Anda di halaman 1dari 10

MAKALAH PENDIDIKAN

KETIDAKMERATAAN PENDIDIKAN DI INDONESI


MATA KULIAH PENGANTAR PENDIDIKAN
Dosen Pengampu : Prof. Dr. Aunnurrahman

Oleh :
Fahri Fadhali (F1051221035)

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN FISIKA


FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS TANJUNGPURA
PONTIANAK
2022
KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa yang telah
memberikan rahmat dan mempermudah proses penulisan, sehingga saya bisa
menyelesaikan tugas untuk memenuhi tugas mata kuliah Pengantar
Pendidikan yang berjudul “Pendidikan Karakter” dengan baik dan tepat
waktu.Saya mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah
memberikan dukungan dan motivasi dalam penyusunan tugas ini. Tentunya,
tidak akan bisa maksimal jika tidak mendapat dukungan dari berbagai pihak.
Sebagai penulis menyadari bahwa masih terdapat banyak kekurangan. Oleh
karena itu, saya dengan rendah hati menerima saran dan kritik dari pembaca
agar kedepannya saya dapat memperbaikinya Saya berharap semoga tulisan
yang saya susun ini dapat memberikan manfaat dan juga inspirasi untuk
pembaca.

Pontianak, 30 November 2022

Penulis
DAFTAR ISI

Kata Pengantar..............................................................................................1
Daftar Isi........................................................................................................2
Bab I Pendahuluan.........................................................................................3
Bab II Kajian Teori..........................................................................................5
Bab III Pembahasan........................................................................................7
Bab IV Penutup..............................................................................................8
Daftar Pustaka...............................................................................................9
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Karakter merupakan hal sangat penting dan mendasar. Karakter adalah
mustika hidup yang membedakan manusia dengan binatang. Manusia tanpa
karakter adalah manusia yang sudah ”membinatang”. Orang-orang yang
berkarakter kuat dan baik secara individual maupun sosial adalah mereka yang
memiliki akhlak, moral, dan budi pekerti yang baik. Mengingat begitu urgennya
karakter maka insititusi pendidikan memiliki tanggung jawab untuk
menanamkannya melalui proses pembelajaran.
Penguatan pendidikan karakter dalam konteks sekarang sangat relevan untuk
mengatasi krisis moral yang sedang terjadi di negara kita. Diakui atau tidak
diakui saat ini terjadi krisis yang nyata dan mengkhawatirkan dalam
masyarakat dengan melibatkan milik kita yang paling berharga, yaitu anak-
anak. Krisis itu antara lain berupa meningkatnya pergaulan seks bebas,
maraknya angka kekerasan anak-anak dan remaja-remaja, kejahatan terhadap
teman, pencurian remaja, kebiasaan menyontek, dan penyalahgunaan obat-
obatan, pornografi, perkosaan, perampasan, dan perusakan milik orang lain
sudah menjadi masalah sosial yang hingga saat ini belum dapat diatasi secara
tuntas. Perilaku remaja kita juga diwarnai dengan gemar mencontek,
kebiasaan bullying di sekolah dan tawuran. Akibat yang ditimbulkan cukup
serius dan tidak dapat lagi dianggap sebagai suatu persoalan sederhana karena
tindakan-tindakan tersebut telah merunjuk kepada tindakan kriminal.
Persoalan karakter atau moral memang tidak sepenuhnya terabaikan oleh
lembaga pendidikan. Akan tetapi dengan fakta-fakta seputar kemerosotan
karakter pada sekitar kita menunjukan bahwa ada kegagalan pada institusi
pendidikan kita dalam hal menumbuhkan manusia Indonesia yang berkarakter
atau berakhlak mulia. Hal ini karena apa yang diajarkan di sekolah tentang
pengetahuan agama dan pendidikan moral, belum berhasil membentuk
manusia yang berkarakter. Padahal apabila kita tilik isi dari pelajaran agama
dan moral, semuanya bagus, dan bahkan kita bisa memahami dan menghafal
apa maksudnya. Untuk itu, kondisi dan fakta kemerosotan karakter dan moral
yang terjadi menegaskan bahwa para guru yang mengajar mata pelajaran apa
pun harus memiliki perhatian dan menekankan pentingnya pendidikan
karakter pada para siswa.

B. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang tersebut, dapat diidentifikasikan masalah sebagai
berikut:
1. Apa yang dimaksud dengan pendidikan karakter?
2. Bagaimana upaya dalam pendidikan karakter di kalangan remaja?
3. Apa pengaruh pendidikan karakter di masa depan masyarakat?

C. Tujuan
Dari rumusan masalah yang dicantumkan, dapat di pemaparan tujuan makalah
ini yakni sebagai berikut :
1. Mengetahui pengertian dari pendidikan karakter.
2. Mengetahui upaya dari pendidikan karakter di kalangan remaja.
3. Mengetahui pengaruh pendidikan karakter di masa depan
masyarakat.

D. Manfaat
Manfaat yang didapatkan dari makalah ini sebagai berikut :
1. Mengetahui pentingnya dari pendidikan karakter.
2. Mengetahui komponen-komponen dari pendidikan nasional.
BAB II
KAJIAN TEORI

Pendidikan karakter merupakan sebuah istilah yang semakin hari semakin


mendapat pengakuan dari masyarakat Indonesia saat ini. Terlebih dengan
dirasakannya berbagai ketimpangan hasil pendidikan dilihat dari perilaku
lulusan pendidikan formal saat ini semisal korupsi, perkembangan seks bebas
pada remaja, tawuran, perampokan, juga pengangguran lulusan sekolah
menengah dan atas. Semua terasa lebih kuat ketika negara ini dilanda krisis
yang hingga sampai saat ini tidak bisa beranjak dari krisis yang dialami.
Istilah pendidikan karakter masih jarang didefisinikan oleh banyak kalangan
sehingga masih banyak masalah ketidaktepatan makna yang beredar di
masyarakat mengenai makna pendidikan karakter, antara lain pendidikan
karakter adalah mata pelajaran agama dan PKN, karenanya itu menjadi
tanggung jawab guru Agama dan PKN saja. Ada pula yang mengartikan
pendidikan karakter sebagai mata pelajaran yang berkaitan dengan budi
pekerti dan sebagainya. Berbagai makna yang kurang tepat tentang pendidikan
karakter itu bermunculan dan menempati pemikiran banyak orang tua, guru,
dan masyarakata umum.
Karakter secara harfiah berasal dari bahasa Latin Charakter, yang antara lain
berarti: watak, tabiat, sifat-sifat kejiwaan, budi pekerti, kepribadian atau
akhlak. Sehingga karakter dapat dipahami sebagai sifat dasar, kepribadian,
tingkah laku/perilaku dan kebiasaan yang berpola. Perspektif pendidikan
karakter adalah peranan Pendidikan dalam membangun karakter peserta didik.
Pendidikan Karakter adalah upaya penyiapan kekayaan peserta didik yang
berdimensi agama, sosial, budaya, yang mampu diwujudkan dalam bentuk
budi pekerti baik dalam perkataan, perbuatan, pikiran, sikap, dan kepribadian.
Karakter dapat juga diartikan sama dengan akhlak dan budi pekerti, sehingga
karakter bangsa identik dengan akhlak bangsa atau budi pekerti bangsa.
Bangsa yang berkarakter adalah bangsa yang berakhlak dan berbudi pekerti,
sebaliknya bangsa yang tidak berkarakter adalah bangsa yang tidak atau
kurang berakhlak atau tidak memiliki standar norma dan perilaku yang baik.
dengan demikian, pendidikan karakter adalah usaha yang sungguh-sungguh
untuk memahami, membentuk, memupuk nilai-nilai etika, baik untuk diri
sendiri maupun untuk semua warga masyarakat atau warga negara secara
keseluruhan.
Pada dasarnya pendidikan karakter bertujuan untuk membangun bangsa yang
kokoh dengan masyarakatnya yang berbudi pekerti tinggi, bermoral,
bertoleransi, dan bergotong royong. Dan untuk meraih tujuan tersebut maka
didalam diri peserta didik harus ditanamkan nilai-nilai pembentuk karakter
yang bersumber dari agama, Pancasila sebagai dasar negara dan budaya Yang
merupakan ciri khas dari negara Indonesia.
Pendidikan karakter bertujuan untuk membangun bangsa yang kokoh dengan
masyarakatnya yang berbudi pekerti tinggi, bermoral, bertoleransi, dan
bergotong royong. Dan untuk meraih tujuan tersebut maka didalam diri
peserta didik harus ditanamkan nilai-nilai pembentuk karakter yang bersumber
dari Agama, Pancasila sebagai dasar negara dan budaya yang merupakan ciri
khas dari negara Indonesia. Pada dasarnya pendidikan karakter bertujuan
untuk membangun bangsa yang kokoh dengan masyarakatnya yang berbudi
pekerti tinggi, bermoral, bertoleransi, dan bergotong royong. Dan untuk
meraih tujuan tersebut maka didalam diri peserta didik harus ditanamkan nilai-
nilai pembentuk karakter yang bersumber dari Agama, Pancasila sebagai dasar
negara dan budaya yang merupakan ciri khas dari negara Indonesia.
BAB III
PEMBAHASAN

Pendidikan karakter merupakan segala upaya yang dilakukan oleh pendidik


untuk mengajarkan kebiasaan cara berfikir dan berperilaku yang membantu
seseorang untuk hidup dan bekerja bersama sebagai keluarga, masyarakat dan
bernegara dan membantu mereka untuk membuat keputusan yang dapat
dipertanggung jawabkan, sifat-sifat kejiwaan, akhlak atau budi pekerti yang
membedakan seseorang dengan orang lain.
Pendidikan karakter sering diterapkan pada usia kalangan remaja. Akan tetapi,
banyak proses yang harus dijalankan baik itu dari penyesuaian diri,
kepribadian, maupun keinginan dari remaja itu sendiri. Oleh karena itu,
sebaiknya sistem pada pendidikan karakter ini diterapkan sesuai dengan sistem
dan kesesuaian dari remaja itu sendiri.
Pendidikan karakter bertujuan untuk mengembangkan kemampuan dan
membentuk watak serta peradaban bangsa yang bermartabat dalam rangka
mencerdaskan kehidupan bangsa, bertujuan untuk berkembangnya potensi
peserta didik agar menjadi manusia yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan
Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri, dan
menjadi warga negara yang demokratis serta bertanggung jawab.
BAB IV
PENUTUP

Pendidikan karakter merupakan suatu upaya-upaya yang dirancang dan


dilaksanakan secara sistematis untuk membantu peserta didik memahami
nilai-nilai perilaku manusia yang berhubungan dengan Tuhan Yang Maha Esa,
diri sendiri, sesama manusia, lingkungan, dan kebangsaan yang terwujud
dalam pikiran, sikap, perasaan, perkataan, dan perbuatan berdasarkan norma-
norma agama, hukum, tata krama, budaya, Dan adat istiadat yang melibatkan
aspek pengetahuan (cognitive), perasaan (feeling), dan tindakan (action).
Secara singkat pendidikan karakter bertujuan untuk mempersiapkan peserta
didik menjadi warga negara yang lebih baik, yaitu warga negara yang memiliki
kemampuan, kemauan,dan menerapkan nilai- nilai Pancasila dalam kehidupan
sehari-hari dimanapun dia berada.
Pendidikan karakter penting bagi pendidikan di Indonesia. Pendidikan karakter
akan menjadi basic atau dasar dalam pembentukan karakter berkualitas
bangsa, yang tidak mengabaikan nilai-nilai sosial seperti toleransi,
kebersamaan, kegotong- royongan, saling membantu dan menghormati dan
sebagainya. Pendidikan karakter akan melahirkan pribadi unggul yang tidak
hanya memiliki kemampuan kognitif saja namun memiliki karakter yang
mampu mewujudkan kesuksesan.
DAFTAR PUSTAKA

- Tasuri, Sofyan. (2015). Pendidikan Karakter. Jember: IAIN Jember Press


- Fadillah,.dkk. (2021). Pendidikan Karakter. Bojonegoro: CV. AGRAPANA
MEDIA
- Suwardani, Ni Putu. (2020). “QUO VADIS”. Denpasar: UNHI PRESS

Anda mungkin juga menyukai