KATA PENGANTAR
Syukur alhamdulillah saya ucapkan kehadirat Allah SWT. Karena berkat rahmat dan
hidayah-Nya, saya bisa menyelesaikan makalah ini. Solawat serta salam semoga senantiasa
sikap pelajar yang belakangan ini sering diperbincangkan di berbagai media secara tidak
langsung berimbas pada kinerja guru. Perlu adanya penanaman karakter positif pada setiap
pelajar agar dapat mengendalikan sikap yang mudah terpengaruh dari lingkungan yang mungkin
kurang mendukung.
Makalah ini saya buat sebagai referensi bagi para pembaca umumnya dan pendidik pada
khususnya.Namun demikian, makalah ini sangat jauh dari sempurna. Oleh karenaa, itu penulis
selalu terbuka untuk menerima kritik dan saran dari pembaca. Semoga makalah ini dapat
Penulis
1. Latar Belakang
Sudah menjadi pengetahuan umum bahwa Pendidikan adalah suatu bentuk investasi
jangka panjang yang penting bagi seorang manusia. Pendidikan yang berhasil akan menciptakan
manusia yang pantas dan berkelayakan di masyarakat serta tidak menyusahkan orang lain. guru-
guru pada umumnya sudah menyadari betapa besar pengaruh terpendam yang mereka miliki
terhadap pembinaan kepribadian peserta didik.
Dalam makalah ini akan dipaparkan mengenai pengertian seorang guru berkarakter, peran
guru, siswa cerdas dan usaha yang dilakukun guru agar dapat mencetak siswa cerdas.
2. Rumusan masalah
Berdasarkan latar belakang diatas, dirumuskan masalah sebagai berikut :
2.1. Apa pengertian guru berkarakter ?
2.2. Apa peran guru ?
2.3. Apa itu siswa cerdas ?
2.4. Apa saja usaha guru agar dapat mencetak siswa cerdas ?
3. Tujuan
Makalah ini dibuat dengan tujuan untuk memenuhi salah satu tugas pada mata kuliah
Bahasa Indonesia dan membantu memberikan informasi pengetahuan khususnya dibidang
pendidikan.
DAFTAR ISI
Tujuan .................................................................................................................... 2
PEMBAHASAN
A. Guru berkarakter......................................................................................... 4
B. Peran guru................................................................................................... 4
C. Siswa cerdas................................................................................................ 6
PEMBAHASAN
A. GURU BERKARAKTER
Pengertian dari guru berkarakter yaitu seorang pendidik atau pengajar yang sekaligus
mempunyai sifat dan perilaku yang dapat menjadi teladan bagi para siswa yang diajarnya.
Guru berkarakter mempunyai sikap sebagai pembelajar sejati artinya seorang guru
akan selalu mencari dan menambah ilmunya guna ditransfer kepada siswanya dan
dilakonkan oleh guru berkarakter akan melahirkan siswa berkarakter yang akan
mencetak generasi bangsa berkarakter yang siap menjadi pemimpin (leader) dan
problem solver serta dapat memberikan kontribusi kepada negara ini. Pada akhirnya,
harapan kita untuk mewujudkan negara berkarakter, kuat, adil dan sejahtera dapat
terwujud.
B. PERAN GURU
Tidak dapat dipungkiri bahwa peranan seorang guru sangatlah besar. Seorang guru
tombak. Guru memegang peranan yang sangat penting untuk menjamin proses
pembelajaran bisa berlangsung. Kalau boleh mengutip, mungkin itulah yang menjadi
landasan pikiran bagi Ho Chi Min (bapak pendidikan Vietnam) yang mengatakan
development. Begitu tingginya arti seorang guru bagi pembelajaran bangsa ini.
Tanpanya bangsa ini tak akan maju dan makmur. Tanpanya tunas-tunas penerus
Begitu pentingnya peranan guru dalam keberhasilan peserta didik maka hendaknya guru
mampu beradaptasi dengan berbagai perkembangan yang ada dan meningkatkan kompetensinya
sebab guru pada saat ini bukan saja sebagai pengajar tetapi juga sebagai pengelola proses belajar
mengajar. Sebagai orang yang mengelola proses belajar mengajar tentunya harus mampu
pengajaran yang efektif, penilain hasil belajar yang objektif, sekaligus memberikan motivasi
pada peserta didik dan juga membimbing peserta didik terutama ketika peserta didik sedang
mengalami kesulitan belajar. Salah satu tugas yang dilaksanakan guru disekolah adalah
memberikan pelayanan kepada siswa agar mereka menjadi peserta didik yang selaras dengan
tujuan sekolah. Guru mempengaruhi berbagai aspek kehidupan baik sosial, budaya maupun
ekonomi. Dalam keseluruhan proses pendidikan, guru merupakan faktor utama yang bertugas
sebagai pendidik. Guru harus bertanggung jawab atas hasil kegiatan belajar anak melalui
interaksi belajar mengajar. Guru merupakan faktor yang mempengaruhi berhasil tidaknya proses
belajar dan karenya guru harus menguasai prinsip-prinsip belajar di samping menguasai materi
yang disampaikan dengan kata lain guru harus menciptakan suatu konidisi belajar yang sebagik-
baiknya bagi poeserta didik, inilah yang tergolong kategori peran guru sebagai pengajar.
Disamping peran sebagai pengajar, guru juga berperan sebagai pembimbing artinya memberikan
bantuan kepada setiap individu untuk mencapai pemahaman dan pengarahan diri yang
dibutuhkan untuk melakukan penyesuan diri secara maksimal terhadap sekolah. Hal ini sesuai
dengan pendapat Oemar H (2002) yang mengatakan bimbingan adalah proses pemberian bantuan
terhadap individu untuk mencapai pemahaman diri dan pengarahan diri yang dibutuhkan untuk
melakukan penyesuaian diri secara maksimal terhadap sekolah, keluarga serta masyarakat.
Sebagai pengelola kelas (learning manager), guru hendaknya mampu mengelola kelas sebagai
lingkungan belajar serta merupakan aspek dari lingkungan sekolah yang perlu diorganisasi.
Sebagi mediator guru hendaknya memiliki pengetahuan dan pemahaman yang cukup,
mempunyai keterampilan memilih dan menggunakan serta menjadi penghubung dan perantara
Sebagai fasilitator pendidik hendaknya mapu mengusahakan sumber belajar yang berguna serta
Dalam proses belajar-mengajar seorang guru hendaknya menjadi seorang evaluator yang baik.
Ini bertujuan untuk mengetahui apa yang dirumuskan sudah tercapai atau belum.
C. SISWA CERDAS
Kata cerdas dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia 2001 mempunyai arti sebagai
dsb); tajam pikiran:sekolah bertujuan mendidik anak agar menjadi orang yg — lagi baik
budi; 2 sempurna pertumbuhan tubuhnya (sehat, kuat): biarpun kecil badannya, tidak
kurang — nya;
Siswa atau peserta didik adalah komponen masukan dalam sistem pendidikan, yang
selanjutnya diproses dalam proses pendidikan, sehingga menjadi manusia yang berkualitas sesuai
dengan tujuan pendidikan nasional. Sebagai suatu komponen pendidikan, peserta didik dapat
ditinjau dari berbagai pendekatan, antara lain: pendekatan social, pendekatan psikologis, dan
pendekatan edukatif/paedagogis.
disiapkan untuk menjadi anggota masyarakat yang lebih baik. Sebagai anggota
masyarakat yang lebih luas. Peserta didik perlu disiapkan agar pada waktunya mampu
melaksanakan perannya dalam dunia kerja dan dapat menyesuaikan diri dari masyarakat.
Kehidupan bermasyarakat itu dimulai dari lingkungan keluarga dan dilanjutkan di dalam
lingkungan masyarakat sekolah. Dalam konteks inilah, peserta didik melakukan interaksi
dengan rekan sesamanya, guru-guru, dan masyarakat yang berhubungan dengan sekolah.
Dalam situasi inilah nilai-nilai social yang terbaik dapat ditanamkan secara bertahap
2. Pendekatan Psikologis, peserta didik adalah suatu organisme yang sedang tumbuh
dan berkembang. Peserta didik memiliki berbagai potensi manusiawi, seperti: bakat, inat,
menggambarkan perubahan kualitas dan abilitas dalam diri seseorang, yakni adanya
perubahan dalam struktur, kapasitas, fungsi, dan efisiensi. Perkembangan itu bersifat
didik sebagai unsur penting, yang memiliki hak dan kewajiban dalam rangka sistem
perkembangan akal dan budi yang sempurna, sehingga tidak hanya pandai dalam berfikir tentang
1. Kecerdasan angka/Logis/Matematis.
Menghabiskan banyak waktu bermain teka teki logika, seperti kubus, dll.
3. Kecerdasan Musik.
4. Kecerdasan Gambar/Visual/Spasial.
5. Kecerdasan Kata/Linguistik/verbal.
Senang terlibat dalam kegiatan dan permainan kelompok diluar jam sekolah.
Menikmati berjalan-jalan di alam terbuka, kebun binatang atau museum yang ada
Suka berkebun atau berada dekat aquarium, juga hobi merawat binatang.
9. Kecerdasan Agama/Spiritual.
Dalam upaya membangun manusia masa depan yang memenuhi kriteria itu guru tidak cukup
hanya mengajarkan serangkaian ilmu, namun guru juga membentuk pribadi peserta didik yang
tangguh, taqwa dan berkarater melalui teladan langsung dengan apa yang dilakukannya di mana
pun dan kapan pun. Guru itu sendiri adalah ilmu dan keteladanan.
Ada pepatah: “Guru kencing berdiri, murid kencing berlari”. Artinya, kalau guru berbuat kurang
pantas, murid akan berlaku sangat tidak pantas. Itulah beratnya menjadi guru: medidik dan
mengajarkan keteladanan menembus batas ruang dan waktu. Bila guru salah didik, maka peserta
didik tidak dapat didaur ulang. Efek yang terjadi peserta didik bukan saja bisa kehilangan masa
depannya sendiri, tapi bisa jadi menjadi perusak masa depan bangsa.
Di tengah situasi dan kondisi bangsa yang memprihatinkan saat ini dengan mewabahnya
praktek-praktek politik kotor, korupsi dan kolusinya maka tugas guru akan semakin berat. Untuk
membawa kembali lokomotif negeri ini ke rel yang semestinya diperlukan anak-anak bangsa
yang cerdas, trampil, berkarakter, bermoral dan berbudaya. Mereka itu adalah aset sumber daya
manusia yang tidak akan terseret ke dalam kebobrokan dan nafsu mencari keuntungan pribadi
dan kelompok, tetapi generasi yang dapat mengembalikan hak-hak rakyat. Dengan demikian,
kiranya tidaklah salah bila kita menaruh harapan besar kepada para guru.