PEMBELAJARAN PKN DI SD
MODUL II
“Pengembangan Nilai dan Moral dalam PKn pada Jenjang Sekolah Dasar”
DISUSUN OLEH :
S-1 PGSD BI
UNIVERSITAS TERBUKA
NOVEMBER 2022
KATA PENGANTAR
Puji syukur atas rahmat Allah SWT sehingga penulis dapat menyelesaikanmakalah ini
tepat padawaktunya. Shalawat dan salam kita sampaikan kepada Nabi Muhammad SAW,
yang telah menjadi suri tauladan umat islam didunia.Dengan terwujudnya makalah ini yang
membahas tentang “Pengembangan Nilai dan Moral dalam PKn pada Jenjang Sekolah
Dasar”. Penulis berharap semoga makalah ini dapat memberikan informasi, pelajaran dan
ilmu yang bermanfaat bagi pembacanya.Penulis menyadari bahwa makalah ini belum
sempurna oleh karena itu diharapkan kritik dan saran yang bersifat membangun, demi
kesempurnaan makalah berikutnya.
Penulis
ii
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL
DAFTAR ISI..........................................................................................................................iii
A. Kesimpulan ................................................................................................................5
B. Saran .........................................................................................................................5
DAFTAR PUSTAKA
iii
BAB I
PENDAHULUAN
E. Rumusan Masalah
a. Bagaimana Karakteristik PKN sebagai pendidikan nilai dan moral ?
b. Bagaimana pengembangan nilai dan moral ?
F. Tujuan Penulisan
a. Untuk mengetahui karakteristik PKN sebagai nilai dan moral
b. Untuk mengetahui pengembangan nilai dan moral
1
https://ejournal.iainu-kebumen.ac.id/index.php/cka/article/view/41
1
BAB II
PEMBAHASAN
2
Maha Esa dalam dimensi perasaan Moral, dan perilaku moral kekhalifahan dalam
dimensi Perilaku Moral.2
2
Prof. Dr. Udin S. Winaputra, M.A.,dkk, Edisi 2 ( Modul Pembelajaran PKn di SD),Banten:Universitas
Terbuka,2022, hlm 2.5 – 2.21
3
Ibid hlm 2.24 - 2.31
3
Secara teoritik nilai moral berkembang secara psikologis dalam diri individu
mengikuti perkembangan usia dan konteks sosial. Dalam kaintannya dengan usia,
Pieget merumuskan perkembangan kesadaran mengenai aturan dan pelaksanaan
aturan sebagai berikut
1. Tahapan pada domain kesadaran mengenai aturan
a. Usia 0-2 tahun: aturan yang tidak bersifat memaksa.
b. Usia 2-8 tahun: aturan yang bersifat sakral dan diterima tanpa pemikiran.
c. Usia 8-12 tahun: aturan diterima sebagai hasil kesepakatan.
2. Tahapan pada domain pelaksanaan aturan.
a. Usia 0-2 tahun : aturan dilakukan sebagai hal yang hanya bersifat motorik
b. Usia 2-6 tahun : aturan dilakukan sebagai perilaku yang lebih berorientasi
diri sendiri
c. Usia 6-10 than : aturan diterima sebagai perwujudan dari kesepakatan
d. Usia 10-12 tahun : aturan diterima sebagai ketentuan yang sudah
dihimpun.
Pendidikan nilai berdasarkan pieget adalah pendidikan nilai moral dan
nilai etis yang dikembangkan berdasarkan pendekatan psikologi
perkembangan moral kognitif. Disitulah pendidikan dititik beratkan pada
pengembangan perilaku moral yang dilandasi penalaran moral yang dicapai
dalam konteks kehidupan masyarakat.
Menurut kohlberg hasil penelitian tentang perkembangan moral
berlandaskan teori perkembangan kognitif pieget dibagi menjadi 3 tingkatan
yang terdiri dari 6 tahapan perkembangan moral yaitu:
1. Tingkat 1 : Prakonvensional
Tahap 1: Orientasi hukuman dan kepatuhan
Tahap II: Orientasi instrumental nisbi
2. Tingkat II : Konvensional
Tahap I: Orientasi kesepakatan timbal balik
Tahap II: Orientasi hukum dan ketertiban
3. Tingkat III: Poskonvensional
Tahap I : Orientasi kontrak sosial legalistik
Tahap II: Orientasi prinsip etika universal
Kedua teori perkembangan moral diatas memiliki visi dan misi yang sama dan
samapai dengan saat ini menjadi landasan dan kerangka berfikir pendidikan nilai
didunia barat yang dengan jelas menitik beratkan pada peranan pikiran manusia
dalam mengendalikan perilaku moralnya. Tampak jelas disitu bahwa pendidikan
nilai atas dasar teori piaget dan kohlberg tersebut sangat kental dengan pendidikan
nilai yang bersifat sekuler tidak mempertimbangkan bahwa didunia ini ada nilai
relegius yang melandasi kehidupan individu dan masyarakat yang tidak
sepenuhnya didekati secara rasioanal.4
4
Prof. Dr. Udin S. Winaputra, M.A.,dkk, Edisi 2 ( Modul Pembelajaran PKn di SD),Banten:Universitas
Terbuka,2022, hlm 2.37 – 2.41
4
BAB III
PENUTUP
A. KESIMPULAN
a. Dalam latar belakang kehidupan masyarakat, proses pendidikan, nilai
sudah berlangsung dalam kehidupan masyarakat dalam berbagai bentuk
tradisi.contohnya tradisi dongeng dan sejenisnya yang dulu dilakukan oleh
orang tua terhadap anak cucunya semakin lama semakin tergeser oleh film
kartun atau sinetron dalam media massa tersebut. Disitulah pendidikan
nilai menghadapi tantangna konseptual, instrumen dan operasional.
b. Hubungan interaktif proses pengembangan nilai dan moral dengan proses
pendidikan disekolah harus dilihat dalam paradigma pendidikan nilai
secara konseptual dan operasional. Pendidikan nilai berdasarkan pieget
adalah pendidikan nilai moral dan nilai etis yang dikembangkan
berdasarkan pendekatan psikologi perkembangan moral kognitif. Disitulah
pendidikan dititik beratkan pada pengembangan perilaku moral yang
dilandasi penalaran moral yang dicapai dalam konteks kehidupan
masyarakat.
B. SARAN
1. Untuk peserta didik sebaiknya dapat memahami bagaimana definisi danhakikat
sastra anak.
2. Untuk pendidik diharapkan lebih memahami akan implementasi hakikatsastra
anak dalam pembelajaran di sebuah kelas.
3. Hendaknya makalah ini dapat dijadikan sebagai salah satu sumber pembelajaran
bagi pembaca. Dan makalah ini bisa bermanfaat bagi banyak pihak, utamanya
bagi pelaku kependidikan
5
DAFTAR PUSTAKA
https://ejournal.iainu-kebumen.ac.id/index.php/cka/article/view/41
iv