Anda di halaman 1dari 13

CRITICAL BOOK REPORT

”FILSAFAT PENDIDIKAN”

OLEH:

Nama : Nur ’Athiyyah Muyassar Siregar

Nim : 4193131010

Kelas : Kimia Dik ‘B’ 2019

Dosen Pengampu : Sani Susanti

Mata Kuliah : Filsafat Pendidikan

FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM

UNIVERSITAS NEGERI MEDAN

2019
KATA PENGANTAR

Puji dan syukur saya panjatkan kepada Allah S.W.T , karena atas berkat
dan rahmat-Nya saya dapat menyelesaikan tugas Critical Book Review mata
kuliah Filsafat Pendidikan hingga selesai.

Saya juga menyadari bahwa tugas ini masih memiliki banyak kekurangan
baik dari segi kata, bahasa, dan juga susunan kalimat. Oleh karena itu saya
meminta maaf jika ada kesalahan dalam penulisan, dan saya juga mengharapkan
saran dan sumbangan pemikiran yang membangun guna kesempurnaan makalah
ini kedepannya. Disamping itu saya ucapkan terimakasih kepada Dosen
pengampu mata kuliah Filsafat Pendidikan, yang telah bersedia membimbing saya
dalam menyelesaikan tugas ini.

Semoga tugas ini dapat berguna kedepannya dan menjadi bahan rujukan
bagi saya dalam setiap penugasan di bidang Critical Book Review dan semoga
kedepannya lebih baik lagi.

Akhir kata saya ucapkan terimakasih

Medan, 14 Oktober 2019

Nur ‘Athiyyah Muyassar


DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR……………………………………………....…...……i

DAFTAR ISI………………………………………....…………....……...…..ii

BAB I PENDAHULUAN………………..…………………....……….……..4

1.1 Latar Belakang…………........………………………………….…..…4


1.2 Tujuan...................………………………….…...………...…………..4
1.3 Manfaat..…………………………………....…...…………………….4

BAB II PEMBAHASAN……..……………....……………………………….5

2.1 Identitas Buku…………...……………...……………………………..5

2.2 Ringkasan Buku……………...……………………………..................5

2.3 Kelebihan Buku……………...……………………………................10

2.4 Kekurangan Buku……………...…………………………….............10

BAB III PENUTUP……………...……………………………......................11

3.1 Kesimpulan……………...…………………………….......................11

3.2 Saran……………...…………………………….................................11

DAFTAR PUSTAKA……………...……………………………...................12
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Critical Book Review (CBR) adalah hasil kritik/ perbandingan
tentang suatu topik materi yang pada umumnya di perkuliahan terhadap
buku yang berbeda. Penulisan Critical Book Review ini pada dasarnya
adalah untuk membandingkan buku filsafat pendidikan dengan buku yang
akan dijadikan sumber referensi. Setiap buku yang dibuat oleh penulis
tertentu pastilah mempunyai kelebihan dan kelemahan masing-masing.
Kelayakan suatu buku dapat kita ketahui jika kita melakukan resensi
terhadap buku tersebut dengan perbandingan terhadap buku lainnya. Suatu
buku dengan kelebihan yang lebih dominan dibandingkan dengan
kekurangannya artinya buku tersebut sudah layak untuk dipakai dan
dijadikan sebagai sumber referensi bagi khalayak umum.

1.2 Tujuan

1. Mengulas isi buku tentang filsafat pendidikan.


2. Melatih diri untuk berfikir kritis dalam mencari informasi yang
diberikan oleh buku.
3. Membandingkan isi buku utama dengan buku pembanding.

1.3 Manfaat

1. Memahami dengan jelas materi yang terkandung di dalam buku ini.


2. Dapat dijadikan sebagai salah satu bahan rujukan untuk karya serupa
yang lebih baik dan bermutu.
3. Menambah ilmu pengetahuan tentang filsafat pendidikan.

4
BAB II

PEMBAHASAN

2.1 Identitas Buku

• Judul Buku : Filsafat Pendidikan


• Pengarang : Prof. Dr. H. Jalaluddin
Prof. Dr. H. Abdullah Idi, M.Ed
• Penerbit : Raja Grafindo Persada
• Tahun Terbit : 2013
• Kota Terbit : Jakarta
• ISBN : 978-979-769-372-5
• Jumlah Halaman : 244 Halaman

2.2 Ringkasan Buku

BAB I. PENGERTIAN DAN RUANG LINGKUP FILSAFAT PENDIDIKAN

a. Filsafat Pendidikan
Filsafat dan pendidikan merupakan dua istilah yang berdiri pada makna
dan hakikat masing-masing, namun ketika keduanya digabungkan ke
dalam satu tema khusus, maka ia pun memiliki makna tersendiri yang
menunjuk ke dalam suatu kesatuan pengertian yang tidak terpisahkan.
Pengertian filsafat pendidikan menurut beberapa ahli yaitu :
a. Ali Khalil Abu Alainain, mengemukakan pula bahwa filsafat pendidikan
adalah upaya berfikir filosofis tealitas ke pendidikan dalam segala,
sehingga melahirkan teori-teori pendidikan yang berguna bagi kemajuan
aktivitas pendidikan itu sendiri.
b. John Dewey, filsafat pendidikan merupakan suatu pembentukan
kemampuan dasar yang fundamental, baik yang menyangkut daya pikir
(intelektual) maupun daya perasaan (emosional), menuju tabiat manusia.

5
c. Imam Barnadi , filsafat pendidikan merupakan ilmu yang pada hakikatnya
merupakan jawaban dari pertanyaan-pertanyaan dalam bidang pendidikan.
Baginya filsafat pendidikan merupakan aplikasi suatu analisis filosofis
terhadap bidang pendidikan.
b. Hubungan Filsafat dengan Pendidikan
Filsafat dan pendidikan terdapat hubungan horizontal, meluas kesamping
yaitu hubungan antara cabang disiplin ilmu yang satu dengan yang lain
yang berbeda-beda sehingga merupakan synthesa yang merupakan terapan
ilmu pada bidang kehidupan yaitu ilmu filsafat pada penyesuaian
problema-problema pendidikan dan pengajaran. Dengan demikian filsafat
pendidikan merupakan pola-pola pemikiran dan pendekatan filosofis
terhadap permasalahan bidang pendidikan dan pengajaran. Hubungan
antara filsafat dan filsafat pendidikan menjadi sangat penting sekali, sebab
ia menjadi dasar, arah, dan pedoman suatu sistem pendidikan.

BAB II. LATAR BELAKANG MUNCULNYA FILSAFAT PENDIDIKAN

Sejarah menunjukkan bahwa kini filsafat tidak lagi membawa pemikiran


mengenai adanya subjek besar sebagaimana masa lalu. Latar belakang biasanya
diidentikkan dengan sejarah tentang suatu masalah yang akan diteliti. Suatu
pandangan teoritis itu mempunyai hubungan erat dengan lingkungan, dimana
pemikiran itu dijalankan. Bagi orang Yunani, filsafat merupakan ilmu yang
meliputi semua pengetahuan ilmiah.

Menurut Aristoteles, agar orang dapat hidup baik maka ia harus


mendapatkan pendidikan. Pendidikan bukanlah soal akal-akalan semata,
melainkan soal memberi bimbingan pada perasaan yang lebih tinggi, yaitu akal.

6
BAB III. ALIRAN FILSAFAT PENDIDIKAN MODERN DITINJAU DARI
ONTOLOGI, EPISTEMOLOGI, DAN AKSIOLOGI

a. Pengertian Ontologi, Epistemologi, dan Aksiologi

Ontologi berarti ilmu hakikat yang menyelidiki alam nyata dan bagaimana
keadaan yang sebenarnya. Ontologi menyelidiki hakikat dari segala sesuatu dari
alam nyata yang sangat terbatas bagi pancaindra.

Epistemologi adalah pengetahuan yang berusaha menjawab pertanyaan


pengetahuan, cara manusia memperoleh dan menangkap pengetahuan. Setiap
pengetahuan merupakan hasil dari pemeriksaan dan penyelidikan hingga akhirnya
diketahui manusia.

Aksiologi menyangkut nilai-nilai yang berupa pertanyaan tentang yang


baik dan yang bagus. Aksiologi merupakan suatu pendidikan yang menguji dan
mengintegrasikan semua nilai tersebut dalam kehidupan manusia.

b. Aliran-Aliran Filsafat Pendidikan Modern


• Progresivisme

Progresivisme disebut sebagai naturalisme yang mempunyai


pandangan bahwa kenyataan yang sebenarnya adalah alam semesta ini dan bukan
kenyataan spiritual dan supranatural.

Progresivisme mempunyai pandangan bahwa banyak hal mempunyai


sifat yang serba fleksibel dan nilai-nilai itu berubah dan berkembang.

• Esensialisme

Esensialisme menganggap bahwa dasar pijak fleksibilitas dalam


segala bentuk dapat menjadi sumber timbulnya pandangan yang berubah-ubah,
pelaksanaan yang kurang stabil dan tidak menentu.

7
Esensialisme merupakan aliran yang ingin kembali kepada
kebudayaan-kebudayaan lama yang warisan sejarah telah membuktikan kebaikan-
kebaikannya bagi kehidupan manusia.

• Parenialisme

Parenialisme memandang situsi dunia ini penuh kekacauan,


ketidakpastian, ketidakteraturan, terutama dalam kehidupan moral, intelektual dan
sosio kultural.

• Rekontruksionalisme

Rekontruksionalisme adalah suatu aliran yang berusaha merombak


tata susunan lama dan membangun tata susunan hidup kebudayaan yang bercorak
modern, melalui lembaga dan proses pendidikan.

Aliran ini berkeyakinan bahwa tugas penyelamatan dunia merupakan


tugas seluruh umat manusia atau bangsa. Menurut aliran ini, filsafat dipandang
lebih tinggi daripada ilmu pendidikan.

BAB IV. HUBUNGAN ANTARA MANUSIA, FILSAFAT, DAN


PENDIDIKAN

Filsafat pendidikan adalah hasil pemikiran dan perenungan secara


mendalam sampai ke akar-akarya mengenai pendidikan. Dengan kemampuan
yang benar, manusia berusaha menjaga dan mengembangkan kelangsungan
hidupnya. Manusia berusaha mengamalkan ilmu pengetahuannya dalam
kehidupan sehari-hari. Dalam kehidupan sehari-hari pengetahuan berubah menjadi
moral dan kemudian menjadi etika kehidupan sedemikian rupa, sehingga
kecenderungan untuk mempertanggungjawabkan kelangsungan dan
perkembangan hidup dan kehidupan ini sepenuhnya.

Manusia adalah makhluk yang perlu didik dan mendidik dirinya. Terdapat
tiga prinsip antopologis yang menjadi perlunya manusia mendapatkan pendidikan
dan perlu mendidik diri, yaitu prinsip historias, idealis, dan posibilitas/aktualitas.
Berbagai kemampuan manusia yag seharusnya dilakukan manusia tidak
dibawa sejak kelahiran, melainkan harus diperole setelah kelahirannya dalam
perkembangan menuju kedewasaannya. Disatu pihak, berbagai kemampuan
tersebut diperoleh manusia melalui upaya bantuan dari pihak lain. Mungin dalam
bentuk pengasuhan,pengajaran,latihan,imbingan, dan berbagai bentuk kegiatan
lainnya yang dapat dirangkumkan dalam istilah pendidikan.

BAB V. FILSAFAT PENDIDIKAN PANCASILA

Pancasila merupakan dasar dari pembentukan negara Indonesia


sebagaimana yang dikemukakan oleh Bung Karno di dalam lahirnya Pancasila.
Setiap negara mempunyai dasar atau ideologinya. Fungsi dari suatu ideologi atau
dogma yaitu serangkaian nilai-nilai yang dijadikan pegangan oleh setiap warga
negara untuk mengikat seluruh anggotanya dalam suatu organisasi negara
Republik Indonesia. Sebagai ideologi, pancasila sebagai dasar negara. Oleh
karena itu, setiap warga negara wajib mengikuti dan menghormati nilai-nilai
tersebut dan secara kolekti ingin mewujudkan nilai-nilai tersebut dalam
kehidupannya.

Dalam Undang-Undang Sistem Pendidikan Nasional No. 20 Tahun 2003


dijelaskan bahwa pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan
suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif
mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual keagamaan,
pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia, serta keterampilan yang
diperlukan dirinya, masyarakat, bangsa, dan negara.

9
BAB VI. PENDIDIKAN NASIONAL DAN PEMBINAAN KARAKTER

• Proses Pembentukan Karakter

Dalam proses pembentukan karakter dan menanamkan nilai kebajikan


(moral,karakter,akhlak) pada anak didik sangat bergantung pada pola asuh yang
diterapkan oleh orang tua. Pola asuh meliputi pola interaksi orang tua dengan
anak dalam rangka pendidikan karakter anak. Keluarga memiliki peran terdepan
dalam pembentukan watak dasar atau karakter. Antara peran orang tua dan
perkembangan karakter pribadi anak tidak dapat dipisahkan.

Pertumbuhan dan pembinaan karakter generasi muda paling strategis


terletak pada kebijakan Negara. Optimalisasi, keseriusan, dan konsistensi peran
pemerintah dalam melaksanakan program kebijakan pembangunan, akan sangat
mungkin meningkatkan kualitas karakter generasi muda jauh lebih baik. Maju
mundurnya suatu bangsa lebih ditentukan kualitas karaker individu suatu bangsa.

2.3 Kelebihan Buku

Buku Filsafat Pendidikan dari Jalaluddin dan Idi memberikan banyak


latihan soal sehingga membuat pembacanya dapat memahami dan mengerti dari
tiap-tiap materi yang dipaparkan, serta bisa menjadi evalusi untuk mengukur
sampai mana pemahaman pembaca mengenai materi filsafat pendidikan.

2.4 Kekurangan Buku

Buku Filsafat Pendidikan dari Jalaluddin dan Abdullah Idi memiliki cover
buku yang bewarna kusam sehingga pembaca yang baru pertama melihatnya
menjadi kurang tertarik untuk melihat dan membaca buku tersebut.

Buku ini juga terlalu menonjolkan keagamaan dari agama tertentu dari
sebagian besar materi yang dijelaskan , hal ini menimbulkan rasa kurang senang
dari pembaca yang berbeda agama untuk membacanya. Karena sebagian pembaca
kurang senang untuk mempelajari ajaran yang diajarkan dalam agama lain.

10
BAB III

PENUTUP

3.1 Kesimpulan

Fisafat pendidikan adalah aktivitas pemikiran teratur yang menjadikan


filsafat sebagai medianya untuk menyusun proses pendidikan, menyelaraskan,
mengharmoniskan , dan menerangkan nilai-nilai dan tujuan yang ingin dicapai.
Filsafat pendidikan mempunyai tiga cabang utama yaitu ontologi, epistomologi,
dan aksiologi. Filsafat pendidikan memiliki ruang lingkup maupun tujuannya.
Prkatek pelaksanaan pendidikan harus berlandaskan nilai dan budaya jangan
mengarah pada terbentuknya pengelompokan praktek hidup dan kehidupan
masyarakat. Kedudukan filsafat pendidikan dalam jajaran ilmu pendidikan adalah
sebagai bagian fondasi-fondasi pendidikan dan filsafat pendidikan mempunyai
peranan yang sangat penting dalam suatu sistem pendidikan, karena filsafat
merupakan pemberi arah dan pedoman dasar bagi usaha-usaha perbaikan,
meningkatkan kemajuan dan landasan kokoh bagi tegaknya sistem pendidikan.

3.2 Saran

Berdasarkan hasil Critical Book Review, penulis menyarankan agar jauh


lebih baik apabila pengarang buku tersebut menjelaskan isi buku dengan bahasa
yang singkat saja dan terperinci agar pembaca merasa nyaman membacanya.
Dalam pemanfaatan kertas juga sebaiknya pengarang buku memanfaatkan kertas
dengan maksimal agar tidak banyak bagian yang kosong di tiap lembar buku.

11
DAFTAR PUSTAKA

Jalaluddin, dan Abdullah idi. 2013. Filsafat Pendidikan. Jakarta : Raja Grafindo
Persada.

12

Anda mungkin juga menyukai