Penguji : Pembimbing :
1. Dr. Kaharuddin Arafah, M. Si. 1. Dr. Ir. Drs. H. Muhammad Arsyad, A. Md,
2. Dr. Khaeruddin, S. Pd., M. Pd. M. T, Ipm
2. Dr. Helmi, M. Si
Project Based Learning merupakan salah satu model pembelajaran yang dinilai
mampu meningkatkan kemampuan peserta didik dalam segala aspek, baik dalam aspek sikap,
pengetahuan, maupun keterampilan dalam pembelajaran Fisika, melalui suatu penelitian untuk
mengerjakan dan menyelesaikan karya atau proyek pembelajaran yang kontekstual adalah
model pembelajaran berbasis proyek.
Berdasarkan observasi awal yang telah dilakukan peneliti, dimana guru
pada mata pelajaran fisika cenderung hanya menggunakan metode
konvensional pada saat mengajar. Hal inilah yang terkadang membuat peserta
didik masih bingung dan bersifat pasif dalam proses pembelajaran serta
interaksi dan minat peserta didik terhadap mata pelajaran fisika rata-rata masih
kurang. Kurangnya perhatian guru dalam memahami karakteristik setiap siswa
adalah faktor utama sehingga kurangnya minat siswa dalam belajar khususnya
mata pelajaran fisika itu sendiri. Dengan adanya permasalahan seperti itu,
sehingga peneliti memutuskan untuk menelaah bagaimana efektifitas
pembelajaran fisika berbasis project based learning (PJBL).
RUMUSAN MASALAH
1. Bagaimana tingkat keterampilan proses sains peserta
didik pada kelas XI SMAN 1 Palopo dengan
menerapkan model pembelajaran berbasis proyek?
2. Bagaimana tingkat keterampilan proses sains peserta
didik pada kelas XI SMAN 1 Palopo dengan tidak
diterapkannya model pembelajaran berbasis proyek?
3. Bagaimana efektivitas penerapan model pembelajaran
project based learning pada pembelajaran fisika
terhadap peserta didik kelas XI SMAN 1 Palopo?
.
TUJUAN & MANFAAT
PENELITIAN
TUJUAN :
Adapun tujuan penelitian berdasarkan perumusan masalah di
atas yaitu untuk menelaah tingkat keterampilan proses sains
peserta didik yang diajar menggunakan model pembelajaran
berbasis proyek dan tingkat keterampilan proses sains peserta
didik yang tidak diajar menggunakan model pembelajaran
berbasis proyek, sehingga peneliti dapat menganalisis efektivitas
model pembelajaran berbasis proyek terhadap keterampilan
proses sains peserta didik kelas XI SMAN 1 Palopo.
TUJUAN & MANFAAT
PENELITIAN
MANFAAT :
1. Bagi peserta didik, digunakannya model pembelajaran berbasis
proyek dengan design penelitian true eksperimental pada penelitian
ini diharapkan mampu meningkatkan partisipasi peserta didik dalam
belajar fisika dan keterampilan proses sains.
2. Bagi guru, sebagai informasi mengenai model pembelajran berbasis
proyek dalam Upaya peningkatan kualitas pembelajaran di kelas
serta hasil penelitian ini digunakan sebagai informasi untuk
mengetahui tingkat kemampuan siswa.
3. Bagi sekolah, sebagai bahan pertimbangan dalam pengembangan
dan penyempurnaan program pengajaran fisika di sekolah dan hasil
penelitian ini diharapkan dapat memberikan sumbangan pemikiran
untuk memperbaiki kualitas pembelajaran khususnya mata
Pelajaran fisika.
BAB 2 : LANDASAN
Menurut Nadiem Makarim selakuTEORI
Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi Republik Indonesia,
kurikulum merdeka hadir sebagai inovasi dalam menciptakan suasana belajar yang ideal dan bahagia. Nadiem
mengharapkan adanya pembelajaran yang tidak menyusahkan guru atau peserta didik dengan menunjukkan ketercapaian
tinggi nilai atau KKM. Peserta didik diberi kebebasan untuk berfikir dan belajar dari sumber mana saja, agar mampu
mencari pengetahuan dan memecahkan masalah yang dihadapi secara nyata. Kurikulum merdeka belajar memberi hak
belajar secara merdeka. Oleh karena itu guru memerlukan strategi dalam penerapannya. Adapun strategi pembelajaran pada
kurikulum ini yaitu berbasis proyek. Peserta didik diminta untuk mengimplementasikan materi yang telah dipelajari melalui
proyek atau studi kasus.
Metode pembelajaran Project Based Learning (PJBL) bisa dikatakan sebagai metode pembelajaran yang
menitikberatkan pada pencapaian penyelesaian tugas, terutama jika dilakukan denganmodel proyek yang dapat mendorong
siswa tersebut ikut aktif dalam kegiatan tahapan penulisan dan pengumpulan informasi, meskipun setiap proyek harus
berbeda dengan proyek yang lain.Instruksi berbasis proyek dan instruksi terkait proyek. Beberapa stategi instruksi yang
menantang sebuah proyek diklasifikasikan menjadi instruksi berbasis proyek (Hamidah, 2020).
Dimyati dan Mudjiono (2002) menjelaskan bahwa berbagai keterampilan dalam keterampilan proses
terdiri dari keterampilan-keterampilan dasar dan keterampilan terintegrasi. Keterampilan dasar terdiri dari enam
keterampilan, yaitu: mengobservasi, mengklasifikasi, memprediksi, mengukur, menyimpulkan, dan
mengkomunikasikan. Keterampilan terintergrasi terdiri dari mengidentifikasi variabel, membuat tabulasi data,
menyajikan data dalam bentuk grafik, menggambarkan hubungan antar variabel, mengumpulkan dan mengolah
data, menganalisis penelitian, Menyusun hipotesis, mendefinisikan variable secara operasional, merancang
penelitian atau eksperimen.
Deassy dan Endang (2018) menyatakan bahwa efektivitas pembelajaran adalah belajar yang
bermanfaat dan bertujuan bagi peserta didik yang memungkinkan peserta didik untuk belajar keterampilan
spesifik, ilmu pengetahuan dan sikap dengan mudah, menyenangkan, dan dapat terselesaikan tujuan
pembelajaran sesuai harapan.
Pardomunan (2008) berpendapat bahwa Efektivitas pembelajaran dikakatakan berhasil jika proses
pembelajarannya mencapai sasaran yang diinginkan, baik dari segi tujuan pembelajaran dan prestasi siswa yang
maksimal.
KERANGKA PIKIR