Makalah ini disusun guna memenuhi tugas kelompok pada mata kuliah Pendidikan
Berkarakter SD dengan Dosen Pengampu Ibu Rida Fironika Kusuma dewi, S.Pd., M.Pd.
Disusun oleh :
1. Bagus try prasetyo (34302000022)
2. Alfi Nail Muasyaroh (34302000012)
3. Putri Adela Shabrina (34302000064)
AssalamualaikumWr.Wb
Puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah memberikan r ahmat dan hidayah-Nya sehingga
saya dapat menyelesaikan tugas makalah yang berjudul Konstitusi ini tepat pada waktunya.
Adapun tujuan dari penulisan dari makalah ini adalah untuk memenuhi tugas dosen pada
mata kuliah Pendidikan Karakter SD Selain itu, makalah ini juga bertujuan untuk menambah
wawasan tentang Menciptakan Ruang Kelas Berkarakter bagi para pembaca dan juga bagi
penulis.
Saya mengucapkan terima kasih kepada Pengampu Ibu Rida Fironika Kusuma dewi, S.Pd.,
M.Pd. selaku dosen mata kuliah Pendidikan Karakter SD yang telah memberikan tugas ini
sehingga dapat menambah pengetahuan dan wawasan sesuai dengan bidang studi yang saya
tekuni. Saya juga mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah membagi
sebagian pengetahuannya sehingga saya dapat menyelesaikan makalah ini. Kami menyadari,
makalah yang kami tulis ini masih jauh dari kata sempurna. Oleh karena itu, kritik dan saran
yang membangun akan kami nantikan demi kesempurnaan makalah ini.
Kelompok 2
i
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR..................................................................................................................................i
DAFTAR ISI.............................................................................................................................................1
BAB I......................................................................................................................................................1
PENDAHULUAN.....................................................................................................................................1
1.1 Latar Belakang.............................................................................................................................1
I.2. Rumusan Masalah.......................................................................................................................2
I.3. Tujuan..........................................................................................................................................2
BAB II.....................................................................................................................................................3
PEMBAHASAN.......................................................................................................................................3
2.1 Membangun Ikatan dan Model Karakter.....................................................................................3
2.2 Guru Sebagai Model Karakter......................................................................................................6
BAB III....................................................................................................................................................8
PENUTUP...............................................................................................................................................8
3.1 Kesimpulan..................................................................................................................................8
3.2 Saran............................................................................................................................................9
DAFTAR PUSTAKA..................................................................................................................................9
1
BAB I
PENDAHULUAN
2
I.3. Tujuan
Adapun tujuan dari makalah ini, agar dapat memberi wawasan dan pemahaman lebih luas
kepada pembaca mengenai Pendidikan Karakter SD.
3
BAB II
PEMBAHASAN
Membangun ikatan model karakter Interaksi antara guru dengan siswa merupakan yang
dominan terjadi di sekolah. Paling banyak waktu siswa di sekolah dasar di sekolah dihabiskan
bersama guru kelasnya. Guru sekolah dasar adalah guru yang bertemu siswanya sepanjang
hari, sepanjang semester, bahkan sepanjang tahun. Oleh karena itu ikatan hubungan antara
guru dengan siswa menjadi sesuatu yang menarik untuk dibangun. Bayangkan saja jika
hubungan antara guru dan siswa tidak baik, maka yang dirasakan adalah kebosanan yang
berkepanjangan. Jika kebosanan sudah menghampiri, maka dampak selanjutnya adalah
muncul kurang bersemangat untuk belajar. Oleh karena itu interaksi hubungan antara guru
dan siswa perlu dibangun secara baik. Hubungan yang baik antara guru dengan siswa adalah
dasar utama yang perlu diperhatikan untuk terlaksananya proses pembelajaran berikutnya.
Beberapa hal yang perlu dilakukan guru adalah:
4
untuk dapat memberikan cinta kepada siswanya, sehingga siswa tidak
merasakan sedang berhadapan dengan oran asing ketika di sekolah. Guru perlu
melakukan hak-hal yang biasa orang tua lakukan di umah, misalnya
memeperhatikan siswa, menanggapi pertanyaannya, memperhatikan keluh
kesahnya, dan sebagainya. Pada intinya guru perlu melakukan beberapa peran
orang tua di rumah kepada siswanya. Pianta (dalam Watson, 2008: 180)
menjelaskan bahwa peran guru sebagai agen pertumbuhan moral yang harus
mirip dengan peran orang tua.
Penelitian ini jelas menunjukkan pentingnya guru membangun hubungan yang
hangat, saling memelihara dan percaya dengan siswa, hubungan yang berfokus
pada kebutuhan siswa. Oleh karena itu dalam menciptakan interaksi guru
dengan siswa perlu dibangun hubungan yang hangat, saling memelihara dan
percaya dengan siswa.
5
hukuman non fisik dapat berupa pengurangan waktu untuk mengerjakan tugas,
atau waktu bermain, dan sebagainya.
Guru sebagai model keteladanan bagi peserta didiknya harus memiliki kepribadian dan
sikap perilaku yang dapat dijadikan sebagai panutan/ idola. Paradigma dalam dunia
6
pendidikan, kepribadian guru meliputi (1) kemampuan mengembangkan kepribadian, (2)
kemampuan berinteraksi dan berkomunikasi secara arif bijaksana, dan (3) kemampuan
melaksanakan bimbingan dan penyuluhan. Kompetensi kepribadian guru berkaitan erat
dengan penampilan sebagai individu yang harus memiliki kedisiplinan, berpenampilan baik,
bertanggungjawab, memiliki komitmen, dan menjadi teladan.
Perilaku guru bagi peserta didik/ siswa menjadi ukuran dalam anggota masyarakatnya.
Kearifan budaya lokal dan perilaku guru menjadi tolok ukurnya dalam cerminan bagi peserta
didik. Pembentukan karakter peserta didik merupakan tugas bersama dari orang tua,pihak
sekolah, masyarakat, dan pemerintah.
Keteladanan guru di sekolah adalah cara yang paling efektif untuk menumbuhkan
kembangkan sikap perilaku yang baik pada peserta didik. Guru dapat menjadi model dalam
pembelajaran pendidikan karakter, baik pendidikan karakter kebangsaan (nasionalisme) atau
pendidikan karakter keagamaan (akhlak). Keteladanan dapat diwujudkan dalam proses
pembelajaran di sekolah, contohnya saling menghargai, saling menyanyangi, gotong royong,
bakti sosial, shalat berjamaah. Contoh kegiatan tersebut wajib diikuti oleh seluruh peserta
didik, termasuk guru, sehingga dalam hal ini peran guru sebagai model kepada peserta
didiknya dapat terlaksana dengan baik.
Olehnya itu, keteladanan seorang guru dalam pendidikan sangat penting dan sangat besar
pengaruhnya terhadap proses pendidikan, khususnya dalam membentuk aspek moral,
spiritual, dan etos sosial peserta didik. Keteladanan merupakan metode pendidikan yang
terbaik dan yang paling membekas.
Pendidikan tingkat dasar dan menengah memperlihatkan bahwa perilaku guru di kelas
maupun di luar kelas merupakan model bagi murid dalam berperilaku. Ucapan dan perintah
guru sangat dipatuhi oleh peserta didik, sering terdengar bahwa ucapan dan contoh dari
seorang lebih didengar dan dipatuhi oleh peserta didik daripada ucapan dan contoh orang tua.
Peran guru dalam pembentukan karakter bangsa yang harus diperhatikan dan diamalkan oleh
seorang pendidik, yaitu :
a. Guru sebagai pendidik; bertugas untuk mendidik peserta didik, ia merupakan tokoh
penting dalam membentuk karakter seseorang dimasa depan. Guru menjadi tokoh
yang menanamkan nilai-nilai terpuji bagi siswa, memperbaiki perilaku yang buruk
menjadi benar dan menjelaskan apa yang harus dan tidak harus dilakukan.
7
b. Guru sebagai pengajar; membuat peserta didik yang semula tidak tahu akan sesuatu
menjadi tahu, guru adalah sumber pengetahuan bagi siswanya. Seorang guru harus
mampu menumbuhkembangkan rasa ingin tahu pada peserta didiknya, jangan sampai
melemahkan mental siswa dengan tidak menghargai atau mempermalukannya ketika
bertanya tentang banyak hal.
c. Guru sebagai motivator; seorang guru harus bisa menjadi motivator untuk siswa/
peserta didiknya, menjadi sumber inspirasi, menjadi pendukung ketika peserta didik
mendapat masalah dalam pembelajaran atau urusan lain. Guru harus membangun
komunikasi yang baik dengan siswanya, sebab dengan demikianlah siswa/ peserta
didik akan merasa nyaman dan percaya diri untuk mengemukakan ide atau
pendapatnya.
d. Guru sebagai sumber belajar; berkaitan dengan penguasaan materi pelajaran Seorang
guru harus menguasai materi ajarnya, sehingga dia dapat berperan dengan baik
sebagai sumber belajar peserta didiknya.
e. Guru sebagai Fasilitator; berperan sebagai pemberi layanan agar memudahkan siswa
dalam proses pembelajaran sehingga tujuan belajar dapat tercapai dengan maksimal.
f. Guru sebagai Demonstater; peran untuk memperlihatkan/ mendemonstrasikan kepada
siswa hal-hal yang berkaitan dengan materi ajar dan membuat siswa/ peserta didik
lebih tahu dan paham tentang pesan yang disampaikan.
g. Guru sebagai Pembimbing; seorang guru harus tahu dan paham tentang keunikan/
perbedaan yang dimiliki setiap siswa/ peserta didiknya sehingga guru dapat berperan
dengan baik dalam konteks peran guru sebagai pembimbing.
h. Guru Sebagai Efaluator; yaitu seorang guru berperan dalam pengumpulan data
keberhasilan proses belajar mengajar yang telah dilakukan. Ini berfungsi untuk
menentukan kemampuan siswa dalam menyerap materi ajar dan menentukan
keberhasilan guru dalam proses kegiatan yang diprogramkan.
Seorang guru harus memiliki kepribadian yang dewasa, arif, bijaksana dan stabil. Hal ini
sangat penting sebab banyak masalah pendidikan yang dikarenakan faktor kepribadian guru
tersebut. Kepribadian yang dewasa, arif, bijaksana, mantapdan stabil dari seorang guru akan
memberikan keteladan yang sangat baik terhadap siswa/ peserta didiknya maupun
masyarakat, sehingga guru dikenal sebagai pribadi yang pantas “digugu” (ditaati
nasehat/ucapan/perintahnya) dan “ditiru” (di contoh sikap dan perilakunya). Oleh sebab itu,
8
sebagai seorang guru, sebaiknya selalu bertindak sesuai dengan norma hukum, norma social,
konsisten dan bangga sebagai profesi guru.
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Guru menjadi tokoh yang menanamkan nilai-nilai terpuji bagi siswa, memperbaiki
perilaku yang buruk menjadi benar dan menjelaskan apa yang harus dan tidak harus
dilakukan. Seorang guru harus mampu menumbuhkembangkan rasa ingin tahu pada peserta
didiknya, jangan sampai melemahkan mental siswa dengan tidak menghargai atau
mempermalukannya ketika bertanya tentang banyak hal. Ini berfungsi untuk menentukan
kemampuan siswa dalam menyerap materi ajar dan menentukan keberhasilan guru dalam
proses kegiatan yang di programkan.
Kepribadian yang dewasa, arif, bijaksana, mantapdan stabil dari seorang guru akan
memberikan keteladan yang sangat baik terhadap siswa/ peserta didiknya maupun
masyarakat, sehingga guru dikenal sebagai pribadi yang pantas «digugu» dan «ditiru».
Seorang guru yang akan mengembangkan karakter siswa harus menunjukkan bahwa
integritas adalah hal yang paling berharga. Guru terlebih dahulu harus berperan sebagai
model untuk menyatakan kebenaran, menghormati orang lain, menerima dan memenuhi
tanggung jawab, bermain jujur, mengembalikan kepercayaan, dan menjalani kehidupan yang
bermoral. Guru harus berperan sebagai model akan pentingnya keterlibatan dalam sebuah
pencarian kebenaran yang akan berlangsung seumur hidup sehingga dapat melakukan sesuatu
yang benar tidak mudah melakukan sesuatu tindakan yang salah.
3.2 Saran
Demikian pokok bahasan makalah ini yang dapat kami paparkan. Besar harapan kami
makalah ini dapat bermanfaat dan bisa menjadi bahan bacaan bagi teman teman terkait
dengan Pendidikan Berkarakter “Menciptakan Ruang Kelas Berkarakter”, karena
keterbatasan pengetahuan dan referensi, kami menyadari makalah ini masih jauh dari kata
sempurna. Oleh karena itu saran dan kritik yang membangun sangat diharapkan agar makalah
ini dapat disusun menjadi lebih baik lagi dimasa yang akan datang.
9
DAFTAR PUSTAKA
Watson, M. (2008). Developmental discipline and moral education. Dalam Nucci, LP., &
Narvaez, D. (Penyunting). Handbook of moral and character. New York: Routledge.
Bunyamin Maftuh. (2009). Bunga Rampai Pendidikan NIlai dan Umum. Bandung:
Universitas Pendidikan Indonesia.
Ratnawati. (2018). Peranan Guru Sebagai Model Dalam Pembentukan Karakter Peserta
Didik. STMIK AKBA, hlm 7-8
10