Anda di halaman 1dari 18

EFEKTIVITAS PEMBELAJARAN BERBASIS PROYEK

(PJBL) TERHADAP KETERAMPILAN PROSES SAINS


DI KELAS XI SMAN 1 PALOPO

Penguji : Pembimbing :
1. Dr. Kaharuddin Arafah, M. Si. 1. Dr. Ir. Drs. H. Muhammad Arsyad, A. Md,
2. Dr. Khaeruddin, S. Pd., M. Pd. M. T, Ipm
2. Dr. Helmi, M. Si

Silmi Tesyia Putri


200103502010
BAB 1 : PENDAHULUAN

BAB 2 : LANDASAN TEORI

BAB 3 : METODOLOGI PENELITIAN


LATAR BELAKANG MASALAH
Efektivitas Pembelajaran merupakan salah satu mutu Pendidikan dan sering kali di
ukur dengan tercapainya suatu tujuan pembelajaran.

Kurikulum Merdeka 3 (tiga) karakteristik diantaranya pembelajaran berbasis projek


pengembangan soft skill dan karater sesuai dengan profil pelajar pancasila, pembelajaran pada
materi esensial dan stuktur kurikulum yang lebih fleksibel

Project Based Learning merupakan salah satu model pembelajaran yang dinilai
mampu meningkatkan kemampuan peserta didik dalam segala aspek, baik dalam aspek sikap,
pengetahuan, maupun keterampilan dalam pembelajaran Fisika, melalui suatu penelitian untuk
mengerjakan dan menyelesaikan karya atau proyek pembelajaran yang kontekstual adalah
model pembelajaran berbasis proyek.
Berdasarkan observasi awal yang telah dilakukan peneliti, dimana guru
pada mata pelajaran fisika cenderung hanya menggunakan metode
konvensional pada saat mengajar. Hal inilah yang terkadang membuat peserta
didik masih bingung dan bersifat pasif dalam proses pembelajaran serta
interaksi dan minat peserta didik terhadap mata pelajaran fisika rata-rata masih
kurang. Kurangnya perhatian guru dalam memahami karakteristik setiap siswa
adalah faktor utama sehingga kurangnya minat siswa dalam belajar khususnya
mata pelajaran fisika itu sendiri. Dengan adanya permasalahan seperti itu,
sehingga peneliti memutuskan untuk menelaah bagaimana efektifitas
pembelajaran fisika berbasis project based learning (PJBL).
RUMUSAN MASALAH
1. Bagaimana tingkat keterampilan proses sains peserta
didik pada kelas XI SMAN 1 Palopo dengan
menerapkan model pembelajaran berbasis proyek?
2. Bagaimana tingkat keterampilan proses sains peserta
didik pada kelas XI SMAN 1 Palopo dengan tidak
diterapkannya model pembelajaran berbasis proyek?
3. Bagaimana efektivitas penerapan model pembelajaran
project based learning pada pembelajaran fisika
terhadap peserta didik kelas XI SMAN 1 Palopo?
.
TUJUAN & MANFAAT
PENELITIAN
TUJUAN :
Adapun tujuan penelitian berdasarkan perumusan masalah di
atas yaitu untuk menelaah tingkat keterampilan proses sains
peserta didik yang diajar menggunakan model pembelajaran
berbasis proyek dan tingkat keterampilan proses sains peserta
didik yang tidak diajar menggunakan model pembelajaran
berbasis proyek, sehingga peneliti dapat menganalisis efektivitas
model pembelajaran berbasis proyek terhadap keterampilan
proses sains peserta didik kelas XI SMAN 1 Palopo.
TUJUAN & MANFAAT
PENELITIAN
MANFAAT :
1. Bagi peserta didik, digunakannya model pembelajaran berbasis
proyek dengan design penelitian true eksperimental pada penelitian
ini diharapkan mampu meningkatkan partisipasi peserta didik dalam
belajar fisika dan keterampilan proses sains.
2. Bagi guru, sebagai informasi mengenai model pembelajran berbasis
proyek dalam Upaya peningkatan kualitas pembelajaran di kelas
serta hasil penelitian ini digunakan sebagai informasi untuk
mengetahui tingkat kemampuan siswa.
3. Bagi sekolah, sebagai bahan pertimbangan dalam pengembangan
dan penyempurnaan program pengajaran fisika di sekolah dan hasil
penelitian ini diharapkan dapat memberikan sumbangan pemikiran
untuk memperbaiki kualitas pembelajaran khususnya mata
Pelajaran fisika.
BAB 2 : LANDASAN
Menurut Nadiem Makarim selakuTEORI
Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi Republik Indonesia,
kurikulum merdeka hadir sebagai inovasi dalam menciptakan suasana belajar yang ideal dan bahagia. Nadiem
mengharapkan adanya pembelajaran yang tidak menyusahkan guru atau peserta didik dengan menunjukkan ketercapaian
tinggi nilai atau KKM. Peserta didik diberi kebebasan untuk berfikir dan belajar dari sumber mana saja, agar mampu
mencari pengetahuan dan memecahkan masalah yang dihadapi secara nyata. Kurikulum merdeka belajar memberi hak
belajar secara merdeka. Oleh karena itu guru memerlukan strategi dalam penerapannya. Adapun strategi pembelajaran pada
kurikulum ini yaitu berbasis proyek. Peserta didik diminta untuk mengimplementasikan materi yang telah dipelajari melalui
proyek atau studi kasus.
Metode pembelajaran Project Based Learning (PJBL) bisa dikatakan sebagai metode pembelajaran yang
menitikberatkan pada pencapaian penyelesaian tugas, terutama jika dilakukan denganmodel proyek yang dapat mendorong
siswa tersebut ikut aktif dalam kegiatan tahapan penulisan dan pengumpulan informasi, meskipun setiap proyek harus
berbeda dengan proyek yang lain.Instruksi berbasis proyek dan instruksi terkait proyek. Beberapa stategi instruksi yang
menantang sebuah proyek diklasifikasikan menjadi instruksi berbasis proyek (Hamidah, 2020).
Dimyati dan Mudjiono (2002) menjelaskan bahwa berbagai keterampilan dalam keterampilan proses
terdiri dari keterampilan-keterampilan dasar dan keterampilan terintegrasi. Keterampilan dasar terdiri dari enam
keterampilan, yaitu: mengobservasi, mengklasifikasi, memprediksi, mengukur, menyimpulkan, dan
mengkomunikasikan. Keterampilan terintergrasi terdiri dari mengidentifikasi variabel, membuat tabulasi data,
menyajikan data dalam bentuk grafik, menggambarkan hubungan antar variabel, mengumpulkan dan mengolah
data, menganalisis penelitian, Menyusun hipotesis, mendefinisikan variable secara operasional, merancang
penelitian atau eksperimen.

Deassy dan Endang (2018) menyatakan bahwa efektivitas pembelajaran adalah belajar yang
bermanfaat dan bertujuan bagi peserta didik yang memungkinkan peserta didik untuk belajar keterampilan
spesifik, ilmu pengetahuan dan sikap dengan mudah, menyenangkan, dan dapat terselesaikan tujuan
pembelajaran sesuai harapan.

Pardomunan (2008) berpendapat bahwa Efektivitas pembelajaran dikakatakan berhasil jika proses
pembelajarannya mencapai sasaran yang diinginkan, baik dari segi tujuan pembelajaran dan prestasi siswa yang
maksimal.
KERANGKA PIKIR

Model – Model Pembelajaran

Kelas Eksperimen Kelas Kontrol

Model Pembelajaran Model Pembelajaran


Keterampilan Proses
Project Based Learning Konvensional
Sains

Project Based Learning efektif


dibanding Konvensional
HIPOTESIS
Hipotesis adalah pernyataan yang diajukan untuk diuji melalui penelitian atau
eksperimen. Hipotesis mengindikasikan hubungan antara dua atau lebih variable dan
meramalkan hasil yang mungkin terjadi. Dalam konteks pembelajaran, hipotesis dapat
berfokus pada aspek – aspek tertentu dalam proses pembelajaran dan berusahan untuk
menguji atau mengidentifikasikan hubungan antara variable – variable tersebut.
Hipotesis dinyatakan sebagai suatu kebenaran sementara, dan merupakan dasar
kerja serta panduan dalam analisis data. Dalam hipotesis ini peneliti akan memberikan
jawaban sementara atas permasalahan yang telah dikemukakan diatas. Penelitian yang
merumuskan hipotesis adalah penelitian yang menggunakan pendekatan kuantitatif
(Sugiyono, 2012).
Sehingga pada penelitian ini, hipotesis penelitian efektivitas pembelajaran fisika
adalah penggunaan pembelajaran metode berbasis proyek yang akan menghasilkan
peningkatan keterampilan proses sains dibandingkan dengan metode konvensional.
BAB 3 : METODE PENELITIAN

Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian


kuantitatif dengan metode penelitian true eksperimental design.

DEFINISI OPERASIONAL VARIABEL

1 Project Based Learning adalah model pembelajaran yang


menggunakan proyek atau kegiatan sebagai wahananya,
guru meminta peserta didik untuk mengeksplorasi,
mengevaluasi, menafsirkan, mensintesis, dan
mengumpulkan informasi untuk menghasilkan berbagai jenis
hasil belajar.
2 Efektivitas Pembelajaran Fisika adalah suatu tindakan untuk menyelesaikan
pekerjaan yang telah dicapai dengan tepat dimana target tersebut sudah
ditentukan terlebih dahulu sehingga mencapai tujuan yang diharapkan dengan
maksimal, dalam penelitian ini efektivitas pembelajaran dalam penerapan
metode berbasis proyek dapat diukur dengan menghitung ukuran efek yaitu
menghitung berapa persen sumbangan perlakuan yang di berikan terhadap
skor pada kelompok eksperimen.
3 Keterampilan Proses Sains adalah keterampilan yang terdapat berbagai
keterampilan dalam prosesnya, adapun indikator keterampilan proses sains
dalam penelitian ini adalah keterampilan mengamati, mengelompokkan,
mengajukan pertanyaan, berhipotesis, merencanakan percobaan,
menggunakan alat dan bahan, menerapkan konsep dan berkomunikasi.
DESAIN PENELITIAN
Desain penelitian yang digunakan adalah adalah R X O adalah desain eksperimental yang
melibatkan dua kelompok (R dan O) yang masing – masing diberikan perlakuan atau
intervensi (X dan O) pada dua waktu pengukuran, berikut ini desain penelitian dengan
menggunakan metode penelitian true eksperimental design :
Kelas Eksperimen R O1 X O2
Kelas Kontrol R O3 - O4
Keterangan :
R = Randomization
X = Perlakuan menggunakan model pembelajaran berbasis proyek
- = Perlakuan menggunakan metode konvesional
O1 Pemberian pretest kelas eksperimen
O2 = Pemberian posttest kelas eksperimen
O3 = Pemberian pretest kelas kontrol
O = Pemberian posttest kelas kontrol
POPULASI DAN SAMPEL

Populasi dan sampel dalam penelitian ini adalah seluruh siswa


Kelas XI SMAN 1 Palopo Provinsi Sulawesi Selatan yang terdiri
dari 8 Kelas.

Penentuan jumlah sampel yang digunakan dalam penelitian ini


berdasarkan metode random sampling yaitu secara acak. Sehingga,
sampel pada penelitian ini terdapat 4 (empat) kelas, dimana 2 (dua)
kelas eksperimen dan 2 (dua) kelas kontrol.
TEKNIK PENGUMPULAN DATA
Teknik pengumpulan data yang digunakan peneliti dalam penelitian ini adalah observasi dan
pengukuran. Observasi adalah pengumpulan data dengan cara mengamati perilaku atau fenomena
yang berkaitan dengan penelitian, digunakan untuk mengukur keterampilan proses sains meliputi
aspek observasi, pengelompokan, menanya, membuat hipotesis, merencanakan percobaan,
menggunakan alat dan bahan, menerapkan konsep, dan berkomunikasi. Peneliti menggunakan
pendekatan observasi terstruktur untuk menilai keterampilan siswa dalam proses pembelajaran.
Selain itu, dalam penelitian ini digunakan pengukuran dengan menggunakan perangkat
pembelajaran seperti LKPD, RPP dan lembar observasi untuk mengukur variabel-variabel yang
relevan dengan penelitian. Oleh karena itu, data yang diperoleh dalam penelitian ini merupakan data
kuantitatif yang dianalisis dengan statistik deskriptif dan analisis statistik inferensial.
TEKNIK ANALISIS DATA

1. Uji Validitas dan Reliabilitas Instrumen


a. Validasi Reabilitas Instrumrn Tes
Keterampilan Proses Sains
b. Validasi Reliabilitas Instrumen
Perangkat Pembelajaran
2. Analisis Deskriptif
3. Analisis Statistik Inferensial
a. Uji Normalitas
b. Uji Homogenitas
c. Uji Hipotesis

Anda mungkin juga menyukai