Anda di halaman 1dari 16

PROPOSAL PENELITIAN

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN PREPARING DONG CONCLUDING


TERHADAP KETERAMPILAN BERPIKIR KRITIS SISWA KELAS XI MA NW
DEBOK PADA MATERI KESETIMBANGAN KIMIA

Diajukan Untuk Memenuhi Salah satu Persyaratan Mengikuti Ujian Akhir Semester pada
Mata Kuliah Metodologi Penelitian Pada Program Studi Pendidikan Kimia Fakultas Sains,
Teknik dan Terapan Universitan Pendidikan Mandalika Mataram

OLEH

YOLA KAMALIANA

19071001

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN KIMIA

FAKULTAS SAINS, TEKNIK DAN TERAPAN

UNIVERSITAS PENDIDIKAN MANDALIKA

MATARAM

2021
KATA PENGANTAR

Puji syukur saya panjatkan kepada Allah SWT. karena atas rahmat-Nya yang di
berikan kepada kita, hingga dapat menyelesaikan sebuah proposal penelitian. Adapun tujuan
proposal ini disusun guna memenuhi tugas dari pengajar mata kuliah metodologi penelitian.

Sebagai penyusun dari prposal ini, saya mengucapkan terima kasih sebanyak-
banyaknya kepada dosen pengajar mata kuliah metodologi penelitian, dosen kimia Fakultas
Sains, Teknik dan Terapan Universitas Pendidikan Mandalika dan pihak-pihak yang
membantu dalam pencarian dan pemberian ide tentang proses terbuat hingga terbentuknya
proposal ini.

Saya menyadari bahwa proposal ini masih memiliki banyak kekurangan, untuk itu
sangat diharapkan masukan berupa kritik dan saran yang bersifat membangun demi
kesempurnaan proposal ini. Semoga proposal ini memberikan manfaatan bagi Mahasiswa
sebagai calon guru dan secara umum bagi peningkatan mutu pendidikan guna melahirkan
manusia yang berkualitas.

DAFTAR ISI
HALAMAN SAMPUL

KATA PENGANTAR...............................................................................

DAFTAR ISI.............................................................................................

BAB I PENDAHULUAN.........................................................................

A. Latar Belakang.................................................................................
B. Rumusan Masalah............................................................................
C. Tujuan Penelitian.............................................................................
D. Manfaat Penelitian............................................................................
E. Lingkup Penelitian...........................................................................
F. Defenisi Operasional........................................................................
BAB II KAJIAN PUSTAKA....................................................................

A. Deskripsi Teori.................................................................................
B. Hasil Penelitian yang Relevan..........................................................
C. Krangka Berpikir..............................................................................
D. Hipotesis Penelitian..........................................................................
BAB III METODE PENELITIAN............................................................

A. Jenis Penelitian.................................................................................
B. Rancangan Penelitian.......................................................................
C. Populasi dan Sampel (jika diperlukan).............................................
D. Waktu dan Tempat Penelitian..........................................................
E. Instrumen Penelitian.........................................................................
F. Teknik Pengumpulan Data...............................................................
G. Teknik Analisis Data........................................................................
DAFTAR PUSTAKA................................................................................

BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Abad ke-21 dikenal sebagai abad pengetahuan yang merupakan fondasi
utama bagi berbagai aspek kehidupan. Paradigma pembelajaran abad ke-21
menekankan kemampuan peserta didik untuk menjadi kreatif, berpikir kritis, mampu
menghubungkan pengetahuan dengan dunia nyata, menguasai teknologi informasi,
berkomunikasi, dan berkolaborasi. kurikulum di abad ke-21 berfokus pada
membangun pengetahuan dan mendorong peserta didik untuk mendapatkan informasi
yang bermakna untuk perkembangan baru.
Berpikir kritis adalah salah satu bagian dari keterampilan belajar abad ke-
21. Berpikir kritis adalah cara berpikir yang mengandung pertanyaan, percobaan, dan
keyakinan terhadap pengetahuan yang telah diperoleh melalui percobaan tersebut.
Keterampilan berpikir kritis merupakan aspek penting dari pendidikan yang harus
dikembangkan dalam menghadapi tantangan abad ke-21.
Mengembangkan keterampilan berpikir kritis peserta didik dalam pembelajaran
adalah upaya untuk meningkatkan hasil belajar didik. Kemampuan berpikir kritis
dapat dilatih dengan pembelajaran yang menuntut peserta didik untuk melakukan
kegiatan percobaan, penemuan dan memecahkan masalah serta melalui diskusi dalam
kelompok kecil.
Salah satu upaya untuk memperbaiki pembelajaran yang biasa dilakukan adalah
dengan melakukan inovasi pembelajaran yang mengacu pada masalah dan kebutuhan
siswa di kelas. Upaya yang dilakukan bisa berupa model pembelajaran, salah satunya
adalah model pembelajaran PDC yang merupakan singkatan dari Preparing Doing
Concluding. Dalam pembelajaran ini, siswa secara langsung menemukan fakta dan
informasi mengenai suatu materi yang dipelajari sebagai bentuk pengembangan
keterampilan berpikit kritis siswa.
Model pembelajaran PDC melibatkan peserta didik secara langsung dalam
proses menemukan fakta dan informasi materi yang diajarkan untuk mengembangkan
keterampilan berpikir kritis peserta didik. Model Pembelajaran PDC dibagi menjadi 3
Tahap, yaitu; Preparing, Doing dan Concluding yang mendukung dalam
pegembangan keterampilan berpikir kritis peserta didik. Dalam penelitian ini, tahap
preparing melatih keterampilan berfikir kritis dengan kegiatan membaca dan menulis
hasil diskusi menggunakan metode resitasi dan diskusi. Metode resitasi merupakan
kegiatan yang memungkinkan peserta didik untuk memperoleh pengetahuan awal
yang baik Pada tahap doing digunakan metode eksperimen, diskusi dan tanya jawab.
Peserta didik melakukan kegiatan mengumpulkan data, berinteraksi dan saling
bertukar pendapat atau saling mempertahankan pendapat dalam pemecahan masalah.
Kegiatan ini dapat melatih kemampuann berpikir tingkat kritis peserta didik . Pada
tahap concluding, peserta didik dilatih dalam keterampilan b erbicara. Tahap ini juga
menuntut peserta didik untuk mampu mengungkapkan pendapatnya secara
bertanggung jawab, serta mampu mempertahankan pendapat yang telah
disampaikannnya

B. Rumusan Masalah
Berdasarkan uraian latar belakang di atas ,maka rumusan masalah yang di ajukan
dalam penelitian ini adalah “Apakah ada pengaruh Penggunaan Model Pembelajaran
Preparing Dong Concluding Terhadap Keterampilan Berpikir Kritis Siswa Kelas XI
Pada materi kesetimbangan kimia” .
C. Tujuan
Berdasarkan perumusan tujuan di atas, maka tujuan penelitian ini adalah : Untuk
mengetahui Pengaruh Penggunaan Model Pembelajaran Preparing Dong Concluding
Terhadap Keterampilan Berpikir Kritis Siswa Kelas XI Pada Materi Kesetimbangan
Kimia
D. Mamfaat
Mamfaat ini penting di laksanakan karna akan memberikan maanfaat sebagai
berikut :
1 Mamfaat Teoritis
Jika dalam penelitian ini terdapat pengaruh Penggunaan Model Pembelajaran
Preparing Dong Concluding Terhadap Keterampilan Berpikir Kritis Siswa Kelas
XI Pada Materi Kesetimbangan Kimia maka penelitian ini dapat di jadikan
landasan teori untuk kegiatan-kegiatan inovasi pembelajaran,penelitian ini juga
dapat bermamfaat bagi penemgembangan ilmu dan menambah wawasan bagi
pengkajian inovasi pembelajaran.
2 Mamfaat Praktis
a. Bagi siswa,dapat memberikan pengalaman belajar yang menyenangkan
dan tidak membosankan serta lebih mudah memahami materi sehingga
meningkatkan keterampilan berpikir kritis siswa.
b. Bagi guru, dapat di gunakan sebagai acuan dalam berlangsunya proses
belajar mengajar kimia pada materi kesetimbangan kimia.
c. Bagi calon guru, dapat menambah pengetahuan dan kreaktifitas dalam
mengembangkan teknik pembelajaran yang lebih inovatif,menarik dan
dapat memotivasi siswa untuk berpikir lebih luas sebagai salah satu
upaya untuk meningkatkan kualitas proses belajar mengajar.
d. Bagi sekolah,sebagai referensi dalam menerapkan model-model
pembelajaran yang mampu meningkatkan kualitas pembelajaran dan
kualitas berpikir siswa yang merupakan bagian dari upaya peningkatan
kualitas pendidikan.
E. Lingkup Penelitian
Pembatasan lingkup penelitian bertujuan untuk membatasi unsur-unsur penelitian
yang akan di gunakan dan untuk mempelancar proses pelaksaan penelitian.
1. Variabel
Variabel adalah objek penelitian atau apa yang menjadi titik perhatian suatu
penelitian.Dalam penelitian ini terdapat dua variabel yaitu variabel terikat dan
variabel bebas.Variabel terikat merupakan variabel yang di pengaruhi atau
yang menjadi akibat,karna adanya variabel bebad. Sedangkan variabel bebas
merupakan variabel yang mempengaruhi atau yang menjadi sebab perubahan
atau timbulnya variabel terikat.
2. Subjek penelitian
Subjek penelitian dalam penelitian ini adalah siswa kelas XI Madrasah Aliyah
NW Debok tahun ajaran 2020/2021
3. Lokasi Penelitian
Lokasi penelitian yaitu desa Santong.Kec.Terara Limbok Timur

F. Definisi Operasional
Definisi operasional adalah definisi yang di dasarkan atas sifat-sifat variabel
yang di amati .Definisi operasional mencakup hal-hal penting dalam penelitian yang
memerlukn penjelasan .Definisi operasioanal bersifat spesifik,rinci,tegas,dan pasti
yang menggambarkan karakteristik variabel-variabel penelitian dan hal-hal yang di
anggap penting.
1. Preparing Dong Concluding
Model pembelajaran PDC merupakan tahapan pembelajaran preparing
dimana siswa dilatih dengan kegiatan membaca dan mengkaji suatu fakta
untuk dijadikan suatu pengetahuan, kemudian siswa diminta untuk doing
dimana siswa melakukan kegiatan pembelajaran dapat berupa eksperimen,
diskusi, kerjasama untuk menemukan jawaban dari permasalahan yang
ada, dan tahap akhir concluding dimana siswa menyimpulkan suatu fakta
dari hasil kegiatan pembelajaran yang dilakukan serta mampu memberikan
penjelasan pada tingkatan yang lebih lanjut.
2. Berpikir Kritis
Berpikir kritis adalah kemampuan untuk berpikir secara jernih dan rasional
tentang apa yang harus di lakukan atau apa yang harus di percaya.Berpikir
krisis proses disiplin intelektual untuk secara aktif dan trampil membuat
konsep,menerapkan,menganalisis,mensintesis,dan mengevaluasi
informasi. kemampuan untuk berpikir secara jernih dan rasional tentang
apa yang harus di lakukan atau apa yang harus di percaya.Berpikir kritis
merupakan sebuah proses dimana anda harus membuat penilaian yang
masuk akal,logis,dan di pikirkan secara matang.

BAB II
KAJIAN PUSTAKA
A. Deskripsi Teori
a. Pengertian keterampilan berfikir kritis

Berpikir merupakan aktivitas untuk memperoleh pengetahuan. Proses berpikir


ada 2 tingkatan yakni berpikir dasar dan kompleks. Keterampilan berpikir kritis
termasuk dalam tingkatan berpikir tingkat tinggi (kompleks), sama halnya dengan
kemampuan pemecahan masalah (problem solving), pengambilan keputusan (decision
making), dan berpikir kreatif (creative thinking) (Liliasari, 2002). Berpikir kritis
merupakan kebiasaan untuk bisa membuka diri untuk menganalisis, mensintesis, dan
mengevaluasi informasi untuk memecahkan masalah (Dixon dalam Alghafari & Nizam,
2014).

Dalam bahasa lain, berpikir kritis adalah cara berpikir yang mengandung
pertanyaan, melakukan percobaan, dan keyakinan yang diperoleh dari hasil percobaan
tersebut (Munandar, 2018). Dapat disimpulkan bahwa keterampilan berpikir kritis
merupakan keterampilan dalam menggali informasi dengan melakukan analisis berupa
pertanyaan dan kegiatan ilmiah yang mampu memecahkan masalah dan pada akhirnya
menghasilkan keyakinan atas dasar pembuktian dari hasil percobaan yang dilakukan.

Indikator keterampilan berpikir kritis dalam penelitian ini mengacu pada yang
dikemukakan oleh Ennis dalam Andriyanti (2016) yang terdiri dari 5 kelompok besar
yakni:

1) Memberikan penjelasan sederhana (elementary clarification)


2) Membangun keterampilan dasar (basic support)
3) Menyimpulkan (interference)
4) Memberikan penjelasan lebih lanjut (advanced clarification), dan
5) Mengatur strategi dan taktik (strategy and tactics).
Berpikir kritis sangat di perlukan oleh

b. Langkah-langkah berfikir kritis


Untuk menjadi pemikir yang kritis, maka diperlukan kesadaran serta keterampilan
dengan memaksimalkan kerja pada otak dengan cara melalui langkah-langkah berpikir
krtitis yang baik, sehingga kerangka berpikir dan cara berpikir tersusun dengan pola
yang baik. Walaupun belum ada rumusan langkah-langkah berpikir kritis yang dapat
dijadikan sebagai tolak ukur atau dengan kata lain parameter yang baku . Langkah
langkah berpikir kritis dalam menyelesaikan masalah:
1. Pengenalan Masalah (Defining and Clarifying Problem)
a. Mengidentifikasi isu-isu atau permasalahan pokok.
b. Membandigkan kesamaan dan perbedaan-perbedaan.
c. Memilih informasi yang relevan.
d. Merumuskan/memformulasikan masalah.
2. Menilai Informasi (Judging Informations)
a. Menyeleksi fakta, opini, hasil nalar/judgment.
b. Mengecek konsistensi.
c. Mengidentifikasi asumsi.
d. Mengenali kemungkinan faktor stereotip.
e. Mengenali kemungkinan bias, emosi, propaganda, salah penafsiran kalimat (semantic
slanting).
f. Mengenali kemungkinan perbedaan orientasi nilai dan ideologi.

3. Memecahkan masalah atau menarik kesimpulan (Solving Problems/Drawing


Conclusion)
a. Mengenali data-data yang diperlukan dan cukup tidaknya data.
b. Meramalkan konsekuensi yang mungkin terjadi dari keputusan atau pemecahan
masalah dan atau kesimpulan yang diambil.

c. Pengertian model Pembelajaran Preparing, Doing, Concluding (PDC)

Model pembelajaran PDC merupakan tahapan pembelajaran preparing dimana


siswa dilatih dengan kegiatan membaca dan mengkaji suatu fakta untuk dijadikan suatu
pengetahuan, kemudian siswa diminta untuk doing dimana siswa melakukan kegiatan
pembelajaran dapat berupa eksperimen, diskusi, kerjasama untuk menemukan jawaban
dari permasalahan yang ada, dan tahap akhir concluding dimana siswa menyimpulkan
suatu fakta dari hasil kegiatan pembelajaran yang dilakukan serta mampu memberikan
penjelasan pada tingkatan yang lebih lanjut.

d. Langkah-langkah model pembelajaran Preparing Dong Concluding

1 Preparing
Tahapan preparing adalah sebagai berikut:
 Menugaskan siswa membaca buku mengenai materi yang akan
dipelajari, dan merangkum secara individu.
 Membahas hasil bacan secara kelompok dengan mengajukan pertanyaan.
 Mempresentasikan hasil bacaan dan pertanyaan yang telah disusun.

2 Doing
Tahapan doing adalah sebagai berikut :
 Melakukan percobaan, menganalisis hasil percobaan untuk memperoleh
penjelasan dan pemecahan masalahnya
 Mencocokkan hasil percobaan dengan teori yang sudah dipelajari

 Membuat laporan dan mempresentasikan hasil percobaan di depan kelas


3 Concluding
Tahapan concluding adaalah sebagai berikut :

 Menyimpulkan materi yang telah dipelajar

B. Hasil penelitian yang relevan

Penelitian ini mengenai pengaruh model pembelajaran preaparing dong concluding


pada materi kesetimbangan kimia kelas XI di MA NW Debok .Berdasasarkan ekspolasi
peneli,di temukan beberapa tulisan yang berkaitan dengan penelitian ini.

Yang pertama adalah penelitian dari Deviar Nelly pada tahun 2021 yang berjudul
“Implementasi Model Pembelajaran Preparing, Doing, Concluding (PDC) dapat
meningkatkan keterampilan berpikir kritis siswa kelas IV/A SDN 003 Sungai Salak”.
Berdasarkan hasil penelitian diketahui bahwa keterampilan berpikir kritis siswa pada
siklus I sebesar 66.72, nilai ini termasuk dalam kategori cukup. Pada siklus II terjadi
peningkatan dengan rata-rata keterampilan berpikir kritis siswa sebesar 75.52 yang
termasuk dalam kategori baik. Mengacu pada indikator keberhasilan maka penelitian ini
dianggap berhasil.

Kedua,penelitian dari Zulkarnain1 ddk pada tahun 2019 yang berjudul “ Peningkatan
Keterampilan Berpikir Kritis Peserta Didik Pada Pembelajaran Kimia Menggunakan
Model Pembelajaran Prepering Dong Concluding Inproving Student Critical Thingking
Learning In Chemistry Learning Using Preparing Dong Learning Model”. Berhasilkan
hasi penelitian dapat di simpulkan bahwa pembelajaran dengan model preaparing dong
concluding mampu meningkatkan keterampilan kritis peserta didik,terutama pada
indicator,penjelasan degan N-gain0,72 dalam kategori tinggi ,evaluasi dengan N-gain
0,68 ,dan analisis dengan N-gain 0,66.

Ketiga, hasil penelitian yang di lakukan oleh Nurhapsari yang berjudul


“Karakteristik Pengembangan Model Pembelajaran PDC (Preparing, Doing, Conclussion)
untuk Pembelajaran IPA di SMP” menunjukkan bahwa belajar menggunakan model
PDC lebih efektif daripada belajar menggunakan model pembelajaran konvesional
(ceramah atau hanya dengan membaca buku paket).

C. Kerangka Berpikir

Uma sekaran (Sugiyono,2011: 60) mengemukakan bahwa “kerangka berpikir


merupakan model konseptual tentang bagaimana teori berhubungan dengan berbagai
faktor yang di identifikasi”

Proses belajar mengajar yang berlangsung di MA NW Debok bisa di katakan belum


efektif dan belum maksimal dalam pembelajaran kimia.Hal ini terlihat dari masih banyak
nya siswa siswi yang menganggap kimia menjadi pelajaran yang termasuk salah saru
pelajaran yang sulit. Kesulitan siswa dalam memahami materi karna dalam pembelajaran
kimia memerlukan pemahaman konsep,kemampuan berpikir,

Langkah model pembelajaran preparing dong concluding adalah sebagai berikut:


kegiatan 1) resitasi yang artinya siswa diberikan tugas oleh guru agar siswa melakukan
kegiatan belajar berupa membaca, atau menelaah suatu permasalahan, 2) diskusi
kelompok mengenai materi yang telah dibaca dengan membuat pertanyaan, 3) membuat
ringkasan berdasarkan hasil pengamatan dan bacaan materi yang dipelajari. Pada fase
doing siswa melakukan 4) diskusi kelompok untuk mengumpulkan. informasi, melakukan
eksperimen, menganalisis permasalahan, dan memecahkan masalah yang terjadi, 5)
berdiskusi dalam kelompok untuk menyesuaikan hasil eksperimen dengan teori yang ada,
6) membuat laporan hasil diskusi atas dasar percobaan yang dilakukan. Pada tahap akhir
yakni fase concluding dimana siswa 7) mempresentasikan hasil eksperimen dan membuat
kesimpulan secara menyeluruh dengan guru dan siswa lainnya

D. Hipotesis Penelitian

Berdasarkan kerangka berpikir dan kajian dalam penelitian maka dapat di rumuskan
hipotesis penelitiannya adalah pengaruh model pembelajaran tipe Preaparing Dong
Concluding(CDC) terhadap berpikir kritis siswa kelas XI pada materi kesetimbangan
kimia MA NW Debok tahun 2020/2021.

Adapun hipotesis statistiknya adalah sebagai beriut :

Ha : Ada pengaruh model pembelajaran Preparing Dong Concluding terhadap


keterampilan berpikir kritis siswa kelas XI pada materi kesetimbangan kimia
MA NW Debok tahun 2020/2021.

Ho : Tida ada pengaruh model pembelajaran Preparing Dong Concluding terhadap


keterampilan berpikir kritis siswa kelas XI pada materi kesetimbangan kimia
MA NW Debok tahun 2020/2021.

Apabila thitung < t tabel maka Ho di tolak. Sebaliknya apabila t hitung > t tabel maka Ho di
terima,dengan taraf signifikan 0,05.

BAB III
METODOLOGI PENELITIAN

A. Jenis Penelitian

Jenis penelitian yang di gunakan dalam penelitian ini adalah penelitian eksperimen
kuasi. Quasi experiment atau eksperimen semu merupakan pengembangan dari true
experimental design. Quasi experiment design ini mempunyai kelas kontrol tetapi tidak
berfungsi sepenuhnya untuk mengontrol vaiabel-variabel luar yang mempengaruhi
pelaksanaan eksperimen. Quasi experiment digunakan karena pada kenyataannya sulit
mendapatkan kelompok kontrol yang digunakan untuk penelitian. Langkah-langkah
penelitian dengan menggunakan desain ini adalah sebagai berikut:

 Menentukan sampel dari populasi


 Menentukan kelompok kontrol dan kelompok eksperimen secara acak
 Memberikan pretest kepada kedua kelompok untuk mengetahui kemampuan awal
siswa
 Mengontrol kondisi agar kedua kelompok sama, kecuali perlakuan pada
kelompok eksperimen
 Memberikan posttest kepada kedua kelompok untuk mengetahui kemampuan
akhir siswa
 Melakukan analisis data untuk mengetahui kemampuan akhir siswa.

B. Rancangan Penelitian
Penelitian ini menggunakan rancangan True Experimental Design karena
jenis sampel yang digunakan sebagai kelas kontrol diambil sebagai random. Hal ini
sesuai dengan pendapat Sugiyono (2015:113) bahwa pada True Experimental Design
peneliti dapat mengontrol semua variabel luar yang mempengaruhi jalannya
eksperimen. Dengan demikian, validitas internal (kualitas pelaksanaan rancangan
penelitian) dapat menjadi tinggi. Ciri utama dari True Experimental Design adalah
bahwa sanpel yang digunakan untuk eksperimen mampu sebagai kelompok kontrol
diambil secara random dari populasi tertentu.

C. Populasi dan Sampel


Populasi adalah keseluruhan wilayah objek dan subjek penelitian yang di tetapkan
untuk di lakukan analisis yang kemudian bisa di tarik kesimpulan. Dalam penelitian ini
semua populasi juga termasuk semua sampel.Sampel yang di gunakan dalam penelitian
ini adalah semua siswa kelas XI MA NW Debok yang berjumlah 50 orang.

D. Waktu dan Tempat

1. Tempat Penelitian Penelitian dilakukan di MA NW Debok yang berlokasi di


Debok, Santong, Terara,Lombok Timur pada siswa kelas XI

2. Waktu Penelitian Penelitian dilaksanakan pada Bulan Desember 2020 - Februari


2021.

E. Instrumen Penelitian

Instrumen penelitian adalah suatu alat yang di gunakan untuk mengukur fenomena
alam maupun sosial yang di amati dimana secara spesifik semua fenomena ini di sebut
variabel penelitian. Instrumen penelitian yang di gunakan dalam penelitian ini adalah
berupa tes, deskripsi 5 pertanyaan dengan menggunakan tes keterampilan berpikir kritis
siswa. Data di analisis menggunakan pre-test dan post tesone grup design sederhana
denagn bantuan program SPSS. Pengukuran keterampilan berpikir kritis siswa
menggunakan rumus berikut (Ismayenti, 2018):

K= SP/SM x 100%

Keterangan: K= skor keterampilan berpikir kritis siswa

SP = skor yang diperoleh

SM = skor maksimum

F. Teknik Pengumpulan Data

Teknik pengumpulan data yang di gunakan dalam penelitian ini adalah dengan pre-
test dan post-test.

a) Pre-test (tes awal)


Pretsest di lakukan untuk mengetahui kemampuan yang di miliki oleh siswa
yang di miliki oleh siswa sebelum di terapkan model pembelajaran
preaparing dong concluding pada materi kesetimbangan kimia.
b) Post-test (tes ahir)
Posttest di lakukan untuk pengetahui pengaruh penggunaan pembelajaran
preaparing dong concluding pada materi kesetimbangan kimia

G. Teknik Analisis Data

Analisis data untuk menentukan efektivitas perangkat pembelajaran di lakukan


dengan menggunakan uji N-gain. Perhitungan N-gain Untuk mengetahui besarnya
peningkatan pretest-posttest, maka dilakukan analisis terhadap hasil pretest dan posttest.
Analisis dilakukan dengan menggunakan perhitungan gain ternormalisasi. Adapun rumus
66 untuk gain ternormalisasi menggunakan rata-rata (average normalized gain) oleh Hake
(2007: 65) yang dianggap lebih efektif sebagai berikut:

¿
<g> = ¿ %Sf >−¿%Si> 100−%Si ¿

Keterangan :

<g> = gain ternormalisasi

%Sf = rerata skor posttes

%Si = rerata skor pretes

100 = skor maksima

Kriteria tingkat gain adalah :

Tinggi : g > 0,7

Sedang : 0,3 < g ≤ 0,7

Rendah : g ≤ 0,3.

DAFTAR PUSTAKA
Liliasari. (2002). Pengembangan Keterampilan Berpikir Kritis dan Kreatif untuk
Meningkatkan Mutu Pendidikan Guru Kimia. Jurnal Penelitian Pendidikan, 2
(2)
Munandar, H., Sutrio, S., dan Taufik, M. (2018). Pengaruh Model Pembelajara
Berbasis Masalah Berbantuan Media Animasi Terhadap Kemampuan
Berpikir Kritis dan Hasil Belajar Fisika Siswa SMAN 5 Mataram Tahun
Ajaran 2016/2017. Jurnal Pendidikan Fisika dan Teknologi, 4 (1), 111-120.
Andriyanti, Y. (2016). Berpikir Kritis Siswa dalam Pembelajaran Berbasis Masalah
Berbantuan Kunci Determinasi. Jurnal Pendidikan Indonesia, 5 (2), 193-202.
Ismayenti. (2018). Penerapan Pembelajaran Matematika Realistik (PMR) untuk
Meningkatkan Hasil Belajar Matematika Siswa Kelas 1 SD Negeri 3 Talang
Mandi. Jurnal PAJAR (Pendidikan dan Pengajaran), 2 (6), 920-927
Hamdani, M., Prayitno, B, A., dan Karyanto, P. (2019). Meningkatkan Kemampuan
Berpikir Kritis Melalui Metode Eksperimen. Proceeding Biology Education
Conference, 16 (1), 139-145
Zulkarnain, Z., Andayani, Y., dan Hadisaputra, S. (2019). Peningkatan Keterampilan
Berpikir Kritis Peserta Didik pada Pembelajaran Kimia Menggunakan Model
Pembelajaran Preparing Doing Concluding. Jurnal Pijar MIPA, 14 (2), 96-
100
Deviar Nelly.2021.IMPLEMENTASI MODEL PEMBELAJARAN PREPARING
DOING CONCLUDING (PDC) UNTUK MENINGKATKAN
KETERAMPILAN BERPIKIR KRITIS SISWA.Jurnal PAJAR.(Pendidikan dan
Pengajaran).Vol 5.No 1
Hamdani, M., Prayitno, B, A., dan Karyanto, P. (2019). Meningkatkan Kemampuan
Berpikir Kritis Melalui Metode Eksperimen. Proceeding Biology Education
Conference, 16 (1), 139-145
Nurhapsari, R. (2016). Karakteristik Pengembangan Model Pembelajaran PDC
(Preparing, Doing, Conclussion) untuk Pembelajaran IPA di SMP. Jurnal
Pembelajaran Fisika, 4 (5), 250-261.
Nurhapsari, R. (2017). The Retention of Learning Achievement in Natural Science
with PDC Instructional Model (Preparing, Doing, Concluding) in Grade 8-
th at Junior High School 02 of Umbulsari. Pancaran Pendidikan, 6 (3)

Anda mungkin juga menyukai