Anda di halaman 1dari 20

PENGARUH PENERAPAN MODEL

PEMBELAJARAN INKUIRI TERBIMBING


TERHADAP PENGUASAAN KONSEP DAN
KEMAMPUAN PENALARAN SISWA SMP PADA
MATERI CAHAYA

YESTRI HIDAYATI
1706677

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN IPA - B


SEKOLAH PASCASARJANA
UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA
2017
Latar Belakang
 Pembelajaran IPA merupakan salah satu bagian dari pendidikan
yang memiliki potensi besar dalam meningkatkan kualitas
sumber daya manusia
 salah satu masalah utama dalam pendidikan sains adalah
kebutuhan untuk meningkatkan prestasi akedemik siswa
(Osman, K & Kau,J, 2014).
 Keberhasilan suatu proses pembelajaran dapat dilihat dari hasil
belajar siswa yaitu penguasaan konsep.
 Kemampuan penguasaan konsep dan penalaran siswa tidak
dapat muncul begitu saja namun perlu dilatih.
 Rendahnya keterlibatan siswa dalam aktifitas pembelajaran di
sekolah, menyebabkan tidak adanya kesempatan bagi siswa
untuk mengembangkan kemampuan penalaran dan penguasaan
konsep siswa
 Salah satu cara untuk mengasah penguasaan konsep dan
kemampuan penalaran siswa adalah dengan memilih model
pembelajaran yang tepat.
RUMUSAN MASALAH

Bagaimana pengaruh penerapan model pembelajaran Inkuiri Terbimbing


Terhadap Penguasaan Konsep Siswa SMP pada Materi Cahaya?

Bagaimana pengaruh penerapan model pembelajaran Inkuiri Terbimbing


Terhadap Kemampuan Penalaran Siswa SMP pada Materi Cahaya?
Tujuan Penelitian
1. Untuk menganalisis pengaruh penerapan model inkuiri terbimbing terhadap
penguasaan konsep siswa SMP materi cahaya

2. Untuk menganalisis pengaruh penerapan model inkuiri terbimbing terhadap


kemampuan penalaran siswa SMP materi cahaya

 Manfaat Penelitian
Hasil Penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat pada berbagai pihak,
diantaranya :
 Bagi siswa
Mengembangkan penguasaan konsep dan kemampuan penalaran siswa dalam kegiatan
pembelajaran
Menambah pengalaman belajar dan cara belajar yang melibatkan siswa secara aktif
dalam proses belajar IPA
Mengembangkan sikap ilmiah
 Bagi Guru
Membantu guru untuk memperoleh gambaran dan informasi mengenai penerapan
model pembelajaran inkuiri
Dapat dijadikan sebagai bahan rujukan dalam penentuan metode dan pendekatan
pembelajaran yang sesuai
 Bagi Peneliti lain
Dapat dijadikan masukan dan bahan pertimbangan untuk penelitian yang sejenis
Definisi Operasional

Inkuiri terbimbing adalah sebagai proses pembelajaran di mana guru menyediakan unsur-unsur
asas dalam satu pelajaran dan kemudian meminta siswa membuat generalisasi. Tahapan dalam
model pembelajaran inkuiri terbimbing adalah merumuskan masalah, merumuskan hipotesis,
merancang percobaan, melakukan percobaan, mengumpulkan dan menganalisis data dan
membuat kesimpulan.

Penguasaan konsep merupakan kemampuan siswa dalam memahami makna secara ilmiah baik
teori maupun penerapannya dalam kehidupan sehari-hari. Penguasaan konsep yang diukur dalam
penelitian ini adalah level mengingat (C1), memahami (C2),dan mengapikasikan (C3)

Kemampuan penalaran merupakan proses berpikir dalam menarik kesimpulan yang berupa
pengetahuan. Kegiatan berpikir mempunyai karakteristik tertentu dalam menemukan kebenaran.
Jenis penalaran antara pemanggilan, analisis, perbandingan, kesimpulan dan evaluasi.
Kajian Pustaka

1. Model Pembelajaran Inkuiri terbimbing


Pembelajaran dengan menggunakan model inkuiry
pertama kali dikembangkan oleh Richard Suchman
(Joyce,1992).
Langkah pembelajaran Inkuiri terbimbing

Menyajikan Membuat Merancang Melakukan Membuat


Analisis data
masalah hipotesis percobaan percobaan kesimpulan
2. Penguasaan konsep

Penguasaan konsep menurut Dahar (2011)


merupakan kemampuan siswa dalam memahami
makna secara ilmiah baik teori penerapannya dalam
kehifupan sehari-hari.
Indikator penguasaan konsep dihubungkan dengan
tingkat berpikir domain kognitif Bloom yang direvisi
atas enam dimensi proses kognitif, yaitu mengingat
(C1) Memahami (C2 Mengaplikasikan (C3),
Menganalisis (C4) Mengevaluasi (C5dan Mencipta
(C6) (Anderson dan Kartwohl, 2010)
Dalam penelitian ini penguasaan konsep yang
dicakup dimulai dari jenjang kognitif C1 sampai C3.
3. Kemampuan Penalaran
 Kemampuan penalaran merupakan prasyarat untuk
mengembangkan penjelasan ilmiah (Sutopo &
Waldrip,2014). Penalaran merupakan salah satu
bentuk kegiatan berpikir yang dapat dilakukan oleh
manusia. Filsaime (2008) mendefiniskan penalaran
sebagai suatu kemampuan untk menginferensi sebuah
kesimpulan dari satu premis atau lebih.
 Frosch (2015) menyatakan bahwa kemampuan
penalaran merupakan komponen penting dalam
pembelajaran sebab jika siswa memiliki kemampuan
penalaran yang baik maka siswa akan menunjukkan
hasil yang baik juga dalam pembelajaran.
4. Materi Cahaya
Materi cahaya merupakan salah satu materi pada mata
pelajaran IPA di kelas VIII SMP. Sub materi dari
penelitian ini adalah perambatan cahaya, pemantulan
cahaya, pembiasan cahaya
HIPOTESIS PENELITIAN

• Tidak terdapat pengaruh penerapan model


pembelajaran inquiri terbimbing terhadap

Ho Penguasaan Konsep dan Kemampuan Penalaran


Siswa SMP pada Materi Cahaya

• terdapat pengaruh penerapan model


pembelajaran inquiri terbimbing terhadap

Ha Penguasaan Konsep dan Kemampuan Penalaran


Siswa SMP pada Materi Cahaya
• Penelitian yang dilakukan adalah Kuasi
Metode Eksperimen
Penelitian

• Desain eksperimen dalam penelitian ini adalah


nonequivalent control group design, yaitu pada
Desain desain ini kelas eksperimen dan kelas kontrol
tidak dipilih secara random.
Penelitian
POPULASI &
SAMPEL

• Populasi pada penelitian ini adalah


seluruh siswa kelas VIII pada salah satu
Populasi SMP Negeri di Kota Bengkulu.

• Sampel yang akan digunakan dalam penelitian ini hanya dua


kelas yaitu kelas yang mendapat perlakuan dengan motode
konvensional dan kelas lainnya dengan model inkuiri
terbimbing Pengambilan sampel dalam penelitian ini akan
Sampel menggunakan teknik Nonprobability Sampling/purposive
sampling yaitu teknik penentuan sampel dengan pertimbangan
tertentu
Variabel Penelitian
Penelitian ini menggunakan variabel penelitian yaitu :
 Variabel bebas dalam penelitian ini adalah model
pembelajaran Inkuiri terbimbing
 Variabel terikat dalam peneltian ini adalah
penguasaan konsep dan kemampuan penalaran siswa
SMP
Instrumen
1. Instrumen Tes Penguasaan Konsep
2. Instrumen Tes Kemampuan Penalaran
3. Instrumen Non Tes
Analisis data
 Analisis Butir Soal
Analisis ini meliputi uji validitas, reliabilitas, tingkat
kesukaran, dan daya pembeda.
Teknik Pengolahan Data

Pengolahan data yang akan dilakukan adalah sebagai


berikut
1. Menghitung skor pretes dan postes dari seluruh butir
soal.
2. Analisis peningkatan penguasaan konsep dan
kemampuan penalaran siswa.
3. Uji Hipotesis
4. Uji Normalitas
5. Uji Homogenitas
Prosedur Penelitian
Tahap Persiapan Tahap pelaksanaan
Tahap Akhir
 Menganalisis masalah •Melakukan pembelajaran •Untuk mengetahui
yang akan dikaji model berbasis inkuiri kemampuan akhir siswa
 Pengajuan judul terbimbing pada kelas yang mengikuti
eksperimen dan model pembelajaran dengan
 Penyusunan proposal pembelajaran konvensional model inkuiri terbimbing
penenlitian pada kelas kontrol. dan pembelajaran dengan
 Revisi dan pengesahan •Memberikan pretes sebelum metode konvensional
proposal penelitian memulai pelajaran dan tes digunakan tes berupa soal
akhir (postes) di kelas pilihan ganda.
 Menyiapkan perangkat eksperimen dan kelas kontrol
pembelajaran RPP dan setelah diberi perlakuan. •Menganalisis hasil tes dari
LKS Tujuan dilaksanakan postes kelas eksperimen dan kelas
 Menyiapkan instrumen adalah untuk mengetahui kontrol
alat test (pretes dan kemampuan akhir siswa •Membuat kesimpulan
postes) setelah dilaksanakan proses berdasarkan hasil
pembelajaran. peneltian yang telah
 Uji coba instrumen diperoleh
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai