Anda di halaman 1dari 18

ANALISIS FENOMENA GURU MASA KINI

Disusun untuk memenuhi tugas mata kuliah Pengembangan Profesi Guru

Dosen pengampu: Dr. Muhammad Yasin, M.Pd

MAKALAH

Disusun Oleh:

Siti Kiswatunnisa’ 21201181

Erla Arta Mevia 21201182

Rohmatin Nazilah 21201184

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN AGAMA ISLAM

FAKULTAS TARBIYAH

INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI (IAIN) KEDIRI

2023
KATA PENGANTAR

Assalamu’alaikum wr.wb.

Alhamdulillahirabbil ‘alamin kami ucapkan atas kehadirat Allah SWT dengan


segala rahmat-Nya, sehingga makalah ini dapat tersusun sampai dengan selesai.
Shalawat serta salam semoga selalu terlimpahkan kepada baginda Nabi Muhammad
Saw dan semoga kita semua mendapat syafaat beliau di akhirat kelak. Aamiin.

Makalah ini disusun untuk memenuhi tugas mata kuliah Sejarah Pendidikan Islam
dengan judul “ANALISIS FENOMENA GURU MASA KINI” Selain itu, makalah
ini bertujuan untuk memberikan wawasan kepada pembaca tentang fenomena guru
masa kini.

Tim penyusun mengucapkan terima kasih kepada bapak Muhammad Yasin, M.Pd.I
selaku dosen pengampu mata kuliah Pengembangan Profesi Guru. Ucapan terima
kasih juga disampaikan kepada anggota kelompok lima yang telah membantu
dalam menyelesaikan makalah ini. Penyusun tentu menyadari bahwa makalah ini
masih terdapat kekurangan. Untuk itu, penulis berharap kritik dan saran yang
membangun dari pembaca untuk perbaikan makalah ini. Semoga makalah ini dapat
memberikan manfaat untuk pembaca.

Wassalamu’alaikum wr. wb.

Kediri, 10 Oktober 2023

Penyusun

ii
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ............................................................................ ii

DAFTAR ISI .......................................................................................... iii

BAB I PENDAHULAN ......................................................................... 1

A. Latar Belakang .................................................................................. 1


B. Rumusan masalah ............................................................................. 2
C. Tujuan ............................................................................................... 3

BAB II PEMBAHASAN ...................................................................... 4

A. Guru dan profesi ................................................................................ 4


B. Tantangan guru masa kini bidang teknologi .................................... 8
C. Tantangan guru masa kini bidang sosial budaya ............................... 12

BAB III PENUTUP ............................................................................... 10

A. Kesimpulan ...................................................................................... 14
B. Saran ................................................................................................. 14

DAFTAR PUSTAKA ............................................................................ 15

iii
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Perkembangan pemikiran manusia dalam memberikan batasan
tentang makna dan pengertian pendidikan, setiap saat selalu menunjukkan
adanya perubahan. Perubahan itu didasarkan atas berbagai temuan dan
perubahan di lapangan yang berkaitan dengan semakin bertambahnya
komponen sistem pendidikan yang ada. Berkembangnya pola pikir para ahli
pendidikan, pengelola pendidikan dan pengamat pendidikan yang
membuahkan teori-teori baru. Kemajuan alat teknologi turut andil dalam
mewarnai perubahan makna dan pengertian pendidikan tersebut. Pada saat
yang sama, proses pembelajaran dan pendidikan selalu eksis dan terus
berlangsung. Karena itu, bisa jadi pandangan seseorang tentang makna atau
pengertian pendidikan yang dianut oleh suatu negara tertentu, pada saat
yang berbeda dan di tempat yang berbeda makna dan pengertian pendidikan
itu justru tidak relevan. Namun demikian, selama belum ada teori dan
temuan baru tentang makna dan pengertian pendidikan, maka teori dan
temuan yang telah ada masih relevan untuk dimanfaatkan sebagai acauan.
Pendidikan merupakan usaha secara sadar untuk mewujudkan sesuatu
pewarisan budaya dari satu generasi ke generasi yang lain. Pendidikan
menjadikan generasi ini sebagai sosok panutan dari pengajaran generasi
yang terdahulu. Sampai sekarang ini, pendidikan tidak mempunyai batasan
untuk menjelaskan arti pendidikan secara lengkap karena sifatnya yang
kompleks seperti sasarannya yaitu manusia. Sifatnya yang kompleks itu
sering disebut ilmu pendidikan. Ilmu pendidikan merupakan kelanjutan dari
pendidikan. Ilmu pendidikan lebih berhubungan dengan teori pendidikan
yang mengutamakan pemikiran ilmiah. Pendidikan dan ilmu pendidikan
memiliki keterkaitan dalam artian praktik serta teoritik. Sehingga, dalam
proses kehidupan manusia keduanya saling berkolaborasi.1
Dalam Pendidikan guru adalah seseorang yang paling di butuhkan.
Guru adalah fasilitator utama disekolah,yang berfungsi untuk
menggali,mengembangkan potensi yang dimilikinya sehingga menjadi
bagian masyarakat yang beradab. Di dalam masyarakat, dari yang paling
terbelakang sampai yang paling maju guru memegang peranan penting.
Guru merupakan satu diantara pembentuk-pembentuk utama calon warga
masyarakat. Peranan guru tidak hanya terbatas sebagai pengajar (penyampai
ilmu pengetahuan), tetapi juga sebagai pembimbing, pengembang, dan
pengelola kegiatan pembelajaran yang dapat memfasilitasi kegiatan belajar
siswa dalam mencapai tujuan yang telah ditetapkan. Jadi dapat disimpulkan
bahwa guru sebagai orang yang bertugas terkait dengan upaya
mencerdaskan kedidupan bangsa dalam semua aspeknya melalui
mengoptimalan berbagai potensi yang dimiliki oelh peserta didik.2
Namun, tidak semudah yang kita pikirkan menjadi guru. Dalam
menjalani penan seorang guru seseorang harus siap menghadapi berbagai
tantangan. Dalam makalah ini penulis akan membahas tantangan-tantangan
yang dihadapi seorang guru yang berjudul “ANALISIS FENOMENA
GURU MASA KINI”

B. Rumusan Masalah
1. apa definisi guru dan profesi?
2. Apa saja tantangan guru masa kini bidang teknologi dan bagaimana
solusinya?
3. Apa saja tantangan guru masa kini bidang sosial budaya dan bagaimana
solusinya?

1
Abd Rahman Bp et al., “PENGERTIAN PENDIDIKAN, ILMU PENDIDIKAN DAN UNSUR-
UNSUR PENDIDIKAN,” n.d., 2.
2
Maulana Akbar Sanjani, “TUGAS DAN PERANAN GURU DALAM PROSES
PENINGKATAN BELAJAR MENGAJAR,” Serunai : Jurnal Ilmiah Ilmu Pendidikan 6, no. 1
(June 30, 2020): 36, https://doi.org/10.37755/sjip.v6i1.287.

2
C. Tujuan
1. Untuk mengetahui definisi guru dan profesi
2. Untuk mengetahui tantangan guru masa kini bidang teknologi dan
solusinya
3. Untuk mengetahui tantangan guru masa kini bidang sosial budaya dan
solusinya

3
BAB II

PEMBAHASAN

A. Guru dan Profesi


1. Hakikat guru
Guru merupakan salah satu komponen penting yang terdapat pada
proses belajar mengajar. Dalam upaya pembentukan sumber daya
manusia yang memiliki potensi di bidang Pembangunan, seorang guru
ikut andil dalam upaya tersebut. Guru profesional memiliki pengertian
semua orang yang memiliki kewenangan dan tanggung jawab terhadap
peserta didiknya, baik itu secara individual maupun klasikal, baik di
sekolah maupun di luar sekolah.
Guru adalah semua orang yang mempunyai wewenang dan
tanggung jawab untuk membimbing dan membina peserta didik. Latar
belakang pendidikan bagi guru dari guru lainnya tidak selalu sama
dengan pengalaman pendidikan yang dimasuki dalam jangka waktu
tertentu. Terdapatnya perbedaan latar belakang pendidikan guru dapat
mempengaruhi aktivitas seorang guru dalam menjalankan kegiatan
belajar mengajar. Tetapi, karena banyaknya guru yang dibutuhkan di
sekolah jadi latar belakang pendidikan pengajar seringkali tidak terlalu
diperhatikan. Dalam proses bealajar mengajar guru memiliki peran
untuk membantu agar proses belajar mengajar peserta didik dapat
berjalan dengan lancer. Seorang guru tidak hanya mentransfer ilmu
pengetahuan yang dimilikinya, namun ia membantu peserta didik untuk
membentuk pengetahuannya. Seorang guru juga dituntut agar lebih
memahami pola pemikiran dan cara pandang pesera didik.
Seorang guru sudah semestinya prosfesional, kreatif juga
menyenangkan bagi peserta didik dan lingkungannya, dengan
memposisikan diri sebagai orang tua yang penuh rasa sayang pada
siswanya, teman sebagai tempatnya mengadu perasaaan murid juga

4
fasilitator yang siap sedia untuk melayani peserta didik sesuai dengan
minat dan bakat yang dimilikinya.3
2. Profesi
Dalam bahasa inggris profesi berasal dari kata profession, yang
memiliki arti suatu pekerjaan. Secara sederhana profesi dapat diartikan
sebagai suatu pekerjaan seseorang, baik pekerjaan dformal maupun non
formal, yang dilakukan secara rutin dan menjadi sumber penghasilan
finansial utama dalam kehidupannya, seperti pedagang, dokter, arsitek,
guru, penyanyi, peanri, pelukis, petani dan lainnya. Di kalangan
Masyarakat luas yakni pada kehidupan sehari-hari, terlihat semua
bidang tersebut digabung dan dianggap sebagai suatu profesi yang
dilandasi moral dan etika yang berlaku ataupun yang secara jelas dan
tegas bertentangan dengan aturan, baik itu aturan formal maupun non
formal. Beberapa pekerjaan diatas merupakan contoh pekerjaan yang
berlandaskan moral, peraturan dan etika. Sedangkan untuk contoh
pekerjaan yang bertentangan dengan landasan moral, norma sosial,
agama dan etika yang sering ditemukan pada kehidupan sehari-hari
yakni, penjahat professional, maling professional penipu professional
bahkan pekerja seks professional. Namun, kenyataannya dalam
kehidupan sehari-hari di Masyarakat umum, setiap pekerjaan atau
aktivitas rutin sebagai seseorang yang dianggap sebagai profesi.
Jadi, yang di dimaksud dengan profesi adalah suatu jenis pekerjaan
yang menuntut kompetensi khusus melalui proses pendidikan yang lama
pada pendidikan tinggi serta mendapat pengakuan dari Masyarakat dan
imbalan yang dapat mencukupi kehidupannya secara wajar. Jenis
pekerjaan seperti yang digambarkan di atas salah satunya adalah jabatan
guru. Guru merupakan jabatan profesi yang memiliki syarat khusus
secara formal. Dalam Undang Undang No 14 tahun 2005 pasal 1
memuat penegasan guru sebagai jabatan profesi, Adapun isi dari

3
Muhiddinur Kamal, Guru, suatu kajian teoritis dan praktis (lampung: Anugrah Utama Raharja
2019) 1-2.

5
undang-undang tersebut yakni sebagai berikut: guru adalah pendidik
profesional dengan tugas utama mendidik, mengajar, membimbing,
mengarahkan, melatih, menilai, dan mengevaluasi peserta didik pada
pendidikan anak usia dini jalur pendidikan formal, pendidikan dasar,
dan pendidikan menengah. Guru adalah sumber daya manusia yang
sangat penting dalam pengelolaan pendidikan yang berperan dalam
menyiapkan generasi masa depan.
Dalam Undang-Undang Guru tersebut, selanjutnya dijelaskan
bahwa Kedudukan guru sebagai tenaga professional dimaksudkan untuk
melaksanakan Sistem Pendidikan Nasional dan mewujudkan tujuan
pendidikan nasional, yaitu berkembangnya potensi peserta didik agar
menjadi manusia yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha
Esa, berakhlak mulia, sehat berilmu, cakap, kreatif, mandiri, serta
menjadi warga negara yang demokratis dan bertanggungjawab. Dalam
pasal 7 Undang-Undang No 14 tersebut, selanjutnya ditegaskan pula
bahwa: profesi guru merupakan bidang pekerjaan khusus yang
dilaksanakan berdasarkan prinsip sebagai berikut:
a. Memiliki bakat, minat, panggilan jiwa, dan idealisme;
b. Memiliki komitmen untuk meningkatkan mutu pendidikan,
keimanan, ketakwaan, dan ahlak mulia;
c. Memiliki kualifikasi akademik dan latar belakang pendidikan sesuai
dengan bidang tugas;
d. Memiliki kompetensi yang diperlukan sesuai dengan bidang tugas;
e. Memiliki tanggung jawan atas pelaksanan tugas keprofesionalan;
f. Memperoleh penghasilan yang ditentukan sesuai dengan prestasi
kerja;
g. Memiliki kesempatan untuk meningkatkan keprofesionalan secara
berkelanjutan dengan belajar sepanjang hayat; h. Memiliki jaminan
perlindungan hukum dalam melaksanakan tugas keprofesionalan;
dan

6
h. Memiliki organisasi profesi yang mempunyai kewenangan
mengatur hal-hal yang berkaitan dengan tugas keprofesian guru.4

Profesionlisme seorang guru diukur dari beberapa kompetensi yang


harus dimiliki oleh guru, kompetensi tersebut yakni kompetensi
profesional, kompetensi pedagogik, kompetensi kepribadian, dan
kompetensi sosial yang kualifaid.

Kompetensi profesioanal sekurang-kurangnya meliputi:

a. Menguasai subtansi bidang studi dan metodologi keilmuannya,


b. Menguasai struktur dan materi kurikulum bidang studi,
c. Menguasai dan memanfaatkan teknologi informasi dan komunikasi
dalam pembelajaran,
d. Mengorganisasikan materi Tantangan Guru Pendidikan. (Akhmad
Riadi) 9 kurikulum bidang studi dan
e. Meningkatkan kualitas pembelajaran melalui penelitian tindakan
kelas.

Kompetensi pedagogik sekurang-kurangnya meliputi:

a. Memahami karakteristik peserta didik dari aspek fisik, sosial,


kultural, emosional, dan intelektual,
b. Memahami latar belakang keluarga dan masyarakat peserta didik
dan kebutuhan belajar dalam konteks kebhinekaan budaya,
c. Memahami gaya belajar dan kesulitan belajar peserta didik,
d. Memfasilitasi pengembangan potensi peserta didik,
e. Menguasai teori dan prinsip belajar serta pembelajaranYang
mendidik,
f. Mengembangkan kurikulum yang mendorong keterlibatan peserta
didik dalam pembelajaran,
g. Merancang pembelajaran yang mendidik,

4
Nurzaman dkk, Profesi Keguruan (Tangerang: Unpam Press 2019) 1-3

7
h. Melaksanakan pembelajaran yang mendidik dan
i. Mengevaluasi proses dan hasil pembelajaran.

Kompetensi kepribadian sekurang-kurangnya meliputi:

a. Menampilkan diri sebagai pribadi yang mantap, stabil, dewasa, arif


dan berwibawa,
b. Menampilkan diri sebagai pribadi yang berakhlak mulia dan
sebagai teladan bagi peserta didik dan masyarakat,
c. Memiliki sikap, perilaku, etika, tata cara berpakaian, dan bertutur
bahasa yang baik,
d. Mengevaluasi kinerja sendiri,
e. Mengembangkan diri secara berkelanjutan.

Kompetensi sosial sekurang-kurangnya meliputi:

a. Berkomunikasi secara efektif dan empatik dengan peserta didik,


orang tua peserta didik, sesama pendidik, tenaga kependidikan dan
masyarakat,
b. Berkontribusi terhadap pengembangan pendidikan di sekolah dan
masyarakat,
c. Berkontribusi terhadap pengembangan pendidikan di tingkat lokal,
regional, nasional dan global,
d. Memanfaatkan teknologi informasi dan komunikasi (ICT) untuk
berkomunikasi dan mengembangkan diri dan
e. Memiliki sikap, perilaku, etika, tata cara berpakaian dan bertutur
bahasa yang baik.5
B. Tantangan Guru Masa Kini bidang Teknologi
Dalam upaya mewujudkan visi dan misi pendidikan nasional, yakni
mencerdaskan kehidupan bangsa, Kemendiknas mempunyai visi 2025
untuk menghasilkan insan Indonesia yang cerdas dan kompetitif. Oleh

5
Mubarak, Jurnal Ilmiah Pengkajian Dan Penelitian Pendidikan Islam Program Studi Pendidikan
Agama Islam Fakultas Agama Islam Universitas Kutai Kartanegara Volume 2, No. 1, Januari
2019. hal 07

8
karena, itu yang dapat menghasilkan insan Indonesia yang produktif,
kreatif, inovatif, dan afektif melalui penguatan sikap, keterampilan, dan
pengetahuan yang terintegrasi, yaitu penguatan Pendidikan Karakter (PPK),
keterampilan literasi, kompetensi pembelajaran abad XXI x yakni 4C
(Communication, Collaboration, Critical Thinking and Problem Solving,
dan Creativity and Innovation), dan HOTS (Higher Order Thinking Skill).
Tantangan utama guru pada masa kini tidak lebih pada mengatasi
dampak teknologi dan globalisasi yang sangat pesat. Dampak dari
perkembangan teknologi tidak hanya berimbas pada ilmu pengetahuan saja,
namun lebih jauh teknologi juga memengaruhi sosial budaya seseorang.
Perubahan ini juga memberikan dampak yang begitu besar terhadap
tranformasi nilai-nilai yang ada di masyarakat. Khususnya masyarakat
dengan budaya dan adat ketimuran seperti Indonesia. Saat ini di Indonesia
dapat kita saksikan begitu besar pengaruh kemajuan teknologi terhadap
nilai-nilai kebudayaan yang di anut masyarakat, baik masyarakat perkotaan
maupun pedesaan.6
Tantangan terbesar yang dihadapi guru rata-rata berkaitan dengan IT.
Kelemahan bidang IT ini dapat diatasi dengan cara mau belajar. Saat ini
banyak fasilitas yang ditawarkan baik dari pihak sekolah maupun pihak luar
untuk membantu guru dalam meningkatkan kemampuan IT-nya. Sebagai
contoh, sekolah menyelenggarakan workshop e-modul, e-rapor, penulisan
soal online, pemanfaatan android dalam pembelajaran, pembuatan kuis
interaktif, pembuatan video pembelajaran dan sebagainya.
Kreativitas pembelajaran pun menjadi tantangan tersendiri bagi
guru.Pembelajaran yang komunikatif, menyenangkan, mengedepankan
berpikir kritis, kerjasama adalah hal yang perlu ditanamkan dalam setiap
kegiatan pembelajaran. Guru harus meng-upgrade kemampuannya. Dalam
hal ini, tantangan utama ada dalam diri guru sendiri yaitu kemauan dan

6
Shalahudin Ismail, Suhana Suhana, and Eri Hadiana, “Kompetensi Guru Zaman Now Dalam
Menghadapi Tantangan Di Era Revolusi Industri 4.0,” Atthulab: Islamic Religion Teaching and
Learning Journal 5, no. 2 (2020): 198–209.

9
profesionalisme. Artinya, profesionalisme termasuk tantangan yang harus
ditaklukkan guru. Kini guru telah diakui sebagai salah satu profesi.Sebagai
sebuah profesi, maka ada tuntutan profesionalisme yang harus dipenuhi
sehingga guru tidak boleh berhenti untuk terus mengembangkan
diri.Tantangan dari dalam diri guru ini merupakan tantangan yang sulit
ditaklukkan. Tantangan tersebut antara lain: sulit mengubah pola pikr, sulit
mengalahkan rasa malas untuk belajar, tidak kreatif dan inovatif, kurangnya
kemampuan/keterampilan IT dan teknologi digital serta tidak mau upgrade
ilmu.
Beberapa startegi yang dilakukan guru untuk dapat meningkatkan
kualitas pendidikan, yaitu:
1. Mengubah pola pikir meskipun sulit dan penuh gejolak
2. Melakukan gerakan sadar literasi
3. Melakukan pelatihan atau gerakan guru, karyawan, dan peserta didik
berbasis teknologi
4. Melakukan inovasi pembelajaran serta
5. Memantik untuk menciptakan teknologi sederhana berbasis digital di
sekolah.
Semua itu diperlukan manajemen waktu dan biaya (manajemen sekolah)
yang baik, komitmen semua pihak, pembiasaan penerapan di kelas serta
saling berkolaborasi.Semua pembaharuan dalam pembelajaran tetap tidak
melupakan kearifan lokal dan jati diri bangsa (karakter).7
Oleh sebab itu, pada zaman sekarang ini, yang identik dengan istilah
“zaman now” maka setiap guru diharapkan mampu memfilterisasi
pengetahuan dengan baik. Baik pengetahuan yang bersifat abstrak maupun
konkret (Dahliana, 2019). Guru zaman now adalah guru yang memiliki
kompetensi profesional, pedagogik, sosial, dan personal dengan ciri-ciri
yang telah dirumuskan dengan mempertimbangkan ideologi bangsa, tujuan

7
Duwi Retnaningsih, “Tantangan Dan Strategi Guru Di Era Revolusi Industri 4.0 Dalam
Meningkatkan Kualitas Pendidikan,” Prosiding Seminar Nasional: Kebijakan dan Pengembangan
Pendidikan di Era Revolusi Industri 4.0., no. September (2019): 23–30.

10
pembangunan, konsep pendidikan universal, kehidupan global dan berbagai
unsur terkait lainnya.8
Guru pada abad 21 dan abad selanjutnya ditantang untuk melakukan
akselerasi terhadap perkembangan informasi dan komunikasi. Pembelajaran
di kelas dan pengelolaan kelas, pada abad ini harus disesuaikan dengan
standar kemajuan teknologi informasi dan komunikasi.
Menurut Susanto (2010), terdapat 7 tantangan guru di abad 21,
yaitu:
1. Teaching in multicultural society, mengajar di masyarakat yang
memiliki beragam budaya dengan kompetensi multi bahasa.
2. Teaching for the construction of meaning, mengajar untuk
mengkonstruksi makna (konsep).
3. Teaching for active learning, mengajar untuk pembelajaran aktif.
4. Teaching and technology, mengajar dan teknologi.
5. Teaching with new view about abilities, mengajar dengan pandangan
baru mengenai kemampuan.
6. Teaching and choice, mengajar dan pilihan dan
7. Teaching and accountability, mengajar dan akuntabilitas. Lebih lanjut,

Yahya (2010) menambahkan tantangan guru di Abad 21 yaitu:

1. Pendidikan yang berfokus pada character building,


2. Pendidikan yang peduli perubahan iklim,
3. Enterprenual mindset,
4. Membangun learning community,
5. Kekuatan bersaing bukan lagi kepandaian tetapi kreativitas dan
kecerdasan bertindak (hard skills- soft skills).

8
Shalahudin Ismail, Suhana Suhana, and Eri Hadiana, “Kompetensi Guru Zaman Now Dalam
Menghadapi Tantangan Di Era Revolusi Industri 4.0,” Atthulab: Islamic Religion Teaching and
Learning Journal 5, no. 2 (2020): 117

11
Guru yang mampu menghadapi tantangan tersebut adalah guru yang
profesional yang memiliki kualifikasi akademik dan memiliki kompetensi-
kompetensi profesionalitas guru yang sudah disampaikan diatas. 9

C. Kini bidang Sosial Budaya


Terdapat tantangan guru dalam masa kini dibidang sosbud yaitu:
1. Teaching in multicultural society
Mengajar di masyarakat yang memiliki beragam budaya dengan
kompetensi multi bahasa.
2. Teaching for the construction of meanin
Mengajar untuk mengkonstruksi makna konsep.
3. Teaching for active learning
Mengajar untuk pembelajaran aktif

Menurut Mekagiansar (1996) memasuki abad 21 pendidikan akan


mengalami pergeseran paradigma:

1. Dari belajar terminal sampai belajar sepanjang hayat


2. Dari belajar berfokus penguasaan pengetahuan ke belajar holistik
3. Dari citra hubungan murid guru yang bersifat konfrontatif ke citra
hubungan kemitraan
4. Dari pengajaran yang menekankan pengetahuan skolastik(akademik)
ke penekanan keseimbangan fokus pendidikan nilai.
Adapun langka-langkah, Berikut adalah beberapa hal yang dapat
menunjang profesi guru di masa kini dibidang sosialbudaya
a. Membiasakan diri membaca karena dengan membaca, akan
membuka cakrawala pengetahuan
b. Memiliki kepandaian mengakses beragam sumber belajar untuk
dijadikan sebagai wahana mencari ilmu pengetahuan dan

9
Mubarak, Jurnal Ilmiah Pengkajian Dan Penelitian Pendidikan Islam Program Studi Pendidikan
Agama Islam Fakultas Agama Islam Universitas Kutai Kartanegara Volume 2, No. 1, Januari 2019
hal 08

12
menambah pengalaman. Meluangkan waktu untuk mengunjungi
perpustakaan
c. Mencari informasi dari berbagai media massa
d. Melakukan silaturahim antar sesama guru, baik guru pada mata
pelajaran yang sama maupun yang berbeda, baik guru pada jenjang
pendidikan yang sama atau berbeda
e. Menjadikan kelas sebagai tempat observasi dan melakukan
penelitian10

10
Husnani, Zaibi, Beni Rollies. “Tantangan Guru Masa Kini” 2019. h: 353-355

13
BAB III

PENUTUP

A. Kesimpulan
Guru adalah semua orang yang mempunyai wewenang dan
tanggung jawab untuk membimbing dan membina peserta didik. Profesi
adalah suatu jenis pekerjaan yang menuntut kompetensi khusus melalui
proses pendidikan yang lama pada pendidikan tinggi serta mendapat
pengakuan dari Masyarakat dan imbalan yang dapat mencukupi
kehidupannya secara wajar.
Tantangan utama guru pada masa kini tidak lebih pada mengatasi
dampak teknologi dan globalisasi yang sangat pesat. Tantangan terbesar
yang dihadapi guru rata-rata berkaitan dengan IT, kreativitas
pembelajaran. Dalam hal ini, tantangan utama ada dalam diri guru
sendiri yaitu kemauan dan profesionalisme. Tantangan tersebut antara
lain: sulit mengubah pola pikr, sulit mengalahkan rasa malas untuk
belajar, tidak kreatif dan inovatif, kurangnya kemampuan/keterampilan
IT dan teknologi digital serta tidak mau upgrade ilmu.
Terdapat tantangan guru dalam masa kini dibidang sosbud yaitu:
Teaching in multicultural society, Teaching for the construction of
meanin, Teaching for active learning.

14
DAFTAR PUSTAKA

Husnani, Zaibi, Beni Rollies. “Tantangan Guru Masa Kini”. 2019.

Bp, Abd Rahman, Sabhayati Asri Munandar, Andi Fitriani, and Yuyun Karlina.
“Pengertian Pendidikan, Ilmu Pendidikan Dan Unsur-Unsur Pendidikan,”

Kamal Muhiddinur, Guru, suatu kajian teoritis dan praktis (lampung: Anugrah
Utama Raharja 2019)

Nurzaman dkk Profesi Keguruan (Tangerang: Unpam Press 2019)

Retnaningsih Duwi “Tantangan Dan Strategi Guru di Era Revolusi Industri 4.0
daalam meningkatkan kualitas Pendidikan” prosiding seminar Naasional:
Kebijakan dan pengembangan Pendidikan di era revolusi industry 4.0, no.
September (2019)

Akbar Maulana, Sanjani. “Tugas dan Peranan guru dalam proses peningkatan
belajar mengajar” seruani :jurnal ilmiah ilmu Pendidikan6, no 1 (June
30,2020)

Shalahudin Ismail, Suhana, Hadiana Eri “Kompetensi Guru Zaman Now Dalam
Menghadapi Tantangan Di Era Revolusi Industry 4.0” Atthulab: Islamic
Religion Teaching And Learning Journal 5.2 (2020): 198-209

15

Anda mungkin juga menyukai