Disusun Oleh :
Puji syukur kita panjatkan kehadirat Allah SWT. Karena berkat kehadirat
rahmat dan hidayah-Nyalah sehingga makalah ini dapat kami selesaikan dengan
tepat waktu guna memenuhi tugas mata kuliah . Makalah ini mengandung isi
tentang Kode etik Guru. Kami adalah seorang Mahasiswa maka kami tak henti-
kesalahan kami.
mendukung dan memotivasi kami untuk meyelesaikan makalah ini dengan baik.
Kami sadar bahwa masih banyak kekurangan yang terdapat pada makalah ini,
Maka dari itu kami sangat berharap dan saran yang membangun dari teman-teman
sekalian.
Kami berharap makalah ini dapat bermanfaat bagi semua orang yang
Penulis
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR................................................................................ ii
DAFTAR ISI............................................................................................... iii
BAB I PENDAHULUAN........................................................................... 1
A. Latar Belakang Penulisan................................................................... 1
B. Rumusan Masalah............................................................................... 1
C. Tujuan Penulisan......................................................................................... 2
BAB II PEMBAHASAN............................................................................ 3
A. Pengertian Kode Etik Guru................................................................ 3
B. Tujuan Kode Etik Profesi guru........................................................... 4
C. Fungsi Kode etik Guru........................................................................ 5
D. Penerapan Kode Etik Guru Dalam Kehidupan Masyarakat............... 5
E. Nilai-nilai Dasar dan nilai Operasional............................................... 10
F. Pelaksanaan, Pelanggaran dan Sanksi Guru........................................ 11
G. Ikrar Guru Indonesia........................................................................... 12
PENDAHULUAN
Pendidik dan Peserta didik dalam pendidikan merupakan satu dan kesatuan
yang tidak dapat dipisahkan, pendidikan akan berfungsi baik jika terwujudnya
pendidik dan peserta didik yang aktif dalam kegiatan pembelajaran. Keberhasilan
Peserta didik tidak akan terlepas dari perjuangan, bimbingan dan tuntunan dari
para pendidik dan begitu juga sebaliknya, para pendidik akan dikatakan berhasil
jika mampu membimbing, membina dan mengajarkan peserta didik dengan baik
dan professional. Maka dari itu, pendidikan akan berjalan dengan lancar sesuai
dengan tujuan yang akan dicapai akan terlihat dari kerjasama yang baik antara
pendidik dan peserta didik.
B. Rumusan Masalah
C. Tujuan Penulisan
PEMBAHASAN
A. Pengertian Pendidik
B. Jenis-jenis pendidik
Pendidik sebagai orang yang bertanggung jawab membimbing anak
untuk mencapai kedewasaan, dibedakan kepada dua jenis, yaitu pertama
pendidik karena keharusan atas kewajaran kehidupan, sedangkan yang kedua
adalah pendidik karena diserahi tugas untuk mendidik anak.
a. Orang Tua
b. Guru
Pendidik kedua adalah mereka yang diberi tugas menjadi
pendidik.Mereka tidak bisa disebut secara wajar dan alamiah menjadi pendidik,
karena mereka mendapat tugas dari orang tua, sebagai pengganti orang
tua.Mereka menjadi pendidik karena profesinya sebagai pendidik, misalnya
guru di sekolah.
Dalam undang-undang No. 14 tahun 2005 tentang guru dan dosen, guru
adalah pendidik profesional dengan tugas utama mendidik, mengajar,
membimbing, mengarahkan, melatih, menilai dan mengevaluasi peserta didik,
pada pendidikan anak usia dini, jalur pendidikan formal, pendidikan dasar, dan
pendidikan menengah.
Untuk menjadi seorang pendidik, ada beberapa hal yang harus dimiliki seorang
guru:
6) Guru harus menjadi seorang pribadi, artinya memiliki pribadi yang terpuji.
a. Berwibawa
Ciri kedua seorang pendidik adalah mengenal anak didiknya, yakni sifat
anak secara umum, anak usia kelas rendah berbeda sifatnya dengan anak usia
kelas tinggi, begitu pula secara khusus setiap anak walau dalam satu kelas dan
usia yang tidak jauh berbeda, jika dalam satu kelas ada 40 anak, maka terdapat 40
sifat yang berbeda pula. Untuk itu seorang pendidik harus mengenal anak didik
secara khusus agar pendidikannya sesuai dengan setiap anak secara perorangan,
hal tersebut dapat dipelajari dari filosofi perkembangan.
Ciri ketiga seorang pendidik adalah mau membantu anak didiknya, dan
bantuan yang diberikan harus sesuai dengan yang diharapkan anak didiknya.Kita
maklumi bahwa setiap anak didik mau menjadi dirinya sendiri, ingin berdiri
sendiri, mau bertanggung jawab sendiri, dan ingin menentukan sendiri.Untuk itu
pendidik tidak boleh terlalu memaksakan kehendak tapi ingat pada keinginan anak
didiknya tersebut.
Peserta didik adalah umat manusia yang diakui haknya sebagai individu
dan mempunya tanggung jawab sosial. Dengan demikian peserta didik dikatakan
sebagai anak manusia yang tengah berkembang dengan pertolongan pendidik.
Dalam UU No. 20 tahun 2003 tentang Sistem pendidikan Nasional, peserta didik
adalahq anggota masyarakat yang berusaha mengembangkan potensi diri melalui
proses pembelajaran yang tersedia pada jalur, jenjang dan jenis pendidikan
tertentu.
Individu yang memiliki potensi fisik dan psikis yang khas adalah makhluk
unik. Anak sejak lahir telah memiliki potensi-potensi yang ingin dikembangkan
dan diaktualisasikan, untuk itu dibutuhkan bantuan dan bimbingan dari pendidik.
Bayi yang normal atau sehat tidak pernah diam, ia selalu ingin bergerak.
Apa saja yang ia temukan ia raba dan ia coba, semuanya ingin ia ketahui.
Kelemahan dan ketakberdayaan bayi menjadi motor vitalitas pada bayi sehingga
ia ingin berkembang. Keinginan berkembang yang menggantikan
ketidakmampuan pada saat anak manusia lahir merupakan suatu karunia yang
besar yang membawa mereka ke tingkat kehidupan jasmaniah dan rohaniah yang
tinggi.
Pendidik dan anak didik akan berkomunikasi, dalam arti komunikasi dua
arah. Berkomunikasi berarti berhubungan timbale balik, seolah bercakap-cakap
antara kedua belah pihak, bukan sekedar bercerita. Antara anak dan pendidik
harys ada hubunga timbale balik. Terjadinya hubungan tidak hanya dari pihak
ayah dan ibuatau guru, melainkan juga dari pihak anak. Dalam berkomunikasi
anak harus diberi kesempatan untuk mengemukakan pendapatnya sendiri,
mencoba kemampuannya sendiri, kegiatan pendidikan bukan berarti
berkomunikasi sepihak.
Dalam berkomunikasi antara pendidik dengan anak didik ada beberapa hal
yang harus diperhatikan yaitu :
Setiap anak berkembang dengan suatu cara yang berbeda, dalam cara
tersendiri, ada anak yang mengalami tempo perkembangna cepat ada pula yang
lambat. Irama atau tempo ini tidak bisa dipaksakan dengan cepat. Tiap anak
dikaruniai dengan berbagai kemungkinan untuk berkembang, dan kemungkinan
itu tidak sama bagi setiap anak. Membantu untuk berkembang merupakan
kewajiban pendidikan.
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Pendidik merupakan orang yang membimbing terjadinya proses
pendidikan pada peserta didik, sehingga pendidik memiliki tanggungjawab
terhadap keberhasilan atau kegagalan pendidik. Pendidik adalah orang dewasa
yang membimbing anak agar si anak tersebut bisa menuju ke arah kedewasaan.
Pendidik merupakan orang yang bertanggung jawab terhadap pelaksanaan
pelaksanaan pendidikan dengan dengan sasarannya adalah anak didik.
Peserta didik adalah umat manusia yang diakui haknya sebagai individu
dan mempunya tanggung jawab sosial. Dengan demikian peserta didik
dikatakan sebagai anak manusia yang tengah berkembang dengan pertolongan
pendidik. Dalam UU No. 20 tahun 2003 tentang Sistem pendidikan Nasional,
peserta didik adalahq anggota masyarakat yang berusaha mengembangkan
potensi diri melalui proses pembelajaran yang tersedia pada jalur, jenjang dan
jenis pendidikan tertentu.
DAFTAR PUSTAKA
https://gesvidwiup.blogspot.com/2018/11/pendidik-dan-anak-didik.html#