Republik Indonesia, Partisipasi dalam pembelaan

negara , siakap positif terhadap Negara Kesatuan Republik Indonesia ,

Keterbukaan dan jaminan keadilan.

2. Norma , hukum dan peraturan , meliputi : Tertib dalam kehidupan keluarga, Tata

tertib disekolah , Norma – norma dalam kehidupan berbangsa dan bernegara ,

sistem hukum dan peradilan nasional , hukum dan peradilan internasional.

3. Hak Asasi Manusia meliputi hak dan kewajiban anak, hak dan kewajiban anggota

masyarakat , instrument nasional dan internasional HAM , pemajuan ,

penhormatan dan perlindungan HAM .

4. Kebutuhan warga negara meliputi : hidup gotong royong , harga diri sebagai

warga masyarakat , kebebasan berorganisasi ,kemerdekaan mengeluarkan

5
pendapat , menghargai keputusan bersama , prestasi diri , persamaan kedudukan

warga Negara.

5. Kostitusi Negara meliputi : Proklamasi kemerdekan dan konstitusi yang pertama ,

konstitusi – konstitusi yang pernah digunakan di Indonesia , Hubungan dasar

negara dengan konstitusi

6. Kekuasaan dan Politik , meliputi : Pemerintahan desa dan kecamatan,

pemerintahan daerah dan otonomi pemerintahan pusat, demokrasi dan sistem

politik , budaya politik, budaya demokrasi menuju masyarakat madani , sistem

pemerintahan ,Pers dalam masyarakat demokrasi .

7. Pancasila , meliputi kedudukan pancasila sebagai dasar negara dan ideologi

negara , proses perumusan pancasila sebagai dasar negara, pengamalan nilai –

nilai pancasila dalam kehidupan sehari – hari , Pancasila sebagai ideology terbuka

8. Globalisasi meliputi : Globalisasi dilingkungannya , politik luar negeri Indonesia di

era globalisasi , Dampak globalisasi , Hubungan Internasional dan organisasi

Internasional ,dan Mengevaluasi globalisasi .”

Khusus untuk SD lingkup ini PKN dikemas dalam SK dan KD yang secara

sekuensial diorganisasikan sebagai berikut . Jika di analisis secara intrinsik, dalam

setia KD tersebut tersimpul muatan nilai dan moral antara lain sebagai berikut .

Kelas 1 semester 1
Standar kompetensi Kompetensi Dasar Muatan Nilai dan Moral
1. Menerapkan hidup rukun 1.1    menjelaskan  perbedaan v  kebersamaan
dalam perbedaan jenis kelamin, agama, dan v  kerukunan
suku bangsa v  keberagaman
1.2    memberikan contoh hidup v  kekeluargaan
rukun melalui kegiatan v  kesadaran gender
dirumah dan disekolah
1.3    menerapkan hidup rukun di
rumah dan disekolah
2. Membiasakan  2.1. Menjelaskan  penting nya
tata tertib dirumah  dan di

6
sekolah
2.2    Melaksanakan tata tertib
dirumah dan di sekoah

Kelas II Semester 1
Standar kompetensi Kompetensi dasar Muatan nilai dan moral
1. Membiasakan hidup 1.1  mengenal pentingnya v  kerukunan hidup
bergotong royong hidup rukun, saling v  saling peduli
berbagi dan tolong v  saling tolong menolong
menolong v  saling berbagi kebaikan
1.2  melaksanakan hidup
rukun, saling berbagi dan
tolong menolong dirumah
dan disekolah
2. Menampilkan sikap cinta 2.1  menegnal pentingnya v  cinta alam sekitar
lingkungan lingkungan alam seperti v  kesadaran akan keterkaitan
dunia tumbuhan dan manusia dengan alam
dunia hewan sekitar
2.2  melaksanakan v  kesadaran lingkungan
pemeliharaan lingkungan v  kebiasaan memelihara
alam alam sekitar

Kelas III semester 1


Standar kompetensi Kompetensi dasar Muatan nilai dan moral
1. mengamalkan 1.1  mengenal makna satu nusa, v  menghargai kebersamaan
makna sumpah satu bangsa dan satu bahasa v  menghargai persatuan
pemuda 1.2 mengamalkan nilai-nilai sumpah Indonesia
pemuda dalam kehidupan v  menghormati suku atau
sehari-hari etnis lain
v  teguh pendirian
2. melaksanakan 2.1  mengenal aturan-aturan yang v  menyadari adanya hukum
norma yang berlaku berlaku di masyarakat dalam masyarakat
dimasyarakat 2.2  menyebutkan contoh aturan- v  mematuhi aturan yang
aturan yang berlaku berlaku dilingkungannya
dilingkungan masyarakat v  menyadari pentingnya
sekitar ketertiban masyarakat
2.3  melaksanakan aturan-aturan
yang berlaku dilingkungan
masyarakat sekitar

Kelas IV semester 1
Standar kompetensi Kompetensi dasar Muatan nilai dan moral
1. memahami sistem 1.1  mengenal lembaga- v  kesadaran akan
pemerintahan desa dan lembaga dalam susunan pentingnya
pemerintahan kecamatan pemerintahan desa dan pemerintahan
pemerintahan v  peduli terhadap
kecamatan pemrintahan desa

7
1.2  menggambarkan struktur v  peduli terhadap
organisasi desan dan pemerintahan
pemerintah kecamatan kecamatan
v  berkomunikasi santun
dengan unsur
pemerinthan setempat
2. memahami sistem 2.1  mengenal lembaga- v  kesadaran akan
pemerintahan kabupaten, lembaga dalam susunan pentingnya
kotan dan provinsi pemerintahan pemerintahan
kabupaten, kota dan kabupaten/kota dan
provinsi provinsi
2.2  menggambarkan struktur v  peduli terhadap
organisasi kabupaten, pemerintahan
kota dan provinsi kabupaten/kota dan
provinsi
v  peduli terhadap
pemerintahan
kecamatan,
kabupaten/kota dan
provinsi
v  berkomunikasi santun
dengan unsur
pemerintah kabupaten/
kota dan provinsi

Kelas V semester 1
Standar kompetensi Kompetensi Dasar  Muatan Nilai dan Moral
1. memahami  1.1  mendeskripsikan NKRI v  Kesadaran berbangsa satu
pentingnya keutuhan 1.2  Menjelaskan pentingnya bangsa Indonesia
Negara Kesatuan Republik keutuhan NKRI v  Kesadaran bertanah
Indonesia    (NKRI) 1.3  Menunjukkan contoh – tumpah darah satu , tanah
contoh perilaku dalam air Indonesia
menjaga keutuhan NKRI v  Kesadaran menjunjung
bahasa persatuan ,
bahasa Indonesia
v  Kesadaran bahwa bagi
Indonesia bahwa bagi
Indonesia bentuk negara
kesatuan adalah final
v  Sikap saling menghormati
anatar unsur dalam
kehidupan
1. Memahami peraturan 2.1 menjelaskan pengertian dan v  Kesadaran bahwa dimana
perundang – undangan pentingnya  peraturan ada masyarakat disitu ada
tingkat pusat dan daerah perundang – undangan hukum
tingkat pusat dan daerah v  Kesadaran bahwa
2.2 memberikan contoh Indonesia adalah negara
peraturan perundang – hukum
undangan tibgkat pusat v  Kesadaran bahwa

8
dan daerah seperti pajak, perundang – undangan
anti korupsi, lalu lintas , diperlukan untuk
larangan merokok. menjalankan UUD 1945
v  Kesadaran adanya tata
urutan perundang –
undangan
v  Rasa keterikatan secara
personal sosial terhadap
peraturan perundang –
undangan
v  Kepatuhan terhadap
peraturan perundang-
undangan yang terkait
pada status dan perannya
dalam  kehidupan.
v  Kebiasaan menjalankan
peraturan karena
kesadaran akan
pentingnya ketertiban

Kelas VI ,semester 1
Standar kompetensi Kompetensi dasar Muatan nilai dan moral
1. Menghargai nilai- 1.1  mendeskripsikan nilai –nilai v  kebersamaan
nilai juang dalam juang dalam proses v  kesadaran nasional
proses perumusan perumusan sebagai dasar v  kemerdekaan
pancasila sebagai negara v  toleransi antar umat
dasar negara 1.2  menceritakan secara beragama,antar
singkat nilai kebersamaan golongan, antar suku
dalam proses perumusan v  kesadaran  identitas
pancasila sebagai dasar nasional
negara v  semangat
1.3  meneladani nilai – nilai bermusyawarah
juang para tokoh yang
berperan dalam proses
perumusan pancasila
sebagai dasar negara
dalam kehidupan sehari
-hari
2. memahami sistem 2.1  menjelaskan proses v  Kesadaran hidup
pemerintahan pemilu dan pilkada berdemokrasi
republik Indonesia 2.2  mendeskripsikan lembagav  Kesadaran memilih
– lembaga negara sesuai dan dipilih
UUD 1945 hasil mandemen v  Sikap siap kalah dan
2.3   mendeskripsikan siap menang

9
tugas dan fungsi
pemerintahan pusat dan
daerah
Standar kompetensi dan kompetensi dasar menjadi arah dan landasan untuk

mengembangkan materi pokok , kegiatan pembelajaran , dan indikator pencapaian

kompetensi untuk penilaian . dalam merancang kegiatan pembelajaran dan penilaian

perlu memperhatikan standar proses dan penilaian.

C. Hubungan Interaktif Pengembangan Nilai dan Moral dalam PPKn SD

Hubungan interaktif proses pengembangan nilai dan moral dengan proses

pendidikan di sekolah harus dilihat dalam paradigma pendidikan nilai secara

konseptual dan operasional. Konsep-konsep “ values education, moral education,

education of virtues” yang secara teoritik oleh Lickona (1992) diperkenalkan sebagai

program dan proses pendidikan yang tujuannya selain mengembangkan pikiran atau

menurut Bloom untuk mengembangkan niali dan sikap. Seperti dikutip oleh Lickona

(1992) Theorode Rosevelt(mantan Presiden USA) dan Bill Honing (superintendent of

public Instruction, California) memberi landasan pentingnya pendidikan di Amerika.

Rosevelt mengatakan bahwa “ mendidik orang, hanya tertuju pada pikirannya dan

bukan moralnya, sama dengan mendidikan keburukan kepada Masyarakat”.

Berpijak dengan penuh kesadaran pada pemikiran tersebut, sejak dini sekolah

diharapkan mampu mengambil peran yang aktif dalam merancang dan melaksanakan

pendidikan nilai moral yang bersumber dari kebijakan dan keadaan demokrasi.

Bagaimana nilai moral berkembang dalam diri individu ?

Secara teoritik nilai moral berkembang secara psikologis dalam diri individu

mengikuti perkembangan usia dan konteks sosial. Dalam kaitannya dengan usia,

Piaget merumuskan perkembangan kesadaraan dan pelaksanaan aturan sebagai

berikut :

10
Tahap pada domain kesadaran mengenai aturan :

1. Usia 0-2 tahun. Pada awal usia ini aturan dirasakan sebagai  hal yang tidak

memaksa.

2. Usia 2-8 tahun. Pada usia aturan disikapi sebagai hal yang bersikap sacral dan

diterima tanpa pemikiran.

3. Usia 8-12 tahun. Pada usia ini aturan diterima sebagai hasil kesepakatan.

Tahapan pada domain pelaksanaan aturan :

1. Usia 0-2 tahun. Pada usia ini aturan dilakukan sebagai hal yang hanya bersifat

motorik saja.

2. Usia 2-6 tahun. Pada usia ini aturan dilaksanakan sebagai perilaku yang lebih

berorientasi pada diri sendiri.

3. Usia 6-10 tahun. Pada usia ini aturan diterima sebagai perwujudan dari

kesepakatan.

4. Usia 10-12 tahun. Pada usia ini aturan diterima sebagai ketentuan yang sudah

dihimpun.

Bertolak dengan teorinya itu Piaget menyimpulkan bahwa pendidikan sekolah

seyogiyanya menitik beratkan pada pengembangan kemampuan mengambil

keputusan dan memecahkan masalah dan membina perkembangan moral dengan

cara menuntut pada peserta didik untuk mengembangkan aturan berdasarkan

keadilan/kepatutan. Dengan kata lain, pendidikan nilai berdasarkan teori Piaget adalah

pendidikan nilai moral atau nilai etis yang dikembangkan berdasarkan pendekatan

psikologi berkembang moral kognitif. Di situlah pendidikan nilai dititikberatkan pada

11
pengembangan perilaku moral yang dilandasi oleh penalaran moral yang dicapai

dalam konteks kehidupan masyarakat.

BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan

12
1. Konsepsi pendidikan nilai moral piaget yang menitik beratkan pada pembangunan

kemampuan mengambil keputusan dan memecahkan masalah moral dalam

kehidupan dapat diadaptasi dalam pendidikan nilai di Indonesia dalam konteks

demokrasi konstitusional Indonesia dan konteks sosial-kultural masyarakat

Indonesia yang berBhineka Tunggal Ika termasuk dalam keyakinan agama.

Konsepsi pendidikan nilai moral kohlberg yang menitik beratkan pada penalaran

moral melalui pendekatan klarifikasi nilai yang member kebebasan kepada

individu peserta didik untuk memilih posisi moral, dapat digunakan dalam konteks

pembahasan nilai selain nilai aqidah sesuai dengan keyakinan agam masing-

masing. Konsepsi dapat digunakan sebagai salah satu landasan bagi

pengembangan paradigm penelitian perkembangan moral bagi warga Indonesia.

2. Dalam ruang lingkup mata pelajaran PKN untuk pendidikan dasar dan menengah,

menurut Permendiknas NO.22Tahun 2006 secara umum meliputi subtansi

kurikuler yang didalannya mengandung nilai dan moral sebagai berikut :

Persatuan dan Kesatuan bangsa ,Norma , hukum dan peraturan ,Hak Asasi

Manusia ,Kebutuhan warga negara ,Kostitusi Negara , Kekuasaan dan Politik,

Pancasila ,Globalisasi

3. Hubungan interaktif proses pengembangan nilai dan moral dengan proses

pendidikan di sekolah harus dilihat dalam paradigma pendidikan nilai secara

konseptual dan operasional. Konsep-konsep “ values education, moral education,

education of virtues” yang secara teoritik oleh Lickona (1992) diperkenalkan

sebagai program dan proses pendidikan yang tujuannya selain mengembangkan

pikiran atau menurut Bloom untuk mengembangkan niali dan sikap.

B. Saran

13
1. Untuk peserta didik sebaiknya dapat memahami bagaimana definisi dan hakikat

sastra anak.

2. Untuk pendidik diharapkan lebih memahami akan implementasi hakikat sastra

anak dalam pembelajaran di sebuah kelas.

3. Hendaknya makalah ini dapat dijadikan sebagai salah satu sumber pembelajaran

bagi pembaca. Dan makalah ini bisa bermanfaat bagi banyak pihak, utamanya

bagi pelaku kependidikan.

DAFTAR RUJUKAN

Udin S. Winataputra, 2014, Pembelajaran PKN di SD  (Tangerang: Universitas


Terbuka)

14
Teguh, Karakteristik Pkn Sebagai Pendidikan Moral , http://teguh-gooo-
enjoe.blogspot.co.id/2013/02/karakteristik-pkn-sebagai-pendidikan.html

15

Anda mungkin juga menyukai