Anda di halaman 1dari 10

PROJEK

FILSAFAT PENDIDIKAN

Dosen Pengampu : Dr. Dillinar Adlin,M.Pd

Disusun Oleh : KEL. 4

1. ZESIKA MERIANA PULUNGAN (2231141003)

2. SISKA AJENG PRATIWI (2232441008)

3. PUTRI ANGGI AYURA (2232441014)

4. ZULIA NAZIRAH IBRA (2232241022)

5. RIZKA MUFIDAH (2232441032)

6. OCTARI AUDRIA MANURUNG (2233141032)

PRODI PENDIDIAN SENI TARI

JURUSAN SENDRATASIK

FAKULTAS BAHASA DAN SENI

UNIVERSITAS NEGERI MEDAN


2023

KATA PENGANTAR

Puji syukur diucapkan kepada Tuhan Yang Maha Esa, karena atas
rahmat-Nya makalah PROJEK ini dapat diselesaikan tepat pada waktunya, laporan
ini ditulis sesuai dengan format hasil mini riset yang diberikan oleh dosen

pengampu. Penulis berterima kasih kepada Ibu Dosen Pengampu Dr. Dillinar Adlin,M.Pd
yang telah memberikan bimbingannya.
Penyusunan Laporan ini merupakan tugas dan persyaratan untuk
menyelesaikan tugas mata kuliah filsafat pendidikan Universitas Negeri Medan dan
harapannya dapat menjadi bahan referensi untuk kedepannya.
Dalam tugas ini, penulis menyadari bahwa tugas ini masih banyak kekurangan
oleh karena itu penulis meminta maaf jika ada kesalahan dalam penulisan dan
penulis juga mengharapkan kritik dan saran yang membangun guna kesempurnaan
tugas ini.

Medan, 12 Oktober 2023

Kelompok 4
i

DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR..............................................................................................i
DAFTAR ISI...........................................................................................................ii
BAB I
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG...........................................................................1
B. TUJUAN................................................................................................2
C. MANFAAT............................................................................................2
BAB II
RANGKUMAN
1. Program proses pembelajaran................................................................3
2. Subjek program......................................................................................4
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan............................................................................................5
B. Saran......................................................................................................5
DAFTAR PUSTAKA
ii

BAB I

PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang

Filsafat sebagai teori umum pendidikan dapat diterapkan dalam penentuan


kurikulum, metode, tujuan, serta kedudukan dan peran guru atau pendidik juga
anak didiknya. Adanya berbagai aliran dalam filsafat pendidikan juga
menyebabkan berbeda-bedanya kurikulum, metode, tujuan, serta kedudukan guru
dan siswa tersebut dalam struktur pendidikan. Mereka dituntut untuk memiliki
kurikulum yang relevan dengan pendidikan ideal, juga disesuaikan dengan
perkembangan jaman dan menekankan pada aspek kognitif, afektif, dan
pertumbuhan yang normal.
Metode pendidikan yang digunakan juga harus mengandung nilai-nilai
instrinsik dan ekstrinsik yang sejalan dengan mata pelajaran dan secara fungsional
dapat direalisasikan dalam kehidupan. Selain itu, tujuan pendidikan tidak hanya
terpaku pada salah satu pihak semata, melainkan untuk seluruh pihak yang
terlibat dalam pendidikan. Kedudukan guru dan siswa harus benar-benar
dimengerti oleh keduanya sehingga dapat menjalankan peranannya masing-masing
dengan baik.
Filsafat membahas tentang manusia, misalnya tentang bagaimana peran
pendidik, peserta didik, dan masyarakat dalam konteks tujuan pendidikan dan
bagaimana upaya mencapai tujuan dan menunaikan kewajibannya dengan benar.
Peranan filsafat pendidikan bagi guru, dengan filsafat metafisika guru
mengetahui hakekat manusia, khususnya anak sehingga tahu bagaimana cara
memperlakukannya dan berguna untuk mengetahui tujuan pendidikan. Dengan
filsafat epistemologi guru mengetahui apa yang harus diberikan kepada siswa,
bagaimana cara memperoleh pengetahuan, dan bagaimana cara menyampaikan
pengetahuan tersebut. Dengan filsafat aksiologi guru memahami yang harus
diperoleh siswa tidak hanya kuantitas pendidikan tetapi juga kualitas kehidupan
karena pengetahuan tersebut.

1
Yang menentukan filsafat pendidikan seorang guru adalah seperangkat
keyakinan yang dimiliki dan berhubungan kuat dengan perilaku guru, yaitu:
Keyakinan mengenai pengajaran dan pembelajaran, siswa, pengetahuan, dan apa
yang perlu diketahui.

1.2 Tujuan
Adapun tujuan penulisan makalah ini adalah untuk pemenuhan tugas rekayasa
ide filsafat pendidikan dan juga untuk meningkatkan program pembelajaran dan
pemecahan masalah dalam strategi mengajar. Serta menciptakan pendidikan inovatif
untuk Indonesia.

1.3 Manfaat
Manfaat dari makalah ini adalah sebagai sumber literasi bagi para pembaca
dan sebagai solusi terbaik dalam meningkatkan program pembelajaran yang efektiv
dikalangan pelajar.
2

BAB II

RANGKUMAN

Bahwasanya pendidikan itu penting didalam upaya sadar untuk mengembangkan potensi
yang dianugerahkan Tuhan kepada manusia dan diarahkan pada tujuan yang diharapkan agar
memanusiakan manusia atau menjadikannya sebagai manusia yg berpendidikan.Pendidikan
memiliki hakekat yang dimana sebagai proses yang dilalui seorang manusia dari kanak-
kanak hingga dewasa. Pendidikan juga memiliki tujuan yang jelas dalam berlangsung nya
proses pendidikan tersebut. Pendidikan juga Memiliki penguat yang menjadi tolak ukur
manusia dalam hal untuk apa mencari ilmu. Dan pastinya ada pemikiran pemikiran yang di
imami atau di jadikan pedoman dalam mendidik. Pada pendidikan juga, memiliki lingkungan
yang sangat berpengaruh dalam hal pendidikan baik lingkungan yang baik maupun buruk
pastinya dapat merubah pola pikir setiap manusia yang ada di lingkungan tersebut.

Pancasila merupakan ideologi Negara Kesatuan Republik Indonesia(NKRI),dimana


menjadi dasar Yang telah diterima secara luas dan mutlak. Pendidikan sangat penting
sebagai suatu lembaga yang berfungsi untuk menanamkan dan mewariskan suatu sistem
norma tingkah laku perbuatan. Landasan Pendidikan haruslah mengacu pada landasan
negara. Hubungan ini menjadi timbalbalik karena nilai dan keyakinan-keyakinan filosofis
yang menjiwai dan mendasar. Fungsi Pendidikan ialah membangun potensi Negara,
khususnya melestarikan kebudayaan dan kepribadian bangsa yang menentukan eksitensi dan
martabat bangsa. Pendidikan nasional harus dijiwai oleh pandangan hidup atau filosofi
tertentu dalam subjek pribadi manusia Indonesia seutuhnya. Ettitude hanya sekedar
kemampuan bersikap/mengenai sopan santun dalam menjalankan tuntutan kodrat manusia.
Kesanggupan menghayati kebahagiaan berkaitan dengan usaha, norma-norma dan takdir.

Pembelajaran dunia pendidikan mempelajari hakikat manusia dan pendidikan karakter


serta pengembangan nya adalah karena pendidikan merupakan upaya untuk mengembangkan
peradaban manusia.hal ini tidak dapat tercapai jika tidak memahami diri kita sendiri.hanya
dengan pemahaman yang komprehensif akan diri kita sendiri,kita dapat menggunakan
pendidikan untuk menghadirkan solusi atas kebutuhan.penjelasan pendidikan merupakan
salah satu kebutuhan dasar manusia.dengan pendidikan,kita mampu mencapai peradaban
tinggi.melalui pendidikan ,kita menegaskan hakikat kita sebagai mahkluk yang berbudaya
dan beradaban.

Dalam masyarakat, manusia tidaklah dapat hidup sendiri. Mereka hidup berinteraksi
dengan orang lain, dalam interaksi itulah manusia harusnya memiliki suatu etika hidup
bermasyarakat.

- Hakekat peserta didik mempunyai kebutuhan yang harus dipenuhi yaitu kebutuhan
jasmani (kesehatan), kebutuhan intelektual (bakat minat), dan kebutuhan sosial
(interaksi).

-Hakekat guru sebagai pendidik bukanlah hanya mengajar, namun guru juga senantiasa
mendidik dan memberikan pengarahan dan menjadikan sikap peserta didik berkembang
menjadi lebih baik.

- Hakekat pembelajaran yaitu suatu kegiatan interaksi antara peserta didik dengan para
pendidik atau guru. Bisa dikatakan sebagai sarana murid belajar dengan efektif.

-Landasan pendidikan adalah tumpuan, dasar, atau asas konseptual yang menyelubungi

Pendidikan secara keseluruhan. Tanpa landasan yang jelas, salah-salah pendidikan dapat
menjadi sesuatu yang mencengkram manusia lewat komersialisasi dan kekhususan yang
berdampak pada kesenjangan pendidikan. Landasan pendidikan terbagi menjadi 5 yaitu
landasan agama, filsafat, sosiologi, hukum dan moral.
3

1. Projek Yang dituangkan


Program yang dapat membantu proses pembelajaran seperti ekstrakurikuler, atau one
day one culture dimana program ini ditujukan terhadap pendidikan. Dengan menerapkan
pembelajaran tentang berbudaya dalam satu hari pembejaran seminggu. Program ini
bertujuan untuk meningkatkan rasqa cinta budaya daan sesame pada para peserta didik
serta menambah pengetahuan disekolah dan membentuk kepribadian peserta didik yang
berkarakter dan berbudaya.
Program ini ditujukan pada seluruh peserta didik dari setiap tingkat pendidikan.
Karena setiap pembelajaran baik itu berbudaya dan agama dilakukan sepanjang hayat
hidup manusia. Karean kehidupan mausia saling bersosial, berhubungan dan berkaitan
dalam berbudaya. Dalam proses pembelajaran, dapat dilihat bahwasanya guru menganut
aliran filsafat pendidikan idealisme, dimana guru memberikan seluruh kesempatan
kepada siswa untuk berperan aktif dalam proses pembelajaran. Dan guru berusaha untuk
menjadikan dirinya lebih unggul (excellent) agar dapat dijadikan teladan bagi para siswa,
dapat dilihat dari penguasaan materi oleh guru yang sangat baik, penjelasan materi yang
sangat sederhana dan mudah dimengerti, dan sikap guru yang komunikatif terhadap
siswanya.
Namun hal ini tidak disambut dengan baik oleh para siswa, guru terlihat sangat aktif
sementara siswa bersikap pasif. Hal ini sangat kontras terlihat dalam proses
pembelajaran. Sehingga terlihat guru mengambil metode dari aliran filsafat pendidikan
realisme yaitu tetap memberikan kebebasan terhadap siswa tapi memberikan beberapa
peraturan untuk dipenuhi oleh siswa, dapat dibuktikan dengan teraturnya kegiatan
pembelajaran dan terciptanya suasana kelas yang sangat kondusif.
4

BAB III

PENUTUP

1. KESIMPULAN
Guru juga bisa menggabungkan metode pembelajaran dari beberapa yang
ditawarkan oleh aliran-aliran filsafat pendidikan, namun perlu ditekankan penerapan
metode pembelajaran harus sesuai dengan karakter siswa dan kondisi kelas.

2. SARAN
Sebaiknya sebagai guru harus senantiasa berkreasi dan inovatif dalam kegiatan
mengajar, sehingga siswa tidak merasa jenuh atau bosan dalam kegiatan
pembelajaran tersebut. Dan guru harus menerapkan metode pembelajaran yang
disesusaikan dengan kondisi serta karakter siswa, dalam dunia pendidikan khususnya
proses belajar mengajar hendaknya selalu dilakukan pembaharuan menuju yang
lebih baik.
5

DAFTAR PUSTAKA

1. Departemen Pendidikan Nasional, Dirjen Pendidikan Dasar dan Menengah, Direktorat


Pendidikan Lanjutan Pertama. 2002. Pendekatan Konsektual ( Contextual Teaching and
Learning (CTL))
2. HL Tasaik, P Tuasikal - Metodik Didaktik, 2018 - ejournal.upi.edu
3. Dimyati, Mudjiono.2006. Belajar dan Pembelajaran. Jakarta: Rineka Cipta.
4. CD SURYA - etheses.iainponorogo.ac.id

Anda mungkin juga menyukai