Anda di halaman 1dari 11

upaya guru berkarakter mencetak siswa cerdas

KATA PENGANTAR

Syukur alhamdulillah saya ucapkan kehadirat Allah SWT. Karena berkat rahmat dan

hidayah-Nya, saya bisa menyelesaikan makalah ini. Solawat serta salam semoga senantiasa

dilimpahkan kepada Nabi Besar Muhammad saw.

Pendidikan karakter yang sedang dijalankan pemerintah untuk menanggulangi sikap-

sikap pelajar yang belakangan ini sering diperbincangkan di berbagai media secara tidak

langsung berimbas pada kinerja guru. Perlu adanya penanaman karakter positif pada setiap

pelajar agar dapat mengendalikan sikap yang mudah terpengaruh dari lingkungan yang mungkin

kurang mendukung.

Makalah ini saya buat sebagai referensi bagi para pembaca umumnya dan pendidik pada

khususnya.Namun demikian, makalah ini sangat jauh dari sempurna. Oleh karenaa, itu penulis

selalu terbuka untuk menerima kritik dan saran dari pembaca. Semoga makalah ini dapat

bermanfaat bagi kita semua.

Penulis
1. Latar Belakang
Sudah menjadi pengetahuan umum bahwa Pendidikan adalah suatu bentuk investasi
jangka panjang yang penting bagi seorang manusia. Pendidikan yang berhasil akan menciptakan
manusia yang pantas dan berkelayakan di masyarakat serta tidak menyusahkan orang lain. guru-
guru pada umumnya sudah menyadari betapa besar pengaruh terpendam yang mereka miliki
terhadap pembinaan kepribadian peserta didik.
Dalam makalah ini akan dipaparkan mengenai pengertian seorang guru berkarakter, peran
guru, siswa cerdas dan usaha yang dilakukun guru agar dapat mencetak siswa cerdas.

2. Rumusan masalah
Berdasarkan latar belakang diatas, dirumuskan masalah sebagai berikut :
2.1. Apa pengertian guru berkarakter ?
2.2. Apa peran guru ?
2.3. Apa itu siswa cerdas ?
2.4. Apa saja usaha guru agar dapat mencetak siswa cerdas ?

3. Tujuan
Makalah ini dibuat dengan tujuan untuk memenuhi salah satu tugas pada mata kuliah
Bahasa Indonesia dan membantu memberikan informasi pengetahuan khususnya dibidang
pendidikan.
DAFTAR ISI

Kata pengantar ....................................................................................................... 1

Latar belakng ......................................................................................................... 2

Rumusan masalah .................................................................................................. 2

Tujuan .................................................................................................................... 2

PEMBAHASAN

A. Guru berkarakter......................................................................................... 4

B. Peran guru................................................................................................... 4

C. Siswa cerdas................................................................................................ 6

D. Upaya guru berkarakter mencetak siswa cerdas....................................... 11


BAB I

PEMBAHASAN

A. GURU BERKARAKTER

Pengertian dari guru berkarakter yaitu seorang pendidik atau pengajar yang sekaligus

mempunyai sifat dan perilaku yang dapat menjadi teladan bagi para siswa yang diajarnya.

Guru berkarakter mempunyai sikap sebagai pembelajar sejati artinya seorang guru

akan selalu mencari dan menambah ilmunya guna ditransfer kepada siswanya dan

bercita-cita untuk menjadi guru yang paripurna. Pendidikan berkarakter yang

dilakonkan oleh guru berkarakter akan melahirkan siswa berkarakter yang akan

mencetak generasi bangsa berkarakter yang siap menjadi pemimpin (leader) dan

problem solver serta dapat memberikan kontribusi kepada negara ini. Pada akhirnya,

harapan kita untuk mewujudkan negara berkarakter, kuat, adil dan sejahtera dapat

terwujud.

B. PERAN GURU

Tidak dapat dipungkiri bahwa peranan seorang guru sangatlah besar. Seorang guru

sangat dibutuhkan untuk menjalankan proses pembelajaran dalam rangka

mencerdaskan kehidupan bangsa. Dalam konteks persekolahan, guru adalah ujung

tombak. Guru memegang peranan yang sangat penting untuk menjamin proses

pembelajaran bisa berlangsung. Kalau boleh mengutip, mungkin itulah yang menjadi

landasan pikiran bagi Ho Chi Min (bapak pendidikan Vietnam) yang mengatakan

bahwa, No teacher No education. No education, no economic and social

development. Begitu tingginya arti seorang guru bagi pembelajaran bangsa ini.
Tanpanya bangsa ini tak akan maju dan makmur. Tanpanya tunas-tunas penerus

bangsa tak akan terdidik atau bangkit membangun bangsa ini.

Begitu pentingnya peranan guru dalam keberhasilan peserta didik maka hendaknya guru

mampu beradaptasi dengan berbagai perkembangan yang ada dan meningkatkan kompetensinya

sebab guru pada saat ini bukan saja sebagai pengajar tetapi juga sebagai pengelola proses belajar

mengajar. Sebagai orang yang mengelola proses belajar mengajar tentunya harus mampu

meningkatkan kemampuan dalam membuat perencanaan pelajaran, pelaksanaan dan pengelolaan

pengajaran yang efektif, penilain hasil belajar yang objektif, sekaligus memberikan motivasi

pada peserta didik dan juga membimbing peserta didik terutama ketika peserta didik sedang

mengalami kesulitan belajar. Salah satu tugas yang dilaksanakan guru disekolah adalah

memberikan pelayanan kepada siswa agar mereka menjadi peserta didik yang selaras dengan

tujuan sekolah. Guru mempengaruhi berbagai aspek kehidupan baik sosial, budaya maupun

ekonomi. Dalam keseluruhan proses pendidikan, guru merupakan faktor utama yang bertugas

sebagai pendidik. Guru harus bertanggung jawab atas hasil kegiatan belajar anak melalui

interaksi belajar mengajar. Guru merupakan faktor yang mempengaruhi berhasil tidaknya proses

belajar dan karenya guru harus menguasai prinsip-prinsip belajar di samping menguasai materi

yang disampaikan dengan kata lain guru harus menciptakan suatu konidisi belajar yang sebagik-

baiknya bagi poeserta didik, inilah yang tergolong kategori peran guru sebagai pengajar.

Disamping peran sebagai pengajar, guru juga berperan sebagai pembimbing artinya memberikan

bantuan kepada setiap individu untuk mencapai pemahaman dan pengarahan diri yang

dibutuhkan untuk melakukan penyesuan diri secara maksimal terhadap sekolah. Hal ini sesuai

dengan pendapat Oemar H (2002) yang mengatakan bimbingan adalah proses pemberian bantuan

terhadap individu untuk mencapai pemahaman diri dan pengarahan diri yang dibutuhkan untuk

melakukan penyesuaian diri secara maksimal terhadap sekolah, keluarga serta masyarakat.

Adapun beberapa peran lain seorang guru, yaitu :

1. Guru sebagai demonstrator


Seorang guru hendaknya senantiasa menguasai bahan atau materi pelajaran yang akan

diajarkannya serta senatiasa mengembangkannya dalam arti meningkatkan kemampuanya dalam

hal ilmu yang dimilikinya.

2. Guru sebagai pengelola kelas

Sebagai pengelola kelas (learning manager), guru hendaknya mampu mengelola kelas sebagai

lingkungan belajar serta merupakan aspek dari lingkungan sekolah yang perlu diorganisasi.

3. Guru sebagai mediator dan fasilitator

Sebagi mediator guru hendaknya memiliki pengetahuan dan pemahaman yang cukup,

mempunyai keterampilan memilih dan menggunakan serta menjadi penghubung dan perantara

dalam hubungan antar manusia.

Sebagai fasilitator pendidik hendaknya mapu mengusahakan sumber belajar yang berguna serta

dapat menunjang pencapaian tujuan dan proses belajar-mengajar

4. Guru sebagai evaluator

Dalam proses belajar-mengajar seorang guru hendaknya menjadi seorang evaluator yang baik.

Ini bertujuan untuk mengetahui apa yang dirumuskan sudah tercapai atau belum.

C. SISWA CERDAS

Kata cerdas dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia 2001 mempunyai arti sebagai

berikut :cer·das a 1 sempurna perkembangan akal budinya (untuk berpikir, mengerti,

dsb); tajam pikiran:sekolah bertujuan mendidik anak agar menjadi orang yg — lagi baik

budi; 2 sempurna pertumbuhan tubuhnya (sehat, kuat): biarpun kecil badannya, tidak

kurang — nya;

Siswa atau peserta didik adalah komponen masukan dalam sistem pendidikan, yang

selanjutnya diproses dalam proses pendidikan, sehingga menjadi manusia yang berkualitas sesuai

dengan tujuan pendidikan nasional. Sebagai suatu komponen pendidikan, peserta didik dapat
ditinjau dari berbagai pendekatan, antara lain: pendekatan social, pendekatan psikologis, dan

pendekatan edukatif/paedagogis.

1. Pendekatan sosial, peserta didik adalah anggota masyarakat yang sedang

disiapkan untuk menjadi anggota masyarakat yang lebih baik. Sebagai anggota

masyarakat, dia berada dalam lingkungan keluarga, masyarakat sekitarnya, dan

masyarakat yang lebih luas. Peserta didik perlu disiapkan agar pada waktunya mampu

melaksanakan perannya dalam dunia kerja dan dapat menyesuaikan diri dari masyarakat.

Kehidupan bermasyarakat itu dimulai dari lingkungan keluarga dan dilanjutkan di dalam

lingkungan masyarakat sekolah. Dalam konteks inilah, peserta didik melakukan interaksi

dengan rekan sesamanya, guru-guru, dan masyarakat yang berhubungan dengan sekolah.

Dalam situasi inilah nilai-nilai social yang terbaik dapat ditanamkan secara bertahap

melalui proses pembelajaran dan pengalaman langsung.

2. Pendekatan Psikologis, peserta didik adalah suatu organisme yang sedang tumbuh

dan berkembang. Peserta didik memiliki berbagai potensi manusiawi, seperti: bakat, inat,

kebutuhan, social-emosional-personal, dan kemampuan jasmaniah. Potensi-potensi itu

perlu dikembangkan melalui proses pendidikan dan pembelajaran di sekolah, sehingga

terjadi perkembangan secara menyeluruh menjadi manusia seutuhnya. Perkembangan

menggambarkan perubahan kualitas dan abilitas dalam diri seseorang, yakni adanya

perubahan dalam struktur, kapasitas, fungsi, dan efisiensi. Perkembangan itu bersifat

keseluruhan, misalnya perkembangan intelegensi, sosial, emosional, spiritual, yang saling

berhubungan satu dengan lainnya.

3. Pendekatan edukatif/paedagogis, pendekatan pendidikan menempatkan peserta

didik sebagai unsur penting, yang memiliki hak dan kewajiban dalam rangka sistem

pendidikan menyeluruh dan terpadu.


Jadi siswa cerdas adalah seorang anak yang masih dalam proses belajar dan mempunyai

perkembangan akal dan budi yang sempurna, sehingga tidak hanya pandai dalam berfikir tentang

pelajaran tapi juga cakap dalam berperilaku.

Berikut jenis-jenis kecerdasan dan ciri-ciri yang dimiliki anak yaitu :

1. Kecerdasan angka/Logis/Matematis.

 Pintar bermain catur, dam atau permainan strategi lainnya.

 Menghabiskan banyak waktu bermain teka teki logika, seperti kubus, dll.

 Menghitung dan mnyelesaikan soal matematika denga cepat.

 Menikmati/suka dengan pelajaran matematika dan IPA dan berprestasi.

 Menyukai pelajaran komputer dan program softwarenya.

2. Kecerdasan Gerak tubuh/Kinestetis.

 Bergerak-gerak ketika sedang duduk.

 Berprestasi dalam bidang olahraga (lari, lompat, gulat dll).

 Memiliki ketrampilan dalam bidang kerajinan tangan, setreti menjahit, mengukir,

melukis, tukang kayu dll.

 Senang kegiatan yang mengunakan tanah liat, melukis dengan jari/tangan.

 Pandai menirukan gerakan, kebiasaan atau perilaku orang lain.

3. Kecerdasan Musik.

 Suka bernyanyi, baik untuk diri sendiri atau orang lain.

 Bisa mengikuti irama musik dan ingat melodi lagu.

 Biasanya kalau belajar dengan iringan musik.


 Suka dan bisa memainkan alat musik.

4. Kecerdasan Gambar/Visual/Spasial.

 Anak lebih banyak memahami lewat gambar daripada lewat kata-kata.

 Membangun/membuat gambar tiga dimensi dengan baik.

 Menerangklan sesuatu dengan gambaran visual yang jelas.

 Suka mencoret-coret kertas atau buku pelajaran.

 Menggambar sosok atau benda yang sama persis dengan aslinya.

5. Kecerdasan Kata/Linguistik/verbal.

 Mempunyai kosakata yang banyak untuk anak seusianya.

 Pintar mengarang cerita khayal atau membuat lelucon.

 Mengeja kata-kata dengan tepat dan mudah.

 Menikmati baca buku diwaktu senggang.

6. Kecerdasan Orang lain/Antar pribadi/Interpersonal.

 Mudah bersosialisasi dengan lingkungannya.

 Mempunyai banyak teman.

 Senang terlibat dalam kegiatan dan permainan kelompok diluar jam sekolah.

 Mudah memahami kondisi lingkungannya.

7. Kecerdasan Diri sendiri/Intrapersonal.

 Memperlihatkan sikap yang mandiri atau kemauan yang kuat.

 Bersikap realistis terhadap kekuatan dan kelemahannya.

 Bekerja atau belajar dengan baik seorang diri.

 Memiliki kepercayaan diri yang kuat.


8. Kecerdasan Alam/Natural.

 Senang dengan hewan peliharaan.

 Menikmati berjalan-jalan di alam terbuka, kebun binatang atau museum yang ada

hubungannya dengan alam.

 Suka berkebun atau berada dekat aquarium, juga hobi merawat binatang.

 Senang mengamati dan mencatat fenomena alam atau hewan.

9. Kecerdasan Agama/Spiritual.

 Senang melaksanakan perintah agama.

 Menikmati dalam beribadah.

 Sabar dalam menghadapi persoalan.

 Memiliki perilaku yang baik.

 Baik dan jujur dalam bertutur kata.

D. UPAYA GURU BERKARAKTER DALAM MENCETAK SISWA CERDAS

Dalam upaya membangun manusia masa depan yang memenuhi kriteria itu guru tidak cukup

hanya mengajarkan serangkaian ilmu, namun guru juga membentuk pribadi peserta didik yang

tangguh, taqwa dan berkarater melalui teladan langsung dengan apa yang dilakukannya di mana

pun dan kapan pun. Guru itu sendiri adalah ilmu dan keteladanan.

Ada pepatah: “Guru kencing berdiri, murid kencing berlari”. Artinya, kalau guru berbuat kurang

pantas, murid akan berlaku sangat tidak pantas. Itulah beratnya menjadi guru: medidik dan

mengajarkan keteladanan menembus batas ruang dan waktu. Bila guru salah didik, maka peserta

didik tidak dapat didaur ulang. Efek yang terjadi peserta didik bukan saja bisa kehilangan masa

depannya sendiri, tapi bisa jadi menjadi perusak masa depan bangsa.
Di tengah situasi dan kondisi bangsa yang memprihatinkan saat ini dengan mewabahnya

praktek-praktek politik kotor, korupsi dan kolusinya maka tugas guru akan semakin berat. Untuk

membawa kembali lokomotif negeri ini ke rel yang semestinya diperlukan anak-anak bangsa

yang cerdas, trampil, berkarakter, bermoral dan berbudaya. Mereka itu adalah aset sumber daya

manusia yang tidak akan terseret ke dalam kebobrokan dan nafsu mencari keuntungan pribadi

dan kelompok, tetapi generasi yang dapat mengembalikan hak-hak rakyat. Dengan demikian,

kiranya tidaklah salah bila kita menaruh harapan besar kepada para guru.

Anda mungkin juga menyukai