Anda di halaman 1dari 12

PERAN GURU DALAM PEMBENTUKAN KARAKTER SISWA DI LINGKUNGAN

SOSIAL

Disusun Untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah Sosiologi Pendidikan Islam

Dosen Pengampu: Dr. Hj. Hamdanah, M.Hum

Disusun Oleh: Kelompok 10

Arina Nisa’ul Halawah 2103805091019

Windi Novita Rahmadhani 2103805091020

Zannuba Munirotun Nahdia 2103805091039

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN AGAMA ISLAM

FAKULTAS TARBIYAH

UNIVERSITAS ISLAM JEMBER

MEI 2023

0
KATA PENGANTAR

Alhamdulillahi Robbil ‘Alamin, Segala puji bagi Allah SWT yang telah menunjukkan kepada
kami jalan Islam ini. Tidaklah kami mendapat petunjuk seandainya Allah tidak memberi
petunjuk kepada kami.

Sholawat beserta salam semoga tetap tercurah kepada Rosulullah Muhammad bin
Abdullah yang diutus oleh Allah untuk membawa Syari’at yang tegak, lurus dan luas, yang
dasar-dasarnya mudah bagi manusia dan menghilangkan kesulitan mereka, yang tujuannya untuk
kemaslahatan dan keadilan manusia. Dan kepada keluarga dan sahabatnya yang meneruskan
menjaga syariatnya, memberi petunjuk kepada umatnya, dan mereka menyempurnakan
cahayanya serta mengajak pada petunjuknya.

Terima kasih pula kami sampaikan kepada dosen pengampu mata kuliah Sosiologi
Pendidikan Islam, Ibu Dr. Hj. Hamdanah, M.Hum yang telah memberikan kesempatan pada
kami untuk menyelesaikan penyusunan makalah yang berjudul PERAN GURU DALAM
PEMBENTUKAN KARAKTER SISWA DI LINGKUNGAN SOSIAL ini tepat waktu. Kami
menyadari dalam penyusunan makalah ini masih terdapat banyak kekurangan, oleh karena itu
kami memohon kritik dan saran yang membangun bagi para pembaca agar tercipta makalah yang
lebih baik lagi kedepannya. Dan kami memohon kepada Allah SWT agar makalah ini dapat
bermanfaat bagi para pembaca.

Jember, 3 Mei 2023

Penyusun

1
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ..........................................................................................................

DAFTAR ISI .........................................................................................................................

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakag ............................................................................................................


B. Rumusan masalah .....................................................................................................
C. Tujuan Permasalaha ..................................................................................................

BABA II PEMBAHASAN

A. pembentukan karakter ...............................................................................................


B. Peran guru dalam pembentukan karakter siswa ........................................................
C. . Kompetensi Sosial Guru..........................................................................................

BAB III PENUTUP

KESIMPULAN .....................................................................................................................

DAFTAR PUSTAKA............................................................................................................

2
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Indonesia saat ini memiliki peran yang sangat besar dalam meningkatkan mutu
pendidikan, sehingga dapat bersaing dengan negara lain. Indonesia harus mampu menghasilkan
generasi muda yang berjiwa mandiri dan dapat berkompetisi di tingkat dunia. Sehubungan hal
tersebut, Indonesia membutuhkan orang-orang yang dapat berfikir secara efektif, efisien dan
produktif. Hal tersebut dapat diwujudkan jika kita mempunyai tenaga pendidik yang handal dan
mampu mencetak generasi bangsa yang cerdas dan bermoral. Guru sebagai tenaga profesional
harus memenuhi berbagai persyaratan kompetensi dalam menjalankan tugas dan kewenangannya
secara professional. Keadaan nyata di lapangan masih jauh dari yang diharapkan baik secara
kuantitas, kualitas maupun profesionalitas. Persoalan ini masih ditambah dengan adanya
berbagai tantangan ke depan yang masih kompleks di era global. Kompetensi guru merupakan
seperangkat penguasaan kemampuan yang harus ada dalam diri guru agar dapat mewujudkan
kinerja secara tepat dan efektif dalam mencerdaskan sekaligus pembentukan karakter peserta
didik.

Guru yang profesional adalah guru yang memiliki kemampuan dan keahlian khusus
dalam bidang keguruan sehingga mampu melaksanakan tugas dan fungsinya sebagai guru
dengan kemampuan maksimal. Profesi guru memiliki beberapa keunggulan dari profesi lain.
Istilah Jawa mengatakan bahwa guru adalah seseorang yang digugu ( dipercaya ) dan ditiru
( dicontoh ), merupakan suatu profesi yang patut untuk dihargai dan dijunjung tinggi.
Implementasi dari hal tersebut maka sepatutnya guru harus menjadi model untuk menjadikan
dunia pendidikan yang berbasis karakter, bermoral dan tidak meninggalkan kearifan budaya
local.

3
B. Rumusan Masalah

A. Pengertian pembentukan karakter


B. Peran guru dalam pembentukan karakter siswa
C. Kompetensi Sosial Guru

4
BAB II

PEMBAHASAN

A. Pengertian pembentukan karakter

Pembentukan karakter adalah sebuah proses yang dilakukan dalam Pendidikan untuk
menanamkan nilai-nilai dasar karakter pada seseorang untuk Membangun kepribadian tersebut,
baik itu nilai karakter antara manusia dengan tuhannya, nilai karakter yang harus ada terhadap
sesama manusia, lingkungnnya Maupun nilai karakter diri pribadi seseorang. Sehingga manusia
betul-betul Menyadari fitrahnya maupun fungsinya di dunia ini sampai pada akhirnya tercipta
Suatu kehidupan yang aman dan damai serta sarat akan makna tanpa adanya Tindakan yang
hanya akan berujung pada kesia-siaan.1

Menurut Elmubarok (2008), pembentukan karakter siswa adalah proses mengukir atau
memahat jiwa seseorang, menjadi sedemikian rupa, sehingga “berbentuk” unik, menarik, dan
berbeda atau dapat dibedakan dengan orang lain.

Adapun pembentukan karakter siswa dalam suatu sistem Pendidikan menurut Fatimah (2018)
adalah keterkaitan antara komponen-komponen karakter yang mengandung nilai-nilai perilaku,
yang dapat dilakukan atau bertindak secara bertahap, dan saling berhubungan antara pengetahuan
nilai-nilai perilaku tersebut dengan sikap maupun emosi yang kuat untuk melaksanakannya. Baik
terhadap Tuhan Yang Maha Esa (TYME), dirinya sendiri, sesama, lingkungan, bangsa, dan
negara, serta dunia internasional.

Dengan demikian, dapat disimpulkan bahwa pembentukan karakter siswa adalah proses yang
terkait dengan nilai-nilai perilaku, dan berhubungan dengan sikap atau emosi yang kuat untuk
membentuk suatu karakter unik, menarik, dan berbeda dengan orang lain.

Seiring proses globalisasi yang berjalan secara terus-menerus, maka akan berdampak pada
perubahan karakter masyarakat Indonesia. Kurangnya pendidikan karakter untuk membentuk
karakter siswa dapat menimbulkan krisis moral, yang berakibat pada perilaku negatif di
masyarakat. Oleh sebab itu, menurut Thomas Lickona, setidaknya ada tujuh alasan mengapa
character education harus diberikan kepada setiap warga negara sejak dini, yaitu:

1) Pembentukan karakter merupakan cara paling baik untuk memastikan para siswa
memiliki kepribadian dan karakter yang baik dalam hidupnya.

2) Pendidikan karakter dapat membantu meningkatkan prestasi akademik para siswa.

1
Anis Matta, Membentuk Karakter Cara Islam, http://keyanaku.hlogspot.com Dalam google.com. diakses pada
tanggal 1 Mei 2014

5
3) Sebagian anak tidak dapat membentuk karakter yang kuat untuk dirinya sendiri di tempat
lain.

4) Dapat membentuk individu yang menghargai dan menghormati orang lain, serta
membuat mereka dapat hidup di dalam masyarakat yang majemuk.

5) Sebagai upaya dalam mengatasi permasalahan moral-sosial, seperti ketidakjujuran,


ketidaksopanan, kekerasan, etos kerja yang rendah, dan masalah moral-sosial lainnya.

6) Merupakan cara terbaik untuk membentuk perilaku seseorang sebelum masuk ke dunia
kerja atau usaha.

7) Sebagai cara untuk mengajarkan nilai-nilai budaya yang merupakan bagian dari
peradaban suatu bangsa.

Dari penjelasan tersebut, dapat kita sadari betapa pentingnya pembentukan karakter bagi setiap
orang. Demikian, para guru dan orang tua sudah seharusnya senantiasa menanamkan nilai-nilai
karakter yang baik kepada setiap anak didiknya.

B. Peran guru dalam pembentukan karakter siswa

Seorang guru di sekolah tidak hanya Berperan sebagai pengajar atau sebagai Pendidik akademis
saja tetapi juga harus bisa Menjadi seorang pendidik karakter, moral dan Juga budaya bagi
siswanya. Guru dapat Menggabungkan pendidikan karakter di setiap Mata pelajaran melalui
kegiatan pembelajaran Yang dilaksanakan, seperti mata pelajaran yang Berkaitan dengan
prosedur atau nilai-nilai pada Setiap mata pelajaran yang dapat dikaitkan Dengan kehidupan
sehari-hari.

Menurut (Lickona, 2020b) Guru juga Dapat berperan sebagai seorang model, yaitu Orang yang
mempunyai adab yang baik dan Positif dengan cara menunjukkan rasa hormat Dan tanggung
jawab pada saat kegiatan Pembelajaran berlangsung baik itu di dalam Maupun diluar kelas. Guru
bisa memberikan Contoh dalam berbagai hal yang berkaitan Dengan moral beserta alasannya,
yaitu dengan Cara menunjukkan cara mereka beretika dalam Bertindak terutama dalam
lingkungan sekolah.2

Adapun peran guru dalam membentuk karakter siswa yang harus diperhatikan dan diamalkan
oleh seorang pendidik, yaitu:

a. Guru sebagai pendidik; bertugas untuk mendidik siswa, ia merupakan tokoh penting
dalam membentuk karakter seseorang dimasa depan. Sebab, guru merupakan tokoh yang
mampu menanamkan nilai-nilai terpuji bagi siswa, memperbaiki perilaku siswa yang
buruk menjadi benar, serta menjelaskan apa yang harus dan tidak harus dilakukan.

2
Rismawati Nur Afifah & Amrozi Khamidi. Peran Guru Dalam Pengembangan Karakter Peserta Didik Di Tingkat
Sekolah Dasar,Jurnal Inspirasi Manajemen Pendidikan Volume 10 Nomor 01 Tahun 2022, 132-141

6
b. Guru sebagai pengajar; memberi ilmu pengetahuan kepada siswa yang semula tidak tahu
akan sesuatu, sehingga mereka menjadi tahu. Seorang guru harus mampu
menumbuhkembangkan rasa ingin tahu pada siswanya, jangan sampai melemahkan
mental siswa dengan tidak menghargai atau mempermalukannya ketika bertanya tentang
banyak hal.

c. Guru sebagai motivator; seorang guru harus bisa menjadi motivator untuk siswa-
siswanya, menjadi sumber inspirasi, menjadi pendukung ketika siswa mendapat masalah
dalam pembelajaran atau urusan lain. Guru harus membangun komunikasi yang baik
dengan siswanya, dengan begitu siswa akan merasa nyaman dan percaya diri untuk
mengemukakan ide atau pendapatnya.

d. Guru sebagai sumber belajar; berkaitan dengan penguasaan materi pelajaran, seorang
guru haruslah menguasai materi yang diajarkannya, sehingga guru dapat berperan dengan
baik sebagai sumber belajar siswanya.

e. Guru sebagai Fasilitator; guru juga berperan sebagai pemberi layanan untuk memudahkan
siswa dalam proses pembelajaran, sehingga tujuan belajar dapat tercapai dengan
maksimal.

f. Guru sebagai Demonstater; peran untuk memperlihatkan/mendemonstrasikan kepada


siswa hal-hal yang berkaitan dengan materi ajar, dan membuat siswa lebih tahu, serta
paham tentang pesan yang disampaikan.

g. Guru sebagai Pembimbing; seorang guru harus tahu dan paham tentang
keunikan/perbedaan yang dimiliki setiap siswanya, sehingga guru dapat berperan dengan
baik dalam konteks peran guru sebagai pembimbing.

h. Guru Sebagai Evaluator; yaitu seorang guru berperan dalam pengumpulan data
keberhasilan proses belajar mengajar yang telah dilakukan. Hal ini berfungsi untuk
menentukan kemampuan siswa dalam menyerap materi ajar, serta menentukan
keberhasilan seorang guru dalam proses kegiatan yang diprogramkan.3

C. Kompetensi Sosial Guru

Sebagai professionalyang memiliki tugas memajukan para siswa sehingga mereka bisa
masuk dunia profesidan diterima dalam semua kalangan sosial, seorang guru harus memiliki
kompetensi sosial untuk tiga konteks kepentingan, yakni:

 Pertama, mempersiapkan para siswa untuk memasuki dunia profesi, baik sebagai
pegawai, pegawai negeri sipil, polisi, tentara, pegawai swasta, pengusaha, atau
3
https://www.quipper.com/id/blog/info-guru/membentuk-karakter-siswa/

7
bahkan pemimpin politik yang kekuatannya terletak pada konstituen dan
kesuksesannya berada kemampuan komunikasi sosialnya. Oleh sebab itu, para siswa
harus dilatih untuk bisa memiliki kompetensi sosial, memiliki kecakapan untuk
berkomunikasi, mempengaruhi orang lain, meyakinkan orang lain untuk bisa
melakukan sesuatu sesuai dengan apa yang dia yakini, termasuk kemampuan
menerima keragaman sosial, etnik, agama, ras dan budaya. Semua itu harus dilatih
sejak mereka berada di sekolah. Lalu, bagaimana guru dapat melatih kecakapan
sosial siswanya jika mereka sendiri tidak memiliki kompetensi tersebut? Untuk itu,
seorang guru harus memiliki kompetensi sosial dengan baik. Kemampuan yang harus
mereka latihkan secara terencana kepada para siswa, karena kecakapan ini tidak
ditransformasi atau dilatihkan melalui kurikulum tertulis. Sebaliknya, kemampuan
ini dibangun melalui kurikulum yang terselubung, namun menjadi bagian dalam
proses interaksi guru-murid, baik dalam proses pembelajaran maupun melalui
kegiatan ko-kurikuler dan ekstra kurikuler.
 Kedua, memperkuat profesionalisme melalui proses peer-guidence, peer
review sesama guru, baik di internal maupun lintas satuan pendidikan. Guru yang
cenderung introvet, tertutup, dan tidak banyak berkomunikasi dengan sesama di
sekolahnya, akan teralienasi dan tertinggal oleh berbagai perubahan. Sementara
dalam lintas satuan pendidikan, pemerintah mendorong para guru memiliki wadah
komunikasi satu sama lain. Dalam hal ini, pemerintah membantuk wadah guru
sekolah dasar dengan Kelompok Kerja Guru (KKG)dan wadah guru sekolah
menengah dengan Musyawarah Guru Mata Pelajaran (MGMP). Kedua organisasi ini
dibentuk dan dikembangkan bagi para guru untuk melakukan sharing tentang bahan
ajar, metode dan strategi pembelajaran,evaluasi proses dan hasil belajar, pengelolaan
kelas serta pengembangan penelitian untuk peningkatan layanan pembelajaran bagi
para siswa mereka. Intinya, wadah komunikasi KKG dan MGMP ini dibentuk
pemerintah dengan tujuan meningkatkan kualitas pendidikan di Indonesia yang
dimulai dengan peningkatan guru. Dengan demikian, guru harus terbuka, mau
menerima dan memberi masukan, dan bersama-sama memikirkan inovasi dunia
pendidikan bagi kemajuan Indonesia. Untuk itulah, maka setiap guru atau calon guru
harus memiliki kompetensi atau kecerdasan sosial.

8
 Ketiga, memperkuat institusi pendidikan melalui optimalisasi partisipasi
seluruhstakeholder sekolah guna meningkatkan mutu layanan pendidikan. Tugas ini
seolah-olah merupakan tugas kepala sekolah/madrasah, padahaltidak seluruh
kegiatan komunikasi dengan pihak-pihak luar dilakukan oleh kepala sekolah. Untuk
konteks-konteks tertentu, khususnya tentang kemajuan para siswa pada mata
pelajaran yang menjadi tanggung jawab guru, harus dikomunikasikan terlebih dahulu
oleh guru. Demikian pula dengan perlakuan-perlakuan guru pada siswa dalam
pembelajaran, seperti menambah jam belajar, melakukan remedial,reinforcement,
dan kunjungan lapangan, merupakan kebijakan setiap guru yang harus
dikomunikasikan dengan kepala sekolah/madrasah dan komite sekolah. Demikian
pula saat para guru mencari informasi tentang kebutuhan-kebutuhan para pengguna
lulusan, mereka harus mampu berkomunikasi dengan para pengguna, mendengarkan
secara serius dan seksama, termasuk menghargai pendapat-pendapat mereka. Semua
hal ini harus dilakukan setiap guru sekaligus merupakan kewajiban yang mengikat
mereka, karena akan selalu ada setiap tahundan harus dilakukan sebagai tugas rutin.
Oleh karena itu, guru harus memiliki kompetensi dan kecerdasan sosial, agar sekolah
memperoleh informasi yang dibutuhkan sekolah/madrasah untuk kemajuan dan
pemajuan lembaga.

9
BAB III

PENUTUP

A. KESIMPULAN

Peran guru dalam pengembangan karakter sangatlah penting, karena sosok seorang guru
menjadi sumber inspirasi dan juga motivasi bagi peserta didik. sikap dan juga perilaku
seorang juga sangat membekas bagi para peserta didik, dimana setiap ucapan,
kepribadian seorang guru dapat menjadi cerminan bagi peserta didik. Guru bukan hanya
sebagai pendidik akademik sajatetapi juga harus bisa menjadi pendidik karakter, moral
dan juga budaya bagi anak didik nya.

10
DAFTAR PUSTAKA

Anis Matta, Membentuk Karakter Cara Islam, http://keyanaku.hlogspot.com Dalam google.com.


diakses pada tanggal 1 Mei 2014
Rismawati Nur Afifah & Amrozi Khamidi. Peran Guru Dalam Pengembangan Karakter Peserta
Didik Di Tingkat Sekolah Dasar,Jurnal Inspirasi Manajemen Pendidikan Volume 10 Nomor 01
Tahun 2022, 132-141
https://www.quipper.com/id/blog/info-guru/membentuk-karakter-siswa/

11

Anda mungkin juga menyukai