OLEH :
NIM : 4193131010
2021
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur penulis panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa, karena
atas berkat dan rahmat-Nya penulis dapat menyelesaikan tugas Makalah Rekaya
Ide pada mata kuliah Metode Pembelajaran Kontemporer dengan baik. Penulis
berterima kasih kepada ibu dosen yang sudah memberikan bimbingannya.
Penulis juga menyadari bahwa tugas ini masih terdapat kekurangan baik
dari segi kata, bahasa, dan juga susunan kalimat. Oleh karena itu penulis
mengharapkan kritik dan sumbangan pemikiran yang membangun dari pembaca
agar kiranya untuk kedepannya penulis dapat lebih baik lagi dalam menyelesaikan
tugas yang telah diberikan. Penulis mengucapkan mohon maaf atas kesalahan yang
terdapat dalam penulisan ini.
Akhir kata penulis ucapkan terimakasih semoga tugas ini dapat bermanfaat
dan bisa menambah pengetahuan bagi pembaca.
ii
DAFTAR ISI
C. Tujuan ....................................................................................................... 3
D. Manfaat ..................................................................................................... 3
A. Kesimpulan ............................................................................................. 13
B. Saran ....................................................................................................... 13
iii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Adanya perubahan kurikulum memberikan keleluasaan bagi guru untuk
mengembangkan kurikulum sesuai dengan karakteristik siswa, kondisi dan potensi
sekolah, dan satuan pendidikan masing-masing. Hal ini sangat prospektif bagi dunia
pendidikan, karena sangat besar peluang bagi para guru untuk menunjukkan
profesionalisme mereka dan mengajak siswa agar lebih kreatif dan inovatif dalam
belajar. Perubahan kurikulum ini menuntut guru untuk melakukan perubahan cara
dan strategi guru dalam membelajarkan siswa tentang sesuatu yang harus mereka
ketahui untuk masa depan mereka, sehingga perlu adanya pembelajaran yang
mampu membelajarkan siswa untuk menemukan fakta dan informasi, mengolah
dan mengembangkannya agar menjadi sesuatu yang berharga dan bermanfaat bagi
dirinya. Pembelajaran yang diperlukan adalah pembelajaran yang tidak hanya
mengulang kembali ide-ide, tetapi pembelajaran yang mampu mengeksplorasi ide-
ide siswa. Hal ini dimaksudkan agar siswa bisa mendapatkan pembelajaran yang
lebih bermakna bagi mereka.
Selain berpikir kritis, penguasaan konsep juga penting pada mata pelajaran
Kimia. Penguasaan konsep yang baik akan membuat siswa dapat berpikir pada
tingkatan yang lebih tinggi lagi. Penguasaan konsep Kimia adalah suatu
kemampuan menemukan ide abstrak dalam pembelajaran Kimia untuk
mengklasifikasi objek-objek yang biasanya dinyatakan dalam suatu istilah
1
kemudian dituangkan ke dalam contoh, sehingga seseorang dapat mengerti atau
memahami suatu konsep dengan jelas. Seseorang yang menguasai konsep dapat
digolongkan dan memiliki keterampilan untuk mengaplikasikan Kimia terhadap
lingkungan sekitarnya dan kehidupan sehari-hari.
B. Rumusan Masalah
1. Bagaimana solusi yang dapat diberikan untuk menerapkan pembelajaran
learning cycle 5E?
2. Bagaimana teknik yang dapat dilakukan guru agar aktivitas belajar dapat
meningkat dalam learning cycle 5E?
3. Bagaimana komponen rancangan pembelajaran dalam pengembangan
model pembelajaran learning cycle 5E?
4. Bagaimana tahapan rancangan pembelajaran dalam model pembelajaran
learning cycle 5E?
2
C. Tujuan
Maksud dan tujuan dibuatnya makalah ini, antara lain:
D. Manfaat
1. Manfaat teoritis:
Memahami konsep tentang rancangan pembelajaran yang dibuat, serta
menambah pengetahuan sebagai solusi dalam penerapan model
pembelajaran learning cycle 5E.
2. Manfaat praktis:
Hasil dari makalah ini diharapkan mampu memberikan sumbangan
pemikiran dan masukan penting sebagai solusi dalam pengembangan model
pembelajaran learning cycle 5E sehingga proses pembelajaran Kimia dapat
berlangsung efektif dan efisisen.
3
BAB II
KAJIAN PUSTAKA
B. Model Pembelajaran
Model pembelajaran merupakan suatu strategi pembelajaran yang dapat
meningkatkan aktivitas, pemahaman konsep, motivasi, dan kreativitas peserta
didik, serta mampu melibatkan peserta didik pada saat proses pembelajaran
berlangsung. Joyce dan Weil dalam Rusman (2012) berpendapat bahwa, model
pembelajaran adalah suatu rencana atau pola yang dapat digunakan untuk
membentuk kurikulum (rencana pembelajaran jangka panjang), merancang bahan-
bahan pembelajaran, dan membimbing pembelajaran di kelas atau yang lain. Lebih
lanjut, Eggen & Kauchak (2012) menyebutkan bahwa model pembelajaran adalah
pendekatan spesifik dalam mengajar yang mencakup serangkaian langkah spesifik
yang dirancang untuk membantu peserta didik mengembangkan kemampuan
pemikiran kritis mereka dan mendapatkan pemahaman mendalam tentang bentuk-
bentuk spesifik dari materi. Salah satu model pembelajaran yang memberi
kesempatan kepada peserta didik untuk aktif mengkonstruksi dan mengembangkan
pengetahuan adalah model pembelajaran learning cycle (Soeprodjo dkk., 2008).
4
C. Hakikat Ilmu Kimia
Kimia adalah ilmu yang mencari jawaban atas pertanyaan apa, mengapa,
dan bagaimana gejala-gejala alam yang berkaitan dengan komposisi, struktur dan
sifat, perubahan materi dan energi yang menyertai perubahan materi. Oleh sebab
itu, mata pelajaran kimia di SMA melibatkan keterampilan dan penalaran siswa.
Ada dua hal yang berkaitan dengan kimia yaitu kimia sebagai produk (pengetahuan
kimia yang berupa fakta, konsep, prinsip, hukum dan teori) yang merupakan
temuan ilmuwan dan kimia sebagai proses (kerja ilmiah). Oleh sebab itu,
pembelajaran kimia dan penilaian prestasi belajar kimia harus memperhatikan
karakteristik ilmu kimia sebagai proses dan produk.
D. Learning Cycle 5E
Learning cycle merupakan salah satu model pembelajaran yang berpusat
pada peserta didik, dimana model pembelajaran learning cycle merupakan proses
kognitif yang aktif, dimana peserta didik melewati berbagai pengalaman
pendidikan yang eksploratif yang memungkinkannya untuk menggali pengetahuan
(Qarareh, 2012). Model learning cycle membantu peserta didik memahami ide-ide
ilmiah, meningkatkan penalaran ilmiah mereka, dan meningkatkan keterlibatan
mereka dalam kelas sains (Brown & Abel, 2007). Menurut Cohen dan Clough
dalam Fajaroh & Dasna (2007), penerapan model learning cycle memberikan
beberapa keuntungan yaitu meningkatkan motivasi belajar karena peserta didik
dilibatkan secara aktif dalam proses pembelajaran, membantu mengembangkan
sikap ilmiah peserta didik, dan pembelajaran menjadi lebih bermakna.
5
BAB III
DISKUSI
6
B. Teknik yang Dilakukan Guru
Teknik yang bisa dilakukan guru sehingga aktivitas dapat meningkat adalah
guru melakukan pembimbingan dan pendampingan khusus pada peserta didik, baik
kelompok maupun individu yang mengalami kesulitan belajar. Pada fase tertentu
yang dianggap membutuhkan waktu yang lama, maka diberikan strategi khusus.
Salah satu contoh, peserta didik pada umumnya kesulitan dalam memahami setiap
indikator keterampilan pemecahan masalah sehingga guru memperlihatkan
caranya, lalu setiap anggota kelompok mengikuti apa yang dilakukan oleh guru.
7
5. Pengembangan Alat Evaluasi Pembelajaran, untuk mengetahui capaian
hasil pembelajaran sekaligus mengukur tercapainya tujuan pembelajaran,
diperlukan pengembangan alat evaluasi untuk mengukurnya. Paling tidak
ada dua kepentingan untuk mengembangkan alat evaluasi dalam rancangan
pembelajaran, yaitu untuk menilai unjuk kerja pembelajar, dan perolehan
informasi yang diperlukan untuk melakukan perbaikan atas rancangan
pembelajaran yang dibuat.
8
Engagement Guru memberikan Siswa memperhatikan
motivasi dengan dan mendengarkan
melontarkan pertanyaan guru
kepada siswa : “Apakah Siswa menjawab
kalian pernah pertanyaan yang
mendengar atau melihat diberikan guru dengan
orang yang tersengat mengemukakan
listrik? Atau mungkin pendapat dan
pernah merasakan pikirannya
sendiri tersengat listrik?
Mengapa hal tersebut
dapat terjadi?
Dari pertanyaan diatas
guru mengarahkan
siswa untuk
mengemukakan
pendapat
Kegiatan Inti Exploration Guru membagi siswa Siswa menanggapi 105
menjadi beberapa dengan berada dalam Menit
kelompok dengan setiap kelompok yang telah
anggota berjumlah 4-5 ditentukan oleh guru
orang secara heterogen Siswa mendapatkan
Guru memberikan LKS per kelompoknya
Lembar Kerja Siswa Siswa mendengarkan
(LKS) kepada setiap arahan yang diberikan
kelompok oleh guru, kemudian
Guru mengarahkan mengerjakan dan
pada setiap kelompok mendiskusikan
untuk mengerjakan jawaban dari soal LKS
LKS pada kegiatan yang telah ditentukan
mengamati dan secara berkelompok
menanya tentang
9
larutan elektrolit dan Siswa menuliskan
non elektrolit serta hasil diskusi pada
mendiskusikan jawaban LKS masing-masing
dari soal LKS yang
telah dibagikan
Guru meminta siswa
untuk menuliskan hasil
diskusinya pada LKS
masing-masing
Explanation Guru meminta siswa Siswa bersama
untuk menampilkan kelompoknya
hasil diskusi tentang mempresentasikan
larutan elektrolit dan hasil dari diskusi
non elektrolit pada tentang larutan
kegiatan mengamati dan elektrolit dan non
menanya per kelompok elektrolit pada
melalui aplikasi zoom kegiatan mengamati
meeting dan menanya
Guru memberikan Siswa memberikan
kesempatan kepada pertanyaan dan
kelompok lain untuk masukan serta
mengajukan pertanyaan tanggapan kepada
dan memberikan kelompok yang
masukan ataupun presentasi
tanggapan kepada Siswa mendengarkan
kelompok presentasi penjelasan dari guru
Guru menanggapi
pertanyaan dari siswa
dalam kegiatan diskusi
tanya jawab
Elaboration Guru memberikan Siswa mengajukan
kesempatan kepada pertanyaan terhadap
10
siswa untuk materi yang belum
mengajukan pertanyaan dipahami tentang
dari materi yang belum larutan elektrolit dan
di pahami non elektrolit
Guru bertanya kepada Siswa mengajukan
siswa apakah ada yang dirinya untuk
bisa menjelaskannya? menjelaskan kepada
Atau guru menjawab temannya atau siswa
pertanyaan tersebut dan mendengarkan materi
memberikan penguatan yang dijelaskan oleh
terhadap konsep materi guru sesuai dengan
larutan elektrolit dan materi yang belum
non elektrolit dipahami oleh siswa
Guru membimbing Siswa menyimpulkan
siswa untuk materi yang dipelajari
menyimpulkan materi tentang larutan
larutan elektrolit dan elektrolit dan non
non elektrolit yang elektrolit
dipelajari Siswa mengerjakan
Guru membimbing kegiatan tamabhan
siswa menerapkan untuk memperkuat
pemahaman konsep pemahaman konsep
larutan elektrolit dan tentang larutan
non elektrolit dengan elektrolit dan non
melakukan kegiatan elektrolit
tambahan pada LKS di Siswa mengumpulkan
bagian percobaan hasil laporan kegiatan
Guru meminta laporan tambahan ke guru
pada kegiatan tambahan
di LKS dan
dikumpulkan
11
Evaluation Guru mengkondisikan Siswa kembali ke
kelas ke posisi semula posisi semula
Guru memberikan Siswa mengerjakan
lembar tes tentang lembar tes tentang
larutan elektrolit dan larutan elektrolit dan
non elektrolit dan non elektrolit yang
mengarahkan siswa telah diberikan guru
untuk mengerjakannya secara mandiri
secara mandiri
Penutup Guru memberikan Siswa mendengarkan 15
pekerjaan rumah (PR) instruksi tentang Menit
Guru mengakhiri pekerjaan rumah (PR)
kegiatan belajar dengan yang diberikan
memberikan pesan Siswa mendengarkan
untuk tetap belajar dan pesan yang diberikan
semangat meskipun oleh guru
belajar daring Siswa berdoa menurut
Guru meminta salah agamanya dan
seorang siswa untuk menjawab salam
menutup pertemuan
dengan berdoa dan
mengucapkan salam
12
BAB IV
PENUTUP
A. Kesimpulan
Model pembelajaran adalah pendekatan spesifik dalam mengajar yang
mencakup serangkaian langkah spesifik yang dirancang untuk membantu peserta
didik mengembangkan kemampuan pemikiran kritis mereka dan mendapatkan
pemahaman mendalam tentang bentuk-bentuk spesifik dari materi. Salah satu
model pembelajaran yang memberi kesempatan kepada peserta didik untuk aktif
mengkonstruksi dan mengembangkan pengetahuan adalah model pembelajaran
learning cycle. Proses pembelajaran yang dikemas dengan menggunakan model
pembelajaran learning cycle dapat menggali, mengasah, maupun mengembangkan
kemampuan berpikir kreatif siswa khususnya pada pembelajaran Kimia karena
kegiatan dalam pembelajarannya memberi kesempatan kepada siswa untuk
mengemukakan pendapatnya mengenai suatu hal dan siswa pun yang harus
membuktikan sendiri kebenaran dari pendapatnya.
B. Saran
Guru hendaknya mempertimbangkan penerapan model learning cycle 5E
saat akan melaksanakan kegiatan belajar mengajar di kelas karena terbukti mampu
meningkatkan hasil belajar yang lebih baik serta menciptakan suasana kelas yang
lebih aktif. Guru diharapkan menerapkan model pembelajaran yang inovatif
sehingga dapat meningkatkan kemampuan berpikir serta menguasai konsep pada
pembelajaran Kimia maupun pembelajaran lainnya. Dalam menerapkan learning
cycle 5E, guru harus memperhatikan pengelolaan kelas agar pembelajaran dapat
berjalan secara efektif dan efisien.
13
DAFTAR PUSTAKA
Ilmi, N., Salempa, P., dan Side, S., (2019), Penerapan Model Pembelajaran
Learning Cycle 5E yang Terintegrasi dengan Metode Problem Solving.
Jurnal Sainsmat, 8 (2) : 36-46.
Superni, N.L., Dantes, N., dan Gunamantha, I.M., (2018), Pengaruh Model Siklus
Belajar 5E (Engagement, Exploration, Explanation, Elaboration,
Evaluation) terhadap Kemampuan Berpikir Kritis dan Penugasan Konsep
IPA, International Journal of Elementary Education, 2 (2): 115-122.
14