Anda di halaman 1dari 8

BAB 1

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Pendidikan adalah daya upaya manusia untuk berkembang lebih maju, baik berkembang
jasmani dan rohaninya . Pendidikan sebagai proses memanusiakan manusia muda, yaitu
pengangkatan manusia muda ketarafinsani sehinggaia dapat menjalankan hidupnya
sebagaiman usia utuh dan membudayakan diri. Menurut Driyarkara,“Pendidikan sebagai
proses hominisasi dan humanisasi membantu manusia muda untuk berkembang menjadi
manusia utuh, bermoral bersosial, berwatak, berpribadi,berpengetahuan, dan beruhani.Setiap
orang tua selalu mendambakanan akan memperoleh pendidikan yang maksimal dan optimal.
Sehingga sekolah yang dianggap bermutu selalu diserbu oleh pendaftar di setiap penerimaan
peserta didik baru (PPDB). Tidak peduli orang tua harus menyediakan uang jutaan bahkan
puluhan juta rupiah agar diterimadisekolah yang Diincarnya .Kreteria sekolah bermutu di
Indonesia sampai saat ini masih menjadi polemik.Apakah sekolah yang bermutu itu harus
berstatus SBI (Sekolah Standar Nasional),ataukah yang SSN (Sekolah Standar Nasional),
atau sekolah yang berstatus full day school.

B. TUJUAN
1. Mengetahui proses kegiatan pembelajaran 
2. Mengetahui interaksi guru dan siswa
3. Organisasi apa saja yang ada di dalam sekolah tersebut

C. Manfaat

Hasil penelitan ini diharapkan dapat memperkayakhasanah kepustakaan berkaitan dengan


pengelolaan Full Day School di SDIT. Penelitian ini juga digunakan, sebagai bahan masukan
untuk penelitian terkait FULL DAY .
BAB II
LANDASAN TEORI
A. DEFINISI KEGIATAN
full day school secara umum adalah program sekolah yang menyelenggarakan proses
belajar mengajar di sekolah selama sehari penuh. Umumnya sekolah yang
menyelenggarakan pendidikan full day school dimulai 07.00 sampai 16.00.

Istilah full day school berasal dari kata day school (bahasa Inggris) yang artinya hari
sekolah. Pengertian hari sekolah adalah hari yang digunakan sebuah institus iuntuk
memberikan pendidikan kepada anak-anak (atau usia sekolah). Dengan menambahkan
istilah full pada day school maka pendidikan dijalankan sehari penuh mulai dari pagi
hari hingga menjelang sore.
Dengan memasukkan anak-anak ke full day school, orang tua berharap anak-anak
lebih banyak menghabiskan waktu belajar di lingkungan sekolah daripada di rumah
dan anak-anak dapat berada kembali di rumah setelah menjelang sore untuk
berkumpul dengan keluarga.
B. KARAKTERISTIK KEGIATAN
KARAKTERISTIK KEGIATAN DI SEKOLAH SMP N 27 MEDAN
1. Pembelajaran berlangsung dari pukul 08.00 s/d 16.00
2. Smp tersebut menggunakan kurikulum 2013
3. Guru sebagai pembingbing dan motivasi bagi murid
4. Yang islam mengenakan hijab, rok panjang dan baju lengan panjang , dan yang
beragama kristen menggunakan rok di bawah lutut dan baju berlengan pendek
C. STRUKTUR KEGIATAN DI SMP N27 MEDAN
- Di pagi hari mulai dari pukul (07.00 – 13.00)
 Siswa dan guru melakukan aktivitas belajar mengajar dikelas
 Bagi siswa dan guru yang muslim melakukan solat dhuha berjamaah
 Setelah melakukan shalat DHUHA siswa harus meluangkan waktu untuk
membaca Al – Qur’an
 Siswa dan guru beristirahat
 Siswa dan guru kembali melakukan aktivitas belajar mengajarnya.

- Disore hari mulai dari pukul (13.00 – 16.00)


 Bagi Siswa dan guru yang muslim melakukan solat dzuhur berjamaah
 Siswa melakukan kegiatan-kegiatan yang diminatinya di sekolah
 Bagi Siswa dan guru yang muslim melakukan solat ashar berjamaah
 Siswa mengerjakan tugas rutin pada saat satu jam setelah pulang sekolah.
BAB III
METODE PELAKSANAAN KEGIATAN

A. Tempat dan Waktu Kegiatan

Pada kesempatan kali ini kegiatan observasi dan penelitian kami lakukan berada
di SMPN 27 Medan Jl. PANCING PASAR IV NO 2, KEL : SIDOREJO HILIR, KEC
: MEDAN TEMBUNG, KOTA MEDAN, SUMATERA UTARA, KODE POS :
20222 pada hari Jum’at, 20 Oktober 2017.

B. Peserta Kegiatan

Peseta kegiatan yang ikut berpartisipasi dalam kegiatan observasi atau


penelitian yang telah kami lakukan di SMPN 27 Medan Jl. PANCING PASAR IV
NO 2,KEL : SIDOREJO HILIR, KEC : MEDAN TEMBUNG, KOTA MEDAN,
SUMATERA UTARA, KODE POS :20222 pada hari Jum’at, 20 Oktober 2017
adalah :

NO NAMA STATUS
1 NIA TESALONIKA MAHASISWA UNIMED
2 INDAH TARIDA NST MAHASISWA UNIMED
3 DINDA PRATIWI MAHASISWA UNIMED
4 ELISA BR TOBING MAHASISWA UNIMED
5 EVA JULIANA PURBA GURU IPS SMPN 27

C. NarasumberKegiatan
narasumber yang kami dapati adalah seorang guru IPS yang bernama Eva juliana
purba di smpn 27.

D. RuangLingkupKegiatan
Ruang lingkup yang kami yang cakup adalah SMPN 27 Medan Jl. PANCING
PASAR IV NO 2, KEL : SIDOREJO HILIR, KEC : MEDAN TEMBUNG, KOTA
MEDAN, SUMATERA UTARA, KODE POS :20222.
BAB IV
HASIL PELAKSANAAN DAN PEMBAHASAN

A. Profil Sekolah

NPSN : 10210946

NAMA : SMPN 27 MEDAN

AKREDITAS :A

ALAMAT : JL.PANCING PASAR IV NO 2, KEL : SIDOREJO HILIR,


KEC : MEDAN TEMBUNG, KOTA MEDAN, SUMATERA
UTARA, KODE POS :20222

WAKTU BELAJAR : PAGI / 6 HARI

JENJANG PENDIDIKAN : SMP

NAUNGAN : KEMENTRIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN

LUAS TANAH : 10,000 m2


SUMBER LISTRIK : PLN
JUMLAH SISWA : 971 SISWA, P : 498, L : 473
JUMLAH GURU : 71 GURU
JUMLAH KELAS : 27
LABORATORIUM :2
KURIKULUM : K-13
EKSTRA KURIKULER : OSIS, PRAMUKA, PASKIBRA, PALANG MERAH
REMAJA (PMR), PATROLI KEAMANAN SEKOLAH
(PKS), PECINTA ALAM (PA).
KEPALA SEKOLAH : MASRAYA
B. Alasan Memilih SMPN 27 Medan sebagai Objek Penelitian

Adapun beberapa alasan yang membuat kami memilih SMPN 27 MEDAN


sebagai objek; penelitian adalah sebagai berikut

1. SMPN 27 Medan merupakansekolah “ Full Day “


Diman adalam hal ini SMPN 27 Medan sudah menerapkan program pendidikan
pemerintahyaitu“ FULL DAY SCHOOL “
2. Telah menerapkan K13
Diman adalaM penelitian ini, bahwa SMPN 27 medan telah menerapkan K13.
Meskipun hanya diberlakukan bagiting katanawa lsaja, yaitu hanya untuk kelas VII
saja. Hal ini terjadi, dikarenakanSMPN 27 Medanbaru saja menerapkan K13. Namun
untuk seterusnya penerapan K13 akan berlangsung secara pertingkat.
3. Guru menerapkan metode pembelajaran yang menarik.
Guru dapat mengelola kelas dengan efektif tanpa mendominasi atau sibuk dengan
kegiatannya sendiri agar semua waktu siswa dapat termanfaatkan secara produktif.
Dan dapat memberikan banyak kesempatan kepada siswa untuk bertanya,
mempraktekkan dan berinteraksi dengan siswa lain.
4. Sekolah ini menerapkan penanaman akhlak, dalam bentuk membaca AL – Qur’an dan
shalat, sehingga sekolahiniakanmelahirkangenerasi – generasi yang memiliki potensi
akademik yang dibarengi dengan akhlak mulia.

C. AktivitasSiswa SMP N27 MEDAN


- Di pagi hari mulai dari pukul (07.00 – 13.00)
 Siswa dan guru melakukan aktivitas belajar mengajar dikelas
 Bagi siswa dan guru yang muslim melakukan solat dhuha berjamaah
 SetelahmelakukanshalatDuha,
siswaharusmeluangkanwaktuuntukmembaca Al – Qur’an
 Siswa dan guru beristirahat
 Siswa dan guru kembali melakukan aktivitas belajar mengajarnya.
- Disore hari mulai dari pukul (13.00 – 16.00)
 Bagi Siswa dan guru yang muslim melakukan solat dzuhur berjamaah
 Siswa melakukan kegiatan-kegiatan yang diminatinya di sekolah
 Bagi Siswa dan guru yang muslim melakukan solat ashar berjamaah
 Siswa mengerjakan tugas rutin pada saat satu jam setelah pulang sekolah.
D. Kelebihan dan Kekurangan

Kelebihan Full Day School

 Konsep Sekolah Full Day sebenarnya bukanlah hal yang baru bagi dunia pendidikan.
Selama ini sudah banyak sekolah-sekolah swasta membuka sekolah Full Day. Sistem
sekolah Full Day memiliki beberapa kelebihan, diantaranya siswa mendapatkan
pembelajaran bervariasi dibandingkan dengan sekolah reguler.

 Perkembangan bakat, minat dan kecerdasan siswa juga dapat terispirasi sejak dini
melalui pantauan program bimbingan dan konseling dari para guru di sekolah.
manfaat lainnya yang didapat dari Sekolah Full day yaitu meningkatnya gengsi orang
tua yang memiliki orientasi terhadap hal-hal yang bersifat prestisius.
 Proses pembelajaran menggunakan gadget guna meningkatkan semangat siswa dalam
belajar. Dalam arti luas, siswa diperbolehkan mencari soal materi pelajaran di
internet, namun mereka harus mampu menjelaskan atau mempertanggung jawabkan
mengenaijawaban yang mereka dapatkan.
 Adanya penanaman akhlak, Dimana dalam hal ini, siswa dibina untuk melakukan
tugasnya sebagai umat beragama Yaitu dengan membaca Al - Qur’an dan
melaksanakan shalat.

Kekurangan Full Day School

 Selain itu, jika dilihat dari model pembelajarannya yang memerlukan waktu seharian
penuh full day school membutuhkan kesiapan fisik dan psikologis siswanya. Jika
tidak siap, siswa akan bosan dan frustasi.

 Bisa juga siswa akan banyak kehilangan banyak waktu bersama keluarganya di
rumah. Anak-anak banyak kehilangan waktu untuk belajar tentang hidup bersama
keluarganya di rumah. Selain itu, penerapan konsep full day school ini juga
membutuhkan banyak biaya, karena yang jelas jam kerja guru akan bertambah dan
otomatis biaya juga bertambah.

 Selain itu, pada saat jam istirahat siang para siswa juga membutuhkan makanan.
Makanan tersebut harus disediakan atau paling tidak ada di lingkungan sekolah
tersebut. Hal itulah yang menyebabkan sekolah Full Day milik swasta biayanya lebih
mahal dibandingkan sekolah reguler biasa.
 Dengan menggunakan gadget dalam proses pembelajaran, ada beberapa siswa yang
mengisi games dalam gadget. Hal ini seharusnya dapat diatasi oleh pihak sekolah
dengan mengunci dan melindungi gadget dari beberapa aplikasi dan situs – situs yang
tidak penting yang akan berdampak pada perilaku siswa. Cara ini sangat baik
diterapkan untuk menghindari kegagalan dalam proses pembelajaran dan dapat
menciptakan proses pembelajaran yang efektif dan efisien.
BAB V

PENUTUP

Kesimpulan

Berdasarkan hasil penelitian dapat dikatakan sekolah SMP N 27 MEDAN salah satu sekolah
full day school.Sebenarnya memiliki kurikulum inti yang sama dengan sekolah umumnya,
namun mempunyai kurikulum local seperti leadership,Green Education Teknologi
Informatika, mengaji dan lain-lain. Dengan demikian kondisi anak didik lebih matang dari
segimateri akademik dan non akademik. Dengan berbagai strategi yang dikembangkan oleh
sekolah full day school, hari dan memberikan pengalaman yang bervariasi. Sedangkan guru
dapat memberikan kesempatan untuk mengukur dan mengobservasi perkembangan anak
secara leluasa dan terbinanya kualitas interaksi antara figur guru dan murid secara lebih
baik,sehingga tidak akan muncul murid takut dengan guru, bahkan figur guru benar benar
seseorang yang dapat digugu dan ditiru Peserta didik lebih rileks, tidak terburu-buru dalam
melakukan aktivitas sehari.

SARAN
Sesuai dengan hasil penelitian yang telah dilakukan, terdapat beberapa saran
yang dapat dikemukakan penulis, yaitu:
1. Bagi sekolah
Sekolah diharapkan dapatmengatasi kendala-kendala yang dapat menghambat pelaksanaan
sistem kurikulum fullday school di Sekolah SMPN 27 Medan, sehingga pelaksanaannya
dapat berjalan lebih optimal.
2. Bagi Guru dan Tim Pengembang Kurikulum
Guru dan Tim Pengembang Kurikulum hendaknya terus meningkatkan kurikulum yang lebih
baik lagi,sehingga diharapkan melalui kurikulum Fullday School di Sekolah dapat
memecahkan krisis pendidikan dalam pemenuhan kebutuhan pendidikan yang baik bagi
siswa. Sehingga kurikulum Fullday School dapat terus dipertahankan dan kemampuan siswa
pun semakin meningkat, tidak hanya berprestasi secara akademik, namun memiliki akhlak
dan kepribadian yang baik dan mampu mengembangkan potensi yang ada pada diri siswa.
Selain itu, peserta didik diharapkan dapat lebih berprestasi tidak hanya dilingkungan sekolah
sendiri namun dapat bersaing dengan sekolah-sekolah lainnya.
3. Bagi Siswa
Siswa diharapkan dapat belajar lebih aktif dan mandiri dalam proses pembelajaran, selain itu
siswa diharapkan dapat lebih menggali potensi yang ada pada dirinya sehingga. Karena
penentu keberhasilan suatu sistem kurikulum ditentukan oleh kualitas siswa.

Anda mungkin juga menyukai