Anda di halaman 1dari 13

MAKALAH

PENDIDIK DAN PESERTA DIDIK

Diajukan Untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah “Pedagogik”

Dosen Pengampu: Devi Ayu Kurniawati M.Pd

Disusun oleh :

Nama : Anggie Rizky Ramadhanty

NIM : 13082200019

JURUSAN PENDIDIKAN BIMBINGAN DAN KONSELING

FAKULTAS KEGURUAN ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS BINA BANGSA

2023

i
KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT, yang atas rahmatnya dan
karunianya penulis dapat menyelesaikan makalah ini tepat pada waktunya. Adapun
judul dari makalah ini adalah “Pendidik Dan Peserta Didik”.

Pada kesempatan kali ini penulis mengucapkan terimakasih yang sebesar-


besarnya kepada dosen pangampu mata kuliah Pedagogik, yang telah memberikan
tugas kepada penulis, penulis juga ingin mengucapkan terimakasih kepada pihak-
pihak yang turut membantu dalam pembuatan makalah ini.

Penulis jauh dari sempurna dan ini merupakan langkah yang baik dari studi
yang sesungguhnya oleh karena itu, keterbatasan waktu dan kemampuan penulis,
maka kritik dan saran yang membangun senantiasa penulis harapkan semoga makalah
ini dapat berguna bagi penulis dan pihak lain yang berkepentingan pada umumnya.

Serang, 12 April 2023

Penulis

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR…………………………………………………………….i

DAFTAR ISI ……………………………………………………………………..ii

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang…………………………………………………………..1

B. Rumusan Penulisan ……………………………………………………..2

C. Tujuan Penulisan ………………………………………………………..2

BAB II PEMBAHASAN

A. Pengertian Pendidik …………………………………………………....3


B. Pengertian Peserta Didik………………………………………………..4
C. Interaksi Pedagogis Antara Pendidik Dan Peserta Didik……………….6

BAB III PENUTUP

A. Kesimpulan……………………………………………………………..9
B. Saran……………………………………………………….…………....9

DAFTAR PUSTAKA…………………………………………………………...…10

ii
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Ilmu pendidikan adalah paradigma atau model pendidikan yang merujuk
pada berbagai landasan. Landasan tersebut merupakan sumber formal dan materil
pendidikan. Dalam ilmu pendidikan terdapat sembilan komponen yang salah
satunya adalah pendidik dan peserta didik.
Selama ini mungkin banyak orang yang tidak tahu apa yang sebenarnya
harus dilakukan seorang pendidik selain harus memenuhi syarat-syarat pendidik.
Seorang pendidik harus bisa mengembangkan aspek yang dimiliki peserta
didiknya. Mulai dari kelompok kognisi, kelompok afeksi, dan kelompok
psikomotor.
Minimalnya informasi tentang bagaimana cara seorang pendidik
mengembangkan kelompok afeksi, membuat para pendidik bingung harus
bagaimana karena pendidik tidak tahu bahan apa yang akan digunakan dalam
penerapan di pelajaran. Maka dari itu, para pendidik harus bisa update dan
memikirkan bagaimana cara menerapkan kelompok afeksi yang sulit untuk
diterapkan.

Pendidikan juga merupakan hal yang terpenting dalam kehidupan kita, ini
berarti bahwa setiap manusia Indonesia berhak mendapatkannya dan diharapkan
untuk selalu berkembang didalamnya, pendidikan tidak akan ada habisnya.
Pendidikan secara umum mempunyai arti suatu proses kehidupan dalam
mengembangkan diri tiap individu untuk dapat hidup dan melangsungkan
kehidupan. Sehingga menjadi seorang yang terdidik itu sangat penting. Kita
dididik menjadi orang yang berguna baik bagi Negara, Nusa dan Bangsa.
Pendidikan pertama kali yang kita dapatkan di lingkungan keluarga (Pendidikan
Informal), lingkungan sekolah (Pendidikan Formal), dan lingkungan masyarakat
(Pendidikan Nonformal). Pendidikan Informal adalah pendidikan yang diperoleh
seseorang dari pengalaman sehari-hari dengan sadar atau tidak sadar,sejak

1
seseorang lahir sampai mati. Proses pendidikan ini berlangsung seumur hidup.
Pendidikan bertujuan untuk menciptakan karakter yang berkualitas, dengan
terciptanya manusia yang berkarakter, manusia berkeinginan untuk menciptakan
perubahan, tentunya untuk menciptakan keinginan tersebut harus di dapatkan
melalui proses belajar.

B. Rumusan Masalah
a. Bagaimana peran pendidik dalam ruang lingkup pendidikan?
b. Bagaimana peran peserta didik dalam ruang lingkup pendidikan?
c. Bagaimana interaksi antara pendidik dan peserta didik?

C. Tujuan Masalah
a. Memberikan informasi pada pembaca tentang arti dan peran pendidik serta
peserta didik dalam ruang lingkup Pendidikan.
b. Memberikan informasi bagaimana interaksi antara pendidik dan peserta didik

2
BAB II

PEMBAHASAN

A. Pengertian Pendidik
Pendidik adalah tokoh masyarakat dan mereka yang memfungsikan dirinya
untuk mendidik. Perbuatan mendidik artinya seluruh kegiatan, tindakan,
perbuatan, dan sikap yang dilakukan oleh pendidikan sewaktu menghadapi atau
mengasuh anak didik. Dengan istilah lain, yaitu sikap atau tindakan menuntun,
membimbing memberikan pertolongan dari seorang pendidik kepada anak didik
menuju kepada tujuan pendidikan islam.
Pendidik juga didefiniskan sebagai orang dewasa yang bertanggung jawab
terhadap pelaksanaan pendidikan dalam memberikan ilmu dan membimbing anak
tersebut bisa menuju ke arah kedewasaan dengan gambaran kedewasaan yang
senatiasa dibayangkan oleh anak dalam diri pendidiknya, di dalam pergaulan
antara pendidik dan anak didik, dalam istilah Langeveld disebut situasi
pendidikan.
Pendidik sebagai orang yang bertanggung jawab membimbing anak untuk
mencapai kedewasaan, dibedakan menjadi 2 jenis, yaitu pertama pendidik karena
keharusan atas kewajaran kehidupan, sedangkan yang kedua adalah pendidik
karena diserahi tugas untuk mendidik anak.
Pendidik pertama yaitu orang tua ayah dan ibu. Pendidik kedua ialah
pendidik pendidik sebagai suatu profesi yang karena jabatannya ia harus
mendidik anak, misalnya guru di sekolah (TK-SMA), pembimbing pada
kelompok bermain (play group), para pembimbing dilembaga pemeliharaan anak
yatim piatu, dan sebagainnya.
a) Orang tua

3
Orang tua secara wajar menjadi pendidik karena merasa bertanggung
jawab terhadap anaknya. Sehingga dengan tanggung jawab itu mengundang
para orang tua untuk membantu berkembangnya si anak, dan membantu
perkembangan itulah disebut mendidik. Peran pendidik pertama ini sangat
besar, karena mereka bukan saja sekedar mendidik anak agar ia menjadi besar
dan pandai sagala macam, namun terutama ia membantu perkembangan anak
dalam segi kemanusiannya, menjadikan anak didik menjadi manusia yang
mampu hidup bersama dengan orang lain, manusia bermoral dan berhati
nurani.
Orang tua memiliki pengaruh langsung dari orang tua terhadap masa
depan anak kedua pada berbagai jenjang kehidupannya, baik pada periode
kanak-kanak, remaja, dan dewasa. Karena itu islam mengganggap tugas
pendidikan anak sebagai suatu kewajiban bagi orang tua yang harus
didahulukannya.

b) Guru

Pendidik kedua adalah mereka yang diberi tugas menjadi pendidik.


Mereka mendapat tugas dari orang tua, sebagai pengganti orang tua. Mereka
menjadi pendidik karena profesinya sebagai pendidik, guru di sekolah
mislanya.
Guru sebagai pendidik harus memenuhi beberapa syaratk husus untuk
mengajar dibekali dengan berbagai ilmu kependidikan dan keguruan sebagai
dasar, disertai perangkat latihan keterampilan keguruan (Praktek Pengalaman
Lapangan), disitulah ia belajar mempersonalisasikan beberapa sikap keguruan
dan kependidikan yang diperlukan.

B. Pengertian Peserta Didik


Peserta didik adalah objek para pendidik dalam melakukan tindakan yang
bersifat mendidik. Peserta didik dapat dilihat dari beberapa segi, yaitu usia,
kondisi ekonomi keluarga, kondisi ekonomi, juga minat dan bakat anak didik

4
serta tingkat intelegensinya. Dengan mengetahui itu semua,tindakan pendidik
akan menggunakan fleksibilitas dalam mendidik.
Pendidikan ibarat lampu penerang bagi peserta didik sedangkan pendidik
adalah orang yang menyalakan lampu agar terang benderang. Pendidikan
berperan membuka wawasan anak didik tentang berbagai ilmu pengetahuan dan
memberikan ide dasar dan inspirasi yang lengkap tentang ilmu pengetahuan.
Berbagai hal yang berkaitan dengan alam semesta, menyentuh objek yang
sifatnya esoteric dan isoterik.
Peserta didik juga merupakan salah satu dari komponen pendidikan yang
tidak bisa ditinggalkan, karena tanpa adanya peserta didik tidak akan mungkin
proses pembelajaran dapat berjalan. Peserta didik merupakan komponen
manusiawi yang menempati posisi sentral dalam proses belajar-mengajar.
Didalam proses belajarmengajar, peserta didik sebagai pihak yang ingin meraih
cita-cita, memiliki tujuan dan kemudian ingin mencapainya secara optimal.
Menurut Undang-Undang No. 20 Tahun 2003 peserta didik adalah
anggota masyarakat yang berusaha mengembangkan potensi diri melalui proses
pembelajaran yang tersedia pada jalur, jenjang, dan jenis pendidikan tertentu.
Menurut Sudarwan Danim (2010: 1) “Peserta didik merupakan sumber
utama dan terpenting dalam proses pendidikan formal”. Peserta didik bisa belajar
tanpa guru. Sebaliknya, guru tidak bisa mengajar tanpa adanya peserta didik. Oleh
karena itu kehadiran peserta didik menjadi keniscayaan dalam proses pendidikan
formal atau pendidikan yang dilembagakan dan menuntut interaksi antara
pendidik dan peserta didik.
Sudarwan Danim (2010: 2) menambahkan bahwa terdapat hal-hal
essensial mengenai hakikat peserta didik, yaitu:
1. Peserta didik merupakan manusia yang memiliki diferensiasi potensi dasar
kognitif atau intelektual, afektif, dan psikomotorik.
2. Peserta didik merupakan manusia yang memiliki diferensiasi periodesasi
perkembangan dan pertumbuhan, meski memiliki pola yang relatif sama.

5
3. Peserta didik memiliki imajinasi, persepsi, dan dunianya sendiri, bukan
sekedar miniatur orang dewasa.
4. Peserta didik merupakan manusia yang memiliki diferensiasi kebutuhan yang
harus dipenuhi, baik jasmani maupun rohani, meski dalam hal-hal tertentu
banyak kesamaan.
5. Peserta didik merupakan manusia bertanggung jawab bagi proses belajar
pribadi dan menjadi pembelajar sejati, sesuai dengan wawasan pendidikan
sepanjang hayat.
Disamping itu Oemar Hamalik (2004: 99) menjelaskan bahwa “Peserta
didik merupakan salah satu komponen dalam pengajaran, disamping faktor guru,
tujuan, dan metode pengajaran”. Sedangkan Samsul Nizar (2002: 47) menjelaskan
bahwa “Peserta didik merupakan orang yang dikembangkan”.
Dilain pihak Abu Ahmadi (1991: 251) juga menjelaskan tentang
pengertian peserta didik yaitu “Peserta didik adalah orang yang belum dewasa,
yang memerlukan usaha, bantuan, bimbingan orang lain untuk menjadi dewasa,
guna dapat melaksanakan tugasnya sebagai makhluk Tuhan, sebagai umat
manusia, sebagai warga negara, sebagai anggota masyarakat dan sebagai suatu
pribadi atau individu”.

C. Interaksi Pedagogis Antara Pendidik Dan Peserta Didik


Kata interaksi merupakan cerminan dari adanya proses pergaulan yang
terjadi dalam situasi pendidikan. Akan tetapi dapat digaris bawahi, tidak semua
pergaulan, interaksi, komunikasi mencerminkan adanya situasi pendidikan, tetapi
untuk mengarah kepada proses pendidikan harus memiliki berbagai syarat adanya
situasi pendidikan.
Sebagaimana yang diungkapkan oleh Langeveld mengemukakan dua sifat
yang harus diperhatikan apabila pendidik akan mengubah situasi pergaulan bisa
menjadi situasi pendidikan. Kedua sifat yang dimaksud yaitu Kewajaran dan
Ketegasan. Dengan demikian, interaksi dalam pendidikan disebut para ahli
sebagai interaksi pedagogik. Menurut, Sadulloh, menjelaskan bahwa interaksi

6
pedagogis adalah hubungan timbal balik yang terjadi antara pendidik dan anak
didik. Interaksi pedagogik merupakan suatu pergaulan antara anak dengan orang
dewasa untuk mencapai tujuan pendidikan. Interaksi pedagogik pada dasarnya
adalah komunikasi timbal balik antara anak didik dengan pendidik yang terarah
kepada tujuan pendidikan. Jadi Interaksi pedagogik merupakan pergaulan
pendidikan yang mengarah kepada tujuan pendidikan.
Tanpa tujuan pendidikan di dalamnya, interaksi antara pendidik dan guru
tidak bisa dikatakan sebagai pergaulan pendidikan, akan tetapi hanya pergaulan
biasa. Contoh lain pergaulan di pasar, hal ini di tandai dengan tidak adanya tujuan
pendidikan di dalamnya baik tujuan pendidikan jangka panjang atau jangka
pendek.
Adapun syarat interaksi pedagogis, menurut Uyoh Sadulloh sebagai berikut:
1) Rasa tenang pada anak Suatu interaksi pedagogis hanya mungkin terjadi
kalau pada anak didik ada suatuperasaan bahwa ia dapat berkembang
dengantenang. Ketenagan sebagai adanya suatuperasaan pada diri anak
bahwa dirinya aman.Aman dalam arti karena ia percaya pada pendidiknya
bahwa pendidik akanmemberikan suatu bantuan yang
diperlukankepadanya.
2) Hadirnya kewibawaaan Anak didik secara relatif merasa dirinya tidak
berdaya. Dikatakan relatif karena tidak berdaya pada anak didik berarti
memang benar-benar tidak berdaya. Pengertian relative artinya tidak
berdaya dibandingkan dengan pendidikannya. Selama “jarak” antara anak
didik dengan pendidik ada, maka anak didik dikatakan secara relatif tidak
berdaya. Kalau anak merasa tidak berdaya, dan Pendidikan memberikan
yang ia perlukan untuk perkembangannya, maka interaksi dan komunikasi
akan berjalan dengan baik dan lancar.
3) Kesediaan pendidik membantu anakdidik Interaksi pedagogik akan terjadi
apabila dari pihak pendidik ada kesediaan atau kerelaan untuk membantu
anak didik. Syarat ini mutlak perlu karena tanpa kesediaan pendidikan

7
membantu anak didik, perasaan aman pada anak tidak akan hadir dan
tentunya interkasi akan terganggu.
4) Perhatikan minat anak Dalam interaksi pedagogis pendidik harus
memperhatikan minat anak didik, karena dalam diri anak didik akan
muncul
perasaan bahwa interaksi dengan pendidik yang sedang dijalani akan berguna
bagi
dirinya.
Selain itu, Uyoh, juga menyampaikan interaksi pedagogis dalam proses
pembelajaran di sekolah.
a. Interaksi atas dasar tugas dan peran masing-masing
b. Ada tujuan
c. Kemauan guru untuk membantu
d. Ada suatu prosedur yang sengaja direncanakan untuk mencapai tujuan
e. Ditandai dengan satu garapan mater
f. Guru mengambil peran pembimbing
g. Di dalam interaksi belajar-mengajar adasuatu disiplin
h. Ada batas waktu
i. Interaksi belajar mengajar individual
j. Interaksi belajar mengajar kelompok
k. Interaksi belajar mengajar dengan tim guru

8
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan

Dari materi yang telah dibahas di atas tadi, mendapat kesimpulan


sebagai berikut.

1. Pendidik adalah tokoh masyarakat dan mereka yang memfungsikan dirinya


untuk mendidik. Perbuatan mendidik artinya seluruh kegiatan, tindakan,
perbuatan, dan sikap yang dilakukan oleh pendidikan sewaktu menghadapi /
mengasuh anak didik.
2. Peserta didik adalah objek para pendidik dalam melakukan tindakan yang
bersifat mendidik. Peserta didik dapat diliat dari beberapa segi, yaitu usia,
kondisi ekonomi keluarga, kondisi ekonomi, juga minat dan bakat anak didik
serta tingkat intelegensinya.
3. Adanya interaksi antara peserta didik dengan pendidik dengan tujuan
berkembangnya Pendidikan si peserta didik

B. Saran
Kepada guru agar dapat mencari ide-ide kreatif dan inovatif, sehingga
proses mengajar dapat efektif, menyenangkan, dan dapat menerapkan
pendidikans karakter sehingga prestasi dan karakter peserta didik yang
dicapai lebih baik lagi. Dan kepada orang tua untuk bekerjasama dalam

9
membentuk karakter peseta didik dengan memberikan mereka perhatian lebih
di rumah dan memberikan peserta didik suri tauladan yang baik.

DAFTAR PUSTAKA

Al Rasyid, Harun dan Mujtahidin. 2014. Ilmu Pendidikan (Teoritis dan Praktis).
Bangkalan: UTM Press.
Peraturan Pemerintah Nomor 19 Tahun 2005 tentang Standar Nasional
Pendidikan.
Pidarta, Made. 2007. Wawasan Pendidikan. Surabaya: Unesa University Press.

10

Anda mungkin juga menyukai