Anda di halaman 1dari 16

CINTA DAMAI DAN PERSATUAN

Dosen pengampu : Dr.Pardomuan Simanullang M.Pd

Disusun Oleh :

 Jesika Yohana Sitorus (2115010)


 Jeremia Togatorop (2114026)

SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN BARU DOLOKSANGGUL


PRODI D-III KEBIDANAN DAN PRODI D-III KEPERAWATAN
JL.BUKIT INSPIRASI SIPALAKKI DOLOKSANGGUL
KABUPATEN HUMBANG HASUNDUTAN
T.A 2023 / 2024
KATA PENGANTAR

Puji Syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas karunia yang diberikan-Nya penulis
dapat menyelesaikan tugas Makalah , “ Cinta Damai Dan Persatuan ” sehingga penulis dapat
menyelesaikannya dengan tepat waktu. Adapun makalah ini dibuat untuk memenuhi tugas pada
Mata Kuliah “Pendidikan Budi Pekerti Sesuai Ciri Luhur Bona Pasogit”.Penulis
mengucapkan terimakasih kepada Bapak Dr.Pardomuan Simanullang M.Pd, yang telah
memberikan bimbingan pada tugas makalah, juga kepada teman-teman yang membantu penulis
dalam penulisan makalah Pendidikan Budi Pekerti.
Penulis menyadari banyak kekurangan pada tugas Makalah ini, baik dalam tulisan dan
pokok pembahasan. Oleh karena itu penulis memerlukan kritik dan saran yang membangun dari
pembaca untuk menyempurnakan tugas ini. Semoga makalah sederhana ini dapat dipahami bagi
siapapun yang membacanya. Sekiranya makalah yang telah disusun ini dapat berguna bagi kami
sendiri maupun orang yang membacanya.

Doloksanggul, 08 Juni 2023

Kelompok 15

i
DAFTAR ISI

A.KATA PENGANTAR................................................................................................... i
B.DAFTAR ISI...................……………………………………………………………… ii
BAB I PENDAHULUAN.................................................................................................. 4
A.Latar Belakang………………………............................................................................ 4
B.Tujuan dan Manfaat………………………..................................................................... 6
C.Rumusan Masalah………………………........................................................................ 6
BAB II TINJAUAN PUSTAKA………...….................................................................... 7
1.1.1 Pengertian sikap cinta damai...................................................................................... 7
1.1.2 Pendidikan damai....................................................................................................... 7
1.1.3 Metode pendidikan damai.......................................................................................... 8
2.2.1 Pengertian persatuan…………………....................................................................... 9
2.2.2 Contoh persatuan antar bangsa…………………....................................................... 10
BAB III PENUTUP………………................................................................................... 13
A.Kesimpulan.......................................................................................................................13
B.Saran ............................................................................................................................... 14
DAFTAR PUSTAKA…………….................................................................................... 15

ii
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Penanaman karakter terutama cinta damai menjadi bagian penting dalam proses pendidikan,
hal ini sesuai dengan tujuan dan fungsi pendidikan sebagaimana dikutip oleh Hidayatullah
(2010:2), dalam UU Nomor 20 tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional Pasal 3,
menyatakan bahwa: Pendidikan nasional berfungsi mengembangkan kemampuan dan
membentuk watak serta peradaban bangsa yang bermartabat dalam rangka mencerdaskan
kehidupan bangsa, bertujuan untuk berkembangnya potensi peserta didik agar menjadi manusia
yang:
1. Beriman dan bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa.
2. Berakhlak mulia.
3. Sehat.
4. Berilmu.
5. Cakap.
6. Kreatif.
7. Mandiri.
8. Menjadi warga negara yang demokratis serta bertanggung jawab.
Menurut Majid dkk. (2011:8), tujuan pendidikan adalah untuk membentuk karakter yang
terwujud dalam kesatuan subjek esensial dengan perilaku dan sikap hidup yang dimilikinya.
Karakter menjadi identitas yang mengatasi pengalaman dan selalu berubah. Pendidikan karakter
dapat dimulai sejak usia dini. Mengucapkan terima kasih atau sekedar menyapa adalah contoh
latihan dalam pendidikan karakter pada usia dini. Terlihat sederhana tetapi jarang ditemukan
orang yang rela berucap terima kasih atau sekadar menyapa dengan senyum. Dalam pendidikan
karakter, siswa disiapkan untuk mampu menyikapi pilihan

1
Hidup dengan bijak. Semua individu bisa menjadi pelaku pendidikan karakter. Dalam
lingkungan sekolah, pendidikan karakter yang utama dimulai dari guru. Guru bukan hanya
mengajarkan pelajaran karakter, tetapi guru harus berkarakter. Guru harus menjadi contoh yang
baik, bukan hanya dari perkataannya tetapi juga perilaku yang ditunjukan. Pendidikan karakter
mengutamakan contoh dan perilaku.
Pendidikan karakter sangat penting, karena masyarakat memiliki kebiasaan yang kurang
baik untuk membangun bangsa yang unggul. Kebiasaan yang kurang baik misalnya adalah
tawuran antar pelajar yang selalu saja terjadi dan seakan sudah menjadi budaya turun temurun
bagi kaum pelajar, serta bentrok antar warga masyarakat. Maraknya tindak kekerasan di
Indonesia atas nama agama, ideologi, kekuasaan dan lainnya, yang terjadi akhir-akhir ini tidak
dapat dilepaskan dari peranan Oleh karena itu perlu adanya pendidikan karakter bangsa yang
dilakukan secara tepat. Pendidikan karakter harus diselenggarakan disemua aspek kehidupan
mulai dari keluarga, masyarakat, pemerintah terutama lembaga pendidikan. Sekolah dipandang
sebagai tempat yang sangat setrategis untuk membentuk karakter siswa sebagai generasi penerus
bangsa.
Di sisi lain, masyarakat Indonesia dikenal sebagai masyarakat multikultural, masyarakat
yang anggotanya memiliki latar belakang budaya (cultural background) beragam. Kemajemukan
dan multikulturalitas mengisyaratkan adanya perbedaan. Mahasiswa dapat dikatakan sebagai
gabungan dari berbagai macam kelompok, suku, agama dan lain sebagainya. Untuk mencapai
kehidupan dalam suatu lembaga perguruan tinggi perlu adanya kerjasama dan kerukunan antar
mahasiswa.
Namun didalam lembaga perguruan tinggi dibutuhkannya peran mahasiswa dalam
membina kerukunan antar mahasiswa supaya terwujudnya kehidupan yang harmonis dan rukun.
Sehingga akan menciptakan suasana rukun dan harmonis. Dalam mencapai itu semua tidak lepas
dari kehadiran pemimpin dalam suatu lembaga kemahasiswaan namun juga mahasiswa itu
sendiri. Membina kedamaian dengan mahasiswa harus atau perlu diawali dengan meningkatkan
kerukunan dalam kelompok sendiri bahkan sebaiknya dimulai dari diri sendiri.

2
Dasar budaya “Bhinneka Tunggal Ika” merupakan suatu unsur yang sangat fundamental
yang dapat dijadikan bingkai dasar untuk merajut kembali goyahnya jati diri kebudayaan bangsa.
Kemudian memahami kembali nilai-nilai kearifan lokal yang tergeser pengaruh dari luar untuk
mencari makna keIndonesia-an yang sebenar-benarnya dalam arti yang lebih luas sebagai
pedoman hidup individu, bermasyarakat, berbangsa dan bernegara.. Hal tersebut merupakan
aspek penyelenggaraan atau kehidupan bernegara yang material maupun spiritual harus sesuai
dengan nilai-nilai yang terdapat dalam sila-sila Pancasila secara bulat dan utuh. Karena
mahasiswa sadar bahwa didalam kehidupan pada hakekatnya tidak terlepas dari saling
ketergantungan antar sesama sehingga mahasiswa selalu berusaha untuk memelihara hubungan
yang baik dengan sesamanya.
B. Tujuan Dan Manfaat
Tujuan pembuatan makalah ini adalah untuk mengetahui :
1. Pentingnya pendidikan yang berkarakter.
2. Peran pendidik dalam berbudi pekerti.
3. Penanaman karakter terutama cinta damai dan persatuan menjadi bagian penting dalam
proses pendidikan
Adapun manfaat pembuatan makalah ini adalah agar dapat memperluas wawasan dan
pengetahuan pembaca tentang “Upaya membangun pendidikan yang Berkarakter terutama
cinta damai, persatuan dan Berbudi Pekerti”
C. Rumusan Masalah
1. Apa yang dimaksud dengan cinta damai ?
2. Bagaimana Ciri-ciri orang yang memiliki sikap cinta damai ?
3. Apa saja Pengaruh dan hubungan sikap cinta damai terhadap hasil belajar siswa ?
4. Apa yang dimaksud dengan persatuan ?
5. Apa saja contoh sikap persatuan antar bangasa di sekolah, di rumah dan lingkungan
masyarakat ?

3
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA

1.1.1 PENGERTIAN SIKAP CINTA DAMAI


Berbagai yang muncul belakangan ini menunjukkan bahwa lembaga pendidikan di Indonesia
boleh dibilang gagal dalam pranat sosial yang mampu membangun karakter tunas-tunas bangsa
sesuai dengan ajaran agama dan nilai-nilai luhur kebangsaan ang dicita-citakan. Lembaga
pendidikan di Indonesia seolah-olah tidak mampu menegakan nilai-nilai toleransi, demokrasi dan
menyiapkan generasi kritis dengan basis pengetahuan dan kompetensi.
Penanaman pendidikan karakter sejak usia dini merupakan bagian terpenting untuk
membentuk karakter seorang siswa, guna mencegah melakukan tindakan kekerasan dan
kerusuhan, untuk itu guru akan menerapkan upaya menanamkan karakter cinta damai sejak usia
dini. Dengan cara tersebut diharapkan karakter yang baik akan selalu melekat pada diri siswa.
Pada istilah sikap cinta damai terdapat tiga kunci yaitu sikap, cinta dan damai. Oleh karena
itu, sikap cinta damai dapat ditinjau dari asumsi dasar pengertian sikap, cinta,dan damai serta
keterkaitan dengan ketigannya.
Cinta damai adalah sikap, perkataan, dan perbuatan yang menyebabkan orang lain merasa
senang, aman dan nyaman atas kehadiran dirinya. Karakter cinta damai sangat perlu untuk
ditanamkan dan ditumbuhkan dalam diri siswa sejak usia dini. Apabila anak usia dini sudah
ditanamkan pentingnya mencintai perdamaian atau cinta damai, maka kelak anak-anak akan
takut atau terhindar dari perbuatan anarkis/berbuat keburukan dimasa remajanya sampai dengan
masa dewasanya.
Menurut Sudijono (2008: 27) dalam Rosa sikap merupakan bagian dari tingkah laku manusia
sebagai gejala atau gambaran kepribadian yang memancar keluar. Dengan demikian sikap
merupakan tingkah laku atau perbuatan akibat reaksi seseorang terhadap orang lain atau benda
tertentu.

4
1.1.2 PENDIDIKAN DAMAI
Konsep pendidikan damai (peace education) merupakan konsep ideal yang perlu ditanamkan
sejak dini karena berkaitan langsung dengan kondisi psikologi anak dalam memahami makna
dan tujuan hidup yang sebenarnya. Penanaman cinta damai tidak bisa secara langsung diberikan
tanpa tahapan penting yang menyangkut pemahaman tentang nilai-nilai perdamaian yang bisa
dimanifestasikan dalam kehidupan sehari-hari. Nilai-nilai perdamaian yang bisadimanifestasikan
dalam kehidupan sehari-hari. Nilai-nilai perdamaian dalam lingkungan sekolah juga perlu
ditanamkan agar anak tidak terbiasa dengan aksi tawuran untuk melakukan tindakan kekerasan.
Menurut Eliasa (2016) arti damai berbeda menurut individu dan kelompok damai menurut
individu adalah ketenangan jiwa,kesendirian, kenyamanan dan kebahagiaan, ketenangan pikiran,
dan kebebasan berpikir sedangkan damai menurut kelompok adalah kebersamaan, harmonis,
kerjasama yang baik.

1.1.3 METODE PENDIDIKAN DAMAI


Dalam peace education, kondisi damai dipahami tidak sekedar sebagai tiadanya bentuk-
bentuk kekerasan langsung, melainkan terwjudnya kondisi damai yang positif. Pendidikan damai
diarahkan untuk menumbuhkan tiga aspek utama yaitu pengetahuan sebagai ranah kognitif, sikap
sebagai ranah afektif dan ketrampilan sebagai ranah psikomotor.
Ada beberapa hal yang perlu dipersiapkan unruk memberikan materi tentang pendidikan
damai. Pertama, pendidikan materi memuat pengetahuan yang meliputi mawasa diri, pengakuan
akan prasangka, damai tanpa kekerasan,lingkungan dan ekologi. Kedua muatan materi dalam
pendidikan damai meliputi komunikasi kegiatan reflektif dan pendengaran aktif, kerjasama,
empati, apresiasi,nilai artistic dan estetika, sikap sabar dan pengendalian diri.
Menurut Simanjuntak (2017) cinta damai merupakan suatu sikap, perkataan yang
membuat orang lain merasa senang atas kehadiran dirinya. Siswa yang memiliki sikap cinta
damai cendrung bekerja sama, memiliki sikap toleransi, peduli, menghormati sesame,tidak
membeda-bedakan teman serta jarang melakukan tindakan kekerasan.

5
Ketiga muatan materi atau nilai sikap dalam pendidikan damai meliputi kesadaran ekologi,
penghormatan diri, sikap toleransi, saling memahami antar budaya, tanggung jawab social,
solidaritas berwawasan global.
1. Ciri-ciri orang yang memiliki sikap cinta damai
Ciri-ciri peserta didik yang memiliki sikap cinta damai sebagai berikut:
a. Menciptakan suasana yang kelas yang nyaman, tentram, dan harmonis.
b. Saling menghargai sesame peserta didik dan guru.
c. Memiliki rasa peduli terhada sesama
d. Berteman dngan siapa saja tanpa memandang suku, ras, dan agama.
e. Memilki sikap toleransi
f. Bekerjasama dengan teman tanpa membeda-bedakan.
g. Tidak melakukan kekerasan.
2. Pengaruh dan hubungan sikap cinta damai terhadap hasil belajar siswa.
Menurut Suprijono (2012: 5) dalam Widayanti hasil belajar adalah pola-pola perbuatan,
nilai-nilai, pengertian-pengertian, sikap-sikap apresiasi dan ketrampilan. Hasil belajar juga
merupakan tindakan atau kegiatan untk melihat sejauh mana tujuan-tujuan instruksional telah
dicapai atau dikuasai oleh siswa selama menempuh proses belajar mengajar.
Dalam hal meningkatkan hasil belajar yang maksimal atau mencapai ketuntasan minimal
guru berusaha menerapkan banyak model pembelajaran dengan tujuan agar siswa merasa tertarik
akan materi yang dibawakan serta bersifat proaktif. Selain model, metode dan pendekatan
pembelajaran yang diterapkan pada dasarnya manusia merupakan makhluk social yang tidak bisa
hidup sendiri, begitupun pada siswa. Siswa akan lebih mudah mengerti dan memahami bila
materi yang dijelaskan oleh guru dijelaskan kembali oleh teman mereka menggunakan bahasa
sehari-hari. Dalam keadaan lain banyak siswa-siswa malu menyampaikan pendapat, ide dan
gagasannya, mereka lebih nyaman menyampaikan semua itu dengan teman sebangku mereka.

6
Oleh karena itu ntuk membuat siswa lebih aktif serta mencapai hasil belajar yang diinginkan
maka, guru perlu menerapkan pendekatan pembelajaran yang mengandung nilai-nilai sikap cinta
damai seperti kerjasama, toleransi, peduli, saling menghargai, menghormati, dan memiliki sikap
empati yang tinggi. Untuk melihat sejauh mana nilai-nilai tersebut diterapkan oleh siswa maka
salah satu cara yang digunakan adalah membagi siswa-siswa ke dalam kelompok-kelompok kecil
secara heterogen dengan membagikan tugas-tugas kelompok berupa lembar diskusi, tugas
rumah, kuis, presentasi, dan juga sesi Tanya jawab.
Dari uraian di atas dapat di simpulkan bahwa sikap cinta damai dengan nilai-nilai yang
terkandung di dalamnya memiliki pengaruh yang besar terhadap hasil belajar siswa baik dalam
ranah kognitif, afektif dan juga psikomotor.

2.2.1 PENGERTIAN PERSATUAN


Indonesia merupakan negara dengan wilayah yang luas, sumber daya alam yang melimpah,
dan memiliki suku, bangsa, etnis, agama, dan budaya yang beragam. Kita patut mensyukuri
keberagaman yang ada di Indonesia. Semua itu dipersatukan dalam sebuah ikatan
Negara Kesatuan Republik Indonesia. Kemerdekaan negara Indonesia juga dapat diwujudkan
karena adanya kesatuan dan persatuan dari seluruh rakyat Indonesia. Rakyat Indonesia bersatu
memperjuangkan kemerdekaan agar lepas dari penjajah. 
Seperti pada sila ketiga Pancasila yang berbunyi “Persatuan Indonesia,” masyarakat
Indonesia digambarkan sangat menjunjung tinggi persatuan dan kesatuan karena Pancasila
sendiri merupakan cerminan bangsa Indonesia. Bangsa Indonesia juga diharapkan agar bersatu
dalam keberagaman karena Pancasila juga merupakan pedoman hidup bagi bangsa Indonesia.
Maka dari itu, ideologi Pancasila harus ditanamkan sejak dini agar nilai-nilainya tidak luntur
seiring perkembangan zaman, apalagi pada masa kini banyak masyarakat yang acuh tak acuh
mengenai nilai-nilai Pancasila.
Persatuan berasal dari kata satu yang artinya tidak terpecah-belah atau utuh. Jadi arti
persatuan yaitu bersatunya bermacam-macam aneka ragam kebudayaan menjadi satu yang utuh
dan serasi.
7
Persatuan Indonesia adalah persatuan bangsa yang tinggal di wilayah Negara Indonesia,
didorong untuk mencapai kehidupan yang bebas dalam negara yang merdeka dan berdaulat.

2.2.2 Contoh Sikap Persatuan Antar Bangsa Yaitu :


Contoh Sikap Persatuan di Sekolah yaitu :

1. Kerja Bakti Membersihkan Ruang Kelas

2. Piket Menjaga Keamanan Sekolah

3. Menghormati Teman yang Berbeda Agama (Keyakinan)

4. Membantu Teman yang Kesulitan

Contoh Sikap Persatuan di Rumah yaitu :

 Saling mencintai di antara sesama anggota keluarga, baik kepada orang tua, adik, kepada
kakak, atau saudara lainnya.
 Berbakti kepada orang tua.
 Saling menolong antar saudara, baik itu kepada kakak atau adik.
 Mengakui keberadaan serta fungsi dari tiap-tiap anggota keluarga.
 Adanya keterbukaan di antar anggota keluarga.
 Mengembangkan sikap tenggang rasa kepada sesama anggota keluarga.
 Tidak selalu mengutamakan diri sendiri.
 Siap membantu jika ada anggota keluarga yang tengah berada di dalam kesulitan.
 Gotong royong dalam menyelesaikan tugas secara bersama.
 Hidup rukun dengan sesama saudara di rumah.
 Saling berbagi makanan serta barang untuk keperluan keluarga.
 Memiliki waktu untuk saling berkumpul bersama keluarga.

8
Contoh Sikap Persatuan Lingkungan Masyarakat yaitu :
1. Gotong Royong saat Membersihkan Lingkungan secara Bersama-Sama

2. Mentaati Peraturan yang Berlaku di Masyarakat

3. Berperilaku dengan Penuh Tenggang Rasa dan Toleransi

4. Saling Menghormati

Manfaat dari menerapkan sikap persatuan yaitu :

1. Mengatasi Perbedaan

2. Menjaga Keutuhan dan Keamanan

3. Menguatkan Hubungan Masyarakat

4. Membangun Negara

5. Memperkuat Ketahanan Nasional

Persatuan bangsa berarti gabungan suku-suku bangsa yang sudah bersatu. Dalam hal ini, masing-
masing suku bangsa merupakan kelompok masyarakat yang memiliki ciri-ciri tertentu yang
bersatu. Penggabungan dalam persatuan bangsa, masing-masing bangsa tetap memiliki ciri-ciri
dan adat istiadat semula. Dalam persatuan bangsa, satu suku bangsa menjadi lebih besar dari
sekedar satu suku bangsa yang bersangkutan karena dapat mengatasnamakan bangsa secara
keseluruhan. Misalnya suku Bugis atau suku Batak dapat menyebutkan dirinya bangsa Indonesia,
yang memiliki ciri jauh lebih luas dan komplek dari pada suku Bugis atau Batak itu sendiri.
Semboyan “Bhineka Tunggal Ika” yang bermakna “Berbeda-beda tetapi tetap satu.” Makna
yang demikian sesungguhnya mengarahkan pada pemahaman bahwa bangsa Indonesia
merupakan bangsa yang beraneka ragam agama,suku, dan budayanya. Berdasarkan perbedaan
inilah maka muncul semangat untuk mampu hidup berdampingan dan menjunjung toleransi yang
menjadi amalan sila ketiga Pancasila “Persatuan Indonesia”.

9
Kesatuan dan persatuan merupakan aspek penting yang harus dijaga oleh bangsa Indonesia.
Untuk mempertahankannya maka toleransi diperlukan dalam menyikapi keberagaman antar umat
beragama, etnis, suku, dan budaya. Kerukunan dapat dicapai dengan saling menghargai
perbedaan yang ada di masyarakat. 
Dalam hal ini,  mahasiswa sebagai generasi penerus bangsa perlu mewujudkan persatuan dan
kesatuan dalam masyarakat. Persatuan dan kesatuan bangsa harus dipertahankan agar tidak
menimbulkan perpecahan dalam masyarakat. Walaupun menjaga persatuan bukanlah hal yang
mudah, tetapi tetap harus diwujudkan untuk mendukung kebhinekaan bangsa kita. Sebagai
mahasiswa, kita dituntut untuk tidak membeda-bedakan antar satu sama lain.

10
BAB III
PENUTUP

A. KESIMPULAN
Penanaman pendidikan karakter sejak usia dini merupakan bagian terpenting untuk
membentuk karakter seorang siswa, guna mencegah melakukan tindakan kekerasan dan
kerusuhan, untuk itu guru akan menerapkan upaya menanamkan karakter cinta damai sejak usia
dini. Dengan cara tersebut diharapkan karakter yang baik akan selalu melekat pada diri siswa.
Pada istilah sikap cinta damai terdapat tiga kunci yaitu sikap, cinta dan damai. Oleh karena itu,
sikap cinta damai dapat ditinjau dari asumsi dasar pengertian sikap, cinta,dan damai serta
keterkaitan dengan ketigannya.
Cinta damai adalah sikap, perkataan, dan perbuatan yang menyebabkan orang lain merasa
senang, aman dan nyaman atas kehadiran dirinya. Karakter cinta damai sangat perlu untuk
ditanamkan dan ditumbuhkan dalam diri siswa sejak usia dini. Apabila anak usia dini sudah
ditanamkan pentingnya mencintai perdamaian atau cinta damai, maka kelak anak-anak akan
takut atau terhindar dari perbuatan anarkis/berbuat keburukan dimasa remajanya sampai dengan
masa dewasanya.
Ciri-ciri orang yang memiliki sikap cinta damai yaitu :
a. Menciptakan suasana yang kelas yang nyaman, tentram, dan harmonis.
b. Saling menghargai sesame peserta didik dan guru.
c. Memiliki rasa peduli terhada sesama
d. Berteman dngan siapa saja tanpa memandang suku, ras, dan agama.
e. Memilki sikap toleransi
f. Bekerjasama dengan teman tanpa membeda-bedakan.
g. Tidak melakukan kekerasan.

11
Persatuan berasal dari kata satu yang artinya tidak terpecah-belah atau utuh. Jadi arti
persatuan yaitu bersatunya bermacam-macam aneka ragam kebudayaan menjadi satu yang utuh
dan serasi. Persatuan Indonesia adalah persatuan bangsa yang tinggal di wilayah Negara
Indonesia, didorong untuk mencapai kehidupan yang bebas dalam negara yang merdeka dan
berdaulat.
Persatuan bangsa berarti gabungan suku-suku bangsa yang sudah bersatu. Penggabungan
dalam persatuan bangsa, masing-masing bangsa tetap memiliki ciri-ciri dan adat istiadat semula.
Dalam persatuan bangsa, satu suku bangsa menjadi lebih besar dari sekedar satu suku bangsa
yang bersangkutan karena dapat mengatasnamakan bangsa secara keseluruhan. Misalnya suku
Bugis atau suku Batak dapat menyebutkan dirinya bangsa Indonesia, yang memiliki ciri jauh
lebih luas dan komplek dari pada suku Bugis atau Batak itu sendiri.
Dalam hal ini,  mahasiswa sebagai generasi penerus bangsa perlu mewujudkan persatuan dan
kesatuan dalam masyarakat. Persatuan dan kesatuan bangsa harus dipertahankan agar tidak
menimbulkan perpecahan dalam masyarakat. Walaupun menjaga persatuan bukanlah hal yang
mudah, tetapi tetap harus diwujudkan untuk mendukung kebhinekaan bangsa kita. Sebagai
mahasiswa, kita dituntut untuk tidak membeda-bedakan antar satu sama lain.

B. SARAN
Demikian yang dapat kami paparkan mengenai materi yang menjadi pokok bahasan dalam
makalah ini, tentunya masih banyak kekurangan dan kelemahannya,karena terbatasnya
pengetahuan dan kurangnya rujukan atau referensi yang ada hubungannya dengan judul makalah
ini. Kami penulis berharap para pembaca yang budiman memberikan kritik dan saran yang
membangun kepada penulis demi sempurnanya makalah ini.Semoga makalah ini berguna bagi
penulis pada khususnya juga para pembaca yang budiman pada umumnya.

12
DAFTAR PUSTAKA

Awan, I., & Sodik, M. A. (2018). Diskriminasi dan Kesehatan Mental.


Honggu, N. N. (2021). Persatuan Dan Kesatuan.
Cahya Puspita Ria (2015). Analisis faktor-faktor perilaku anak Sekolah Dasar. FKIP
UMP
Murniyetti, M., Engkizar, E., & Anwar, F. (2016). Pola pelaksanaan pendidikan karakter
terhadap siswa sekolah dasar. Jurnal Pendidikan Karakter, 7(2).
probowati,dkk 2011 pendidikan karakter perspektif guru dan psikolog.selaras
Repelita, T., Sofyan, F. S., & Susanto, E. (2021). PERENCANAAN PEMBELAJARAN
PENDIDIKAN PANCASILA DALAM UPAYA MENGUATKAN RASA PERSATUAN
DAN KESATUAN INDONESIA PADA MAHASISWA DALAM KONSEP
MASYARAKAT YANG MULTIKULTUR. PROSIDING KONFERENSI NASIONAL
PENELITIAN DAN PENGABDIAN UNIVERSITAS BUANA PERJUANGAN
KARAWANG, 1(1), 581-587.
Makna, B. A. Pengertian Persatuan dan Kesatuan Bangsa

13

Anda mungkin juga menyukai