Anda di halaman 1dari 17

CRITICAL BOOK REPORT

TEKNIK TARI KARO


Dosen Pengampu: Dra.Dilinar Adlin,M.Pd

DISUSUN OLEH :
KELOMPOK 3
STHEFI NESSA HARIANJA (2213141009)
INDAH MEWAH SINAGA (2213141008)

MARIA LORENZA PURBA (2213141023)

DESWITA NAZLI HASWANI (2213341001)

SEFIA PUTRI (2213141002)

UCI BANUWATI (2213141012)


SENI TARI KELAS B
FAKULTAS BAHASA DAN SENI
UNIVERSITAS NEGERI MEDAN
2021
KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan kepada Tuhan yang Maha Kuasa dimana atas berkat dan
karuniaNya, penulisan makalah ini dapat terselesaikan. Adapun Critical Book Report ini yaitu
dengan buku yang berjudul “PEMBELAJARAN TARI KARO” .

Critical Book Report (CBR) ini kami susun dengan maksud untuk memenuhi tugas mata
kuliah “TEKNIK TARI KARO” untuk menjadikan penambahan wawasan sekaligus pemahaman
terhadap materi tersebut. Harapan kami, semoga setelah penyelesaian penulisan Crtical Book
Report ini kami semakin memahami tentang bagaimana penulisan Crtical Book Report yang baik
dan benar.

Dengan melakukan critical book ini kami mendapatkan pengalaman dan ilmu yang
berharga dalam penyusunan penulisan Critical Book Report ini. Kami sangat berterima kasih
kepada teman kelompok 3 atas kerja samanya yang telah membantu dalam penyelesaian CBR
ini, khususnya kepada dosen pengampu mata kuliah ini Ibu Dra.Dilinar Adlin,M.Pd.

Kami menyadari bahwa dalam penyusunan CBR ini masih sangat jauh dari kesempurnaan,
oleh karena itu kami sangat mengharapkan kritik dan saran serta bimbingan dari para dosen
demi penyempurnaan di masa-masa yang akan datang, semoga karya tulis CBR ini bermanfaat
bagi semuanya.

Medan, 05 Oktober
2021

Penyusun

Indah Mewah
Sinaga
i
Daftar Isi
Kata pengantar
………………………………………………………………………………
……i
Daftar
isi………………………………………………………………………………
………………ii
Bab I
A. Latar
Belakang…………………………………………………………………
…………1
B. Tujuan…………………………………………………………………
……………………...1
C. Manfaat…………………………………………………………………
…………………….1
D. Identitas…………………………………………………………………
…………………….2
Bab II ringkasan isi buku
A. Bab I Tari Piso
surit…………………………………………………………………….3
1. Konsep, Teknik dan
Prosedur……………………………………………………3
2. Teknik………………………………………………………………
…………………….3
3. Prosedur………………………………………………………………
…………………3
B. Simbol , Jenis dan
Estetis………………………………………………………………..5
1. Simbol………………………………………………………………
…………………….5
2. Jenis…………………………………………………………………
……………………..5
3. Nilai
estetis…………………………………………………………………
……………6
C. Bab II Tari Terang
Bulan………………………………………………………….…….6
1. Pendahuluan…………………………………………………………
…………………6
2. Konsep, Teknik,
prosedur………………………………………………………….6
Kelebihan
………………………………………………………………………………
…………11
Kekurangan……………………………………………………………………
…………………11
Kesimpulan……………………………………………………………………
…………………..11
Daftar
Pustaka…………………………………………………………………………
………….iii

ii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Criti cal Book Review sangatlah penti ng, karena bukan hanya sekedar
laporan atau tulisan tentang isi sebuah buku atau arti kel, tetapi lebih meniti k
beratkan pada evaluasi (penjelasan, interprestasi & analisis) mengenai keunggulan dan
kelemahan buku atau artikel tersebut dan apa yang menarik dari artikel tersebut,
bagaimana isi buku tersebut yang bisamempengaruhi cara berpikir dan menambah
pemahaman terhadap suatu bidang kajian tersebut dan lebih kritis menanggapinya.
Dengan kata lain dengan Critical Book Review akan menguji pikiran pengarang atau penulis
berdasarkan sudut pandang, berdasarkan pengetahuan dan pengalaman yang dimiliki.

B.Tujuan
Penulisan Alasan dibuatnya CBR ini adalah sebagai salah satu persyaratan
penyelesaian tugas,khususnya mata kuliah Teknik Tari Karo, serta untuk menambah
wawasan yang luas akan pengetahuan khususnya di bagian evaluasi dalam bidang
pendidikan. Meningkatkan daya kritis serta menguatkan materi mengenai CBR .

C.Manfaat
Adapun manfaat Critical Book Riport yaitu :
1. Dapat menambah wawasan yang luas, khususnya tentang materi Teknik Tari Karo
2. Penulis dapat lebih berpikir kritis lebih dari yang ia tahu.
3. Pembaca dapat mengetahui bahwa ada kekurangan dan kelebihan dari buku yang
dikritisi oleh penulis
4. Untuk memenuhi tugas Critical Book Review Mata Kuliah TEKNIK TARI KARO

D. Identitas Buku

Judul buku : PEMBELAJARAN TARI KARO

Penulis :
 Ruth Hertami
 Dilinar Adlin
 Inggit Prastiawan

Penerbit : CV Kencansa Emas Sejahtera

Tempat Terbit: Medan

Tahun Terbit : 2020

Tebal : vi + 80 halaman

2
BAB II
RINGAKASAN ISI BUKU
A. Bab 1 TARI PISO SURIT
1. Konsep ,Teknik, dan prosrdur
a. Latar Belakang
Tari piso suritbt merypakan tari untuk menyampaikan “selamat dating” kepada para tamu /
undangan pada berbagai acara yang dilaksanakan oleh masyarakat Karo . tari ini termasuk kedalam kategori
tari kreasi, karena tari ini lahir setelah lagu Piso Surit diciptakan oleh Djaga Depari sekitar tahun 1960-an.
Nama tari sama dengan judul lagu, namun gerak tari Piso Surit tidak sepenuhnya mengekspresikan syair lagu.
Sebagai sebuah tari kreasi yang disusun berdasarkan lagu, tidak ada bentuk baku dari tarian ini. Tari
Piso Surit yang dikemas pada media pembelajaran ini adalah tari PIso Surit Versi Program Studi Pendidikan
Tari - Universitas Negeri Medan. Setiap Koreografer /Penata tari mempunyai gaya masing-masing dalam
menyusunnya tari.

b. Musik Iringan Tari


musik dan tari adalah dua hal yang berkaitan, menyatu dan tidak dapat dipisahkan. Penggunaan Piso Surit
sebangai musik pengiring tari berfungsi sebagai iringan ritmis gerak tarinya yang berpadu secara harmonis..
lagu piso surit juga dimainkan menggunakan alat musik modern atau perpaduan alat musik nmodern
(keyboard) dengan alat musik tradisi. Gendang Telu Sendalanen terdiri dari tiga jenis alat musik yauitu :
Kulcapi
Kulcapi adalah satu-satunya instrument musik petik yang ada dalam musik tradisional masyarakat Karo.
Bentuknya mirip gitar dengan lubang, dibagian belakang dan memiliki dua buah senar yaitu
 Kateng -kateng
 Mankuk atau mangkuk

c. Tata Rias dan Busana


Rias yang digunakan oleh penari adalah rias yang memperhatikan jarak penari dengan penonton.
Tata busana yang pada umumnya digunakan untuk menari, dijelaskan sebaiberikut :
a. Penati perempuan
 Mengunakan tudung dibagian kepala.

3
 Mengenakan kebaya
 Mengenakan rok/kampuh
 Menggenakan penutup pinggang hingga di atas lutut

b. Penari laki-laki
 Mengenakan penutup kepala yang disebut Bulang-bulang
 Mengenakan baju Gunting Cina Tanah Karo
 Mengenakan penutup bahu dari Uis Beka Buluh yang dibentuk segi tiga (cengkok-cengkok)
 Mengenakan celana Panjang yang sewarn4. a dengan baju
 Megenakan penutup pingganghingga lutut (kampuh)

2. Teknik
Dalam hal ini, Teknik dipahami sebagai kemampuan melakukan gerak tari Piso Surit sesuai aturan yang
berlaku. Atau dapat juga diartikan sebagai metode atau system mengerjakan tari Piso Surit sesuai aturan
yang diterapkanteknik yang terkait dengan piso surit yaitu :
 Tata aturan penerapan motif gerak
 Catatan gerak tari.

3. Prosedur
Prosedur merupakaan tahapan-tahapan.
Prosedur dam tari piso surit sebagai berikut :
(a.) Prosedur gerak tari Piso Surit
Rangam gerak Piso Surit => 1. Njujung lempar Tan (3 x 8 + 4)
2. Landek Rakut Meteguh ( 3 x 8 )
3. Mutar Ku Kawes Kemuhen ( Putar Kanan Mutar Kiri ) ( 3 x 8 )
4. Sapan ( Landek Ole Jemole )
5. Mutar Kemuhen ( Gerak setelah lingkaran kanan dan kiri dan gerak

(b.) Prosedur isi tari Piso suri


Isi => 1. Poses perkenalan ( ragam gerak 1 hingga 4 )
2. proses pertimbangan ( Ragam 5)

3. proses penerimaaan ( ragam gerak 6 hingga 8 )


4. proses penutup (ragam 9)

B. Simbol Jenis dan Nilai Estetis


1. Simbol
Simbol adalah sarana komunikasi, baik menggunakan media Bahasa atau media lain yang menjadi pusat
perhatian sebagai pusat landasan pemahaman bersama. Tari Piso Surit menjadi simbol penanda identitas
yang penting bagi Etnis Karo, baik oleh masyatakatnya sendiri maupun oleh etnis lain diluar mereka.
a. Simbol dalam ragam gerak
Dalam tari Piso Surit Dijumpai 7 ragam gerak yang pada ragam tertentu dilakukan pengulangan.
1. Njungjung Lampitan
2. Langek rakut Mateguh
3. Mutarku kawes kemuhen
4. Sapaan ( landek Ole Jemole )
5. Suksuk
6. Gawah-gawah
7. Er Putar

b. Simbol dalam pola lantai


Seperti tari-tari lain pada umumnya , tari piso surit juga mempunyai beberapa bentuk pola lantai yang
dapat diberi makna.

2. Jenis
Menjelaskan tari berdasarkan jenisnya dapat di kelompokan kedalam 4 kategori, yaitu :
a.) Berdasar kan fungsi dan tujuan , yaitu : tari pergaulan, tari upacara , dan tari pertunjukan.
b.) Berdasarkan pola garapannya, Yaitu : tari tradisional dan tari kreaso baru.
c.) Berdasarkan bentuk koreografinya, yaitu : tari tunggal , tari duet, atau berpadangan dan tari kelompok.
d.) Berdasrkan tema, yaitu : tari dramatic dan tari nondramatic

Dari penjelasan tersebut , maka tari Piso Surit termasuk kedalam jenis
a.) Berdasarkan fungsi adalah tari pertunjukan/hiburan.
b.) Berdasarkan bentuk koreografinya, yaitu tari duet dan berpasangan.
c.) Bersarkan pola Garapan termasuk kedalam tari kreasi baru
d.) Berdasarkan temanya adalah tari dramatik
Setiap jenis tarisenantiasa memiliki fungsi-fungsi tertentu bagi masyarakat pemiliknya. Namun jika
masyarakatnya mengalami perubahan maka terjadi juga perubahan pada budaya.

3. Nilai Estatis
Menghayatti ke indahan sebuah tari Piso Surit di tunjukkan oleh disain ruang yang digunakan
oleh penari. Garis ini di atas lantai yang dilalui kedua penari senantiasa menunjukkan keseimbangan, baik
keseimbangan ruang tempat menari maupun keseimbangan ruang yang dibentuk oleh tubuh penari melalui
penggunaan level.
Dengan keseimbamngan yamg menyeluruh, unsur harmoni dapat dirasakan dan dinikmati.
Harmoni yang berarti pernyataan rasa, terwujud melalui aksi penari dalam menyampaikan gagasan rasa
rindu terhadap kekasihnya, serta minat atau Hasrat yang kuat untuksegera bertemu. Kesatuan antara
keseimbangan dengan harmoni pada tari ini, menerbitkan keindahan, yang pada akhirnya mengadirkan
perasaan yang kokoh , kuat dan tidak goyah sehingga melahirkan rasa aman dan tentram.

C. Bab II TARI TERANG BULAN


1. Pendahuluan
Tari terang bulan telah menjadi bagian hidup masyarakat Karo. Tari ini telah menjadi pelengkap
acara pada berbagai kesempatan, baik berkaitan pada pelaksanaan adat istiadat maupuyn pelaksanaan
yang bersifat seremonial. Dalam kedua jenis pelaksanaan ini , Tari Terang Bulan menjadi penyemarak
mengenal dan memahami Tari Terang Bulan penting dilakukan , terutama oleh siswa setingkat sekolah
menengah atas.

6
2. Konsep, Teknik, Prosedur

a. Latar Belakang
Tari Terang Bulan adalah salah satu tari kreasi yang mentradisikan dari etnis Batak Karo. Termasuk
kedalam kategori tari kreasi, karena tari ini hadir setelah Lagu Terangng Bulan diciptakan oleh Djaga Depari, dan di
putar pertama kali di BRI pada tahun 1956.
Tari Terang Bulan mengekspresikan kebahagiaan sepasang muda-mudi karena telah menemukan
tambatan hati. Pada awalnya , ditarikan pada saat bulan purnama, tercermin melalui tiapa ragam gerak dalam
tarian ini, yaitu :
a.) Ragam gerak mersan / Ngantin (penari Laki-laki) dan Mukur /mettik (penari perempuan) mengekspresikan
rasa menimbang atau memikirkan sebelum menentukan pilihan.
b.) Ragam gerak Bunga Tan yang menyampaikan ise per eh adi enggo pertutur ialo-alo mehuli,,
mengeksoresikan dalam berkenalan tidak boleh memilih-milih.
c.) Ragam gerak Mere Uis.
d.) Ragam gerak perakut.
b. Musik Iringan Tari
Tari Terang Bulan menggunakan lagu Terang Bulan ciptaan Djaga Depari sebagai iringan tari. Lagu ini
di mainkan dengaan menggunakan musik tradisional Karo yaitu Gendang Telu Sendalanen/gendang kulcapi.
Gendang teli sendalen terdiri dfatri tiga jenis musik, yaiti:
1.) Kulcapi
Kulcapi adalah satu-satunya instrument memiliki petik yang adda dalam musik tradisional masyarakat Karo.
Bentuk mirip gitar , dengan lubang dibagian belakang dan memiliki duabuah senar
 Keteng-keteng
 Mangkuk atau mangkok

c. Tata Busana
Tata busana yang pada umumnya digunakan untuk menari dapat di jelaskan sebagai berikut.
a.) Penari perempuan
 Menggunakan tudung dibagian kepala
 Mengenakan kebaya, biasanya berwarna merah
 Mengenakan rok/kampuh samarenda
 Mengenakan penutup pinggang hingga di atas lutu, biasanya menggunakan Uis Ragi Barat.

7
b.) Penari laki-laki
 Mengnakan penutup kepala yang disebut Bulang-bulang
 Mengenakan baju Gunting Cina Tanah Karo biasanya berwarna merah.
 Mengenakan penutup bahu dari Uis Beka Buluh yang dibentuk segi tiga
 Mengenakan celna Panjang sewarna dengan baju
 Mengenakan penutup punggang hingga lutut, biasanya disebut kampuh.
d. Tata Rias
Kedua penari perempuan dan laki-laki menggunakan rias panggung, berguna untuk menghindari warna
pu cat pada wajah serta untuk mempertegas garis wajah penari. Warna yang di gunakan pada umumnya adalah
warna yang terang.

e. Teknik
1. Dasar Menari
Meskipun termasuk kedalam tari kreasi,, gerak pada Tari Terang Bulan juga memiliki dasr menari yang terbagi atas
beberapa unsur, yakni :
a. Endek (gerak menekuk lutut)
b. Odak /pengodak (Gerakan Langkah laki)
c. Lempir(ngemulai tangan)
d. Ncemet jari (lentik jari)
e. Mersan/ganting ( gerakan yang dilakukan oleh penari laki-laki

f. Prosedur
Pada tari terang bulan, terdapat empat ragam utama dan satu ragam transisi. Setiap perpindahan ragam
utama selalu dihubungkan oleh gerak transaksi. Ketika penari selesai melakukan ragam gerak 1a dan 1b akan
melakukan gerak transisi sebelum menuju keragam gerak 2a dan 2b . begitu seterusnya hingga seluruh ragam gerak
selesai dilakuka.

g. Simbol
Simbol dalam ragam gerak
Simbol adalah segala sesuatu (benda material, peristiwa, tindakan, ucapan gerakan manusia) yang menandai atau
mewakili sesuatu yang lain atau segala sesuatu yang telah diberi makna terteentu (Geertz dalam Kusumastuti,
2006).

8
Simbol masyarakat Karo yang di beri makna :
a. Tangan kanan dan tangan kiri di pinggang
b. Tangan kanan dan tangan kiri di tengah posisi badan sambal berdiri
c. Tangan kanan dan tangan kiri bergerak sampai kebahu
d. Tangan kanan dan tangan kiri bergerak ke atas
e. Tangan bergerak sampai ke kepala dan membentuk posisi sepertiburung merak
f. Tangan bergerak dan memutar dan mengepal
g. Tangan kanan bergerak ke atas
h. Tangan kiri bergerak ke atas
i. Tangan kiri bergerak ke kanan kedepan melambangkan ise pa la banci ndeher adi langa sioraten

h. Simbol dalam tatabusan


Seluruh sub etnis batak memiliki kain khas dengan menyebut dan ciri masing-masing. Batak Toba dan
Batak Karo menyebutnya dengan Ulos, Batak simalungun menyebutnya dengan Hiou, Batak pakpak
menyebutnyan dengan dengan Uis.
Simbol untuk menyampaikan pesan yaitu :
a. Uis Beka Buluh
b. Uis Ragi Barat
c. Uis Jungjung-jujungen
i. Jenis
Menjelaskan tari berdasarkan jenisnya terdapat 4 katengori yaitu :
a. Berdasarkan fungsi tari dantujuan yaitu
 Tari pergaulan dan tari upacara
b. Berdasarkan pola garapannya yaitu
 Tari tradisional , tradisi baru
c. Berdasarkan bentuk koreografinya
 Tari tunggal
d. Berdasarkan temanya
 Tari dramatic dan tari nondaramatik
Tari Terang Bulan berdasarkan jenisnya yaitu :
a. Fungsi dan tujuan
 Sebagai tari pertunjukan
b. Pola Garapan
 Disebut dengan tari kreasi baru

9
c. Bentuk koreografinya
 Tari duet atau berpasangan
d. Tema
 Yaitu tari dramatic

j. Jenis Estetis
Nilai esatetis dalam karya tari akan hadir akan sebagai sesuatu kenyataan perseptif, yaitu mempunyai kesadaran
yang tajam dan konseptual.
Etnis atau keindahan meliputi: a. halus, b.suci, c.dalam, d. Sentosa, e.sebagai pedoman, f.perwibawa
1. Wiraga
Nilai estetis di dalam ragam geraknya
a. Tangan kanan dan tangan kiri di pinggang yaitu keindahan berwibawa
b. Tangan kana dan tangan kiri di tengah posisis badan sambal berdiri
c. Tangan kanan kiri bergerak sampai di bahu.
d. Tangan kanan dan kiri bergerak ke atas
e. Tangan bergerak memutar dan mengepal
2. Wirama
Wirama merupakan kemampuan penari mengikuti ketukan , tempo, dan irama dari musik yang mengiringinya.
Kesesuaina antara Gerakan dengan musik pengiring menimbulkan keindahan dan keharmonisan yang dapat
dirasakan penonton. Perpindahan empat bagian gerak Tari terang bulan tetap menggunakan tiga bentuk gerak
dasar ini , yaitu
 Endek
Merupakan gerak yang digunakan dengan menekuk kedua lutut dan tegak kembalu
 Jole/jemole
Gerak ini menggunakan pinggul sebagai ampuan
 Odak/pengodak
Menggunaku kaki sebai tumpuan

3. Wirasa
Unsur wirasa merupakan bagian penting dalam sebuah tarian , saperti Tarian Terang Bulan. Kedua penari
harus mampu mengekspresikan rasa kasih saying terhadap pasangannya dengan baik .

10
Kelebihan
setelah membaca buku tersebut kami menemukan kelebihannya dimana dimana buku ini menjelaskan materi-
materinya dengan sangat jelas sehingga pembaca dapat memahaminya dengan sangat mudah.

Kekurangan
setelah dari kelebihan di atas ada juga kekungan dari buku tersebut , ada sebagian kat-kata yang masih ke4kurangan huruf, dan
gambar dalam buku tersebut polos atau tidak berwarna.
Kesimpulan
Tari piso suritbt merypakan tari untuk menyampaikan “selamat dating” kepada para tamu /
undangan pada berbagai acara yang dilaksanakan oleh masyarakat Karo . tari ini termasuk kedalam kategori
tari kreasi, karena tari ini lahir setelah lagu Piso Surit diciptakan oleh Djaga Depari sekitar tahun 1960-an.
Nama tari sama dengan judul lagu, namun gerak tari Piso Surit tidak sepenuhnya mengekspresikan syair lagu.
musik dan tari adalah dua hal yang berkaitan, menyatu dan tidak dapat dipisahkan. Penggunaan Piso Surit
sebangai musik pengiring tari berfungsi sebagai iringan ritmis gerak tarinya yang berpadu secara harmonis..
lagu piso surit juga dimainkan menggunakan alat musik modern atau perpaduan alat musik nmodern
(keyboard) dengan alat musik tradisi.
Tari Terang Bulan adalah salah satu tari kreasi yang mentradisikan dari etnis Batak Karo. Termasuk kedalam kategori
tari kreasi, karena tari ini hadir setelah Lagu Terangng Bulan diciptakan oleh Djaga Depari, dan di putar pertama kali di
BRI pada tahun 1956.
Tari Terang Bulan mengekspresikan kebahagiaan sepasang muda-mudi karena telah menemukan tambatan hati.
Pada awalnya , ditarikan pada saat bulan purnama, tercermin melalui tiapa ragam gerak dalam tarian ini, yaitu :
a.) Ragam gerak mersan / Ngantin (penari Laki-laki) dan Mukur /mettik (penari perempuan) mengekspresikan
rasa menimbang atau memikirkan sebelum menentukan pilihan.
b.) Ragam gerak Bunga Tan yang menyampaikan ise per eh adi enggo pertutur ialo-alo mehuli,,
mengeksoresikan dalam berkenalan tidak boleh memilih-milih.
c.) Ragam gerak Mere Uis.
d.) Ragam gerak perakut.
f. Musik Iringan Tari
Seluruh sub etnis batak memiliki kain khas dengan menyebut dan ciri masing-masing. Batak Toba dan Batak Karo
menyebutnya dengan Ulos, Batak simalungun menyebutnya dengan Hiou, Batak pakpak menyebutnyan dengan
dengan Uis.

11
Daftar Pustaka

Ardianto, elvinro dan Bambang Q-Anees, 2007,


filsafat ilmu komunokasi, Bandung :
Simbiosa Rekatama Media.
Dillistone, F.W., The power of Sombols (togyakarta :
Kanisius, 2002).

Murgianto, Sal. 1992. Koreogari. Jakarta: Pusat


Perbukuan depertemen Pendidikan dan
kebudayaan .2002. kritik tari bekal dan
kemampuan dasar. Jakarta : Masyarakat Seni pertunjukan.

Sudarsono, R.M., Seni Tari Indonesia dan


Pariwisata. Bandung : Masyarakat
seni tari Indonesia, 1999.

Anda mungkin juga menyukai