Anda di halaman 1dari 9

LAPORAN REKAYASA IDE

MK. PENGANTAR
ANTROPOLOGI

Skor Nilai :

“EKSISTENSI TARIAN MAENA PADA ZAMAN SEKARANG DIKALANGAN MASYARAKAT

NIAS”

NAMA MAHASISWA : SAVINA HAFNI ZEGA

NIM : 3173322058

DOSEN PENGAMPU : Drs.PAYERLI PASARIBU, M.Si

MATA KULIAH : PENGANTAR ANTROPOLOGI

FAKULTAS ILMU SOSIAL-UNIVERSITAS NEGERI MEDAN


DESEMBER 2017
KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Kuasa atas segala limpahan Berkat dan Karunia-
Nya kepada saya, sehingga saya dapat menyelesaikan makalah Rekayasa Ide Pengantar
Antropologi .Adapun tugas ini telah saya usahakan semaksimal mungkin dan tentunya dengan
bantuan berbagai pihak, sehingga dapat memperlancar pembuatan tugas ini. Untuk itu kami tidak
lupa menyampaikan banyak terima kasih kepada semua pihak yang telah membantu kami dalam
pembuatan tugas ini.

Namun tidak lepas dari semua itu, kami menyadari sepenuhnya bahwa ada kekurangan
baik dari segi penyusun bahasanya maupun segi lainnya. Oleh karena itu dengan lapang dada dan
tangan terbuka kami membuka selebar-lebarnya bagi pembaca yang ingin memberi saran dan
kritik kepada kami sehingga kami dapat memperbaiki makalah Rekayasa Ide ini.

Akhirnya penyusun mengharapkan semoga dari tugas ini dapat diambil hikmah dan
manfaatnya sehingga dapat memberikan inpirasi terhadap pembaca.

Medan, Desember 2017

Penulis
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR....................................................................................................... i

DAFTAR ISI..................................................................................................................... ii

BAB I................................................................................................................................. 1

PENDAHULUAN........................................................................................................... 1

A.Latar Belakang.............................................................................................................. 1

B.Rumusan Masalah......................................................................................................... 1

C.Tujuan.......................................................................................................................... 1

D. Metode....................................................................................................................... 1

BAB II PEMBAHASAN................................................................................................ 2

BAB III IDE - IDE......................................................................................................... 3

BAB IV.......................................................................................................................... 4

PENUTUP..................................................................................................................... 4

A.Kesimpulan................................................................................................................ 4

B.Saran.......................................................................................................................... 4

Referensi……………………………………………………………………………… 4
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar belakang

Tarian maena adalah tarian khas daerah yang berasal dari kepulauan Nias. Tarian ini berfungsi
sebagai penyambut dalam acara-acara adat. Maena juga sangat pnting dalam beberapa acara
misalnya acara pernikahan. Didalam pernikahan, maena wajib dibawakan oleh pihak mempelai
wanita untuk dipersembahkan terhadap mempelai wanita. Didalam tarian ini biasanya diperlukan
sekelompok orang dengan gerakan yang sama dan diperlukan 2 orang penyair untuk
menyebutkan syair lagu maena.

Kebudayaan yang berasal dari daerah Nias ini sudah mulai luntur. Buktinya yaitu kini hanya
sebagian masyarakat yang ingin tarian maena disela-sela istirahat pada acara pernikahan.
Sekarang tarian maena jarang dipertontonkan hanya bisa dilihat jika ada acara tertentu saja.

Untuk itu, hal tersebut menjadi tanggung jawab kawula muda untuk melestariakan bentuk
kebudayaan ini supaya tidak akan musnah an punah seiring perkembangan zaman.

B. Rumusan masalah
 Apa yang dimaksud dengan tarian maena?
 Mengapa tarian maena hanya dibawakan pada saat pesta tertentu?
 Mengapa didalam maena harus dibawakan secara berkelompok?
 Mengapa harus ada minimal 2 orang untuk menyebutkan syair maena?
 Apa yang menjadi masalah dalam topic ini?

C. Tujuan
 Mengenalkan budaya tarian maena(Nias) terhadap budaya-budaya lainnya
 Melestarikan budaya tarian maena
 Memperdalam pengetahuan seputar tarian maena
 Mengenalkan salah satu pesona Indonesia

D. Metode
Metode yang saya gunakan berupa observasi pada lingkungan kehidupan saya yang berada di
kepulauan Nias. Data yang saya daatkan juga sebagian berasal dari internet.

BAB II

PEMBAHASAN

Tarian maena

Tarian maena adalah tarian khas daerah yang berasal dari kepulauan Nias. Tarian ini
berfungsi sebagai penyambut dalam acara-acara adat. Maena juga sangat pnting dalam beberapa
acara misalnya acara pernikahan. Didalam pernikahan, maena wajib dibawakan oleh pihak
mempelai wanita untuk dipersembahkan terhadap mempelai wanita. Didalam tarian ini biasanya
diperlukan sekelompok orang dengan gerakan yang sama dan diperlukan 2 orang penyair untuk
menyebutkan syair lagu maena. Kebudayaan ini meupakan salah satu kebudayaan yang berasal
dari Nias. Tarian ini bertujuan untuk meghargai kedatangan tamu dari suku luar. Tarian ini
dibawakan secara berkelompok karena memiliki filosofi sebagai berikut: untuk melatih
kekompakan antara lapisan masyarakat disuatu wilayah. Tak perduli kaya atau miskin, ketika
tarian tersebut dibawakan maka semua ikut menari tanpa ada satupun yang terlewat.

Tarian maena banyak dibawakan untuk acara adat. Tarian ini mengutamakan
kekompakan gerakan sehingga tarian maena ini akan terlihat artistic dan bernilai seni.
Padamulanya maena ditarikan oleh kaum wanita, sedangkan untuk kaum pria adalah jenis music
lain ialah folaya. Tarian maena menggunakan gerakan yang sederhana dan mudah dilakukan.
Dibandingkan dengan tarian lain seperti bause, tarian maena merupakan tarian yang begitu
mudah. Tarian ini bisa dilakukan oleh semua orang.

Tarian ini pada zaman sekarang mulai dikombinasikan dengan peralatan music yang
modern, misalnya orkes. Tarian ini mulai banyak mengalami perubahan. Tetapi walau terjadi
penambahan ornamen baru, tidak menghilangkan kesan kesederhanaan dan kebersamaan dari
tarian tersebut.

Eksistensi tarian maena dipulau Nias masih tergolong banyak dilakukan dalam acara adat
dan sebagainya. Masyarakat Nias mulai memadukan gerakan maena supaya terlihat muda dan
tidak berkesan terlalu tua. Gerakan maena sekarang tersedia dalam banyak variasi gerakan. Tidak
hanya melulu pada beberapa gerakan saja.

Contoh
tarian maena
yang

dibawakan pada pesta pernikahan.

Selain itu maena juga banyak dipertunjukkan dalam acara-acara kebudayaan seperti yang
baru saja berlalu yaitu pekan kebudayaan Nias “pesta ya’ahowu”. Tetapi meskipun demikian,
sekarang tarian maena jarang dimasukkan dalam berita acara pernikahan karena beberapa alasan.
Slah satunya yaitu penggunaan tempat yang sangat luas sehingga jika daerah pesta
pernikahannnya sempit maka akan sangat mengganggu kenyamana selama kegiatan pesta
berlangsung.

Maena juga jarang dipertontonkan karena para mempelai ingin menyingkat waktu karena
diketahui dikebudayaan Nias jika seseorang menikah akan melalui banyak adat dan ritual.
Sehigga banyak pasangan pengantin yang lebih memilih untuk tidak menggunakan maena
didalam pestanya. Didalam maena diperlukan 2 orang penyair supaya semua orang dapat
mengetahui makna dari tujuan mereka mengadakan maena.

BAB III

IDE-IDE KREATIF

Seperti yang telah dikehui diatas, maslah ynag timbul yaitu sekarang mulai banyak
masyarakat yang tidak menggunakan maena ketika melakukan pesta karena berbagai alasan.
Maka dari itu sya memberikan ide berupa untuk melestarikan kebudayaan ini supaya tidak punak
ditelan zaman.

Ini dimulai dari dalam diri sendiri, apakah makna dalam pelestarian budaya itu kita harus
mengetahuinya. Kemudian seberapa penting budaya itu harus kita pertahankan. Kemudian ketika
kita menyadari hal itu maka kita akan dengan sendirinya menggunakan maena pada acara
pernikahan ataupun pada acara lainnya. Kemudian dari sekolah, sekolah juga berperan penting
untuk mengenalkan tarian maena terhadap siswa-siswanya. Sekolah hendaknya memberikan satu
pelajran mengenai kebudayaan Nias. Sehingga pada peljaran tersebut akan ada praktek mengenai
tarian itu nantinya. Kemudian pemerintah juga mengmabil andil besar Karena hendaknya
pemerintah mengadakan pekan kesenian daerah Nias sehingga memacu kreativitas setiap kawula
muda utuk melestarikan kebudayaanya. Dan ide saya jika nantinya saya menjadi seorang guru,
saya berusaha mengajari budaya maena karena itu merpakan kajian dari antropologi sehingga
ilmu saya tersebut dapat berguna untuk melestarikan kebudayaan daerah saya sendiri.
BAB III

PENUTUP

Kesimpulan

Tarian maena adalah tarian khas daerah yang berasal dari kepulauan Nias. Tarian ini
berfungsi sebagai penyambut dalam acara-acara adat. Maena juga sangat pnting dalam beberapa
acara misalnya acara pernikahan. Didalam pernikahan, maena wajib dibawakan oleh pihak
mempelai wanita untuk dipersembahkan terhadap mempelai wanita. Didalam tarian ini biasanya
diperlukan sekelompok orang dengan gerakan yang sama dan diperlukan 2 orang penyair untuk
menyebutkan syair lagu maena. Kebudayaan ini meupakan salah satu kebudayaan yang berasal
dari Nias. Tarian ini bertujuan untuk meghargai kedatangan tamu dari suku luar. Tarian ini
dibawakan secara berkelompok karena memiliki filosofi sebagai berikut: untuk melatih
kekompakan antara lapisan masyarakat disuatu wilayah. Tak perduli kaya atau miskin, ketika
tarian tersebut dibawakan maka semua ikut menari tanpa ada satupun yang terlewat.

Eksistensi tarian maena dipulau Nias masih tergolong banyak dilakukan dalam acara adat
dan sebagainya. Masyarakat Nias mulai memadukan gerakan maena supaya terlihat muda dan
tidak berkesan terlalu tua. Gerakan maena sekarang tersedia dalam banyak variasi gerakan. Tidak
hanya melulu pada beberapa gerakan saja.

Saran
Hal yang perlu diperhatikan ialah ketika kebudayaaan ini perlahan akan hilang dan
musnah. Untuk menghindari hal tersebut maka kita disarankan untuk melestarikan kebudayaan
kita tersebut supaya akan di nikmatin oleh generasi selanjutnya.

Referensi

Artikel yang membahas tentang kebudayaan Nias dan observasi saya sehari-hari ketika
saya berada dipulau Nias.

Anda mungkin juga menyukai