Anda di halaman 1dari 11

LAPORAN MINI RISET

KESENIAN SIKAMBANG PESISIR TAPANULI TENGAH


Mata kuliah : Teknik tari Sibolga

DOSEN PENGAMPU :
Sitti Rahmah,S.Pd.M.Si

DISUSUN OLEH
Kelompok 3 kelas A :
Cut Marshanda (2223141006)

Jennyver Vannesty Ompusunggu (2223141005)

Mia Audia (2223341006)


Muthia Farha Soraya (2221141010)
Risma Lauren Clarisa Simbolon (2223141011)
Rista Irawati Manalu (2223141001)

PENDIDIKAN SENI TARI


FAKULTAS BAHASA DAN SENI
UNIVERSITAS NEGERI MEDAN
2022

I
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur kita panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa, atas berkat dan
rahmatnya kami dapat menyelesaikan Mini riset tentang Kesenian Sikambang Pesisir Tapanuli
Tengah.
Mini riset ini telah kami susun dengan maksimal dan mendapat bantuan dari berbagai
pihak sehingga dapat memperlancar pembuatan Mini riset ini. Untuk itu kami menyampaikan
terima kasih kepada semua pihak yang telah berkontribusi dalam pembuatan Mini riset ini
kami juga mengucapkan terimakasih kepada ibu Sitti Rahmah,S.Pd.M.Si selaku dosen mata
kuliah Teknik Tari Pesisir Sibolga yang telah membimbing dan mengarahkan kami dalam
melaksanakan dan membuat Mini riset ini.
Terlepas dari itu, kami menyadari sepenuhnya bahwa masih ada kekurangan baik dari
segi susunan kalimat maupun tata bahasa yang kami gunakan. Oleh karena itu dengan tangan
terbuka kami menerima segala saran dan kritik yang membangun dari pembaca agar kami dapat
memperbaiki Mini riset yang selanjutnya akan kami susun.

Akhir kata kami berharap semoga Mini riset tentang Kesenian Sikambang Pesisir
Tapanuli Tengah ini dapat memberikan manfaat maupun menambah pengetahuan dan
wawasan pembaca mengenai kesenian didaerah Sibolga.

Medan, 12 November 2022

Kelompok 3

II
DAFTAR ISI

Kata pengantar………………………………………………………………………………II
Daftar isi…………………………………………………………………………………….III
BAB I Pendahuluan…………………………………………………………………………1
1.1.Latar belakang……………………………………………………………………….1
1.2.Rumusan masalah…………………………………………………………………....1
1.3.Tujuan penelitian…………………………………………………………………….2
1.4.Manfaat penelitian…………………………………………………………………...2
BAB II Tinjauan pustaka.……………………………………………………………………3
2.1.Gambaran umum kota Sibolga...………………………………..……………………3
2.2.Budaya, kesenian, dan tradisi Sibolga………………………..……………………....3
2.3.Kesenian sikambang…………………………………………….................................4
BAB III Metodologi penelitian………………………………………………………………5
3.1.Metode penelitian…………………………………………………………………….5
3.2.Teknik pengumpulan data……………………………………………………………5
BAB IV Hasil dan pembahasan………………………………………………………………6
4.1.Hasil penelitian……………………………………………………………………….6
BAB V Kesimpulan dan saran ……………………………………………………………....7
5.1.Kesimpulan…………………………………………………………………………...7
5.2.Saran …………………………………………………………………………………7

III
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Mini Riset


Budaya merupakan semua hasil karya, rasa dan cipta masyarakat untuk menguasai alam
sekitar dan memenuhi kebutuhannya. Rasa meliputi jiwa, faedah, dan nilai-nilai
kemasyarakatan. Budaya merupakan bagian dari perilaku kebiasaan manusia yang juga berlaku
dalam etnis masyarakat Nusantara salah satunya etnis di Pesisir Tapanuli Tengah Sibolga
seperti budaya etnis Pesisir di kota tua Barus.
Budaya etnis Pesisir Tapanuli Tengah Sibolga yang dapat diperhatikan adalah adatnya,
adat budaya Sibolga tentunya tidak terlepas dari kesenian. Kesenian merupakan salah satu
unsur kebudayaan, kesenian budaya Sibolga salah satunya adalah kesenian Sikambang,
kesenian Sikambang merupakan rangkaian kesenian yang memadukan antara musik, nyanyian
(vokal), tarian, senandung, dan pantun yang paling populer di wilayah Pesisir Sibolga yang
berisikan nasehat, ungkapan perasaan, sindiran, dan kasih sayang. Selain dilakukan dalam adat
pernikahan, kesenian Sikambang ini juga dapat dilakukan dalam kegiatan-kegiatan lainnya
seperti penyambutan tamu-tamu yang dihormati, hari jadi kota Sibolga dan hari-hari besar
lainnya.
Kesenian Sikambang merupakan simbol identitas masyarakat Sibolga, namun pada zaman
yang sudah modern ini banyak anak muda dan generasi zaman sekarang yang tidak tahu
tentang kesenian Sikambang, maka kami mengadakan mini riset untuk mendalami kesenian
Sikambang dari daerah Pesisir Tapanuli Tengah, agar kiranya dengan diadakannya mini riset
ini dapat menambah wawasan pembaca mengenai kesenia didaerah Pesisir Sibolga.

1.2 .Rumusan Masalah Mini Riset


Dalam penelitian sederhana ini mencakup permasalahan tentang bagaimana keberadaan
kesenian Sikambang Pesisir Tapanuli Tengah dizaman yang sudah modern?

1
1.3. Tujuan Penelitian
Mini riset ini bertujuan untuk mengetahui sejauh mana dan bagaimana perkembangan
kesenian di daerah Pesisir Tapanuli Tengah terhadap perkembangan zaman.

1.4. Manfaat Penelitian


Penelitian ini memiliki manfaat sebagai bahan masukan bagi pembaca, muda-mudi, guru
seni dan sekolah agar dapat memperhatikan perkembangan kesenian di daerah Pesisir Tapanuli
Tengah yaitu kesenian Sikambang, agar dapat dilestarikan dan tidak hilang dimakan waktu.
Dengan adanya mini riset ini diharapkan dapat membantu pembaca untuk menambah wawasan
dan melestarikan kesenian Indonesia.

2
BAB II
KAJIAN PUSTAKA

2.1.Gambaran Umum Kota Sibolga


Kota Sibolga adalah salah satu kota di provinsi Sumatera Utara, Indonesia. Kota
ini hanya memiliki luas ±10,77 km² dengan jumlah penduduk 85.981 jiwa. Masyarakat
pesisir Sibolga merupakan masyarakat yang heterogen, terdiri dari berbagai sukuyang
sangat bervariasi baik yang berasal dari Sumatera Utara maupun di luar Sumatera Utara
bahkan di luar dari negara Indonesia. Adapun rincian suku yang terdapat di kota Sibolga
adalah Batak Toba, Mandailing, Minang Kabau, Melayu, Nias, Jawa, Bugis/ Banjar,
Aceh, Cina, dan lain-lain. Daerah Pesisir Tapanuli Tengah (Sibolga) berada didaerah
Sumatera Utara yang berbatasan sebelah Timur dengan Kabupaten Tapanuli Utara,
sebelah Barat dengan Samudra Indonesia, sebelah Utara dengan Provinsi Nanggroe
Aceh Darussalam, sebelah selatan dengan Kabupaten Tapanuli Selatan, dengan jumlah
penduduk 249.990 jiwa.
Masyarakat di daerah Pesisir Sibolga mayoritas beragama Islam. Melayu dan
Minang juga identic dengan Islam sehinga budaya yang terserap pada daerah pesisir ini
sangat erat kaitannya antara Melayu, Minang dan Islam, sehingga adat istiadatnya
masih berhubungan dengan Islam.

2.2.Budaya, Kesenian, dan Tradisi Sibolga


Budaya merupakan semua hasil karya, rasa dan cipta masyarakat untuk
menguasai alam sekitar dan memenuhi kebutuhannya. Rasa meliputi jiwa, faedah, dan
nilai-nilai kemasyarakatan. Budaya merupakan bagian dari perilaku kebiasaan
manusia yang juga berlaku dalam etnis masyarakat Nusantara salah satunya etnis di
Pesisir Tapanuli Tengah Sibolga seperti budaya etnis Pesisir di kota tua Barus.
Budaya etnis Pesisir Tapanuli Tengah Sibolga yang dapat diperhatikan adalah
adatnya, adat budaya Sibolga tentunya tidak terlepas dari kesenian. Kesenian
merupakan salah satu unsur kebudayaan, kesenian budaya Sibolga salah satunya
adalah kesenian Sikambang.
Sedangkan kesenian menjadi bagian yang tidak bisa terpisahkan dari budaya,
kesenian merupakan salah satu unsur kebudayaan dalam menjalankan kehidupan
sehari-hari dan menyampaikan keinginan, hasrat dan tujuan. Salah satu adat Sibolga
yaitu adat Sumando, kata Sumando dalam bahasa Batak artinya cantik dan sesuai,
secara mendalam adalah besan berbesan. Pengertian adat Sumando mencakup tata
cara adat pernikahan di daerah Pesisir Tapanuli Tengah Sibolga.mulai sejak tahapan
marisik sampai ke tahapan tapanggi (mengunjungi keluarga pria). Dari tahapan

3
tersebut digelar acara pelaksanaan tarian seperti tari Saputangan, Payung, Adok,
Sampaya, Sikambang Botan ( Pedang ),Perak-perak, Ceksity, Piring, anak sampai
pada acara mengarak pengantin pria dengan sambutan gelombang duo baleh dan tari
Dampeng.
Tradisi adalah perilaku dalam suatu etnis tertentu dalam sebuah komunitas
masyarakat yang terjadi turun temurun, sehingga sebuah adat istiadat tidak tertulis,
pelaksanaannya menyangkut norma-norma kehidupan masyarakat. Tradisi terkenal
dari daerah pesisir Tapanuli adalah Mandi Balimo. Limo adalah kegiatan sebelum
masuknya bulan suci ramadhan yaitu kegiatan mandi- mandi disungai dengan
membawa bekal disertai air limau yang telah dicampur dengan daun pandan
wangi,dan tradisi malopeh dilaksanakan pada akhir bulan suci ramadhan atau sehari
menjelang masuknya bulan syawal, dengan membeli daging untuk dimasak sehari
sebelum lebaran,dan tradisi melaksanakan panen perdana ( Mengambik Ari ).

2.3. Kesenian Sikambang

Kesenian Sikambang merupakan kesenian yang memadukan antara musik, tarian,


senandung, pantun yang paling populer di wilayah Pesisir Sibolga yang berisikan
nasehat, ungkapan perasaan, sindiran, dan kasih sayang. Selain dilakukan dalam adat
pernikahan, kesenian Sikambang ini juga dapat dilakukan dalam kegiatankegiatan
lainnya seperti penyambutan tamu-tamu yang dihormati, hari jadi kota Sibolga dan hari-
hari besar lainnya.

Kesenian Sikambang yang dirangkaikan dengan lagu, tari dan musik pada
umumnya yang sering digunakan oleh masyarakat adalah Tari Randai yang digunakan
sebagai tari penyambutan, Tari Kapri (Tari Saputangan), Tari Kapulo Pinang (Tari
Payung), Tari Lagu Duo (Tari Selendang), dan Tari Anak. Adapun syair pantun nasehat
yang terdapat di dalamnya disebut dengan Dampeng.

Kesenian Sikambang ini merupakan perpaduan dari Minang dan Melayu, tetapi
dilakukan oleh etnis lain diluar mereka sebagai sebuah rasa saling menghargai sebagai
bagian dari proses multikultural. Selain dapat digunakan dalam acara adat pernikahan,
kesenian ini juga dapat digunakan pada acara penyambutan tamu, sunatan, memasuki
rumah baru, penobatan, mengayun anak dan sebagainya

Dengan demikian kesenian Sikambang menjadi identitas baru bagi masyarakat


Sibolga yang heterogen. Hal ini sejalan oleh Stuart Hall (1990:393) yang menjelaskan
bahwa: “identitas budaya (atau juga disebut sebagai identitas etnis) sedikitnya dapat
dilihat dua cara pandang, yaitu identitas budaya sebuah wujud ( identity as being) dan
identitas budaya sebagai proses menjadi (identity as becoming).

4
BAB III
METODOLOGI PENELITIAN
3.1 .Metode Penelitian
Metode yang digunakan dalam penelitian ini bersifat kualitatif, yakni prosedur
penelitian yang menghasilkan data deskriftif yakni prosedur penelitian yang
menghasilkan data deskriftif berupa penjelasan berdasarkan pengumpulan data pustaka,
membaca dan mencatat, serta mengelolah bahan penelitian.
Mini riset ini diadakan untuk mengetahui lebih jauh mengenai kesenian
Sikambang daerah Pesisir Tapanuli Tengah dengan menggunakan data dari jurnal yang
telah direview dengan topik yang sama. Mini riset ini menggunakan metode penelitian
studi literatur yang merupakan desain penelitian yang bersifat faktual, dalam arti
peneliti tidak berusaha memanipulasi setting penelitian, melainkan mengumpulkan data
dari hasil penelitian yang telah diadakan sebelumnya.
Alasan menggunakan metode penelitian studi literatur adalah metode penelitian
ini mengembangkan kembali hasil penelitian terlebih dahulu sehingga penelitian
semakin berkembang seiring berjalannya waktu. Data yang muncul dari metode
penelitian ini adalah data faktual yang didapat dari hasil penelitian sebelumnya.
3.2. Teknik Pengumpulan Data
• Editing: pemeriksaan kembali data yang diperoleh terutama dari segi
kelengkapan, kejelasan makna dan keselarasan makna antara yang satu dengan
yang lain
• Organizing: mengorganisir data yang diperoleh dengan kerangka yang sudah
diperlukan
• Finding: melakukan analisis lanjutan terhadap hasil pengorganisasian data
dengan menggunakan kaidah-kaidah, teori dan metode yang telah ditentukan
sehingga ditemukan kesimpulan yang merupakan hasil jawaban dari rumusan
masalah.
Peneliti mencari sumber data yang berkaitan dengan topik masalah yang diteliti
yaitu kesenian Sikambang daerah Pesisir Tapanuli Tengah. Kemudian peneliti memilih
data yang akan digunakan, mengolah data seperti membuat tinjauan (review) terhadap
jurnal dengan judul yang sama. Lalu peneliti mengadakan mini riset dengan
mengumpulkan data hasil dari review terhadap jurnal.

5
BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN
4.1.Hasil penelitian
Pada zaman modern ini tingkat anak-anak hingga orang dewasa sudah dipengaruhi
oleh smartphone, dengan perkembangan zaman yang pesat anak-anak juga tidak
tertinggal akan perkembangan teknologi, namun dengan berkembangnya teknologi
komunikasi yang semakin modern terjadi peralihan fokus masyarakat terhadap
perkembangan teknologi membelakangi kesenian dan kebudayaan Indonesia.
Majunya teknologi komunikasi dizaman sekarang ini menyebabkan banyak generasi
zaman sekarang yang hanya fokus pada layanan yang disediakan teknologi seperti
smartphone dan internet, dan melupakan kebudayaan dan kesenian. Seiring dengan
berjalannya waktu kesenian dan budaya Indonesia akan hilang ditelan waktu jika
tidak diwariskan pada generasi berikutnya.
Salah satu contoh kesenian Indonesia yaitu kesenian Sikambang yang berasal dari
daerah Pesisir Tapanuli Tengah (Sibolga). Kota Sibolga adalah salah satu kota di
provinsi Sumatera Utara, Indonesia. Masyarakat pesisir Sibolga merupakan
masyarakat yang heterogen, terdiri dari berbagai suku yang sangat bervariasi baik
yang berasal dari Sumatera Utara maupun di luar Sumatera Utara bahkan di luar dari
negara Indonesia. Adapun rincian suku yang terdapat di kota Sibolga adalah Batak
Toba, Mandailing, Minang Kabau, Melayu, Nias, Jawa, Bugis/ Banjar, Aceh, Cina,
dan lain-lain. Daerah Pesisir Tapanuli Tengah (Sibolga) berada didaerah Sumatera
Utara yang berbatasan sebelah Timur dengan Kabupaten Tapanuli Utara, sebelah
Barat dengan Samudra Indonesia, sebelah Utara dengan Provinsi Nanggroe Aceh
Darussalam, sebelah selatan dengan Kabupaten Tapanuli Selatan.
Sibolga atau yang disebut dengan daerah Pesisir Sibolga memiliki kesenian yang
disebut dengan kesenian Sikambang,
Kesenian Sikambang merupakan kesenian yang memadukan antara musik, tarian,
senandung, pantun yang paling populer di wilayah Pesisir Sibolga yang berisikan
nasehat, ungkapan perasaan, sindiran, dan kasih sayang. Selain dilakukan dalam adat
pernikahan, kesenian Sikambang ini juga dapat dilakukan dalam kegiatankegiatan
lainnya seperti penyambutan tamu-tamu yang dihormati, hari jadi kota Sibolga dan
hari-hari besar lainnya.
Kesenian Sikambang yang dirangkaikan dengan lagu, tari dan musik pada umumnya
yang sering digunakan oleh masyarakat adalah Tari Randai yang digunakan sebagai
tari penyambutan, Tari Kapri (Tari Saputangan), Tari Kapulo Pinang (Tari Payung),
Tari Lagu Duo (Tari Selendang), dan Tari Anak. Adapun syair pantun nasehat yang
terdapat di dalamnya disebut dengan Dampeng.
Pada zaman modern ini penutur kesenian dan budaya Sibolga sudah semakin
berkurang, berdasarkan data yang dikumpulkan maka kesenian Sibolga seperti
kesenian Sikambang perlu lebih ditelaah kembali agar dapat diwariskan kepada
generasi yang akan datang.

6
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
5.1.Kesimpulan
Kesenian Sikambang merupakan kesenian yang memadukan antara musik, tarian,
senandung, pantun yang paling populer di wilayah Pesisir Sibolga yang berisikan
nasehat, ungkapan perasaan, sindiran, dan kasih sayang. Kesenian Sikambang yang
dirangkaikan dengan lagu, tari dan musik pada umumnya yang sering digunakan oleh
masyarakat adalah Tari Randai yang digunakan sebagai tari penyambutan, Tari Kapri
(Tari Saputangan), Tari Kapulo Pinang (Tari Payung), Tari Lagu Duo (Tari
Selendang), dan Tari Anak. Adapun syair pantun nasehat yang terdapat di dalamnya
disebut dengan Dampeng.
Kesenian Sikambang ini merupakan perpaduan dari Minang dan Melayu, tetapi
dilakukan oleh etnis lain diluar mereka sebagai sebuah rasa saling menghargai sebagai
bagian dari proses multikultural.
5.2.Saran
Kesenian dan budaya merupakan dua hal yang saling berjalan beriringan, diIndonesia
sendiri kesenian dan budaya semakin memudar, kiranya dengan diadakannya mini
riset ini dapat menambah minat bagi anak muda untuk semakin melestarikan seni dan
budaya Indonesia terkhusus kesenian Sikambang dari daerah Pesisir Tapanuli Tengah.
Demikian laporan ini kami buat apabila terdapat kesalahan dalam tata bahasa dan
penulisan kami memohon maaf dan menerima kritik serta saran dari pembaca.

Anda mungkin juga menyukai